Makalah Kelompok 5 Bacaan Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



JENIS-JENIS BACAAN ILMIAH, PRAKTIK MEMBACA KARANGAN ILMIAH MELALUI JURNAL BACA Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia



NAMA DOSEN PENGAMPU : NURUL RAHMADANI, M.Pd DISUSUN OLEH : GILANG AFERYA LAPELANGI



187210652



RIZMANIA



227210061



SAFIRA FADDILLAH



227210123



SHIKA AULIA MUHDI



227210167



TEGUH RAHID MAULANA



227210018



PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PEKANBARU 2022



KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis saya ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya dan tidak lupa shalawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Yang telah menyampaikan Risalah nya dan membawa manusia ke jalan kesempurnaan hidup lahir dan batin, dunia dan akhirat, juga bagi seluruh keluarga, sahabat, serta para pengikutnya sampai hari kiamat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nurul Rahmadani, M.Pd. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia serta teman teman yang selalu memberikan saran, dorongan, dan motivasi kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan berjudul JENIS-JENIS BACAAN ILMIAH, PRAKTIK MEMBACA KARANGAN ILMIAH MELALUI JURNAL BACA . Diharapkan



melalui makalah ini penulis dapat memperluas wawasan terkait perguruan tinggi tersebut. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga penulis senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Pekanbaru, 13 Desember 2022



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................



i



DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 1 1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian membaca pemahaman dan membaca kritis ............................................... 3 2.2 Pengertian bentuk tulisan ilmiah populer..................................................................... 6 2.3 Pengertian dan ciri karya ilmiah akademik ................................................................ 6 2.3 Jenis-jenis bacaan ilmiah .............................................................................................. 7 2.4 Praktik membaca karangan ilmiah melalui jurnal baca ................................................ 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 11 3.2 Saran ............................................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1



LATAR BELAKANG Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk



memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata atau bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui. Dalam membaca dikenal jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, serta kekritisan dalam berfikir. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai pelajar yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu. Oleh sebab itu, belajar ini tentu akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kegiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar. Melalui kegiatan belajar ini, kita sebagai pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan untuk menerapkan metode membaca kritis. Untuk menguasai kompetensi tersebut, kita wajib menjelaskan bagaimana sebenarnya membaca kritis. Selain itu, lewat kegiatan belajar ini kita sebagai mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan membaca kritis dengan langkah awal menjelaskan pengertian membaca kritis, dan karakteristik membaca kritis.



1.2



RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian membaca pemahaman dan membaca kritis? 2. Sebutkan apa saja bentuk tulisan ilmiah populer? 3. Apa pengertian dan ciri karya ilmiah akademik? 4. Apa saja jenis-jenis bacaan ilmiah? 5. Bagaimana praktik membaca karangan ilmiah melalui jurnal baca?



1



1.3



TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian membaca pemahaman dan membaca kritis. 2. Untuk mengetahui bentuk tulisan ilmiah populer. 3. Untuk mengetahui pengertian dan ciri karya ilmiah akademik. 4. Untuk mengetahui jenis-jenis bacaan ilmiah. 5. Untuk mengetahui praktik membaca karangan ilmiah melalui jurnal baca.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



PENGERTIAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MEMBACA KRITIS



a. Membaca Pemahaman Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studinya. Pada dasarnya antara belajar dan membaca itu identik, artinya kegiatan membaca lebih banyak dilakukan dengaan membaca pemahaman. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6). Membaca pemahaman ialah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami wacana secara tepat. De Boer menyatakan bahwa tingkat pemahaman suatu wacana berbeda, yaitu merentangkan tingkat pemahaman itu mulai dari sama sekaali tidak mengerti sampai pada tingkaat sangat memahami (Alkhaidah, 1992). Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami wacana atau bacaan yang berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu agama, budaya dan adat istiadat, buku-buku sastra dan kesenian, resensi kritis, dan buku-buku drama. (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:6) Membaca pemahaman memiliki beberapa aspek penting yang perlu dikuasai oleh pembaca. Adapun aspek tersebut, antara lain memiliki kosakata yang jumlahnya cukup besar, luas, dan akurat; memiliki kemampuan untuk menafsirkann makna frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana; memiliki kemampuan untuk menangkap ide pokok dan ide penunjang pada wacana yang dibacanya; memiliki kemampuan untuk menangkap out line bacaan dan rinciannya; memiliki kemampuan untuk menangkap urutan peristiwa dalam wacana atau bacaan; kemampuan untuk menangkap maksud penuis dalam wacana tersebut; kemampuan untuk meneliti dan memberikan komentar yang kritis terhadap wacana yang telah dibacanya; kemampuan untuk mengikuti alur yang telah digariskan penulis dalam wacana; kemampuan untuk mengingat masalaah pokok yang terdapat dalam wacana; dan kemampun untuk mengatur kecepatan membaca. Pada kegiatan membaca pemahaman, para pembaca sering mengalami kejadian yang mengejutkan, yaitu terjadinya keragaman pemahaman. Hal ini disebabkan oleh tujuan para pembaca beragam, dalam ha ini dapat menimbulkan kekurangcermatan dalam memahami bacaan; kondisi fisik pembaca yang tidak sama, yang berakibat tingkat konsentrasi pikiran dan perasaan pembaca menurun; para pembaca memiliki minat baca yang tidak sama; para pembaca mengalami kesulitan membac wacana tersebut (Akhadiah, 1992). (Tim Penulis MPK Bahasa Indonesia, 2015:7) 3



b. Membaca Kritis Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis, kemudian menilainya. Membaca kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan memberikan suatu penilaian. Dalam hal ini, seorang pembaca harus mampu menganalisis dan menilai apakah yang dibacanya itu bermanfaat atau tidak. Apabila hasil penilaiannya terhadap isi bacaan tersebut sangat buruk berarti si pembaca tidak perlu menyebarluaskan hasil bacaannya kepada orang.  Hal itu cukup diketahui oleh si pembaca saja dan bahkan ia dapat saja untuk tidak melanjutkan kegiatan membaca teks tersebut karena dikhawatirkan memiliki dampak yang buruk bagi kepribadiannya. Menurut Albert (et al) sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan (1982:89) membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluative, serta analitis, dan bukn hanya mencari kesalahan belaka. Menurut Ahmad Slamet (dalam Harras, A Kholid1988:11.23) mengemukakan membaca kritis merupakan suatu strategi membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaiaan yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat pula memahami lebih dalam apa yang dibacanya, dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir secara kritis. Oleh karena itu menurutnya, membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya. Harjasujana (dalam Dalman 1988:11.23), mengemukakan bahwa membaca kritis merupakan suatu strategi membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pemikiran penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan. Contoh membaca kritis Waspada Perhiasan Beracun Cantik itu menyakitkan. Pormeo itu bisa saja terjadi bila pengagum perhiasan itu tak teliti saat membelinya. Niat hati ingin cantik, malah penyakit yang melirik. Hal ini disebabkan adanya bahan-bahan beracun yang menempel di perhiasan, utamanya yang harganya murah. The Ecology Center, California, AS menyelenggarakan penelitian dengan membeli sejumlah perhiasan dari beberapa tempat di AS. Salah seorang peneliti, Jeffrey Weidenhamer, ahli kimia dari Ashland University, menemukan, dari 99 perhiasan tadi, 4



25 persen di antaranya mengandung bahan berbahaya di atas batas yang ditentukan oleh komisi perlindungan kosumen. Bahan berbahaya tadi, antara lain timbal, kadmium, kromium, merkuri, dan arsenik. Bahan berbahaya tadi terendus melalui pemindaian sinar-X. Penelitian ini juga menemukan adanya kandungan logam yang mudah meleleh pada perhiasan. Bahanbahan beracun tadi amat beresiko mengontaminasi anak-anak sebab merekalah yang acap tertarik membelinya. Efek langsung yang bisa ditimbulkan adalah gatal dan iritasi pada kulit. 1.



Ide pokok Niat mempercantik diri dengan perhiasan ternyata bisa berdampak menyakitkan



karena tidak semua perhiasan itu aman untuk digunakan karena mengandung bahanbahan beracun melewati batas yang ditentukan komisi perlindungan konsumen. 2.



Implikasi ide pada kesimpulan baru Penggunaan perhiasan untuk mempercantik diri atau pun untuk kepentingan yang



lain sekarang harus teliti. Perhiasan terutama yang harganya murah belum tentu aman untuk digunakan karena sebagian perhiasan mengandung bahan berbahaya. 3.



Penilaian Saya setuju dengan cantik itu menyakitkan untuk para pengagum perhiasan jika



tak teliti saat membelinya. Sebab efek langsung seperti gatal dan iritasi pada kulit yang merasakan pasti si pemakai perhiasan yang mengandung bahan beracun yang jika dibiarkan terus-menerus akan berbahaya untuk si penggunanya. 4.



Sebab akibat a. Sebab dari penggunaan perhiasan yang tak teliti saat membelinya, malah bisa mengakibatkan bukan cantik tapi penyakit b. Sebab dari pemakaian perhiasan yang beracun terutama penggunaan untuk anak-anak akibatnya sangat beresiko untuk kesehatan



5.



Organisasi dasar tulisan a. Pembukaan berisi tentang pengantar bahwa perhiasan itu bisa menimbulkan penyakit b. Isi berisi tentang alasan-alasan mengapa perhiasan ini dapat menimbulkan penyakit bagi si penggunanya. c. Penutup berisi tentang siapa yang paling rentan menggunakan perhiasan beracun ini dan efek langsung yang bisa ditimbulkan 5



6.



Dampak Dampak dari pemakaian perhiasan yang mengandung bahan-bahan beracun



bukan cantik tapi penyakit terutama penyakit kulit. 7.



Kesimpulan Sebelum membeli perhiasan hendaknya telitilah perhiasan tersebut bukan karena



cantik atau buruknya ataupun mahal atau murahnya perhiasan tersebut tetapi apakah aman untuk dipakai dan tidak mengganggu kesehatan sebab tidak semua perhiasan aman digunakan karena mengandung racun terutama perhiasan yang hargnya murah. 2.2



BENTUK TULISAN ILMIAH POPULER Bentuk tulisan ilmiah populer sangat berkaitan dengan sasaran konsumennya. Ketiga bentuk tulisan ilmiah populer antara lain: 1. Deskriptif-naratif, yaitu sajian tulisan lebih ditunjukkan pendeskripsian fakta, sehingga kupasannya tidak terlalu mendalam. 2. Deskriptif-ekpositoris, yaitu sajian tulisan dimana kupasan tulisan lebih mendalam karena tidak hanya mendeskripsikan sesuatu. 3. Deskriptif-argumentatif, yaitu sajian tulisan yang tidak hanya mendeskripsikan dan menggali sesuatu, tetapi juga pemecahaan masalah.



2.3



PENGERTIAN DAN CIRI KARYA ILMIAH AKADEMIK Karya ilmiah akademik merupakan bentuk karangan akademik menggunakan kaidah-



kaidah ilmiah yang disajikan secara ilmiah dan bahasa ilmiah. Perbedaan kaidah tersebut yang akan membedakan tulisan akademik dengan tulisan-tulisan di Facebook, blog, ataupun majalah dan artikel di koran. Materi dalam tulisan ilmiah berisikan gagasan-gagasan ilmiah. Tulisan ilmiah akademik juga berisi kajian ilmiah ataupun hasil-hasil penelitian serta merupakan gambaran berkembangnya ilmu pengetahuan yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah menggambarkan fakta-fakta umum yang telah terbukti kebenarannya secara kajian ilmiah. Maka kegiatan berfikir yang hanya sekedar didasarkan kepada asumsi yang belum teruji kebenarannya tidak termasuk kepada karya tulis ilmiah. Ciri-ciri karya ilmiah akademik adalah mendalam atau tuntas, artinya karya ilmiah akademik membahas secara mendalam sehingga seorang penulis karya tulis ilmiah tidak mengangkat topik yang terlalu luas. Objektif, yaitu tulisan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang didukung dengan literatur dan data lapangan yang memadai. Sistematis, tulisan disusun berdasarkan pola yang berkesinambungan, berurutan dan berkaitan. 6



Organisasi tulisan menentukan argumen yang baik dengan bukti yang cukup dapat dipahami secara baik oleh pembaca sesuai dengan maksud penulis. Organisasi tulisan karya ilmiah terdapat tiga bagian penting yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup atau kesimpulan. Bagian pendahuluan menjelaskan topik yang akan dibahas, argument-argumen secara singkat yang didapatkan dalam penelitian. Tulisan yang bagus pada bagian ini sudah tergambar tentang keseluruhan isi karangan yang dirancang. Artinya, sejak awal penulis sudah memberikan isi singkat dari seluruh tulisannya. Sehingga pembaca dapat meneruskan untuk mempelajari bagian isi. Bagian isi dalam penulisan karya tulis ilmiah memaparkan tentang studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian isi ini terdapat landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan. Landasan teori tersebut dikutip referensi terkait studi yang akan dibahas. Kemudian, pada bagian isi dari penulisan karya ilmiah akademik menyajikan pokok-pokok bahasan yang mendukung oembuatan tulisan. Pada bagian penutup atau kesimpulan ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah yang dilakukan. Bagian kesimpulan bukan menulis kembali hal-hal yang sudah tertulis di bagian sebelumnya, tetapi bagian kesimpulan berisi ringkasan mengenai temuan-temuan dalam tulisan sebelumnya. Disamping itu bagian ini juga memaparkan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah tersebut, sehingga dapat menjadi landasan teori berikutnya ketika ingin membuat karya tulis ilmiah dengan tema yang sama, waktu, dan tempat yang berbeda. Ketika seseorang ingin menulis suatu karya ilmiah akademik, salah satu hal yang menentukan keberhasilan tulisannya tersebut adalah banyak atau tidaknya ilmuwan lain yang mengutip tulisannya tersebut. Semakin tinggi jumlah sitasi sebuah karya, maka diharapkan semakin tinggi pula manfaat karya tersebut. Semakin tinggi tingkat pengutipannya, maka manfaat karya dan kebutuhan masyarakat ilmiah terhadap suatu karya semakin tinggi. 2.4



JENIS-JENIS BACAAN ILMIAH



a. Artikel (Jurnal Ilmiah) Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulis nya tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel 7



ilmiah diangkat dari hasil penelitian, pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek. b. Makalah Makalah Adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasan nya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan). Dapat diartikan juga sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah. c. Kertas Kerja Work paper atau Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah. d. Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana).



Skripsi



berisi



tulisan



sistematis



yang mengemukakan



pendapat



penulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasi nya.



8



e. Tesis Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana)



yang



sifatnya



lebih



mendalam



dibandingkan



dengan



skripsi.



Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.



f. Disertai Disebut juga “Ph.D Thesis” adalah karya ilmiah mahsiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar doctor/ Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dibuktiksn oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang rinci. Disertassi ini berisi suatu temuan penulis yang berupas temuan orisinal. g. Laporan Penelitin Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat secara jenis, disusun menurut metode penelitian dan siatematika tertentu dengan bahasa yang luas. h. Monografi Monografi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian yang luas dan detail pada sebuah topik atau subjek dengan tingkat pembahasan yang mendalam dan/atau mengaitkan dengan berbagai pendekatan keilmuan. 2.5



PRAKTIK MEMBACA KARANGAN ILMIAH MELALUI JURNAL BACA Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis



informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan/artikel ilmiah: 1. Menggali tesis/pernyataan masalah Tulisan/artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan   dengan sebuah kalimat  dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan. 2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel 9



Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit baca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya  ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari artikel yang bersangkutan. 3. Menyetir konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori) Menyetir konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahmi konsepkonsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsepkonsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan  kita. 4. Menentukan bagian yang akan dikutip Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah,kita juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita. Butiran-butir yang di anggap tidak relevan tidak perlu di kutip. 5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip Dalam



mengutip



bagian



dari



sebuah



artikel,



kita



perlu



menyadari



implikasinya,   apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya 6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip. Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu pernyataan yang kita kutip.



10



BAB III PENUTUP 3.1



KESIMPULAN Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami wacana atau bacaan yang berupa



ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu agama, budaya dan adat istiadat, buku-buku sastra dan kesenian, resensi kritis, dan buku-buku drama. Adapun aspek tersebut, antara lain memiliki kosakata yang jumlahnya cukup besar, luas, dan akurat; memiliki kemampuan untuk menafsirkann makna frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana; memiliki kemampuan untuk menangkap ide pokok dan ide penunjang pada wacana yang dibacanya; memiliki kemampuan untuk menangkap out line bacaan dan rinciannya; memiliki kemampuan untuk menangkap urutan peristiwa dalam wacana atau bacaan; kemampuan untuk menangkap maksud penuis dalam wacana tersebut; kemampuan untuk meneliti dan memberikan komentar yang kritis terhadap wacana yang telah dibacanya; kemampuan untuk mengikuti alur yang telah digariskan penulis dalam wacana; kemampuan untuk mengingat masalaah pokok yang terdapat dalam wacana; dan kemampun untuk mengatur kecepatan membaca. Hal ini disebabkan oleh tujuan para pembaca beragam, dalam ha ini dapat menimbulkan kekurang-cermatan dalam memahami bacaan; kondisi fisik pembaca yang tidak sama, yang berakibat tingkat konsentrasi pikiran dan perasaan pembaca menurun; para pembaca memiliki minat baca yang tidak sama; para pembaca mengalami kesulitan membac wacana tersebut (Akhadiah, 1992). 3.2



SARAN Untuk menjadi seseorang yang mampu membaca secara kritis tentunya kita harus



mengetahu bagaimana cara, dan teknik membaca kritis itu sendiri. Untuk itu penulis menyarankan agar proses membaca kita mampu dikembangkan secara baik, dan kita mampu mengembangkan apa fakta-fakta yang terdapat dalam sebuah bacaan yang kita banca, untuk itu mengetahui pengertian, cara atau teknik serta pemahaman tentang membaca kritis sangat diperlukan dalam pembeajaran, terkhusus untuk mahasiswa yang memang dituntut untuk terus serta mampu membaca secara kritis. 



11



DAFTAR PUSTAKA Azahra, Shofiyah.(2019). Jenis-jenis karya Ilmiah. https://www.academi.edu/resource/work/39234111. Diakses pada 25 Desember 2022 pukul 14.30 Kusniati, Ana Wahyu. (28 Desember 2017). Makalah Membaca Pemahaman Kritis. Blog Ana



Wahyu



Kusniati.



https://anaozen.blogspot.com/2017/12/makalah-membaca-



pemahaman-kritis.html. Diakses pada 25 Desember 2022 pukul 16.07 Tarigan, Hendry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung Yulianti, Nuradelia. (10 Desember 2017). Membaca Kritis dan Menulis Ilmiah. Nuradeliayuliantiapblog.



https://nuradeliayuliantiap.blogspot.com/2017/12/makalah-



membaca-kritis-menulis-ilmiah.html. Diakses pada 26 desemeber 2022 pukul 12.50 Mulyati, Yeti, dkk. (2019). Bahasa Indonesia. Tanggerang Selatan “unit persitas terbuka” https://id.scribd.com/document/455973831/MODUL-4-Membaca-Karya-IlmiahPopuler Erwina, Wina, dan Yulianti. 2010. Analisis Sitasi Karya Dosen Fikom pada Database GDL. Bandung: Unpad. http://ichalmild.blogspot.com/2014/01/contoh-membaca-kritis.html



12