Makalah Islam Moderat 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ISLAM MODERAT KELOMPOK IV ( DR.HAMLAN,M.Ag. )



Disusun Oleh Kelompok III 1. MOH.IYADZ KUMAPE(211010068) 2. JANATUL MA’WA(211010091)



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah islam moderat dengan judul “prinsip-primsip islam moderat’’ Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami ilmu dari proses prinsip-prinsip islam moderat. Kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa.



Palu, 08,oktober, 2021



Kelompok IV



i



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................. 1 C. Tujuan Makalah.................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2 A. PRINSIP-PRINSIP ISLAM MODERAT............................................. 2 BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 10



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prtinsipprinsip moderasi Islam itu adalah Islam Moderat atau moderasi Islam berorientasi pada prinsip santun dalam bersikap, berkeadilan dalam memutus perkara, berinteraksi yang harmonis dalam masyarakat, mengedepankan dialog dan perdamaian serta anti kekerasan dalam berdakwah dan menghindar dari sikap dan pandangan radikal.



B. Rumusan Masalah -PRINSIP-PRINSIP ISLAM MODERAT C. Tujuan Makalah 1.



Mengetahui prinsip-prinsip islam moderat



2.



Mengetahui tawasut,tawazun,iktidal,tasamuh,progesif



1



BAB II PEMBAHASAN



A.



Hajri pun menjelaskan tujuan beragama dengan Islam moderat. Yaitu, mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, yang masyrakatnya makmur. Juga baldatun thayyibatun warabbun ghafur, Islam yang universal. Terwujud masyarakat ideal yang khairu ummah.Prinsip-Prinsip Moderasi Islam adalah agama yang moderat Mengajarkan sikap santun, rukun dan harmonis Dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Karakteristik moderasi Islam dapat dilihat dari Penjelasan alquran berkenaan dengan perintah Wasathiyah dalam berbagai aspeknya. Ajaran Islam tidak mengajarkan sikap ekstrim dan Radikal dalam mensikapi perbedaan namun Mengedepankan dialog dan keadaban. Posisi Pertengahan menjadikan seorang muslim Tidak memihak ke kiri dan ke kanan namun Bersama-sama berupaya untuk mengantarkan Manusia hidup berlaku adil. Ajaran Islam Sesungguhnya memiliki prinsip-prinsip Moderasi yang sangat mumpuni yang harus Dipahami dan dimengerti oleh peserta didik Melalui proses pembelajaran. Prtinsipprinsip moderasi Islam itu adalah Islam Moderat atau moderasi Islam berorientasi pada prinsip santun dalam bersikap, berkeadilan dalam memutus perkara, berinteraksi yang harmonis dalam masyarakat, mengedepankan dialog dan perdamaian serta anti kekerasan dalam berdakwah dan menghindar dari sikap dan pandangan radikal.



2



Tawasut Pertama, tawasut (mengambil jalan tengah). Yaitu pemahaman dan pengamalan agama yang tidak ifrat (berlebih-lebihan dalam agama, ghulul). Juga sebaliknya, tidak tafrit (mengurangi ajaran agama). Hal ini merujuk pada dalil surat al-Baqarah ayat 143, artinya: “Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) unat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu….” Tawazun Kedua, tawazun (berkeseimbangan). Yaitu pemahaman dan oengamalan agama secara imbang, meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Selain itu, juga tegas dalam menyatakan prinsip yang bisa membedakan inhiraf (penyimpangan) dan ikhtilaf (perbedaan). Prinsip ini sesuai dalil pada surat al-Furqan ayat 67, artinya: “Dan (termasuk hambahamba Tuhan yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta) mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya sangat wajar.”



Iktidal Ketiga, iktidal (lurus atau tegas). Yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban dan tanggung jawab secara proporsional. Selain itu juga berpegang teguh pada prinsip. Prinsip ini sesuai dalil pada surat al-Maidah ayat 6, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk terus menerus tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat dengan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” Tasamuh Keempat, tasamuh (toleransi). Yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik aspek keagamaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Sehingga menuntut sikap adil dan di atas semua golongan.



Hajri mengungkap, Islam satu-satunya agama yang menyatakan tidak ada paksaan dalam beragama, baik secara verbal, dominasi, atau hegemoni. “Allah saja yang Maha Kuasa tidak pernah memaksa kita,” ujarnya.



3



Prinsip ini merujuk pada dalil surat al-Baqarah ayat 256, artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”



Muwathanah Keenam, muwathanah (patriotisme). Islam, kata Hajri, merupakan agama yang snagat mendorong patriotisme. Yaitu mencintai tanah air, menerima negara bangsa dengan mengedepankan orientasi kewarganegaraan.



Progresif Ketujuh, progresif atau berorientasi ke masa depan. Dia merujuk pada surat al-Hasyr ayat 18, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”



Berorientasi Lebih Baik Dalam istilah lain, Hajri menggunakan istilah reformasi atau ishlah. Untuk menjelaskan prinsip kedelapan ini, Hajriyanto merujuk pada hadits: “Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat.” Berorientasi Keunggulan Prinsip kesembilan, berorientasi keunggulan. “Umat islam yang moderat pasti unggul, secara sains teknologi, juga lebih berkemajuan, progresif,” jelasnya. Kita, lanjutnya, harus terdepan dalam mengembangkan toleransi, keterbukaaan, dan demokrasi.



4



Dari Prinsip ke Implementasi Yang terpenting, menurutnya, adalah implementasi karena Allah sangat murka kepada orang yang hanya suka bicara. “Kalau bicara toleransi fasihnya bukan main, tapi tidak toleran. Kita fasih bicara rahmatan lil alamin tapi fanatisnya tinggi,” contohnya.



Kemudian, dia mengutip as-Shaf ayat 2-3: “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”



5



BAB III KESIMPULAN A.



KESIMPULAN



prinsip-prinsip Moderasi yang sangat mumpuni yang harus Dipahami dan dimengerti oleh peserta didik Melalui proses pembelajaran. Prtinsipprinsip moderasi Islam itu adalah Islam Moderat atau moderasi Islam berorientasi pada prinsip santun dalam bersikap, berkeadilan dalam memutus perkara, berinteraksi yang harmonis dalam masyarakat, mengedepankan dialog dan perdamaian serta anti kekerasan dalam berdakwah dan menghindar dari sikap dan pandangan radikal.



6



DAFTAR PUSTAKA [1]Maskoeri jasin, Ilmu alamiah dasar, (Jakarta: Pt rajagrafindo persara, cet. 12, 2005.)h.2



[2]Ibid., hal.3



[3]Heri purnama, Ilmu alamiah dasar, (Jakarta: : Pt asdi mahasatya, cet. 4, 2008.)h.12



[4] Abu Ahmadi dan A.Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta:Rineka Cipta,1998), hal.18



[5]Heri purnama, Ilmu alamiah dasar, (Jakarta: : Pt asdi mahasatya, cet. 4, 2008.)h.12



[6]Ibid,.hal. 17



[7]Maskoeri jasin, Ilmu alamiah dasar, (Jakarta: Pt rajagrafindo persara, cet. 12, 2005.)h.5 ‹ › Home View web version



Powered by Blogger.



7