Makalah Kaum Najariah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGATAR



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”ALIRAN NAJARIAH”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.



Cilamaya, 26 Oktober 2015



TARSIH



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..............................................................................................



i



DAFTAR ISI.............................................................................................................



ii



BAB PENDAHULUAN...........................................................................................



1



A. B. C. D.



Latar Belakang .............................................................................................. Rumusan Masalah ......................................................................................... Tujuan Penulisan ........................................................................................... Metode Penulisan..........................................................................................



1 1 1 1



BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................



2



1. Sejarah Singkat Faham Najariyah .................................................................



4



2. Akibat Yang Ditimbulkan...............................................................................



5



3. Antisipasi Dan Alternatif Mengatasi ............................................................



7



BAB III PENUTUP..................................................................................................



8



A. Kesimpulan ................................................................................................... B. Kata Penutup ................................................................................................. C. Saran ..............................................................................................................



8 8 8



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................



9



2



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk berakal dan beragama memiliki kebebasan bekehenadak untuk menyatakan pikiran, ide dan menunjukan jalan hidupnya. Dalam kaitan ini islam menjamin kebebasan tersebut dengan suatu pertanggung jawaban dalam arti yang sebenarnya. B. Rumusan Masalah 1 Apakah yang Melatar Belakangi Muncul Aliran Nazariah ? 2 Bagaimana Ajaran dan Fiqh Aliran Nazariah ? 3 Bagaimana Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam Aliran Nazariah ? C. Tujuan Penulisan 1 Mengetahui Latar Belakang Munculnya Aliran Nazariah. 2 Mengetahui Ajaran dan Figh (hukum) Aliran Nazariah. 3 Mengetahui Firqoh-firqoh(Kelompok-kelompok) dalam



Aliran



Nazariah. D. Metode Penulisan Dalam penyusunan Makalah ini penulis menggunakan metode perpustakaan, yakni dengan cara mengumpulkan buku – buku yang menyangkut tentang permasalahan yang di bahas sehingga Makalah ini selesai.



BAB II PEMBAHASAN



1



Rasulullah SAW bersabda : “Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR Bukhari)



Melihat hadits sahih ini dapat diambil kesimpulan : 1. Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam lingkungan ummat Islam secara mu’jizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang akan terjadi. Kabar ini tentu Beliau terima dari Allah SWT. 2. Sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73 faham (i’tiqad/firqah). 3. Ada segolongan orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi mengeluarkan dalildalil dari Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya. 4. Ada dua golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham Murjiah dan Qadariyah. 5. Ada 30 orang pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi, padahal tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada orang-orang Khawarij yang paling jahat. 6. Di antara 73 golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan Ahlussunnah wal Jama’ah yang selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin. 7. Mereka ini akan selalu mempertahankan kebenaran i’tiqad-nya sampai hari kiamat Melihat kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah perkembangan Islam sejak abad pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW telah terjadi dengan nyata. 2



Di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang terkenal dengan gelar Ba’Alawi, cetakan Mathba’ah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398, bahwa 72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu : 1. Faham Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan. Kaum Syi’ah terpecah menjadi 22 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan. 2. Faham Khawarij, yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran. 3. Faham Mu’tazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll. Kaum Mu’tazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah. 4. Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman, sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran. 5. Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran. 6. Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran. 7. Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah



3



Jika ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jama’ahmaka menjadi 73 firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam Tarmidzi. 1. Sejarah Singkat Faham Najariyah Najariyah, mereka adalah pengikut Abil Khusein bin Muhammad al Najar, abi abdillah husein bin muhammad Najjar dengan kemampuannya mengembangkan faham tersebut hingga menjadi kelompok yang cukup besar pada masa itu, Abi abdillah husein bin Muhammad annajjar berguru kesemua golongan pada masaitu yaitu pada kaum mutazillah, kaum jabariyyah, ahlisunah waljamaah hingga akhirnya golongan itu membentuk mashab sendiri yaitu mashab Najjariyah. Golongan ini sepakat dengan Ahli sunnah dalam masalah bahwa Allah menciptakan perbuatan hamba-Nya, akan tetapi mereka juga sepakat dengan pendapat Mu’tazilah dalam menafikan sifat wujudiyyah dari Dzat Allah, serta setuju dengan pendapat mu’tazilah bahwa Allah tidak bisa dilihat di akhirat dan kalam Allah adalah hadith Faham Najariyah diajarkan oleh Abu Abdillah Husein bin Muhammad an Najar. Ia hidup dimasa khalifah al Ma’mun bin Harun al Rasyid sejak 198 H hingga 218 H. Ia adalah murid dari seorang guru ulama Mu’tazilah bernama Basyar al Marisi. Ia berusaha mempersatukan faham (I’itiqad) antara Mu’tazilah, AhlusSunnah, Jabariyah dan Syi’ah (Bahaiyah) dengan mencampur aduk keyakinan dari firqah-firqah itu dengan mengambil hukum-hukum agama dari masing-masing firqah. Faham Najariyah ini terpecah lagi menjadi 3 golongan (firqah) : (1) Aliran Margatsiyah (2) Aliran Za’faraniyah (3) Aliran Mustadrikah Faham ini tidak banyak memiliki pengikut dan hilang dimakan zaman. Namun namanya tertulis dalam Kitab-Kitab besar Ilmu Ushuluddin dan buku-buku sejarah Islam. Allah SWT mempunyai sifat sebanyak 20 macam, sedangkan menurut aliran najariyah Tuhan tidak mempunyai sifat. Ia berkuasa, berkata dan mendengar dengan Dzat-Nya.



4



Kemudian fatwa lain yang diciptakan oleh aliran najariyah yaitu bahwa mukmin yang berdosa dan mati sebelum bertobat pasti akan masuk neraka, tetapi tidak kekal untuk selamanya. Hal ini bertentangan dengan dengan I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah yg berpendapat bahwa Mukmin yang berbuat dosa belum tentu masuk neraka. 2. Akibat Yang Ditimbulkan Kaum Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan, dan mereka juga berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada, fatwa ini bertentangan dengan kepercayaan kaum ahlussunah waljamaah yang meyakini bahwa Allah SWT mempunyai sifat yang Qodim yang terdiri atas zatnya yang Qodim. Fatwa yang di terapkan oleh aliran najariyah tersebut diatas dapat menyebabkaan terpecahnya keyakinan umat islam terhadap sifat-sifat Allah SWT, yang pada akhirnya membuat manusia tidak mengenal Tuhannya sendiri yaitu Allah SWT,dan jika manusia sudah tidak mengenal Tuhannya maka itulah awal mula kehancuran manusia itu sendiri[4]. Kemudian, fatwa lain yang dibuat oleh aliran najariyah adalah mu’min yang membuat dosa pasti masuk neraka, dan tidak akan kekal selamanya di dalamnya, fatwa ini bertentangan dengan I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang mengatakan bahwa orang mu’min yang melakukan dosa besar dan mati sebelum taubat maka ia belum pasti masuk neraka, karena mungkin saja diampuni dosanya oleh Allah SWT Firman Allah SWT : ...: ‫) الزمممر‬....‫مقلل غي ا حعغب احدغي ارلحذيغن أغلسغرمفروا غعغل ى أغلنمفحسحهلم غل غتلقغنمطروا حملن غرلحغمحة ارلح إحرن ارلغ غيلغحفمر الذذمنروغب غجحمميعع ا إحرنمه مهغرو الل غ مفممرومر الررححميمممم‬ (۵۳



Artinya : …“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”... (QS. Az-Zumar: 53) Akibat yang dapat ditimbulkan dari fatwa yang dikemukakan oleh najariyah tersebut diatas diantaranya adalah membuat umat muslim merasa takut dalam menjalani hidup karena takut masuk neraka, kemudian juga dapat menimbulkan rasa tertekan didalam diri manusia itu sendiri dalam menjalani kehidupan didunia ini, yang ahirnya membuat manusia menjadi 5



putus asa, membuat manusia takut dalam bertindak, sehingga manusia akan selalu beribadah dan lupa akan kehidupan duni mereka, lupa akan menafkahi keluarga, dam lupa akan kewajibannya diatas bumi ini, dsb. Sedangkan Islam Islam menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu dan mencari nafkah sebagai suatu kewajiban individu. Islam juga menginginkan umatnya menjadi umat yang kuat. Karena itu sepatutnya umat Islam tidak berdiam diri dan berpangku tangan menggantungkan hidupnya pada orang lain, sementara dirinya asyik beribadah kepada Allah SWT tanpa memperhatikan kehidupan dunian. Ini adalah korban pandangan sempit yang akan berimplikasi pada terlantarnya keluarga, anak dan isterinya. firman Allah SWT : ...: ‫) التروبممة‬.... ‫غومقحل العغمملروا غفغسغميغر ى ارلم غعغملغمكلم غوغرمسرولممه غواللملؤحممنروغن غوغسمتغرذدوغن إحغل ى غع احلحم اللغلميحب غوالرشغه اغدحة غفمميغنبمئمكلم حبغممم ا مكلنمتمملم غتلعغمملممروغن‬ ( ١٠٥



Artinya : …“Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orangorang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang kamu kerjakan.” … (At Taubah : 105) Dalam surat Al-Qashash ayat 77, Allah juga menyebutkan : ‫صميغبغك حمغن الذدلنغمي ا غوأغلححسلن غكغم ا أغلحغسغن ارلممم إلغلميممغك غوغل غتلبممغ اللغفغسمم اغد حفمم ي ا ل غ‬ ‫غوالبغتغ حفميغم ا آغغت اغك ارلم الرداغر ا ل غ‬ ...‫ض إحرن ارلغمم غل‬ ‫لحخغرغة غوغل غتلنغس غن ح‬ ‫للر ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ (۷۷ :‫ ) القصص‬....‫ميححذب اللملفحسحديغن‬



Artinya : … "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan."… (QS. Al-Qashash : 77)



3. Antisipasi Dan Alternatif Mengatasi Masuk Dan Berkembangnya Najariyah Rasulullah SAW bersabda :



6



Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." ( HR Sunan Ibnu Majah ) Dari Hadits Rasul diatas, kita dapat ambil kesimpulan bahwa umat islam pada akhirnya akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golongan yang akan masuk syurga, yaitu AlJamaah Jika kita kaji lebih dalam Aliran Najariyah adalah aliran yang ajarannya banyak bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah, bahkan ajarannya banyak menimbulkan hal-hal yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah, sebagai umat mukmin kita harus berhati-hati atas masuk dan berkembangnya ajaran Najariyah dalam masyarakat kita. Antisipasi dalam mengatasi masuknya ajaran Najariyah ini sangat banyak caranya, diantaranya adalah membekali diri kita sendiri dengan Iman yang kuat, membekali diri kita dengan pengetahuan tentang Ajaran Islam, membekali diri kita dengan pengetahuan akan Tuhan kita yaitu Allah, sehingga kita tahu bagaimana hakikat ajaran Islam menurut Al-qur’an dan Sunnah, dan menjadikan diri kita dapat benar-benar mengenali tentang Tuhan kita dan Agama kita, agar ketika kita dihadapkan pada suatu ajaran baru tentang islam, kita dapat mengetahui ajaran tersebut bertentangan dengan Al-qur’an dan Sunnah atau tidak, yang pada akhirnya membentengi diri kita dari ajaran (firqah) yang 72 tersebut diatas, yaitu firqah yang pada ahirnya akan masuk neraka. Semoga dengan antisipasi yang kita lakukan seperti diatas, kita bisa menjadi umat Islam yang tetap atas kebenaran hingga hari kiamat, seperti disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW : “Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” ( HR. Bukhari dan Muslim )



BAB III PENUTUP 7



A. Kesimpulan 1 Kaum Nazariah adalah pengikut-pengikut Ali Ibnu Abi Tholib yang meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap Ali Ibnu Abi Tholib dalam menerima arbitrase (tahkim) sebagai jalan untuk 2 3



menyelesaikan persengketaan dengan Muawaiyah Ibnu Abi Sofyan. Ajaran pokok firqoh Nazariah adalah khilafah, dosa, dan iman. Firqoh-firqoh (Kelompok-kelompok) Nazariah yang terkenal adalah Al-muhakamiyah, An-najadaat Al-‘aziriah, Al-baihasiah, Al-ajaridah,



Ath-tsalibah, Al’ibadiyah, Ash-shufriyyah az-ziyadiyah. B. KATA PENUTUP Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. C. Saran Demikianlah pembahasan tentang Nazariah yang dapat saya sampaikan dan Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan. Maka dari itu Saya mohon kritik dan sarannya untuk membangun makalah yang lebih bagus ke depannya.



DAFTAR PUSTAKA



8



Al-Maududi, Abul A’la, Al-Khalifah wa Al-Mulk, terj. Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung, 1994. Nasution, Harun, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan,UI Press, Jakarta, 1986. Drs. Rosihan Anwar, Drs. Abdul Rozak, Ilmu kalam, (pustaka setia: bandung, 2003) cet.2 hal.49



9