Makalah Kurikulum Dan Perangkat Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ( Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Ilmu Komputer ) Dosen Pengampu : Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, M.T



Oleh : Dwiqy Fahlavi Muhammad Ramdani 1802390 Pendidikan Ilmu Komputer A - 2018



PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2020



A. Pengertian Kurikulum Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter berarti to run (berlari). Dalam perkembangannya (BMPM, 2005 : 1). Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3). Menurut Dakir kurikulum itu memuat semua program yang dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang dituangkan tidak terpancang dari segi administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran. Menurut Suryobroto dalam bukunya “Manajemen pendidikan di Sekolah” (2002: 13), menerangkan, bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah (Suryobroto, 2004 : 32). Nampaknya Suryobroto memandang semua sarana prasarana dalam pendidikan yang berguna untuk anak didik merupakan kurikulum. Secara singkat menurut Nasution kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya ( Nasution, 1989: 5). Menurut website Wikipedia “Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan” (Wikipedia) Jadi kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.



B. Kedudukan Kurikulum 1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. 2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. 3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan. Kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri, pendidikan sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan, komponen - komponen pendidikan itu antara lain adalah tujuan pendidikan, kurikulum pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan pra sarana, manajemen, serta teknologi. berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional . C. Kegunaan Kurikulum 1. Untuk guru adalah digunakan untuk pedoman



guna melaksanakan proses belajar



mengajar. Karena jika guru tidak berpedoman pada kurikulum maka nantinya proses pembelajaran tidak akan efektif. 2. Untuk kepala sekolah adalah guna meyusun perencanaan serta program sekolah. 3. Untuk pengawas adalah digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan supervisi. 4. Untuk orang tua adalah digunakan sebagai acuan dalam memberikan partisipasi baik bagi penyelenggaraan program sekolah maupun untuk membantu anak mereka belajar dirumah sesuai dengan program sekolah. 5. Untuk siswa digunakan sebagai acuan dalam belajar. Karena dengan kurikulum siswa dapat memahami apa yang harus dicapai serta bahan pelajaran apa yang harus dikuasai mereka. Dan berkaitan dengan fungsi kurikulum Alexander Inglis (dalam Hamalik, 2011: 13-14) mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa, yaitu:



1. Fungsi Penyesuaian Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Karena kehidupan masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis, artinya kehidupan masyarakat selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. 2. Fungsi Integrasi Di dalam fungsi integrasi ini diharapkan kurikulum dapat dijadikan alat pendidikan untuk membentuk pribadi siswa yang utuh. Karena kurikulum dibentuk untuk mengembangkan intelektual dan kecerdasan serta sikap yang harus sesuai dengan nilai norma yang berlaku di masyarakat dan dapat memberikan keterampilan sehingga dapat beradaptasi di lingkungan masyarakat. 3. Fungsi Diferensiasi Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan layanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan baik dari aspek fisik maupun psikis. 4. Fungsi Persiapan Di sini kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan di masyarakat. Untuk anak yang memiliki potensi belajar pada jenjang yang lebih tinggi, maka disini kurikulum harus membekali mereka dengan berbagai pengetahuan yang diperlukan agar mereka dapat mengikuti pelajaran pada level pendidikan di atasnya, namun bukan itu saja kurikulum juga harus membekali mereka agar dapat belajar di masyarat bagi mereka yang tidak memiliki potensi untuk melanjutkan pendidikannya. 5. Fungsi Pemilihan Dalam fungsi pemilihan ini kurikulum yang sebagai alat pendidikan harus memberikan kelonggaran bagi siswa untuk memilih program belajar yang sesuai dengan bakat dan minatnya.



6. Fungsi Diagnostik Dalam fungsi diagnostik, kurikulum sebagai alat pendidikan dapat memberikan bantuan serta dapat mengarahkan siswa agar bisa memahami dan menerima kelebihan dan kekurangannya. Sehingga siswa dapat membangun serta mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan dapat membenahi kelemahannya ke arah yang lebih baik dengan mandiri. Isi kurikulum menurut McNeil (1990) jika dilihat berdasarkan cakupan dan tujuannya memiliki fungsi, yaitu: a) Fungsi Pendidikan Umum Dalam fungsi ini, kurikulum diharapkan dapat membimbing siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta dapat memberikan suatu pengalaman belajar yang dapat mereka jadikan sebagai pedoman dalam berkehidupan di masyarakan serta mereka dapat memahami dan melaksanakan hak beserta kewajibannya sebagai warga negara dan makhluk sosial. b) Suplementasi Setiap peserta didik memiliki perbedaan



dilihat dari perbedaan kemampuan,



perbedaan minat maupun perbedaan bakat. Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut. Dengan demikian setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya. Artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata harus terlayani untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal; sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata juga harus terlayani sesuai dengan kemampuannya. c) Eksplorasi Dalam fungsi ini, kurikulum diharapkan dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat dari masing-masing siswa. Sehingga dengan fungsi ini siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan mintanya sehingga mereka belajar tanpa ada paksaan. d) Keahlian



Dalam fungsi ini, kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan keahliannya berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki siswa. Sehingga kurikulum harus memberikan beberapa pilihan dari berbagai bidang keahlian. Maka dalam pengembangan kurikulum harus melibatkan



para



spesialis guna



menentukan kemampuan apa yang harus dimiliki setiap siswa sesuai dengan bidang keahliannya. D. Peranan Kurikulum Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan Kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu: (a) peranan konservatif, (2) peranan kreatif, dan (3) peranan kritis/evaluatif (Oemar Hamalik, 1990). 1. Peranan Konservatif. Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya. 2. Peranan Kreatif. Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung halhal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya. 3. Peranan Kritis dan Evaluatif. Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilainilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi



pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilainilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan. E. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah kumpulan instrumen/alat yang digunakan dalam aktivitas pembelajaran yang terdiri dari media, alat, bahan dan panduan. Penjelasan lain dari perangkat pembelajaran adalah fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas pembelajaran pada siswa di ruang kelas. Perangkat pembelajaran mempunyai misi agar segala aktivitas guru dalam pembelajaran bisa lebih efisien dan efektif serta sukses. Urutan Perangkat Pembelajaran



1. Silabus Silabus merupakan perangkat pembelajaran yang didalamnya terdiri dari kompetensi dasar, sumber belajar, standar kompetensi, manajemen waktu dan indikator tujuan yang harus diraih siswa. Untuk menilainya adalah dengan melihat indikator raihan siswa. Silabus juga bisa disebut sebagai rangkuman dari kurikulum sebab silabus terdiri dari media, target pencapaian dsb. Elemen Silabus terdiri dari: 



Batasan dan misi materi pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik.







Tujuan dan Sasaran dari suatu materi pembelajaran.







Keterampilan yang harus diraih oleh siswa pada setiap mata pelajaran yang disajikan.







Rancangan poin konsep materi yang diberikan kepada siswa.







Kegiatan dan referensi belajar yang menjadi penyokong kesuksesan dalam aktivitas pembelajaran.







Cara evaluasi yang dipakai dalam pembelajaran.



2. RPP Yang merupakan singkatan dari rencana pelaksanaan pembelajaran ini adalah tahapan yang kudu dilalui oleh guru pada aktivitas pembelajaran kepada siswa. RPP terdiri atas metode, model, instrumen penilaian, pelaksanaan dan evaluasi. Komponen yang terdapat pada rencana pembelajaran : 



Indikator/parameter pembelajaran







Kompetensi dasar (KD) dan Standar kompetensi (SK)







Skenario Pembelajaran







Model Pembelajaran







LKS Lembar Kerja Siswa







Pokok pembahasan







Pengukuran Hasil Belajar







Sumber dan sarana/media/fasilitas dan Pembelajaran



3. Kalender akademik Kalender pendidikan atau akademik adalah manajemen waktu untuk aktivitas belajar mengajar siswa selama satu tahun ajaran. Didalamnya terdiri dari manajemen waktu pembelajaran seperti UAS dan UTS, tahun ajaran, minggu belajar efektif dan hari libur. 4. Prota Singkatan dari program tahunan yang berguna untuk mengetahui batasan dari sebuah materi yang telah ditetapkan sebelumnya di dalam tabel program tahunan. Prota terdiri dari informasi materi pelajaran dalam rentang satu tahun pembelajaran. Dan dalam satu tahun terdiri atas dua semester dan prota dibuat berlandasan program semester tersebut. 5. Promes



Singkatan dari program semester yang berguna untuk mendeskripsikan pemberian materi dalam rentang waktu satu semester berlandaskan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang sudah dibuat di Standar Isi. 6. Rincian Pekan Aktif RPE merupakan hasil analisa pada manajemen waktu yang efektif pada saat tahun ajaran dilaksanakan. Dalam membuat RPE guru harus mengacu pada kalender pendidikan/akademik yang telah disusun. RPE bisa berfungsi untuk panduan guru keteki menetapkan hari efektif dalam aktivitas pembelajaran. 7. Buku Absen Buku absen merupakan buku yang memuat nama lengkap siswa pada suatu kelas. Kegunaan dari buku absen adalah untuk memantau kedatangan siswa di kelas. 8. Buku Jurnal Buku jurnal merupakan buku yang memuat tentang catatan sikap siswa pada saat aktivitas pembelajaran dilakukan. Catatan tersebut mulai dari sikap tanggung jawab, kerja kelompok aturan dll. 9. Buku Penilaian Buku penilaian ini berfungsi untuk mencatat segala informasi dari hasil evaluasi dari siswa. 10. Bundel Portofolio Kumpulan tugas yang dikerjakan peserta didik. Bundel portofolio berguna untuk mengawasi setiap peningkatan yang dilakukan siswa dalam aktivitas pembelajaran. Ini berguna agar siswa bisa mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dengan bundel ini guru bisa mengetahui cara yang baik untuk mengembangkan kemampuan siswa dan bisa memutuskan metode atau model apa yang harus dilaksanakan. 11. Bank Soal Buku yang terdiri dari himpunan soal yang nantinya diberikan ke siswa untuk mengembangkan daya pikir dan penyelesaian masalah pada aktivitas pembelajaran. 12. Media Salah satu elemen yang penting dalam kesuksesan pembelajaran. Keputusan dalam memilih media mana yang cocok untuk siswa adalah sebuah tantangan bagi guru dalam mengasah daya analisa dan kreativitasnya.



DAFTAR PUSTAKA Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : PT. Rineka Cipta Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Asdi Mahastya.



Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta, Bina Aksara Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Crow and Crow. 1990. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rakesarasin. Wikipedia. Kurikulum [Online] : Diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum diakses pada 15 September 2020 Anis,Harisah Perangkat Pembelajaran [Online] : Diakses melalui https://www.tripven.com/perangkat-pembelajaran/ diakses pada 15 Septerber 2020



Ismaniati,Christina Penyusunan Perangkat Pembelajaran [Online] : Diakses melalui http://fbs.uny.ac.id/sites/fbs.uny.ac.id/files/PENYUSUNAN-PERANGKAT%20%20PEMBELAJARAN.pdf



diakses pada 15 Septerber 2020 Kusumaningrum, Sih. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran PjBL untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas Siswa Kelas X. Tesis. Pascasarja UNY Zuhdan Kun Prasetyo, dkk. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Program Pascasarjana UNY.