Makalah Kebijakan Fiskal (Klp6) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEBIJAKAN FISKAL



Mata kuliah : EKONOMI MAKRO



Dosen Pengampu : Di susun oleh kelompok 6. Nama anggota kelompok : 1. MUHAMMAD KHAERUL FIKRI (200501106) 2. NADA NIAR MADURI (200501082) 3. SITI SYIFAURRAHMAH (200501101)



EKONOMI SYARIAH C FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UIN MATARAM) 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya.Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro.Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Kebijakan Fiskal.Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini.Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu yakni.yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada kami.



Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini.



Mataram, 07 oktober 2021



Penusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN I.



Latar belakang....................................................................................................... 1



II.



Rumusan masalah................................................................................................ 1



III.



Tujuan....................................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN 1. Kebijakan Fiskal............................................................................................................ 2 2. Jenis jenis kebijakan fiskal........................................................................................ 4 3. Tujuan Kebijakan Fiskal............................................................................................ 5 4. Instrumen Kebijakan Fiskal..................................................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................................................... 8 B. Saran................................................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 9



BAB I PENDAHULUAN I.



Latar belakang



Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Pemerintah yang menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain, dengan kebijakan fiskal pemerintah berusaha mengarahkan jalannya perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya. Dengan melalui kebijakan fiskal, antara lain pemerintah juga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan yang terakhir dapat mempengaruhi distribusi penghasilan nasional.1



Di makalah ini selanjutnya akan dijelaskan, faktor apa saja yang mendorong pemerintah untuk melakukan kebijakan-kebijakan fiskal.



II.



Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.



1



Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal? Apa saja jenis dalam kebijakan fiskal? Apa saja tujuan dalam kebijakan fiskal? Apa instrumen kebijakan fiskal ?



“Kebijakan Fiskal”, Wikipedia, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal



1



III.



Tujuan 1. Untuk memahami tentang Kebijakan Fiskal. 2. Untuk mengetahui Jenis-jenis Kebijakan Fiskal 3. Untuk memahami tujuan dari Kebijakan Fiskal. 4. Untuk mengetahui Lemaga atau Instrumen Kebijakan Fiskal.



BAB II PEMBAHASAN 1. Kebijakan Fiskal A. Asal mula Teori Pemikiran Kebijakan Fiskal Pemikiran tentang fiskal pertama kali dikemukakan oleh ahli ekonomi asal Inggris, John Maynard Keynes pada akhir tahun 1800-an. Beliau meyakini bahwa pemerintah berperan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara terutama dalam hal ekspansi dan kontraksi pada siklus bisnis. Keynes juga meyakini bahwa pemerintah mampu memanipulasi pengeluaran konsumen dan investor agar tidak terjadi kontraksi yang berlebih sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan stabil. Dampak pemikiran ekonomi Keynes juga terbukti saat terjadi depresi besar di dunia pada awal tahun 1900an. Dimana sebelumnya banyak negara yang memegang prinsip ekonomi Laissez-Faire. Prinsip tersebut meyakini bahwa pemerintah tidak boleh mengintervensi kapitalisme dalam ekonomi pasar bebas. Dengan ideologi ekonomi Keynes, pada saat itu presiden Amerika ke 32 saat itu, Franklin D. Roosevelt berhasil menumbuhkan ekonomi sebesar 10,8% pada tahun 1934. B. Pengertian Kebijakan Fiskal Kata fiskal berasal dari bahasa latin, fiscus yaitu nama seorang pemegang kuasa atas keuangan pertama pada zaman Romawi kuno. Secara harfiah berarti keranjang atau tas. Adapun kata fisc dalam bahasa Inggris berarti perbendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan Negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh



pemerintahan Negara atau kerajaan dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.2



Dan berikut beberapa pengertian tentang kebijakan fiskal, menurut para ahli :



a) Alam Menurut Alam (2007:57), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi. b) Ahman Menurut Ahman (2007: 126), fiscal policy adalah kebijakan dalam ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik. c) Menurut Tim Visi Adiwidya (2015:92), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat oleh suatu pemerintah untuk mengarahkan ekonomi negara melalui pendapatan (pajak) dan pengeluaran negara. d) Haryadi Menurut Haryadi (2014: 82), fiscal policy adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. e) Zain Menurut Zain (2008:12), instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan pajak, di mana pajak adalah pungutan yang dilakukan oleh negara, baik pemerintah pusat maupun daerah yang diatur oleh undang-undang untuk pembiayaan umum dari pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi 2



Novia Widya Utami, “Pengertian, Tujuan, dan Macam-macam Kebijakan Fiskal”, Jurnal, diakses dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-macam-macam-kebijakanfiskal/



3



pemerintah dan tidak mengandung unsur imbalan individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak.3



Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur belanja dan pajak Negara yang berdampak pada kondisi ekonomi secara makro. Ekonomi makro yang dimaksud misalnya agregat permintaan pasar, jumlah tenaga kerja dan pengangguran, pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Otoritas Jasa Keuangan juga mendefinisikan kebijakan fiskal sebagai kebijakan yang membahas pajak, penerimaan lain, utangpiutang, dan pengeluaran pemerintah dengan tujuan tertentu seperti menunjang kestabilan ekonomi, keseimbangan moneter, peningkatan pembangunan ekonomi, dan perluasan tenaga kerja. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal memiliki dua instrumen utama yaitu belanja dan pendapatan negara dalam hal ini adalah pajak.



2. Jenis jenis kebijakan fiskal A. Kebijakan Fiskal Berdasarkan Teori4 : a.



Kebijakan pemerintah



anggaran dengan



pembiayaan



fungsional:



memperhatikan



mengatur



pengaruhnya



pengeluaran



pada



peningkatan



pengeluaran



pemerintah,



kesempatan kerja. b.



Kebijakan



pengelolaan



anggaran:



mengatur



penerimaan pajak dan pembiayaan untuk mencapai stabilitas perekonomian. c.



Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis: mengatur jumlah pengeluaran pemerintah dengan menimbang dan menganalisis biaya dan manfaat dari berbagai pengeluaran yang dilakukan.



B. Jenis-Jenis Kebijakan Anggaran Berdasarkan Perbandingan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran: 3



“Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kebijakannya”, Maxmanroe, diakses dari https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-kebijakan-fiskal.html, 4 “Kebijakan Fiskal”, Studio Belajar, diakses dari https://www.studiobelajar.com/kebijakan-fiskal



a.



Anggaran seimbang; Anggaran disusun dengan jumlah total pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran total sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga.



b.



Anggaran dinamis; Memiliki ciri-ciri anggaran yang selalu meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan berusaha meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan pada sisi pengeluaran sehingga tabungan pemerintah dapat meningkat.



c.



Anggaran deficit; Memiliki ciri di mana anggaran disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa kebijakan, di antaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman (dalam/luar negeri). Mulai tahun 2000 APBN di Indonesia disusun dengan menggunakan format anggaran defisit yang dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri.



d.



Anggaran surplus; Memiliki ciri di mana jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah.



3. TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL Secara garis besar, tujuan kebijakan fiscal adalah untuk memengaruhi jalannya perekonomian dengan berbagai sasaran berikut ini5 : a. Meningkatkan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi. Kebijakan fiscal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal karena berpengaruh besar dengan pemasukan atau pendapatan Negara, meliputi : bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa Negara, impor, pariwisata, dan lainnya. Selain itu, contoh pengeluaran Negara yang dimaksud diantaranya :  Pembangunan sarana dan prasarana umum.  Belanja persenjataan.  Proyek pemerintah. 5



Maulida Rani,“ Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen, dan Macam - Macam Kebijakan Fiskal ” ,Pajak, diakses dari https://www.online-pajak.com/fiskal



5



 Pesawat dan program lain untuk kesejahteraan masyarakat. b. Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Seperti yang kita ketahui, pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi momok disuatu Negara. Di Indonesia, tingkat pengangguran sudah berkurang 140.000 jiwa. Menurut presentase tingkat pengangguran terbuka, jika pada februari 2017 angkanya mencapai 5,33%, pada februari tahun 2018 angkanya berada pada level 5,13%. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pelaksanaan kebijakan fiscal. Kebijakan fiscal memang diaplikasikan serta menjadi prioritas dalam upaya pencegahan timbulnya pengangguran. c. Menstabilkan harga-harga barang / mengatasi inflasi. Turunnya harga suatu barang membuat hilangnya harapan untuk mendapatkan keuntungan bagi sector swasta. Akan tetapi, harga yang terus meningkat juga bisa mengakibatkan inflasi. Disisi lain, inflasi bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan kesempatan kerja penuh. Akan tetapi, inflasi juga bisa berdampak negative pada kelompok atau orang yang berpenghasilan rendah karena daya beli jadi menurun. Masalah inflasi yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerinah berkurang. Melalui kebijakan fiscal, tingkat pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional pun diharapkan akan berjalan dengan baik.



4. Instrumen Kebijakan Fiskal Berikut Instrumen-instrumen pada Kebijakan Fiscal :



a. Kebijakan Perpajakan Kebijakan ini berkaitan erat dengan amandemen baru dalam hal pajak lansung dan tidak lansung.Kebijakan fiscal perpajakan merupakan salah satu instrument kebijakan yang memiliki otoritas public yang kuat dalam mempengaruhi perubahan pendapatan, investasi, dan konsumsi. Pemerintah akan membuat



kebijakan perpajakan secara progresif setelah menganalisa efek dari peningkatan maupun penurunan pajak.



b. Kebijakan Pengeluaran Pemerintah Kebijakan ini memprioritaskan pengeluaran pemerintah untuk sector yang penting dan mendesak, seperti pembukaan sekolah, pembangunan jalan umum, jembatan, jalur transportasi, serta biaya operasional pemerintah.



c. Kebijakan Pembiayaan Defisit Merupakan instrument kebijakan yang dikeluarakan apabila pemerintah mengalami



deficit



atau



jumlah



pengeluaran



lebih



besar



dibandingkan



pendapatan.Salah satu caranya bisa dengan mengeluarkan mata uang baru dari bank sentral negara, namun disisi lain hal ini juga dapat menyebabkan daya beli mata uang turun dan terjadinya inflasi.



d. Kebijakan Utang Publik Kebijakan ini dikeluarkan apabila kebijakan pembiayaan deficit dinilai tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran public. Kebijakan utang public bertujuan untuk meningkatkan kas pemerintah dengan menggunakan utang yang berasal dari sumber internal seperti pinjaman pasar, obligasi kompensasi, atau SBN (SuratBerharga Negara), dan sumber eksternal dari pinjaman pasar eksternal atau lembaga internasional seperti IDA, Bank Dunia, IMF, dan rekanan lainnya.



e. Budgeting Kebijakan ini juga dikenal sebagai kebijakan anggaran. Hal ini dikarenakan kebijakan fiscal beroperasi melalui anggaran atau budgeting. Anggaran yang dimiliki suatu Negara berfungsi untuk menilai fluktuasi ekonomi.



7



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu tatanan negara sebagai penstabilan ekonomi.Pemerintah menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, atau dengan kata lain, kebijakan fiskal pemerintah berusaha mengarahkan jalannya perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya.Sehingga, dengan adanya kebijakan fiskal ini pemerintah berharap dapat mengendalikan dan mengawasi keadaan ekonomi.



B. SARAN Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.Atas keritik temanteman dan dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA Maxmanroe. ‘Tanpa Tahun’. Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Contoh Kebijakannya. Diambil dari https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-kebijakanfiskal.html. Rani, Rezita. ‘Tanpa Tahun’. Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen, dan Macam - Macam Kebijakan Fiskal. Diambil dari https://www.online-pajak.com/fiskal. Studio Belajar. ‘Tanpa Tahun’. Kebijakan Fiskal.Diambil dari https://www.studiobelajar.com/kebijakanfiskal/. Widya Utami, Novia. 2017. Pengertian, Tujuan, dan Macam-macam Kebijakan Fiskal. Diambil dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-danmacam-macam-kebijakan-fiskal/. Wikipedia. ‘Tanpa Tahun’. Kebijakan Fiskal.Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal. (21 Maret 2019)



9