Makalah Konsep Dasar Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN



DISUSUN OLEH: AHMAD ALDIN HAREFA (2005170154)



AKUNTANSI 3D/SEMESTER 3 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2020/21



KATA PENGANTAR



Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini memaparkan beberapa hal terkait Konsep Dasar Penelitian Metodologi. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya.



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Menurut Kerlinger (2010), penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan untuk mendapakan fakta-fakta baru atau mengembangkan fakta-fakta yang sudah ada dengan sangat sistematis. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang digunakan dalam karya ilmiah. Sedangkan Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodologi penelitian dan ilmu tentang alat untuk penelitian. Soerjono Soekanto (2011) membagi metode penelitian ke dalam dua kelompok besar, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka dan ukuran lain yang bersifat eksak. Namun, bahan itu terdapat di masyarakat secara nyata. Misalnya, tentang komunitas pengemudi becak atau tingkat partisipasi warga kota terhadap program lingkungan sehat.



1.2 Rumusan masalah 1. Apa pengertian konsep dasar penelitian Metodologi ? 2. Apa Tujuan konsep dasar penelitian Metodologi ? 3. Apa Jenis-Jenis Penelitian ? 4. Apa Pendekatan dalam Penelitian ? 5. Bagaimana Cara Berpikir dalam Penelitian ?



1.3 Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian Metodologi 2. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian Metodologi 3. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Penelitian 4. Untuk mengetahui Pendekatan dalam Penelitian 5. Untuk mengetahui Cara Berpikir dalam Penelitian



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Definisi Metodologi Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika. Pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut: 1. Supranto , penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar , hati-hati dan sistematis. 2. Sutrisno Hadi, yaitu suatu usaha untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas , dan menggali lebih dalam apa yang telah ada , serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada , tetapi sudah diragukan kebenarannya.



Dari beberapa pengertian mengenai penelitian yang dikemukakan sang para pakar tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa penelitian itu merupakan penyaluran rasa ingin memahami insan terhadap suatu perkara menggunakan memakai perlakuan tertentu, misalnya memeriksa, mengusut, menelaah, & mengusut secara cermat dan memformulasikan hipotesis terhadap suatu perkara, sebagai akibatnya diperoleh suatu pencapaian kebenaran jawaban atas perkara, pengembangan ilmu pengetahuan dll. Metodologi berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan



yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Pengertian metodologi penelitian menurut para ahli, sebagai berikut: 1. Nasir, metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. 2. Winarno, metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik. 3. Sugiyono, metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang secara tepat dan secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan. 2.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa tujuan diantaranya: 1) Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan. 2) Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. 3) Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada. 4) Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru. 2.3 Jenis-Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian, orang bisa memakai banyak sekali macam metodologi. Keputusan tentang metodologi yang akan digunakan akan tergantung pada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, sifat, tempat, perkara yang digarap & cara lain yang mungkin digunakan.



1) Adapun jenis-jenis penelitian secara umum dapat dibedakan menjadi: 1. Penelitian Historis Penelitian historis yaitu membuat suatu rekonstruksi masa lalu atau lampau secara sistematis dan juga objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan sesuatu yang benar/fakta. Data-data yang dikumpulkan biasanya merupakan hasil dari pengamatan seseorang, misalnya dari sebuah surat atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data.Contohnya: Penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu. 2. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x. 3. Penelitian Perkembangan Penelitian perkembangan adalah penelitian untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai sebuah fungsi dari waktu. 4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan Penelitian Kasus dan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan di masa ini dan hubungan atau interaksi lingkungan unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan penelitian kasus hanya berlaku bagi kasus yang diteliti. 5. Penelitian Korelasional Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi sampai sejauh mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada dua variable atau lebih faktor lain didasarkan pada koefisien korelasi



(hubungan). Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebagai berikut: Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain cenderung turun. a) Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya. b) Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungan antara keduanya. c)



Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.



6. Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan yang bersifat umum untuk suatu penelitian yang hanya berfokus pada penaksiran pada kovariasi diantara beberapa variabel yang muncul secara sendirinya. Contoh : Penelitian bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (kolerasi) antara usia dengan kesehatan penduduk. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengumpulkan data tentang usia dan kesehatan penduduk. Dari data kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan rumus tertentu, dan dari hasil perhitungan ini dapat diketahui tingkat keeratan hubungan antara kedua hal tersebut. 7. Penelitian Kausal Komparatif Penelitian Kausal Komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap akibat yang ada, menemukan kembali faktor yang menjadi penyebabnya melalui data-data tertentu. 8. Penelitian Eksperimental a)



Penelitian Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda. Contoh : Seorang guru ingin memperbaiki cara mengajar. Maka faktor-faktor lain seperti materi, lingkungan, buku, dan sebagainya tidak diubah, tetapi tetap seperti sediakala, dan hanya metode dan cara mengajarlah yang di ubah. Dalam hal ini guru dengan sengaja mengajar



dengan metode tertentu secara sempurna dalam satu periode tertentu, kemudian setelah selesai hasilnya dinilai. 9. Penelitian Tindakan Penelitian tindakan adalah penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas. 10



Penelitian Dasar Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau mengetahui lebih lanjut tentang sebuah konsep. Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori yaitu : a. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan tertentu. Contoh: Karena penurunan beras besar, maka harga beras akan turun. b.



Penelitian



induktif,



yaitu



penelitian



yang



bertujuan



untuk



mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Contohnya: Jika dipanaskan besi memuai, jika ada udara makhluk hidup akan hidup dan sebagainya. 11. Penelitian Terapan Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan. Contoh: berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi, teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa. a. Pendekatan dalam Penelitian Scott W. Vanderstoep and Deirdre D. Johnston menyatakan, kendati bervariasi, pendekatan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 2 bagian besar, yaitu: 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan ini menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang dipelajari. Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang memandang setiap realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab



akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan obyek yang diteliti. 2. Pendekatan Kualitatif Pendekatan ini menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi tekstual atas fenomena yang diteliti. Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Istilah naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal dan menekankan pada deskripsi secara alami. Sedangkan menurut Muri Yusuf (2007:13) kebenaran keilmuan itu dapat didekati melalui pengalaman, penalaran dan penyelidikan ilmiah. Sehubungan dengan itu, ada dua pendekatan dalam mencari kebenarannya, yaitu: 1) Pendekatan Non-Ilmiah Dalam pendekatan non-ilmah ini ada beberapa bentuk yang dapat digunakan, yaitu: 1. Akal sehat Akal sehat merupakan serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Menurut James Drever dikutip oleh Muri Yusuf (2007:15) menyatakan akal sehat sebagai intelegensi praktis yang didasarkan pengalaman. Pendapat otoritas ilmiah 2. Otoritas Kebenaran yang didapat dari otoritas ilmiah ini bukanlah sesuatu yang benar sepanjang zaman karena mereka yang memiliki otoritas dari pendidikan dengan pikirian yang logis saja dan bukan dari penyelidikan ilmiah, bisa saja jika sudah di teliti otoritas itu salah.



3. Intuisi Cara ini seling digunakan oleh seseorang dalam memecahkan suatu masalah yang sulit, dengan cara menentukan suatu pendapat atau keputusan berdasarkan sesuatu yang didapat dari proses yang tidak disadari atau sesuatu yang tidak dipikirkan terlebih dahulu. 4. Coba dan salah Cara ini sering digunakan oleh seseorang meskipun tidak efesien. Apabila ingin memecahkan masalah maka orang itu langsung mencoba-coba dan pada akhirnya menemukan sesuatu. Apabila gagal maka cobalagi dan begitu seterusnya. 2)



Pendekatan ilmiah Pengetahuan dan kebenaran yang didapat melalui pendekatan ilmiah dengan menggunakan penelitian atau penyelidikan sebagai wahana, serta berpijak pada teori-teori tertentu yang berkembang berdasarkan penelitian secara empiris sebelumnya akan mempunyai kekuatan yang sangat berarti dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Frankel dan Wallen dalam Muri Yusuf (2007:17) mengatakan bahwa ada lima langkah umum dalam berfikir secara ilmiah, yaitu: identifikasi masalah, merumuskan asalah, mem-formulasikan hipotesisi, dan memproyeksikan konsekuen/ akibat-akibat yang akan terjadi dan mengajukan pengujian hipotesis.



2.5 Cara Berpikir dalam Penelitian Cara berpikir kelilmuan merupakan cara berpikir induktif-deduktif atau deduktif-induktif, kebenaran yang sudah ada ditinjau balik buat selanjutnya diuji secara realitas berdasarkan langkah-langkah metoda ilmiah (Yusuf, 2014: 21). Kekuatan primer metode keilmuan (scientific method) ini merupakan ketepata (precision), kontrol, bisa diuji, & dimungkinkan buat menemukan karena akibat Cara berfikir seorang peneliti dalam penelitian hendaknya yang termasuk dalam sebagai berikut: 1. Berfikir spektif Seorang harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)



2. Berfikir analisi Peneliti harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi 3. Berfikir kritis Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan caracara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Riset keperawatan merupakan penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap kenyataan tentang perhatian keperawatan klien,individu,keluarga,rakyat & pengalaman kesehatan. Riset keperawatan pula adalah kunci buat menyediakan pelayanan keperawatan yg tepat. Riset pada sini merupakan adalah proses yg memungkinkan poly pertanyaan ada pada praktik keperawatan sehari – hari supaya bisa pada jawab & pada ambil suatu kesimpulan. 3.2 Saran 1. Diharapkan



kepada



pembaca



untuk



memberikan



kritik/saran



demi



kesempurnaan makalah ini. 2. Diharapkan kepada pembaca untuk membaca buku atau referensi lain yang berkaitan dengan Riset Keperawatan



DAFTAR PUSTAKA Iqbal Hasan, 2009. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia Muri, Yusuf. 2017. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Syofian, Siregar. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hadi, dkk. 2010 Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Hasan, Iqbal. 2008. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Press.