Makalah Kangkung [PDF]

  • Author / Uploaded
  • cemul
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kangkung darat atau dalam bahasa latin disebut Ipomoea reptana merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat serta merupakan sayuran yang digemari masyarakat. Para pedagang di pasar maupun pedagang sayur keliling setiap harinya pasti menjual sayuran yang banyak mengandung zat besi ini. Kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain mengandung vitamin A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, dan sitosterol. Secara farmakologis, kangkung berperan sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), dan sedatif (obat tidur). Karena kangkung merupakan salah satu bahan makanan, maka nutrisi yang diberikan pada tumbuhan kangkung haruslah materi-materi yang tidak membahayakan tubuh untuk dikonsumsi. Kandungan dalam kangkung yang mengandung bahan-bahan organik lebih memberikan manfaat yang baik bagi tubuh daripada kangkung yang ditanam dengan bahan anorganik. Untuk itu, dalam penanamannya diperlukan asupan gizi bagi kangkung yang berupa pupuk organik. Di Indonesia, pupuk organik sudah dikenal sebelum diterapkannya revolusi hijau. Setelah revolusi hijau, petani lebih suka menggunakan pupuk anorganik dengan alasan lebih praktis dan lebih mudah didapatkan. Namun, petani tidak menyadari dampak negatif dari pemanfaatan pupuk anorganik yang bila diberikan terus-menerus akan berpengaruh terhadap kandungan-kandungan pada tanaman tersebut. Selain pada tanaman itu sendiri, dampak negatif juga berakibat kepada lingkungan sekitar. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan menyebabkan pencemaran tanah dan air.



Ditinjau dari pemanfaatan pupuk organik yang sangat diperlukan dalam penanaman tumbuhan kangkung, maka kelompok kami mengambil sebuah bahan penelitian yaitu penelitian terhadap pengaruh penambahan dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dalam rangka meningkatkan kualitas kangkung.



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana cara membudidayakan kangkung yang baik? 1.2.2 Bagaimana pengaruh penambahan dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kangkung? 1.2.3 Berapa dosis pupuk organik yang terbaik untuk penamanan tanaman kangkung? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui cara membudidayakan kangkung yang baik. 1.3.2 Mengetahui pengaruh penambahan dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. 1.3.3 Mengetahui dosis pupuk organik yang terbaik untuk penamanan tanaman kangkung. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Pemerintah



: - Sebagai masukan agar pemerintah dapat meningkatkan kualitas tanaman kangkung



1.4.2 Bagi Penulis



: - Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya - Sebagai bahan evaluasi untuk penelitian selanjutnya



- Sebagai pembukti untuk menyebarluaskan cara menanam kangkung yang baik 1.4.3 Bagi Masyarakat



: - Sebagai sumber informasi untuk menanam kangkung yang baik. - Sebagai refrensi bagi petani untuk meningkatkan kualitas tanaman kangkung - Sebagai wawasan dalam pemanfaatan kangkung bagi tubuh kita.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kangkung Darat



Ipomoea reptana Poir. Nama umum Indonesia



:



Kangkung darat, kangkung



Inggris



:



garden morning glory



Melayu



:



kangkong kampong



Thailand



:



Phak boong ban



Pilipina



:



Kangkong



Klasifikasi Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Subkingdom



: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)



Super Divisi



: Spermatophyta (Menghasilkan biji)



Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Kelas



: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)



Sub Kelas



: Asteridae



Ordo



: Solanales



Famili



: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)



Genus



: Ipomoea



Spesies



: Ipomoea reptana Poir.



2.2 Morfologi Kangkung Darat Adapun morfologi dalam tanaman kangkung (Ipomoea reptana) adalah sebagi berikut : 1. Akar Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air 2. Batang Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar



akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar). 3. Daun Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. 4. Bunga Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung . 5. Buah Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. 6. Biji Biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.



2.3 Nilai Gizi dan Manfaat Tanaman kangkung Darat



Berikut ini adalah kandungan yang terdapat pada sayuran kangkung dalam setiap 100 gram : No Kandungan



Kadar



1



Energi



29 kkal



2



Protein



3 gr



3



Lemak



0,3 gr



4



Karbohidrat



5,4 gr



5



Kalsium



73 mg



6



Fosfor



50 mg



7



Zat Besi



3 mg



8



Vitamin A



6300 IU



9



Vitamin B1



0,07 mg



10



Vitamin C



32 mg



Manfaat tanaman kangkung untuk kesehatan : 1. Mengurangi Haid Berlebihan Caranya: Ambil setengah kilogram daun Kangkung segar. Cuci bersih, lalu tumbuk halus. Tuangkan air setengah gelas, saring dan tuangkan satu sendok makan madu. Minum sekali sehari sekaligus. Haid akan jadi baik dan lancar.



2. Mencegah Penyakit Diabetes Melitus Ekstrak kangkung dapat menghambat penyerapan kadar gula dalam darah. Perbanyaklah mengkonsumsi kangkung bila anda mengidap penyakit diabetes mellitus.



3. Kaya Vitamin C dan B kompleks Kandungan vitamin C pada kangkung lebih banyak dibanding kebanyakan sumber vitamin C pada buah-buahan. Oleh karena itu,



kangkung baik untuk mencegah sariawan/gusi berdarah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tak mudah terkena serangan penyakit akibat virus, misalnya flu. Kadar vitamin B Kompleks dan Omega 3 pada kangkung, ternyata juga cukup banyak. Keduanya merupakan peningkat produksi serotin dalam otak kita, sehingga bisa menciptakan suasana tenang melalui otak. Oleh karena itu, kangkung bisa dikatakan bisa menyegarkan kembali otak kita.



4. Mencegah Insomnia Kangkung memiliki sifat sedatif, sehingga sering dikatakan sebagai penyebab ngantuk. Kangkung juga berpotensi bisa mengendurkan saraf. Semakin kendur saraf-saraf kita, maka tidur pun akan semakin nyenyak dan lelap. Dengan kata lain kangkung dapat membantu mengatasi insomnia dan membantu untuk dapat tidur lebih pulas.



5. Menajamkan Penglihatan Kangkung kaya akan vitamin A , sehingga Kangkung bisa menjaga kestabilan penglihatan mata. Vitamin A yang terdapat pada kangkung sebesar 6300 IU, sedikit lebih banyak dibanding bayam yang hanya 6100 IU. Hal tersebut dapat dilihat dari warna daunnya, semakin hijau daunnya maka kandungan betakarotin juga semakin tinggi.



6. Menghilangkan Ketombe Caranya: Ambilah seikat daun Kangkung. Rendam daun ini semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari, niscaya ketombe akan hilang.



7. Melancarkan air seni Caranya: Ambilah akar kangkung secukupnya. Direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari. Niscaya air seni akan lancar.



8. Mencegah Mimisan Caranya: ambil seikat daun Kangkung segar. Cuci bersih, lalu tumbuklah sampai halus. Tambahkan sedikit gula aren, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari, maka mimisan akan mampat dan hilang.



9. Mencegah Sariawan Dan Gusi Berdarah Pada umumnya Kangkung memiliki kadar vitamin C yang lebih banyak dibanding kebanyakan buah. Oleh karena itu, mengkonsumsi sayuran Kangkung, dianggap baik untuk mencegah sariawan dan gusi berdarah.



2.4 Syarat Tumbuh Syarat tumbuh tanaman kangkung (Ipomoea reptana) adalah sebagai berikut : 1. Syarat Iklim a. Suhu Udara



: 180C - 240C



b. Kelembapan



: 80% - 90%



c. Curah Hujan



: 1500 - 4000 mm/tahun



d. Intensitas cahaya : cukup 2. Syarat tanah a. Tekstur tanah : gembur dan subur b. Ph tanah : 6,0 - 7,0 c. Jenis tanah : Latosol



2.5 Cara Budidaya Kangkung Darat Berikut ini adalah cara budidaya kangkung barat dengan pupuk organik



1. Benih Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benih sekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan



2. Persiapan Tempat Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.



3. Pemupukan Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang dengan dosis 20.000 kg/ha. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2 minggu sesudah tanam.



4. Penanaman Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris).



5. Pemeliharaan Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tidak turun hujan mesti dikerjakan penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit.



6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yg dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah penerapan, interval serta saat aplikasinya.



7. Panen Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.



8. Pasca Panen Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yg baru dipanen ditempat yg teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman product secepat-cepatnya.



2.6 Hama dan Penyakit Tanaman Beberapa hama dan penyakit yang banyak menyerang tanaman kangkung antara lain sebagai berikut:



A. Hama : 1. Bekicot, merusak daun dan batang tanaman kangkung dengan cara menggerogoti sehingga menyebabkan batang atau daun tanaman menjadi busuk. Hama bekicot dapat menyerang daun muda dan calon batang kangkung. Bekas gigitan bekicot akan menyebabkan serangan hama jamur atau bakteri yang menyebabkan tanaman menjadi layu kemudian



busuk.



Pemberantasannya



dengan



membuang



dan



membasmi semua bekicot yang berada di tanaman dan sekitar tanaman. Penyebab timbulnya hama bekicot biasanya karena kebersihan sekitar tanaman kangkung tidak terjaga kebersihannya dan lingkungan yang lembab. 2. Ulat grayak, Gejala serangan ulat grayak seperti daun bolong bolong dan bagian pinggir daun bergerigi bekas gigitan. Pengendalian hama apabila terjadi terjadi over populasi, semprotkan Sevin atau sejenisnya. Untuk memberantas ulat ini digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari, kemudian di beri air kembali 3. Kutu daun/ aphid, Gejala serangan kutu daun dapat membuat tanaman menjadi kerdil dan daun melengkung, karena kutu daun suka mengisap cairan tanaman. Kutu daun berlindung dibawah permukaan bawah daun sambil mengisap cairannya. 4. Ulat keket/ Jedung (Acherontia lacheis F.), warna ulat hijau muda dengan garis menyilang kuning, bagian daun yang terserang menjadi rusak dan bolong-bolong. Pengendalian



hama



tersebut



dapat



diupayakan



dengan



menggunakan menjaga jarak tanam dan teknik bercocok tanam yang baik, seperti melakukan pergiliran tanaman / rotasi tanaman, sanitasi dengan menjaga kebersihan kebun, penyiraman diantara bedengan.



Penggunaan pestisida dianjurkan untuk tidak digunakan, kecuali apabila serangan



bersifat



eksplosif,



maka



sebagai



alternatif



terakhir



penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan mempertimbangkan serta mengikuti kaidah keselamatan bagi konsumen. Pestisida nabati merupakan perlakuan yang paling aman, beberapa jenis pestisida nabati tersebut antara lain daun sereh wangi, daun nimba dan gadung. Beberapa cara pengendalian hama apabila terjadi serangan yang berlebihan dapat digunakan antara lain semprotkan larutan WT Bvr dengan dosis 10 ml/ liter air, WT Trico/ Glio dengan dosis 10 ml/ lt air, WT Ajuvant WT dengan dosis 2 ml/ lt air. Pada saat penyemprotan perlu diperhatikan bahwa lahan harus dikeringkan terlebih dahulu selama 4 - 5 hari, dan setelah aplikasi pestisida dapat diberi air lahan kangkung tersebut. Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat dilakukan jauh sebelum pemanenan. B. Penyakit Tanaman kangkung cukup tahan terhadap penyakit, seandainya memerlukan perlindungan maka sangat minim sekali. Berikut ini adalah penyakit yang menyerang tanaman kangkung darat : 1. Karat putih, gejala serangan karat putih dapat berupa timbulnya bercak putih yang semakin meluas pada daun. Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung seperti karat putih (Albugo Ipomoea panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene



umumnya



baik,



penyakit



tidak



menjadi



masalah.



Pengendaliannya dengan memangkas daun tua yang sakit selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan Dithane M-45 0,2 persen tersebut secara efektif.



2. Bercak daun, gejala serangan jamur Fusarium sp berupa bercak bercak daun secara tidak beraturan dan berwarna coklat atau kehitamhitaman. Apabila penyebabnya jamur Cercospora bataticola Cif. Et Bruner, maka gejala diperlihatkan berupa bercak bercak coklat. Pengendaliannya dengan cara mencabut tanaman kangkung yang sakit. Dapat juga dilakukan selanjutnya dengan penyemprotan menggunakan Dithane M-45 0,2 persen. Pengendalian penyakit pada tanaman kangkung dilakukan dengan penyemprotan menggunakan larutan WT Bakterisida dengan dosis 10 ml/ lt air, WT Trico/Glico dengan dosis 10 ml/ lt air dan WT Ajuvant dengan dosis 2 ml/ lt air 2.7 Pupuk organik Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah). Jenis pupuk organik : A. Pupuk kandang



Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium,magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu: 



Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan olehmikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.







Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro



dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa



mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.



B. Pupuk hijau Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadaperosi. Pupuk hijau digunakan dalam: 



Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.







Penggunaan



tanaman



penutup



tanah,



yaitu



dengan



mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam



bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.



C. Kompos Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami,sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairanbiogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla. Beberapa kegunaan kompos adalah: 1.



Memperbaiki struktur tanah.



2.



Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.



3.



Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.



4.



Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.



5.



Menambah dan mengaktifkan unsur hara. Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling



tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).



D. Humus Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang



membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbahpertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkanaerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.



E. Pupuk Organik Buatan Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu: a.



Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.



b.



Meningkatkan produktivitas tanaman.



c.



Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.



d.



Menggemburkan dan menyuburkan tanah. Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara



menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.



2.8 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka tanaman kangkung darat (Ipomoea reptana ) dan pupuk organik, kami dapat mengambil sebuah hipotesis bahwa penambahan dosis pupuk organic terhadap tanaman kangkung darat (Ipomoea reptana) dapat meningkatkan hasil pertumbuhan.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian serta penanaman dilaksanakan di lahan pertanian milik Politeknik Negeri Jember di daerah…….. Waktu yang digunakan untuk penanaman sekitar 1 bulan, dimulai sejak minggu ketiga bulan Oktober sampai minggu ketiga bulan November. Proses penelitian diadakan setiap seminggu sekali pada pukul 14.00 s.d. 16.00 di hari Jum’at.



3.2 Alat dan Bahan Alat – alat yang diperlukan untuk menanam yaitu: 



Cangkul







Kenco (Alat pengukur jarak tanaman)







Gembor







Ember







Koret







Sabit







Bambu







Tugal (alat pembuat lubang tanaman)







Hand Sprayer



Bahan-bahan yang diperlukan: 



Benih kangkung







Pupuk organik







Furdan



3.3 Langkah / Prosedur Penelitian Penanaman Benih Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan. Persiapan Tempat Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit. Pemupukan Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Penanaman Penanaman kangkung ada dua cara, pertama dengan cara ditebar langsung dengan menggunakan tangan dan yang kedua dengan cara ditugal. Cara yang kedua biasanya digunakan untuk menanam kangkung yang akan dipanen secara dipotong . Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang



tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris). Pemeliharaan Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun hujan mesti dikerjakan penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit. Selain penyiraman yang rutin, dan pengamatan hama penyakit, diperlukan juga penambahan asupan zat hara pada saat ada indikasi tanaman mulai menguning. Penyiangan perlu dilakukan apabila terdapat rumput ataupun gulma yang nantinya dipastikan akan mengganggu pertumuhan tanaman. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yg dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah penerapan, interval serta saat aplikasinya. Panen Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam. Panen kangkung bisa dilakukan dengan cara mencabut dan memotong pada pangkal batangnya. Jika dicabut maka tanaman hanya bisa satu kali dipanen, biasanya dengan cara panen cabut, dalam satu bedengan berukuran 10m2 dihasilakn 15-20 kg kangkung cabut. Apabali dipotong biasanya kangkung bisa dipanen 3-5 kali potong tergantung dari kondisi tanamannya, jika dijumlahkan dar total panen, panen kangkung bisa mencapai 30-35 kg/10 m2. Kangkung potong bisa dipanen setiap 5-7 hari.



Pasca Panen Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yg baru dipanen ditempat yg teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman product secepat-cepatnya. Setelah dipanen, biasanya kangkung dicuci dan diikat ataupun dikemas dalam ukuran seperempatan/setengah ataupun diikat dan dijual per gabung (50 ikat) baik ke konsumen langsung ataupun ke pasar.



3.4 Metode Pengambilan Data Data yang kami ambil bersumber dari penelitian atau observasi langsung pada lokasi. Selain itu, kami juga menggunakan beberapa sumber terpercaya seperti buku, artikel di internet, serta makalah yang pernah dibuat sebelumnya.



3.5 Metode Analisis Data TINGGAL INI GIT