Makalah Keterbatasan Energi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KETERBATASAN ENERGI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika



Disusun Oleh ZAYYIN LAILA



SMA ISLAM TERPADU RIYADLUSSHOLIHIN



TASIKMALAYA 2021



KATA PENGANTAR Alhamdulillaahi robil’alamiin, puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas dari mata Pelajaran



Fisika yang membahas tentang.



Keterbatasan Energi Dan Dampaknya Bagi Kehidupan Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama kepada keluarga dan rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kritik dan saran diharapkan dapat diberikan agar berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.



Tasikmalaya, Maret 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................



i



DAFTAR ISI ..............................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian.........................................................................................



2



B. Kegunaan Energi..............................................................................



2



C. Solusi Penanggulangan Keterbatasan Energi...................................



3



D. Pembangkit Listrik...........................................................................



4



E. Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan..........



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................



14



B. Saran.................................................................................................



14



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................



15



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi erat kaitannya dengan alam dan teknologi. Dari alamlah energi dihasilkan dan dengan teknologi energi akan dapat digunakan secara optimal. Saat ini kebutuhan energi sangat meningkat, hal ini di pengaruhi adanya peningkatan



pertambahan



penduduk



dan



aktivitas



manusia.



Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong pesatnya laju pertambahan penduduk dan perkembangan industri dunia, mengakibatkan terkurasnya cadangan energi, khususnya energi fosil yang merupakan sumber energi utama dunia. Banyak negara di dunia yang sudah mulai sadar dan khawatir akan krisis energi yang mengerikan ini. Sehingga tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh kecuali dua hal utama yaitu gerakan penghematan energi dan program penemuan sumber energi baru. Dua program besar inilah saat ini menjadi perhatian besar bagi beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman dan lain-lain. Krisis energi ini juga dialami pada negara Indonesia.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi. Adapun sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber energi maupun sebagai energi. Berdasarkan ketersediaannya, sumber energi diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu energi terbarukan (reneweble energy) dan energi tak terbarukan (non reneweble energy). 1. Sumber energi terbarukan, adalah sumber energi yang bisa diperbarui sehingga dalam penggunaannya dapat dengan cepat dan mudah didapatkan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dapat dalam jangka waktu yang lama dan berkelanjutan. Sumber energi ini memiliki kelebihan tidak mencemari lingkungan. Contoh: energi matahari/surya, energi panas bumi, energi angin, dan energi air. 2. Sumber energi tak terbarukan, adalah sumber energi dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui artinya ketersediaannya di alam ini terbatas karena proses pembentukannya yang memerlukan waktu yang sangat lama. Dalam memanfaatkan energi tak terbarukan harus sangat diperhatikan jumlahnya di alam serta dampaknya bagi lingkungan. Contoh: minyak bumi, gas alam, dan batu bara. B. Kegunaan Energi 1. Penggunaan energi untuk keperluan industri Berbagai industri baik industri kecil maupun besar memerlukan sumber energi dalam proses produksinya. Sumber industri yang biasa digunakan adalah minyak bumi, batu bara, atau gas alam. Untuk industri kecil tak jarang juga memanfaatkan sumber energi dari kayu bakar untuk bahan bakar.



2



2. Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga Skala rumah tangga juga memerlukan bahan bakar dalam kegiatan sehari-hari. Untuk sekarang ini pemanfaatan energi dalam rumah tangga antara lain energi listrik dan gas untuk memasak. 3. Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi Sektor transportasi juga salah satu sektor yang memanfaatkan banyak energi tak terbarukan. Hal ini karena bahan bakar untuk kendaraan di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar minyak (BBM). Penggunaan untuk sektor transportasi juga menimbulkan beberapa masalah yaitu menimbulkan pencemaran udara. 4. Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial Penggunaan energi untuk komersial seperti sektor perhotelan, rumah sakit, ataupun rumah makan antara lain listrik, elpiji, BBM, dan gas bumi. C. Solusi Penanggulangan Keterbatasan Energi Krisis energi dan berbagai pencemaran yang berdampak sangat negatif bagi lingkungan dan kehidupan manusia mengharuskan kita mencari solusi untuk mengatasau permasalahan tersebut. Secara umum solusi untuk mengatasi permasalahan akibat energi antara lain sebgai berikut. 1. Penghematan Energi Dengan cara melakukan penghematan energi dapat mengatasi krisis energi. Penghematan energi dapat menyebablan berkurangnya biaya, meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, dan kenyamanan. Selain itu, dengan mengurangi emisi penghematan emisi penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. 2. Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi Alternatif Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi terbarukan yang sangat melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi sumber energi terbarukan masih belum dimanfaatkan secara



3



maksimal. Hal ini disebabkan karena saat ini Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan masalah besar. Sumber energi fosil yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat menyebabkan polusi udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menunjukan bahwa kebijakan pemerintah juga masih kurang mendukung terhadap pemanfaatan energi alternatif atau terbarukan untuk tahun 2025 yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat dilihat dalam bab II Pasal 2 Peraturan Pemerintahan bahwa target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 antara lain sebagai berikut: 1. Minyak bumi kurang dari 20% 2. Gas bumi lebih dari 33% 3. Batu bara lebih dari 5% 4. Biofuel lebih dari 5% 5. Panas bumi lebih dari 5% 6. Energi baru terbarukan lainnya, khususnya biomassa, nuklir, tenaga air skala kecil, tenaga surya dan angin lebih dari 5%. 7. Bahan bakar lain yang berasal dari pencarian batu bara lebih dari 2% D. Pembangkit Listrik 1. Pengertian Pembangkit Listrik Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa pembangkit listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik. Inti dari sebuah pembangkit listrik adalah generator. Generator merupakan alat atau mesin berputar yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. 2. Macam Macam Pembangkit Listrik Saat ini ada banyak sekali jenis pembangkit listrik baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap, tenaga air, tenaga surya atau matahari, tenaga gas, dan masih banyak lagi yang lain. Berikut detail informasinya.



4



3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air atau yang lebih akrab disebut dengan PLTA merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan turbin pada generatornya. Pembangkit listrik ini sangat erat kaitannya dengan bendungan. Air dibendung kemudian dialirkan dan menggerakkan turbin generator sehingga menghasilkan energi listrik. 4. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit Listrik Tenaga Uap alias PLTU adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan uap hasil pemanasan ketel uap alias boiler untuk menggerakkan turbin pada generator. Jadi energi utama yang digunakan pada PLTU adalah bahan bakar yang nantinya digunakan untuk memanaskan air sehingga menimbulkan uap penggerak turbin generator penghasil listrik. 5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang sering digunakan di skala rumahan. Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya adalah memanfaatkan panel surya atau solar cell untuk menyimpan energi listrik dari panas ke dalam baterai. Energi listrik tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. 6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau yang juga dikenal dengan nama PLTG adalah pembangkit listrik listrik yang memanfaatkan tekanan gas sebagai penggerak turbin generator. Gas yang berada dalam ruang bakar akan memiliki tekanan tinggi yang mampu menggerakkan turbin. Pembangkit listrik jenis ini menggunakan bahan bakar baik cair maupun gas. 7. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP adalah pembangkit



listrik



yang



memanfaatkan



panas



uap



bumi



untuk



menggerakkan turbin. Sebenarnya prinsip kerja dari PLTP sama seperti



5



PLTU. Hanya saja, uap panas yang dihasilkan langsung dari bumi. Jadi PLTP banyak ditemukan di pegunungan yang dekat dengan kawah berapi. 8. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau yang juga biasa disebut dengan PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar solar. Biasanya pembangkit listrik jenis ini hanya digunakan untuk skala rumahan saja. Putaran pada poros diesel dapat menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik. 9. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir alias PLTN merupakan pembangkit listrik yang bahan bakarnya menggunakan reaksi pembelahan inti urianium dalam reaktor nuklir. Jadi lebih ramah lingkungan dibanding dengan menggunakan bahan bakar seperti batubara, minyak, gas, dan lainnya. Prinsip kerja dari PLTN ini tak berbeda dari pembangkit listrik konvensional. 10. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)



6



maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. 11. Prinsip Kerja PLTGU Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan kedalam kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm). 12. Pembangkit Listrik Mikrohidro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan



7



generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut: 



Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.







Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.







Tidak menimbulkan pencemaran. 8







Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.







Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin. 1. Waduk (reservoir) Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk memperoleh air sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi. 2. Bendungan (dam) Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk



waduk.Tipe



bendungan



harus



memenuhi



syarat



topografi, geologi dan syarat lain seperti bentuk serta model bendungan. 3. Saringan (Sand trap) Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk menyaring kotoran – kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi mesin PLTMH. 4. Pintu pengambilan air (Intake) Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakn pembersihan pipa atau perbaikan. 5. Pipa pesat (penstok) Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air. 6. Katub utama (main value atau inlet value)



9



Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air, Menstart turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa hidrolik. 7. Power House Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator,



peralatan



Bantu,



ruang



pemasangan,



ruang



pemeliharaan dan ruang control. Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah : a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang menerima energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan listrik. b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk memilih kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya dinyatakan dalam Volt Ampere (VA) atau dalam Kilo Volt Ampere (kVA). c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan generator atau sistem transmisi energi mekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada porosnya. 1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator. 2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli 3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin sudah lama dengan putaran rotor pada generator. 



Perhitungan Teknis Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya: 10



(P) = 9.8 x Q x Hn x ŋ; di mana: P = Daya (kW) Q = debit aliran (m/s) Hn = Head net (m) 9.8 = konstanta gravitasi ŋ = efisiensi keseluruhan. Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut: Q = 300 m3/s2, Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka,besarnya potensi daya (P) adalah: P = 9.8 x Q x Hn x h = 9.8 x 300 x 12 x 0.5 = 17 640 W = 17.64 kW E. Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan 1. Dampak Terhadap Udara dan Iklim a. Selain menghasilkan nergy, pembakaran sumber nergy fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). b. Emisi NO2 (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NO2 ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NO2 berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang 3.mengurai zat organik). Di udara, sebagian NO2 tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. c. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.



11



Seperti kadar NO2di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam. d. Emisi gas NO2 dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). e. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NO2, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang. f. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. g. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.



12



h. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton 2. Dampak Terhadap Perairan Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. 3. Dampak Terhadap Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi. 2. Penggunaan sumber energi secara umum atau berdasarkan ketersediaannya baik itu energi terbarukan maupun tidak terbarukan yaitu: 



Penggunaan Energi untuk Keperluan Industri







Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga







Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi







Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial



3. Solusi untuk menghadapi keterbatasan energi yaitu dengan cara penghematan energi dan pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi alternatif. B. Saran 1. Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan energi kita harus peduli akan keterbatasan energi dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan. 2. Kita harus mengetahui apa saja yang tepat untuk penggunaan energi serta mencari solusi yang tepat mengenai keterbatasan



14



DAFTAR PUSTAKA https://siswaberargumen.blogspot.com/?m=1



15