Makalah Kelompok 8 Ibu Hastiti [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Mini Clinical Examination



DISUSUN OLEH : Kelompok 8 : DINA TAZKYRAH KADEK SARASWATI NADYA MAHARANI



POLTEKKES KEMENKES PALU PRODI S.Tr Keb TA/ 2022-2023



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodik Khusus. Penyusunan makalah ini dibuat ringkas, padat dan jelas agar mudah dipelajari dan dicerna oleh pembaca. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu masukkan berupa kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca



Palu, 24 january 2023



Kelompok 8



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1



A. Latar Belakang............................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2 C. Tujuan......................................................................................................................... 2 BAB II ISI........................................................................................................................................ 3



A. Pengertian model bimbingan klinik Mini Clinical Examination.....................3 B. Peran Pembimbing dalam Mini Clinical Examination..................................................3 C. Kelemahan bimbingan klinik Mini Clinical Examination..............................4 D. Kelebihan bimbingan klinik Mini Clinical Examination.................................4 E. Hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination........5 F.



Proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination..................................................... 5



BAB III PENUTUP............................................................................................................................ 7 A.



Kesimpulan................................................................................................................. 7



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 8



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa (Norcini et al, 2003). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu: adanya pengamatan langsung terhadap kinerja mahasiswa di klinik, adanya penilaian terhadap performa klinik berdasarkan komponen kompetensi, dan adanya sesi umpan balik segera setelah pengamatan. Evaluasi hasil belajar pada performa klinik atau lapangan perlu disusun dengan baik, berkelanjutan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menampilkan kemampuan professional yang optimal, sehingga kompetensi yang harus dicapai setiap tahap atau tingkat dapat terpenuhi (Nursalam, 2011). Desain sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa



harus konkruen dengan tujuan pendidikan dan disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan (Arikunto & Jabar, 2009). Evaluasi dikatakan baik bila menggunakan alat ukur atau metode pengukuran yang tepat (Nursalam, 2011). Salah satu alat atau metode pengukuran yang tepat adalah dengan menggunakan mini-CEX. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari model bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 2. Bagaimana peran pembimbing dalam Mini Clinical Examination? C. Tujuan 1. Metode penilaian ini dirancang untuk menilai keterampilan klinis esensial yang dibutuhkan dalam pelayanan klinik yang baik. 2. Selain itu, dalam metode ini tedapat feedback untuk peserta didik yang dapat membantu mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian model bimbingan klinik Mini Clinical Examination



Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode



evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa (Norcini et al, 2003). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu: adanya pengamatan langsung terhadap kinerja mahasiswa di klinik, adanya penilaian terhadap performa klinik berdasarkan komponen kompetensi, dan adanya sesi umpan balik segera setelah pengamatan. Salah satu alat atau metode pengukuran yang tepat adalah dengan menggunakan mini-CEX. Metode mini-CEX memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan berbagai macam pasien atau kasus yang diobservasi langsung oleh penguji (Kogan, J.R et al, 2003). Hal ini dapat meningkatkan pembelajaran mahasiswa serta



mengembangkan profesionalitas mahasiswa dalam melayani pasien. Mini clinical examination adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa B. Peran Pembimbing dalam Mini Clinical Examination 1. Memastikan pasien mengetahui 2. Mengawasi peserta 3. Melengkapi lembar penilaian 4. Memberikan Feedback segera 5. Diskusi rencana pendidikan C. Kelemahan bimbingan klinik Mini Clinical Examination 1. kurang tepat dalam menilai attitude walaupun ada



item



profesionalisme, sehingga ada institusi yang telah mengembangkan Professional Mini Evaluation Exercise (P-mex). 2. Sangat tergantung pada jenis kasus yang ditemui pada saat



melaksanakan kegiatan, jika kasus kurang, maka kesempatan mahasiswa untuk menemui kasus yang variatif juga kurang. 3. Feedback yang diberikan. Waktu memberikan feedback terbatas



karena hanya disediakan waktu 15-20 menit untuk setiap sesi mini cex. 4. Observasi berulang yang dilakukan untuk ujian formatif akan



memberikan bias, jika penilai yang sama terlibat dalam penilaian sumatif yang dapat membuat instrumen ini menjadi kurang reliabel. 5. Kurang holistik dibandingkan ujian long case D. Kelebihan bimbingan klinik Mini Clinical Examination



Kelebihan dari metode penilaian mini cex ini adalah (Cruess, 2006). 1. Menilai peserta didik pada level “does” piramid Miller.



2. Menggunakan pasien yang sebenarnya sehingga biaya lebih murah



dibandingkan dengan menggunakan pasien simulasi. Selain itu peserta didik juga memiliki pengalaman untuk melihat gejala dan tanda penyakit tertentu pada pasien yang mungkin tidak bisa disimulasikan. 3. Menggunakan beberapa jenis kasus, sehingga penilaian performa



mahasiswa dapat dilakukan pada berbagai kasus. 4. Jumlah penilai lebih dari satu dan keputusan penilaian tidak oleh



satu orang penilai. Hal ini akan meningkatkan reabilitas instrumen mini cex. 5. Peserta didik mendapatkan feedback dari beberapa penilai untuk



meningkatkan performanya 6. Mini



cex



kesempatan



dilakukan pada



beberapa



mahasiswa



kali,



sehingga



untuk



dapat



memberikan meningkatkan



performanya. 7. Dilakukan pada berbagai setting, sehingga memberi pengalaman



pada peserta didik untuk melayani pasien pada berbagai setting.



E. Hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical



Examination 1. Kurangnya klien (pasien) menjadi hambatan dalam pelaksanaan mini clinical examination ini. 2. Selain masalah waktu pelaksanaan mini clinical Examination,



adanya ketidak transparan dalam pemberian nilai,dan hasil penilaianpada mahasiswa. F. Proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination



Walaupun dalam sejarahnya, mini cex pertama kali digunakan dalam pendidikan spesialis, tapi dalam perkembangannya mini cex juga dapat digunakan dalam pendidikan tahap klinik bagi peserta didik pada level pendidikan yang lebih rendah misalnya pendidikan tahap klinik program pendidikan dokter (Kogan, 2003). Penilaian mini cex dilaksanakan dengan menggunakan borang terstruktur yang meliputi tujuh kelompok penilaian yaitu (Norici, 2003) a. Anamnesis.



Kemampuan untuk memfasilitasi pasien dalam



menjelaskan keadaannya, menggunakan pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang adekuat dan memberikan respon verbal dan nonverbal dengan tepat. b. Pemeriksaan fisik. Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan



pasien sesuai dengan kasus pasien untuk tujuan skrining atau diagnostik, menjelaskan pada pasien serta sensitif terhadap kenyamanan pasien. c. Profesionalisme. Kemampuan untuk menunjukkan rasa hormat,



kasih



sayang,



memperhatikan



empati,



membangun



kenyamanan



pasien,



kepercayaan rendah



hati,



pasien, menjaga



kerahasiaan informasi. Serta menyadari keterbatasan diri. d. Clinical judgment. Kemampuan untuk menegakkan diagnosis yang



tepat, memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai dan manajemen dengan memperhatikan keuntungan dan resikonya e. Keterampilan



konseling.



Kemampuan



untuk



menjelaskan



rasionalitas pemeriksaan atau pengobatan, mendapatkan persetujuan pasien, melakukan edukasi atau konseling terkait penatalaksanaan pasien. f. Organisasi atau efisiensi Kemampuan membuat prioritas dan



ringkasan yang jelas. g. Penilaian secara keseluruhan. Menunjukkan kemampuan secara



keseluruhan yang terdiri dari kemampuan membuat sintesis, keputusan klinik



Penilaian secara keseluruhan. Menunjukkan kemampuan secara keseluruhan yang terdiri dari kemampuan membuat sintesis, keputusan klinis.



BAB III PENUTUP KESIMPULAN



Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa. Peran pembimbing antara lain: memastikan pasien mengetahui, mengawasi peserta, melengkapi lembar penilaian, memberikan Feedback segera, dan diskusi rencana pendidikan. Proses bimbingan ini terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, clinical judgment, keterampilan konseling, organisasi atau efisiensi, penilaian secara keseluruhan. Dalam menjalankan proses bimbingan ini pastinya ada keuntungan dan kelemahan/ hambatan yang mengiri. Keuntungan dari metode ini antara lain menggunakan pasien sebenarnya, menemui berbagai jenis kasus, penilai lebih dari satu, serta mahasiswa mendapat feedback. Sementara kelemahan/ hambatannya antara lain kurang untuk menilai attitude, kurang holistic, serta kasus tergantung oleh pasien yang tersedia.



DAFTAR PUSTAKA Alfianto, Rizqi. 2015. Mini Clinical Evaluation Exercise (mini C-Ex). (Online: https://slideplayer.info/slide/2306110/) diakses pada Selasa, 14 Mei 2019 pukul 13.40 WIB. https://www.scribd.com/document/360254769/320699213-ContohUjian-Metode- Khusus-docx