Makalah Keragaman Tumbuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EKOLOGI DAN LINGKUNGAN “Keragaman Tumbuhan”



Oleh: Kelompok 2 Annisa Gusri Tamara



19177002



Fitria Anwar Fanni Syahruri Tambunan Refni Syahleli A. Pohan Zalik Muhammad Latif



Dosen Mata Kuliah: Dr. Azwir Anhar, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019 1



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ekologi dan Lingkungan “Keragaman Tumbuhan”. Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Ekologi dan Lingkungan, Bapak Dr. Azwir Anhar, M.Si. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.



Padang, 1 November 2019



Tim Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................... 2 C. Rumusan Masalah ............................................................................. 2 D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 E. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2 BAB II.PEMBAHASAN ................................................................................... 3 A. Pengertian Keanekaragaman Tumbuhan .......................................... 3 B. Sumber Variasi Keanekaragaman Tumbuhan .................................. 3 C. Macam Keanekaragaman Tumbuhan................................................ 5 D. Pernanan Keanekaragaman Tumbuhan ............................................ 13 BAB III. PENUTUP .......................................................................................... 14 A. Kesimpulan ....................................................................................... 14 B. Saran ................................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia ini terdapat bermacam-macam tumbuhan dengan warna, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda. Banyak dari spesies tumbuhan tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Banyaknya spesies tersebut tidak lain dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada tumbuhan. Dengan banyaknya spesies yang ada maka para ahli mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup. Tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom Plantae. Ciri-ciri kingdom Plantae adalah memiliki zat hijau daun atau klorofil, dapat membuat makanan sendiri (autrotof) kecuali tanaman parasit, tidak dapat bergerak aktif, memiliki dinding sel, dan memiliki vakuola sel yang besar. Sesuai dengan kondisi lingkungannya, flora di suatu tempat dapat terdiri dari beragam jenis yang masing-masing dapat terdiri dari beragam variasi gen yang hidup di beberapa tipe habitat (tempat hidup). Oleh karena itu, muncullah istilah keanekaragaman flora yang mencakup makna keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetik dari jenis, dan keanekaragaman habitat dimana jenisjenis flora tersebut tumbuh (Kusmana & Agus, 2015). Dalam tulisan ini penulis akan menyampaikan seacara rinci mengenai keanekaragaman, sumber variasi, macam keanekaragaman, dan peranan Keanekaragaman Tumbuhan.



B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, batasan masalah pada makalah ini adalah: 1. Pengertian Keanekaragaman Tumbuhan 2. Sumber Variasi Keanekaragaman Tumbuhan 3. Macam Keanekaragaman Tumbuhan 4. Peranan Keanekaragaman Tumbuhan



1



C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud keanekaragaman tumbuhan? 2. Bagaimana sumber variasi keanekaragaman tumbuhan? 3. Apa macam-macam keanekaragaman tumbuhan? 4. Apa peranan keanekaragaman tumbuhan? D. Tujuan Masalah Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengertian keanekaragaman tumbuhan 2. Menjabarkan sumber variasi keanekaragaman tumbuhan 3. Menjabarkan macam keanekaragaman tumbuhan 4. Menjelaskan peranan keanekaragaman tumbuhan E. Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat dijadikan sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca. 2. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang keanekaragaman spesies tumbuhan.



2



BAB II KAJIAN TEORI 1)



Pengertian Keanekaragaman Tumbuhan Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk, penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi



kehidupan



seperti



ekosistem,



jenis,



dan



genetik.



Nilai



keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan angka indeks. Istilah flora diartikan sebagai samua jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan life-form (bentuk hidup/habitus) tumbuhan, maka akan muncul berbagai istilah seperti flora pohon (flora berbentuk pohon), flora semak belukar, flora rumput, dsb. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan nama tempat, maka akan muncul istilah-istilah seperti Flora Jawa, Flora Gunung Halimun, dan sebagainya (Kusmana & Agus, 2015). Berdasarkan uraian-uraian di atas maka maka dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman tumbuhan mencakup makna keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetik dari jenis, dan keanekaragaman habitat dimana jenis-jenis flora tersebut tumbuh. Sumber alam hayati merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi. Makin beranekaragam sumber ini, makin banyak hikmah dan pilihan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu banyak jumlah tumbuhan, tetapi tidak ditemukan dua individu yang sama persis sekalipun anak kembar identik. Banyak jenis tumbuhan sebagai sumber produksi pangan, sandang, dan papan-perumahan maupun kebutuhan lainnya.



2)



Sumber Variasi Keanekaragaman Tumbuhan Saat ini keragaman dianggap sebagai in-efisien dan primitif, dimana keseragaman ialah efisien dan modern. Hal yang sama ini juga terjadi pada



3



keragaman hayati atau sering diistilahkan sebagai keanekaragaman hayati. Pada saat ini proses penyeragaman sudah terjadi pada semua aspek, sehingga terjadi penekanan pada perkembangan keragaman genetik. (Endarwati, 2005). Adapun sumber-sumber variasi keanekaragaman tumbuhan dijelaskan sebagai berikut: a. Variasi Perkembangan Variasi perkembangan ini ditentukan secara genetis. Contoh pada tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terdapat daun tunggal dan majemuk menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut heteromorfisme.



b. Variasi yang disebabkan Lingkungan Tumbuhan beranekaragam dan banyak jenisnya yang menyimpang dalam pertumbuhannya, sebagai respon terhadap lingkungan. Perubahan ini disebabkan karena sinar matahari, air, makanan, suhu, dan tanah. Sebagai contoh adalah tumbuhan kaktus. Daun tanaman ini berbentuk seperi duri atau jarum dan tebal karena tumbuh di daerah yang sinar matahari yang berlebihan yaitu di padang pasir atau gurun. Sehingga agar tidak terjadi transpirasi secara berlebihan maka bentuk daun pada kaktus tidak melebar seperti daun pada umumnya. Terdapat pula variasi lingkungan yang menyebabkan keanekaragaman tumbuhan dalam bentuk : 1) Ketinggian Perbedaan ketinggian suatu tempat dari garis pantai akan menyebabkan perbedaan mikro klimat antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, dan lain-lain. Sehingga mengakibatkan sebaran berbagai jenis tumbuhan berbeda-beda. Ketinggian tempat juga dapat menyebabkan isolasi jenis.



4



2) Letak Geografis Letak geografis menyebabkan perbedaan makro klimat yang sangat tajam seperti perbedaan musim, curah hujan, kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya matahari.



c. Variasi Genetika 1) Mutasi Mutasi adalah perubahan yang terjadi secara mendadak diteruskan ke generasi berikutnya yang bersifat kekal. Keturunan yang terjadi berbeda, baik bentuk maupun sifatnya dengan induk. Mutasi dapat terjadi di alam bebas maupun secara buatan.



2) Rekombinasi dan Aliran Gen Gerakan dan perukaran gen-gen di antara anggota populasi melukiskan perpindahan gen-gen. Rekombinasi adalah hasil akibat kombinasi baru dari gen yang telah ada. Perpindahan gen dan rekomendasi melibatkan gen-gen yang ada dari pembawaan.



3)



Macam Keanekaragaman Tumbuhan 1) Keanekaragaman Spesies Flora Perbedaan yang terdapat diantara mahluk hidup dalam satu spesies disebut variasi. Adanya variasi menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup atau keanekaragaman hayati. Keanekaragaman mahluk hidup terlihat dengan adanya berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat lainya yang terlihat pada tingkat yang berbeda (Yvonne Baskin, 2005). Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) yang terdiri atas sekitar 17.500 pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km. Wilayah Indonesia luasnya sekitar 9 juta km2 (2 juta km2 daratan, dan 7 juta km2 lautan). Luas wilayah Indonesia



5



ini hanya sekitar 1,3% dari luas bumi, namun mempunyai tingkat keberagaman kehidupan yang sangat tinggi (Whitemore 1985 dalam Santoso 1996). Untuk tumbuhan, Indonesia diperkirakan memiliki 25% dari spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia atau merupakan urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah spesies mencapai 20.000 spesies, 40% merupakan tumbuhan endemik atau asli Indonesia. Famili tumbuhan yang memiliki anggota spesies paling banyak adalah Orchidaceae (anggrek-anggrekan) yakni mencapai 4.000 spesies. Untuk jenis tumbuhan berkayu, famili Dipterocarpaceae memiliki 386 spesies, anggota famili Myrtaceae (Eugenia) dan Moraceae (Ficus) sebanyak 500 spesies dan anggota famili Ericaceae sebanyak 737 spesies, termasuk 287 spesies Rhododendrom dan 239 spesies Naccinium (Whitemore 1985 dalam Santoso 1996). Untuk



jenis



paku-pakuan,



Indonesia



juga



tercatat



memiliki



keanekaragaman spesies yang tinggi mencapai lebih 4000 spesies tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara.Untuk jenis rotan, tercatat ada sekitar 332 spesies terdiri dari 204 spesies dari genera Calamus, 86 spesies dari genera Daemonorps, 25 spesies dari genera Korthalsia, 7 spesies dari genera Ceratolobus, 4 spesies dari genera Plectocomia, 4 spesies dari genera Plectocomiopsis dan 2 spesies dari genera Myrialepsis. Selain itu banyak juga jenis-jenis keanekaragaman tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat di Indonesia. Menurut catatan WHO sekitar 20.000 spesies tumbuhan dipergunakan oleh penduduk dunia sebagai obat. Zuhud & Haryanto (1994) mencatat ada sekitar 1.260 spesies tumbuhan yang secara pasti diketahui berkhasiat obat. Indonesia juga tercatat sebagai salah satu pusat Vavilov yaitu pusat sebaran keanekaragaman genetik tumbuhan budidaya/pertanian untuk tanaman pisang (Musa spp.) pala (Myristica fragrans), cengkeh (Syzygium aromaticum), durian (Durio spp.) dan rambutan (Nephelium spp.) (Cecep & Agus, 2015).



6



Hutan Indonesia juga diketahui memiliki keanekaragaman jenis pohon palem (Arecaceae) tertinggi di dunia, lebih dari 400 spesies (70%) pohon meranti (Dipterocarpaceae) terbesar di dunia sebagai jenis kayu tropika primadona, dan memiliki 122 spesies bambu dari 1.200 spesies bambu yang tumbuh di bumi. Tingginya kekayaan keanekaragaman tumbuhan tersebut juga ditunjukkan oleh kekayaan di hutan Kalimantan. Misalnya, dalam satu hektar dapat tumbuh lebih dari 150 spesies pohon yang berlainan, tercatat 3.000 spesies pohon, serta memiliki 19 dari 27 spesies durian yang terdapat di kawasan Melanesia. Indonesia juga memiliki lebih dari 350 jenis rotan dan merupakan penghasil ¾ rotan dunia (Cecep & Agus, 2015). Meskipun dari jumlah spesies tumbuhan, Indonesia tercatat sebagai negara dengan kekayaan tumbuhan yang tinggi, namun sayang potensi sumberdaya genetik yang terkandung di dalamnya belum diketahui semuanya. Hanya sebagian kecil spesies tumbuhan yang telah diketahui informasi sumberdaya genetiknya, terutama untuk jenis-jenis yang telah dikembangkan pemanfaatannya secara komersial (Cecep & Agus, 2015).



2) Klasifikasi Ekosistem Kartawinata telah membuat bagan unit-unit ekosistem atau tipe-tipe ekosistem darat dan rawa yang ada di Indonesia. Tipe ekosistem dianggap unitunit



yang



paling



kecil



dan



dibentuk



berdasarkan



fisiognomi



(kenampakan) struktur dan takson (unit taksonomi) yang khas atau dominan dari vegetasi yang dikombinasikan dengan faktor-faktor iklim dan ketinggian dari permukaan laut serta tanah. Faktorfaktor fisik lingkungan lainnya tidak dimasukkan karena datanya kurang, lagipula perincian ekosistem dengan cirri-ciri vegetasi dan lingkungan dapat dianggap cukup. Berdasarkan komposisi jenis masingmasing tipe ekosistem dapat saja terdiri dari unit-unit yang lebih kecil. Ekosistem hutan kerangas misalnya, mungkin tersusun dari unit komunitas Combretocarpus-Dactylocladus dan Tristania-Cratoxylum (Kartawinata, 1976). 7



Menurut Klasifikasi Kartawinata (1976) ini, ada tiga tingkatan klasifikasi, yaitu: Bioma, Subbioma, dan Tipe Ekosistem. Bioma dapat pula disebut sebuah ekosistem yang merupakan unit komunitas terbesar yang mudah dikenal dan terdiri atas formasi vegetasi dan hewan serta makhluk hidup lainnya, baik yang sudah mencapai fase klimaks maupun yang masih dalam fase perkembangan. Di Indonesia dapat dikenal beberapa bioma, yaitu: (a) Hutan Hujan, (b) Hutan Musim, (c) Savana, dan (d) Padang Rumput. Unit-unit ekosistem ini masih terlalu besar untuk digunakan dengan maksudmaksud khusus, sehingga memerlukan pembagian yang lebih kecil lagi. Pembagian Bioma menjadi Subbioma didasarkan pada keadaan iklim, misalnya untuk Hutan Hujan dibedakan antara Hutan Hujan Tanah Kering dan Hutan Hujan Tanah Rawa (permanen atau musiman). Adapun pembagian tipe-tipe ekosistem sebagai unit yang paling kecil dibentuk berdasarkan struktur fisiognomi, faktor-faktor iklim, ketinggian dari permukaan laut, dan jenis tanah.



8



Tabel 1. Satuan-satuan ekosistem di Indonesia berdasarkan struktur fisiognomi, faktor-faktor iklim, ketinggian dari permukaan laut, dan jenis tanah (Kartawinata 1976)



9



10



11



D. Peranan Keanekaragaman Tumbuhan Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, yang ditandai dengan ekosistem, jenis dalam ekosistem, dan plasma nutfah (genetik) yang berada di dalam setiap jenisnya. Dengan demikian, Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal sebagai Negara mega-biodiversity. Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serga buna, dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional, serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan, baik di masa kini maupun yang akan datang (Suhartini, 2009). Secara umum berbagai fungsi atau kegunaan tanaman dan contohnya dapat ditunjukkan pada bagan 1 berikut:



Gambar 1. Bagan Penggolongan Tanaman berdasarkan fungsi/kegunaannya.



Berdasarkan rangkaian uraian di atas, keanekaragaman hayati terutama tumbuhan dalam bentuk hutan yang membentuk ekosistem atau bioma memiliki fungsi/peranan yang



banyak dan sangat penting bagi



penanggulangan masalah lingkungan, seperti berfungsi dalam mengurangi terjadi pencemaran udara, berfungsi sebagai ekologis, hidrologis, orologis, klimatologis, menanggulangi kebocoran lapisan ozon dan pemanasan global bumi, serta mencegah bahaya banjir dan menyediakan udara pernapasan bagi semua makhluk hidup, juga menyediakan sumber plasma nutfah. 12



Jadi keberadaan tumbuhan, terutama tumbuhan hijau sekecil apapun turut berperan penting dalam penanggulangan masalah lingkungan hidup dewasa ini. Rumah yang bertaman, dan tempat hunia (desa atau kota) yang hijau berbunga, serta lingkungan hidup yang terhindar dari bahaya pencemaran lingkungan merupakan lingkungan hidup idaman bagi kita semua. Karena itu, pengelolaan SDA hayati yang berwawasan lingkungan hidup perlu dipikirkan dan menjadi tanggung jawab semua warga masyarakat. Adapun untuk mengelolaan dasar keanekaragaman hayati yang menjamin kelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Budidaya /Pemuliaan



SDA Hayati dalam bidang: Pertanian,



Perkebunan, dll. 2) Pelestarian SDA Hayati , mencakup upaya: a. In Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati pada



habitat aslinya



(alamnya) dengan cara menetapkan kawasan tersebut sebagai Cagar Alam Nasional. b. Ex Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati di luar habitat aslinya, seperti membuat Kebun Raya untuk menanam berbagai jenis tumbuhan yang memiliki potensi besar bagi kehidupan manusia.



13



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Keanekaragaman tumbuhan mencakup makna keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetik dari jenis, dan keanekaragaman habitat dimana jenis-jenis flora tersebut tumbuh. 2. Negara Indonesia merupakan satu diantara pusat keragaman hayati terkaya di dunia, sehingga Indonesia disebut sebagai negara megabiodiversity yang artinya mempunyai banyak keunikan genetiknya, tinggi keragaman jenis spesies, ekosistem dan endemisnya. 3. Keanekaragaman flora yang tinggi tersebut merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan manfaat serga guna, dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional, serta merupakan paru-paru dunia yang mutlak dibutuhkan, baik di masa kini maupun yang akan datang.



B. Saran Penulis mengetahui bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu diharapkan kepada dosen pembimbing serta pembaca ikut memberikan saran agar makalah ini lebih baik untuk selanjutnya.



14



DAFTAR PUSTAKA Endarwati. 2005. Keanekaragaman Hayati dan Konservasinya di Indonesia. http://endarwati.blogspot.com/2005/09/ keanekaragaman-hayati dan.html (Diakses pada: 1 November 2019. Kusmana, Cecep & Agus Hikmat. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora Di Indonesia (The Biodiversity of Flora in Indonesia). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Vol. 5No. 2, Hal: 187-198. Suhartini. 2009. Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan Yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Hal: 199-205. Whitemore TC, Sidiyasa K, Whitmore TJ. 1987. Tree species enumeration of 0.5 hectare on Halmahera. Gardens Bulletin Singapore 40:31-34 Whitemore TC, Sidiyasa K. 1986. Composition and structure of a lowland rain forest at Toraut, Northern Sulawesi. Kew Bull 41: 747-756. Yvonne Baskin, 2005. The Work of Nature. How the Diversity of Life Sustains Us.



15