Makalah Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



KONSEP DASAR METODE PENELITIAN KUANTITATIF



Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Nilai Pada Matakuliah Metodologi Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Magister) Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar



Oleh:



AHMAD SURYADI NIM: 80200220017



PROGRAM PASCASARJANA



UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2020



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari informasi yang didapatkan dalam penelitian. Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.



1



2



Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: 1. Apakah definisi, karakteristik, prosedur, macam-macam, dan ragam penelitian kuantitatif? 2. Bagaimana menentukan teori dalam penelitian kuantitatif ? 3. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan pengukuran data ? 4. Bagaimana cara teknik penarikan sampel dan teknik pengumpulan data ? 5. Bagaimana cara menganalisis data kuantitatif dan cara membuat laporan penelitian yang baik ? 6. Apa kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif ? C. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah 1. Tujuan Penelitian Pada



dasarnya



penelitian



ini



bertujuan



untuk



mempelajari



sejarah



pertumbuhan dan perkembangan hadis. Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui definisi, karakteristik, prosedur, macam-macam, dan ragam penelitian kuantitatif



3



b. Untuk mengetahui menentukan teori dalam penelitian kuantitatif. c. Untuk mengetahui cara menyusun kerangka teori dan pengukuran data d. Untuk mengetahui cara teknik penarikan sampel dan teknik pengumpulan data. e. Untuk mengetahui cara menganalisis data kuantitatif dan cara membuat laporan penelitian yang baik. f. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Ilmiah 1) Untuk menambah dan memperdalam wawasan pengetahuan utamanya yang berkaitan dengan metode penelitian kuantitatif. 2) Untuk menumbuhkan kembali ketertarikan terhadap kajian-kajian yang berkaitan dengan metode penelitian kuantitatif baik yang dirintis oleh para ulama klasik maupun yang dikembangkan oleh sarjana-sarjana modern. b. Manfaat Praktis 1) Dapat dijadikan bahan bacaan atau bahan referensi untuk keperluan penelitian. 2) Dapat dijadikan bahan ajar metode penelitian kuantitatif di tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, baik negeri maupun swasta.



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Metode Penelitian Kuantitatif 1. Definisi Metode Kuantitatif Metodologi penelitian merupakan implikasi dari suatu paradigma dan paradigma tergantung pada metodenya.1 Metode penelitian memerlukan formula dalam penerapan penelitian dimana dalam melakukan peneltian tersebut terdapat langkah-langkah dan juga hasil penelitian.2 Metodologi penelitian pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari epistemologi yang mengkaji perihal langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah. 3 Metodologi terdiri dari fasefase dan subfase yang akan membimbing peneliti memilih metode, teknik, prsedur, apa yang tepat dan tools apa yang akan digunakan sehingga setiap tahapan penelitian dilakukan dengan tepat.4 Secara filosofis metodologi penelitian berfungsi sebagai alat untuk memahami dua ramuan tradisi yang kontras dan kaku bersifat kualitatif dan kuantitatif. Secara operasional penelitian ini berfungsi sebagai penelitian abstrak untuk menghindari ambigiutas metodologis. Selanjutnya yang terpenting memahami penelitian sebagai pendataan dapat memberi pengertian kepada peneliti bahwa sifat data sebenarnya Edi Suryadi, “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Perdebatan”, Jurnal, Vol. 2, Jurnal Penelitian UPI, April 2014. 1



Ari Ulfa Riska, “Makna Metodologi Penelitian”, Artikel,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2



Abadi TW, “Makna Metodologi dalam Penelitian”, Jurnal Kalamsiasi, Vol. 4, No. 2, September 2011. 3



Atmaja AT, “Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi, Jurnal Akuntansi Profesi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2016. 4



4



5



bersifa kualitatif dan kuantitatif. Sifat data ini kemudian dapat menentukan cara memperolehnya.5 Metode kuantitatif sebagai salah satu metode dapat diartikan sebagai metodologi penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi  atau sampel tertentu dan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.6 Penelitian kuantitatif umumnya merupakan penelitian yang memiliki jumlah dalam penelitiannya. Banyak, sedikit atau besar, kecil yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan bagian yang utama dari sebuah penelitian kuantitatif. Tujuan penelitian ini biasanya untuk mengetahui perkembangan atau segala hal tentang fenomena yang terjadi pada alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini biasanya menggunakan metode seperti wawancara, survei, mengisi kuisioner, dan sebagainya. Oleh karena itu, sifat metode kuantitatif yang tergantung pada jumlah data, penelitian kuantitatif sangatlah metermatis. Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik.7 Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara kualitatif beroreintasi pada paham naturalistik.8



2. Ciri-ciri Metode Kuantitatif Heliani, “Metodologi Penelitian”, Jurnal Universitas Pendidikan Islam, 2012.



5



Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2012), h.11.



6



Wahidmurni, “Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif”, Jurnal, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim, Juli 2017. 7



Muhammad Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya”, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2011. h. 127. 8



6



Bruns



dan



Grove



mengatakan



bahwa



focus



penelitian



kuantitatif



diidentifikasikan sebagai berikut : a. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur, formal, dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang mendetail. b. Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan menghitung atau mengukur. c. Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang waktu tertentu, atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk maksud tertentu. d. Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian. e. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistik diferensial maupun inferensial. f. Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses. g. Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representatif. h. Peneliti kuantitatif menganalisis data secara deduktif. i. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hendaklah dapat dipercaya (valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.9 3. Prosedur Penelitian Kuantitatif Berikut adalah langkah-langkah penelitian kuantitatif dengan laporan penelitian : a. Konseptualisasi masalah penelitian sehingga jelas rumusan masalahnya, jelas ruang lingkupnya dan jelas batasan konsep dan batasan operasionalnya.



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan (Jakarta: Kencana, 2017), h. 58-60. 9



7



b. Berfikir rasional dalam mengkaji teori, postulat berkenaan dengan masalah penelitian untuk mengajukan hipotesis penelitian. c. Pengumpulan data, penetapan alat analisis untuk pemecahan masalah. d. Analisis data, menguji hipotesis  membahas dan pemecahan masalah. e. Kesimpulan penelitian yakni menerima atau menolak hipotesis penelitian.10 4. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif, seperti juga penelitian kualitatif terdiri dari berbagai jenis. Tiap jenis mempunyai maksud tersendiri. Oleh karena itu, pemilihan tipe yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian sangat diharapkan dan menentukan pencapaian hasil yang telah dirumuskan. Beberapa tipe penelitian kuantitif sebagai berikut: a. Penelitian Eksploratif Penelitian eksploratif merupakan studi penjajakan, terutama sekali dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan jangkauan konseptual yang lebih besar. Penelitian eksploratif mencoba menyediakan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan dalam masalah yang akan dijadikan prioritas dalam penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, penelitian eksploratif merupakan penelitian pendahulu an. Melalui penelitian eksploratif akan di hubungkan di antara gejala/fenomena sosial dan bagaimana bentuk hubungan itu. Kerlinger menyatakan, bahwa penelitian eksploratif bertujuan: Pertama, menemukan variabel yang berarti dalam situa si lapangan. Kedua; Menemukan hubungan di antara variabelvariabel. Ketiga, meletakkan dasar kerja untuk penelitian selanjutnya, yang bersifat pengujian hipotesis yang lebih sistematis dan teliti. Oleh karena itu, penelitian eksploratif mempunyai fungsi strategis dalam kerangka penelitian yang Resum,”Konsep Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, official website of resum http:// resum.wordpress.com/konsep-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif-%2f.(14 Oktober 2020) 10



8



lebih rumit dan kompleks. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian yang baik dan benar sesuai dengan tujuan penelitian.11 1) Ciri-ciri Penelitian Eksploratif Berbeda dengan penelitian historis, yang mencoba mencari informasi atau kejadian masa lampau, maka penelitian eksploratif ingin mencari, menemukan sesuatu atau pemantapan suatu konsep. Beberapa ciri jenis penelitian ini yang membedakan dari jenis penelitian lain sebagai berikut: a) Secara harfiah, eksplore berarti menyelidiki atau memeriksa sesuatu. Jadi, pe nelitian eksploratif ingin menemukan sesuatu apa adanya, sebagai langkah awal untuk mendeskripsikan fenomena tersebut secara lebih jelas dan tuntas. b) Penelitian ini terbatas sampelnya. c) Sifat penelitian ini merupakan penjajakan, bukan akan menerangkan fenomena itu, atau dapat juga dinyatakan sebagai studi pendahuluan untuk penelitian yang lebih luas. d) Instrumen yang dipakai harus mampu mengungkapkan sebanyak mungkin in formasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian. e) Bentuk pertanyaan yang dipakai lebih banyak yang bersifat terbuka daripada yang bersifat terstruktur, sehingga mampu menampung atau mendeteksi sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan. f) Sumber informasi yaitu primer dan sekunder. Kedua sumber itu sangat perlu digunakan karena akan saling melengkapi dan menjelaskan.12 2) Langkah-langkah Pokok Penelitian Eksploratif Seperti juga penelitian yang lain, langkahlangkah pokok dalam penelitian eksploratif sebagai berikut: a) Tetapkan terlebih dahulu bidang yang akan diselidiki dan rumuskan masalahnya secara jelas. b) Rumuskan tujuan yang akan dicapai. c) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mendukung pengumpulan informasi lebih mendalam sewaktu di lapangan. 11



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 60-61.



12



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.60-61.



9



d) Susun rancangan pendekatannya, antara lain: Cara pengumpulan data, alat pengumpulan data, sumber informasi, latihan para pengumpul data. e) Kumpulkan data sesuai dengan rancangan yang telah disusun. f) Susun laporan menurut sistematika tertentu.13



b. Penelitian Deskriptif Kuantitatif Berbeda dengan penelitian eksploratif, penelitian deskriptif kuantitatif mencoba memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam, sedangkan penelitian historis hanya tertuju untuk masa lampau. Adapun penelitian eksploratif merupakan studi pendahuluan yang dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Oleh karena itu, penelitian deskriptif dapat berupa penelitian dengan mengguna kan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan/atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahaptahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif. 1) Ciri-ciri Penelitian Deskriptif Kuantitatif Beberapa ciri utama penelitian deskriptif ini yang dapat membedakannya dari jenis penelitian yang lain, yaitu: a) Memusatkan pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, atau masalah kejadian yang aktual dan berarti.



13



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.61-62.



10



b) Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan situasi atau kejadian secara tepat dan akurat, bukan untuk mencari hubungan atau sebab akibat. Di samping ciri seperti yang telah dikemukakan di atas, ada sebagian ahli menggunakan istilah descriptive dalam arti yang lebih luas, sehingga pengertian penelitian deskriptif mencakup aspek yang luas. Konsep ini memandang pengertian deskriptif tersebut sama dengan penelitian survei. Untuk memahami konsep ini, baca kembali pengertian penelitian survei dan nonsurvei.14 2) Langkah-langkah Pokok Penelitian Deskriptif Kuantitatif Seperti juga jenis penelitian yang lain, langkahlangkah pokok penelitian deskriptif sebagai berikut: 1) Tentukan masalah atau bidang yang diamati dan rumuskan submasalah secara jelas dan terperinci. 2) Rumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai. 3) Lakukan penelaahan kepustakaan yang tepat dan benar. 4) Rumuskan metodologi penelitian, antara lain: prosedur pengumpulan data, pilih/susun alat/instrumen yang tepat, populasi dan sampel, pembakuan instrument, dan latihan pengumpul data. 5) Turun ke lapangan dalam rangka pengumpulan data. 6) Analisis Data 7) Penulisan Laporan.15 c. Penelitian Korelasional Berbeda dengan penelitian eksploratif atau deskriptif; penelitian korelasional merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu atau bebeapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan yang lain. Penelitian korelasional kadangkadang disebut juga dengan “associational research”. Dalam associational research, relasi hubungan di antara dua atau lebih ubahan yang dipelajari tanpa mencoba memengaruhi ubahanubahan tersebut.



14



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.63.



15



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.63-64.



11



Tujuan utama melakukan penelitian korelasional yaitu menolong menjelaskan pentingnya tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil. Dengan demikian, penelitian korelasional kadangkadang berbentuk penelitian deskriptif karena menggambarkan hubungan antara ubahanubahan yang diteliti. Oleh karena itu, penelitian korelasional merupakan upaya untuk menerangkan dan meramalkan sesuatu (explanatory studies dan prediction studies).16 1) Ciri-ciri penelitian korelasional Beberapa ciri penelitian korelasional yang dapat membedakan tipe penelitian ini dari tipe penelitian yang lain sebagai berikut: a) Penelitian korelasional tepat digunakan apabila ubahanubahan yang diteliti kompleks dan/atau tidak dapat diteliti dengan metode eksperimen dan tidak dapat pula dimanipulasi. Dengan menggunakan berbagai instrumen, seorang peneliti dapat melakukan penelitian dengan materi yang luas dan kompleks. Di samping itu, dapat pula diberikan kepada responden dalam lokasi yang berbedabeda provinsinya, selagi dalam kategori sampel yang sama. Contoh: hubungan antara kreativitas dan pola tindakan orangtua dalam keluarga. b) Penelitian



korelasional



memungkinkan



pengukuran



beberapa



ubahan



sekaligus,saling hubungannya dan dalam latar realistik (realistic setting). Mengingat instrumen utama penelitian korelasional ialah angket, maka ber bagai jenis instrumen dapat disiapkan untuk meneliti beberapa ubahan sekaligus. Disamping itu, instrumen yang sama dapat pula disebarkan pada lokasi yang luas dalam waktu yang terbatas.



16



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.64.



12



c) Apa yang diperoleh adalah kadar (degree) hubungan, bukan ada atau tidak ada nya pengaruh di antara ubahan yang diteliti, kecuali apabila menggunakan teknik analisis yang lebih kompleks sehingga dapat dicari pengaruhnya.17 2) Langkah-langkah penelitian korelasional. Seperti juga tipe penelitian yang lain, penelitian korelasional mengikuti beberapa langkah sebagai berikut: a) Pilih dan rumuskan masalah yang akan diteliti. b) Lakukan studi literatur untuk memperkuat landasan teori dan untuk mengungkapkan temuan penelitian yang sudah ada. c) Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, identifikasi ubahan yang relevan untuk diteliti. d) Tentukan sampel, susun dan pilih instrumen yang cocok serta tentukan pula teknik analisis data. e) Kumpulkan data. f) Analisis data dan interpretasi. g) Susun laporan penelitian.18 d. Penelitian Kausal Komparatif Tipe penelitian ini seperti juga tipe penelitian yang lain bersifat expost-facto. Ini berarti bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena/kejadian yang diteliti berlangsung, atau tentang halhal yang telah terjadi sehingga tidak ada yang dikontrol. Walaupun melalui penelitian kausal komparatif telah banyak dihasilkan informasi, penelitian kausal komparartif dapat pula dimanfaatkan untuk melihat hubungan sebab akibat yang sederhana, namun ada beberapa kelemahan yang perlu mendapat perhatian sehingga tidak terjadi salah penafsiran terhadap hasil yang didapat melalui penelitian ini.19 17



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.65.



18



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.66.



19



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.68.



13



Beberapa langkah utama yang perlu dilalui dalam penelitian kausal komparatif sebagai berikut: 1) Rumuskan masalah dengan jelas; apakah dalam bentuk sebab, efek, ataukah konsekuensi. 2) Lakukan penelaahan kepustakaan dengan baik, sehingga dapat diperkirakan dengan teliti dan konseptual faktorfaktor determinan terhadap kejadian yang akan diteliti. 3) Rumuskan teori yang mendasari hipotesis. Rumuskan hipotesis. 4) Pilih subjek yang relevan. 5) Susun instrumen. 6) Pilih teknik pengumpul data yang tepat. 7) Validasi instrumen. 8) Kumpulkan data. 9) Analisis data. 10) Susun laporan.20 e. Penelitian Tindakan Penelitian tindakan diawali dengan suatu rencana tindakan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk menyusun rencana, perlu dilakukan need assessment atau observasi, ataupun teknikteknik lain untuk pengumpulan data awal sehingga data dasar lengkap, sebagai dasar perlunya aksi/tindakan dilakukan. Selama tindakan dilakukan, dan sesudahnya diperlukan pula observasi untuk mengetahui bagaimana tindakan itu dilakukannya. Selanjutnya memasuki langkah refleksi, individu yang ikut serta dalam kegiatan memberikan informasi masukan tentang pelaksanaan kegiatan. Hal itu akan digunakan untuk perbaikan rencana tindakan pada kegiatan kedua siklus 1. Begitulah seterusnya sampai siklus 1 selesai dan dilanjutkan dengan siklus 2 dan 3, dan seterusnya sampai tidak ada lagi kesalahan dalam melakukan tin dakan dan tujuan tercapai. Oleh karena itu, penelitian tindakan dilaksanakan dengan 20



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h.68-69.



14



menggunakan data berbagai teknik (multi methods) dalam pengumpulan data maupun dalam refleksi.21 Konsep penelitian tindakan ada dua kata, yaitu penelitian dan tindakan. Penelitian merupakan suatu studi sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Berawal dari suatu masalah yang dirasakan dan kemudian berubah manjadi masalah yang wajar untuk diteliti. Tindakan merupakan suatu aksi (action) untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, penelitian tindakan dapat diartikan sebagai suatu studi sitematis dalam memecahkan masalah dalam situasi sosial, melalui suatu tindakan dan ditujukan un uk meningkatkan pemahaman, dan penalaran mereka yang ikut serta dalam situasi tersebut dan orangorang yang dilibatkan dalam pemecahan masalah tersebut. Penelitian tindakan merupakan salah satu jenis penelitian yang membutuhkan suatu rencana, tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan, melalui berbagai tahap dan siklus penelitian secara ilmiah. Pada setiap siklus dilakukan pula berbagai kegiatan/pertemuan penelitian. Secara spesifik dapat dikatakan bahwa ciriciri penelitian tindakan sebagai berikut: 1) Bersifat praktis dan relevan dengan situasi aktual di masyarakat. 2) Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah atau pengembangan. 3) Fleksibel dan adaptif. 4) Partisipatori. 5) Self Evaluation.22 Sulit untuk memastikan siapa penemu penelitian tindakan secara pasti. Dalam berbagai literatur ditemukan, bahwa kegiatan penelitian tumbuh dan berkembang 21



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 70.



22



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 72.



15



pada awalnya dalam bidang psikologi dengan tokoh utamanya Kurt Lewin dan waktuwaktu berikutnya banyak pula digunakan dalam bidang sosiologi dan antropologi antara lain oleh peneliti seperti William Goodenough dan juga dalam bidang pendidikan serta praktik pendidikan. Secara umum dapat dirumuskan bahwa langkahlangkah penelitian tindakan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi area yang akan dijadikan masalah penelitian. a) Apa yang sedang terjadi sekarang; kekuatan dan kelemahannya. b) Merumuskan ideide umum tentang keadaan yang terjadi. c) Meninjau dan mengeksplorasi keadaan menjadi lebih spesifik sehingga ter deteksi berbagai masalah yang membutuhkan tindakan perbaikan. d) Menetapkan masalah yang menjadi prioritas dan bidang penelitian tindakan. 2) Memformulasikan rencana tindakan, yang mencakup antara lain: a) Identifikasi masalah. b) Analisis dan perumusan masalah. c) Memilih tindakan yang tepat sesuai dengan masalah yang dirumuskan. d) Menyusun langkahlangkah rencana tindakan dengan baik dan benar. 3) Tindakan dan pengamatan. Melakukan tindakan sesuai dengan rencana solusi yang telah ditetapkan dan berbarengan dengan itu tim peneliti yang lain mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti, antara lain ketepatan, kelemahan, kekurangan, maupun kelebihannya. 4) Evaluasi tindakan.



16



Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan, dilakukan evaluasi tindakan oleh tim peneliti. Kegiatan ini secara prinsip diarahkan untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, atau ketidaktepatan peneliti dalam menggunakan tindakan. 5) Refleksi. Selanjutnya tim peneliti memberikan refleksi tentang kelemahan atau kekurangtepatan peneliti melaksanakan tindakan. Berdasarkan masukan tersebut peneliti menyempurnakan perencanaan pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan kedua, siklus pertama. Demikian juga untuk pertemuan ketiga, keempat, dan kelima siklus pertama. Apabila siklus pertama selesai, namun tindakan belum terlaksana sesuai dengan yang seharusnya, penelitian dilanjutkan ke siklus kedua atau ketiga, dan seterusnya.23 5. Contoh Penelitian Kuantitatif Salah satu contoh penelitian kuantitatif adalah hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan angka perceraian pada masyarakat Kabupaten X tahun 2019 diperoleh hipotesis bahwa, Ho: Tidak ada hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan banyaknya angka perceraian dimasyarakat Kabupaten X tahun 2019, maka Ha: Ada hubungan pengaruh antara tingkat ekonomikeluarga dengan banyaknya angka perceraian masyarakat Kabupaten X tahun 2019.24 Setelah dilakukan penelitian dengan metode penelitian Survei diperoleh kesimpulan bahwa tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi angka perceraian pada masyarakat Kabupaten X tahun 2019. Dengan laporan penelitian: 23



Muri Yusuf, Metodologi Penelitia: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 73-74.



Lina Miftahul Jannah dan Bambang Prasetyo, “Metode Penelitian Kuantitatif”, (Modul: Repository UIN Syarif Hidayatullah). 24



17



Tabel-1. Contoh penelitian kuantitatif No



Faktor



Frekuensi



Prosentasi



1



Masalah ekonomi



55



60,33



2



Ketidakharmonisan



25



25,10



3



Tidak ada tanggungjawab



10



14,57



90



100,00



Jumlah B. Teori dalam penelitian kuantitatif



Tujuan penelitian adalah menemukan atau mengembangkan teori. Teori akan memandu ke arah pengumpulan data variabel dan perumusan dugaan sementara jawaban atas pertanyaan penelitian yang merupakan hubungan variabel. Dalam penelitian kuantitatif, teori dikembangkan sebagai usaha mencari jawaban pertanyaan penelitian. Usaha pencarian jawaban pertanyaan penelitian dengan mengembangkan teori akan menghasilkan dua hal, yaitu: Pertama, memahami tentang variabel-variabel yang dipersoalkan dalam rumusan pertanyaaan penelitian. Kedeua mengajukan jawaban sementara mengenai hubungan variabel yang kebenarannya masih bersifat teoritik, hipotetik dan tentatif. Teori dalam penelitian kuantitatif yakni: Pertama, teori memberikan pemahaman mengenai variabel-variabel yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian. Pemahaman tentang variabel-variabel diperlukan sebagai panduan untuk mengumpulkan data. Kemudian data tentang variabel digunakan untuk melakukan pembuktian secara empirik atas kebenaran hipotetik dari teori. Kedua, pengembangan teori diperlukan untuk memperoleh  panduan dalam pengujian dengan mengajukan



18



hipotesa yang kebenarannya tentatif dan berlaku pada tingkat teoretik. Kebenaran sementara yang diajukan dalam pernyataan hipotesis kemudian akan diuji menggunakan data yang dikumpulkan secara empiris.25 C. Rancangan Penelitian Kuantitatif Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie, yang dimaksud rencana penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.26 Pada penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah rangcangan penelitian, yaitu: 1. Pemilihan topik Untuk



memilih



dan



menentukan



topik



dapat



dilakukan



dengan



mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini. a. Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari. Pengalaman-pengalaman pribadi ini dapat berupa pengalamn langsung atau tidak langsung seperti pengalaman yang diceritakan oleh orang lain pada anda. b. Masalah di Media Massa Saat ini begitu banyak jumlah media massa. Berita-berita yang disajikan dapat dipilih untuk dijadikan topik penelitian.



25



Jamal Wiwoho, “Konsep Dasar Penelitian”, jamalwiwoho.com (14 Oktober 2020)



Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Jurnal, Kementerian Komunikasi dan Informasi, 2014). 26



19



c. Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori. Adakalanya sebuah penelitian dilakukan hanya untuk mencari tahu atau membandingkannya dengan teori yang sudah ada sehingga topik yang dipilih pun lebih dititikberatkan pada sekadar keingintahuan peneliti.27 d. Kebutuhan memecahkan penelitian Selama manusia hidup masalah akan selalu ada. Masalah ini bukanlah dihindari melainkan harus dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian. e. Peluang (social premiums) Hal ini berkaitan dengan perizinan dan tingkat kesulitan mencari data. Jika melakukan penelitian di Indonesia, prosedur perizinan untuk melakukan penelitian harus diketahui. Adakalanya ketika sampai dilokasi penelitian, orang yang seharusnya dapat memberikan data tidak bersedia memberikannya. f. Nilai-nilai pribadi Sering kali antara satu individu, masyarakat, wilayah atau bangsa memiliki ciri khas yang berbeda. Ini juga merupakan topik yang menarik untuk diteliti. 2. Pembuatan Latar Belakang Masalah Penelitian Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan



Rizki Fajar Meirawan, “Dasar Penelitian Kuantitatif”, rizkyfajarmeirawan.wordpress.com. (14 Oktober 2020). 27



20



pembatasan masalah.28 Ada dua model di dalam membuat latar belakang masalah, yaitu: a. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif atau asumsi-asumsi tertentu. b. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondis objektif tanpa membandingkannya dengan kondisi normatif. 3. Perumusan Masalah Pada dasarnya permasalahan dalam penelitian merupakan perumusan masalah ke dalam bentuk yang lebih terfokus. Biasanya pada bagian akhir dari permasalahan, peneliti telah dapat merumuskan pertanyaan penelitian (research question). Sebenarnya jumlah banyaknya pertanyaan penelitian sangat relatif, tergantung dari kebutuhan peneliti tersebut. Hal yang paling penting adalah agar pertanyaan tersebut lebih fokus.29 4. Tujuan dan Signifikansi Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksporatif, deskriptif, dan eksplanatif. Sesuai dengan salah satu asumsi pada pembahasan pendekatan kuantitatifyang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mendasarkan pada teori, maka tidak dimungkinkan peneliti menggunakan jenis eksploratif. Oleh karena itu, hanya penelitian deskriptif dan eksplanatif saja yang dapat digunakan.30



28



Sidiq, “Metode Penelitian Kuantitatif”, sosiologis.com. (14 Oktober 2020).



Nyoman Dantes, “Kerangka Dasar Penelitian Kuantitatif”, profdantes.wordpress.com (14 Oktober 2020). 29



30



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



21



Sementara itu jika dilihat dari signifikansinya, penelitian kuantitatif dapat melihatnya dari empat sisi, yaitu akademis praktis, sosial, teknis. Dikatakan akademis jika jawaban yang diperoleh dapat menyumbang pemahaman ilmiah, modifikasi teori atau bahkan pembentukan teori baru. Meiliki manfaat praktis jika penelitian dapat dimanfaatkan  langsung untuk tujuan dan kepentingan praktis pemecahan suatu masalah. Manfaat sosial dari suatu penelitian berupa pembentukan kesadaran, pengetahuan, serta sikap masyarakat, sedangkan manfaat teknis jika penelitian berusaha menjawab masalah penelitian dengan melahirkan teknik atau metode penelitian  yang lebih valid. D. Penyusunan Kerangka Teori dan Pengukuran Kerangka teori pada prinsipnya bukan sekadar kumpulan definisi dari berbagai macam buku namun lebih pada upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan hakikat dari gejala yang ditelitinya. Neuman menjelaskan bahwa teori memberikan suatu kerangka yang membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan, serta membimbing memberikan makna terhadap data. Dalam penelitian kuantitatif peranan karangka teori adalah sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan sementara (hipotesis) atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.31 1. Tinjauan Kepustakaan Pada tahap ini penelitian kuantitaif akan melakukan proses kajian terhadap teori-teori atau hasil studi terdahulu. Proses ini disebut theoritikal assessment. Kajian



31



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



22



terhadap teori atau hasil studi terdahulu difokuskan pada konsep utama yang digunakan yaitu variabel dependennya.32 Variabel dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikat dan merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Sementara variabel terikat adalah variabel yang diakubatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian. Namun bukan berarti dalam penelitian kuantitatif pasti akan terdiri dari dua variabel saja, ada juga penelitian yang terdiri dari tiga variabel atau bahkan lebih. Variabel inilah yang disebut variabel kontrol. 33 2. Kontruksi Model Teoritis Pembentukan model teoritis didasarkan pada proposisi-proposisi yang telah dinyatakan dalam teori yang ada pada tinjauan kepustakaan dengan cara mengubah konsep menjadi variabel sehingga lebih mudah diukur dan memunculkan variabelvariabel bebas.34 3. Model Analisis Model analisis merupakan gambaran sederhana tentang hubungan di antara variabel. Tidak selamanya penelitian dapat membuat model analisis. Hal ini tergantung pada bagaimana variabel yang satu dapat dihubungkan dengan variabel yang lain.35 32



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



33



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



34



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



35



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



23



4. Hipotesis Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel bersifat hipotesisi. Hipotesis adalah proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesisi dua atau lebih yang dikenal sebagai hipotesis kausal.36 Hipotesis kausal memiliki ciri-ciri, yaitu: sekurang-kurangnya mengandung dua variabel, menggambarkan hubungan sebab akibat, dapat memprediksikan hasil yang akan terjadi, berkaitan logis dengan pertanyaan penelitian, dan dapat dibuktikan keberlakuan atau ketidakberlakuannya. Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan adanya atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. 5. Teknik penarikan sampel Konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Sampel merupakan bagian



36



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



24



dari populasiyang ingin diteliti. Untuk membuat sebuah batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi, cakupan, waktu.37 Dalam penjabaran tentang sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan unit observasi. Dalam proses penarikan sampel, terdapat juga konsep sampling unit dan sampling element. Sampling unit adalah satuan yang muncul dalam proses penarikan sampel secara bertahap, sedangkan sampling element adalah satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel. Dengan kata lain, sampling unit akan sama dengan sampling element jika proses penarikan sampel dilakukan dalam satu tahap, sedang sampling unit akan berbeda dengan sampling element jika proses penarikan sampel dilakukan dalam beberapa tahap. Ada dua jenis teknik penarikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan teknik penarikan sampel non probabilita.38 6. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada berbagai macam jenis, antara lain penelitian survei, penelitian eksperimen, dan analisis data sekunder. a. Penelitian survei Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, kemudian seluruh jawaban yang diperloleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan tersruktur atau sistematis tersebut dikenal dengan istilah kuesioner. Ada beberapa janis penelitian survei, dengan karakteristik sebagai berikut. b. Mail-and Self Administered Questionnaire 37



Hidayat Huang, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020).



38



Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.69.



25



Penelitian survei dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos atau responden harus mengisi sendiri, keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikan pada responden kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui pos, peneliti dapat menjangkau wilayah yang lebih luas. Kelemahannya terutama pada kelengkapan pengisian kuesioner, atau tingkat pengembaliannya yang rendah dan lama jika dikirim melalui pos.  Akibatnya waktu pengumpulan data akan lama dan biaya pun membengkak. c. Face to Face Interview  dan Telephone interview Dengan metode wawancara tatap muka memiliki keuntungan, antara lain tingkat pengembalian sangat tinggi, dimungkinkan membuat pertanyaan yang panjang dan kompleks karena pewawancara dapat melakukan probing, dapat menggunakan alat bantu visual dan dapat mengamati perubahan tingkah laku (kebereaksian). Sebaliknya dengan telephone interview. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur.Wawancara ini dilakukan dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan dilakukan secara face to face, telepon atau email.Kedua wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang daftar pertanyaannya tidak tersusun dengan baik.39



d. Penelitian Eksperimen Dalam penelitian eksperimen, peneliti dapat melakukan manipulasi kondisi dengan memberikan treatment atau menciptakan sebuah kondisi atau rangsangan



Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.170. 39



26



pada subjek yang ditelitinya. Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab akibat.40 e. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.41 Pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu kasar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation, non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan observasi terstruktur.42 E. Analisis Data Kuantitatif Didalam melakukan analisi data kuantitatif ini, terdapat suatu proses dengan beberapa tahap yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti pemula. Untuk mempermudah tahap analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan: 1. Data Coding Data coding merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam kuesioner) kedalam bentuk ynng mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer. 2. Data Entering Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.171. 40



Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.171. 41



Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.172. 42



27



Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin pengolah data. Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode), direct entry optical scan sheet  (seperti lembar isian komputer menggunakan pensil 2B). 3. Data Cleaning Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya. Di sini peneliti memerlukan adanya ketelitian dan akurasi data. Caranya dengan possible codecleaning, contingency, dan modifikasi.43 F. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kuantitatif Kelebihan metode kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal. 2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan. 3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebih variabel. 4. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model. Kekurangan metode kuantitatif: 1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi). 2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.



43



174.



Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2012), h.173-



28



3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama. 4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit.44



Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 ), h.137. 44



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memiliki jumlah dalam penelitiannya, baik banyak, sedikit, besar, atau kecil yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka merupakan bagian yang utama dari sebuah penelitian kuantitatif. Macam-macam penelitian kuantitatif antara lain menggunakan metode deskriptif, metode komparatif, metode korelasi, metode survei, metode ex post facto, metode true experiment, metode quasi experiment, metode subjek tunggal. Ada pun prosedurnya yaitu: konseptualisasi masalah penelitian, berfikir rasional dalam mengkaji teori, postulat, Pengumpulan data, analisis data, menguji hipotesis, dan kesimpulan penelitian. Penelitian kuantitatif menggunakan pengumpulan data dengan cara interview, survei, observasi, eksperimen. Langkah selanjutnya adalah tahap laporan penelitian yang berisikan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan permasalahan yang dirangkum dalam kajian penelitian, kemudian hasil penelitian dirangkai dengan pikiran yang dijadikan sebagai akhir kesimpulan. B. Saran Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, baik kesalahan penulisan maupun ketebatasan dalam substansi materi. Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca yang budiman untuk perbaikan bagi kami di masa mendatang.



29



DAFTAR PUSTAKA AT, Atmaja, “Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi, Jurnal Akuntansi Profesi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2016. Dantes, Nyoman , “Kerangka Dasar Penelitian Kuantitatif”, profdantes. Wordpress.com (14 Oktober 2020). Fajar, Rizki Meirawan, “Dasar Penelitian Kuantitatif”, rizkyfajar meirawan.wordpress.com. (14 Oktober 2020). Heliani, “Metodologi Penelitian”, Jurnal Universitas Pendidikan Islam, 2012. Huang, Hidayat, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Globalstatistik.com (14 Oktober 2020). Jamal Wiwoho, “Konsep Dasar Penelitian”, jamalwiwoho.com (14 Oktober 2020) Jannah, Lina Miftahul, Prasetyo, Bambang, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2011. Miftahul, Lina Jannah dan Bambang Prasetyo, “Metode Penelitian Kuantitatif”, (Modul: Repository UIN Syarif Hidayatullah). Mulyadi, Muhammad, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya”, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15 No. 1, Januari-Juni 2011. h. 127 Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Jurnal, Kementerian Komunikasi dan Informasi, 2014). Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010. Resum,”Konsep Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, official website of resum http:// resum.wordpress.com/konsep-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif-%2f. (14 Oktober 2020) Sidiq, “Metode Penelitian Kuantitatif”, sosiologis.com. (14 Oktober 2020). Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2012. -------------, Mixed Methods. Bandung : Alfabeta, 2013. Suryadi, Edi, “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Perdebatan”, Jurnal, Vol. 2, Jurnal Penelitian UPI, April 2014. Ulfa, Ari Riska, “Makna Metodologi Penelitian”, Artikel,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. TW, Abadi, “Makna Metodologi dalam Penelitian”, Jurnal Kalamsiasi, Vol. 4, No. 2, September 2011. Wahidmurni, “Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif”, Jurnal, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim, Juli 2017.



30



31