Makalah Metodologi Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN LOGIKA BERPIKIR DAN KONSEP RISET KEPERAWATAN



DOSEN PENGAMPU Nelwati, S.Kp., MN., PhD DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 Regy Aprilianty Sutrisna



2011311020



Hanafaizahkaltsum



2011312063



Wahyuni



2011311023



Nanda Setiawan



2011312072



Nadila



2011311053



Divayanta Putri



2011313018



FAKULTAS KEPERAWATAN ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2022



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Logika Berpikir dan Konsep Riset Keperawatan” Makalah ini telah disusun dengan maksimal, terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari Ibu dosen dan saudara pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Padang, 25 Agustus 2022



Kelompok 3



DAFTAR ISI PENDAHULUAN.......................................................................................................................4 A. Latar Belakang..................................................................................................................4 B. Tujuan..............................................................................................................................5 C. Manfaat............................................................................................................................5



PENUTUP......................................................................................................................................13 a.



Kesimpulan.....................................................................................................................13



b.



Saran................................................................................................................................13



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang wajib dilakukan oleh para akademisi atau peneliti dari berbagai disiplin ilmu termasuk disiplin ilmu Keperawatan. Aktivitas ilmiah ini dilakukan untuk mengembangkan, menyempurnakan, dan memperluas ilmupenegtahuan dari masing masing ilmu itu sendiri. Para peneliti wajib melakukan aktivitas penelitiannya secara sistematis dan penuh ketekunana untuk menyelesaikan berbagai permsalahan yang ada dari dispilin tersebut. Para peneliti Keperawatan mempelajari respon manusia dari berbagai masalah kesehatan, baik yang bersifat actual, risiko maupun yang potensial sehingga menghasilkan penemuan taua luara penelitian ( research) outcome. Hasil penelitian tersebut kemdian diaplikasikan pada tata laksana praktik Keperawatan sehari – hari, sehingga pelayanan keperawatatan yang diberikan perawat kepada klien telah berdasarkan pembuktian ilmiah. Secara umum, pada beberapa hal tidak ada perbedan anatara penelitian Keperawatan dengan penelitian dari disiplin ilmu lain. Namun, jika dicermati dengan saksama, berdasarkan dimensi khusus dari suatu disiplin ilmu, penelitian Keperawatan memiliki keunikan



sendiri



dalam



menyelesaikan



permasalahan



yang



berhubungan



dengan



keprofesiannya. baik langsung maupun tidak langsung. Luaran akhir penelitian Keperawatan menghasilkan ilmu penegtahuan baru baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat memmengaruhi pengembangan praktik Keperawatan dan pengembangan berbagai pembuktian dasar bagi praktik keperawatan itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Logika dan dasar pemikiran penelitian 2. Konsep riset keperawatan 3. Hubungan teori, praktik dan riset keperawatan 4. Karakteristik dan prioritas riset Keperawatan



C. Tujuan Mahasiswa mampu menjelaskan ilmu, pengetahuan, logika, dasar pemikiran penelitian dan konsep penelitian dalam keperawatan serta evidence based practice D. Manfaat Manfaat pembuatan makalah ini agar mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan pembelajaran ini dalam membuat tugas akhir.



BAB II ISI a) Logika dan dasar pemikiran penelitian Secara etimologis , logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logo syang berarti sesuatu yang diutarakan , suatu pertimbangan ( pikiran ), kata , percakapan , atau ungkapan lewat bahasa . 



Berpikir logis Proses berpikir yang didasarkan pada konsistensi terhadap keyakinan keyakinan yang didukung argumen yang valid . Pengertian dari logika logika adalah berfikir lurus , tepat dan teratur merupakan obyek logika logika . Suatu pemikiran disebut lurus , tepat dan teratur apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum , aturan dan kaidah yang sudah ditetapkan dalam logika pikiran manusia pada hakekatnya terdiri dari 3 ( tiga ) tidak jelas :



1) Pengertian ( informasi tentang fakta ) 2) Keputusan ( benar - pernyataan ) tidak benar ) 3) Penyimpulan ( pembuktian - silogisme ) Dalam logika ilmiah , pengertian keputusan penyimpulan harus dinyatakan dalam kata ( kalimat tulisan ) . b) Dasar Pemikiran Penelitian Sebelum memberi rumusan hipotesis, peneliti perlu menyusun Kerangka Berpikir. Kerangka berpikir inilah yang menuntun peneliti untuk menyusun rumusan hipotesisnya. Kerangka berpikir dianggap penting, karena sebagai gambaran ringkas mengenai rancangan penelitian setelah peneliti mengkaji keterkaitan isi teori sesuai variabel yang digunakan. Dalam penelitian tindakan maupun penelitian eksperimen, keterkaitan antar variabel penelitian (variabel bebas dengan variabel terikat) beserta alasan penggunaan treatment (tindakan) perlu dijelaskan oleh peneliti dalam bagian kerangka berpikir. Secara teoritis hubungan atau keterkaitan antar variabel yang diteliti perlu dijelaskan secara ‘gamblang’ dalam kerangka berpikirnya.



Agar kerangka berpikir dipahami secara jelas sebagai bagian dari suatu rancangan penelitian maka sebaiknya peneliti menyusunnya dalam suatu gambar atau bagan. Deskripsi secara ringkas mengenai gambar atau bagan kerangka berpikir perlu dilakukan oleh peneliti berdasar gambar atau bagan yang sudah dibuatnya. Uraian mengenai kerangka berpikir sangat berguna terutama bagi jenis penelitian tindakan maupun eksperimen, yang menekankan adanya treatment (tindakan) dalam penelitian tersebut. Bahkan, semua penelitian yang tergolong inferensial perlu menjelaskan hubungan antar variabel penelitiannya melalui kerangka berpikir. Kerangka berpikir dibagai menjadi dua yaitu : a. Kerangka anggapan dasar



Kerangka anggapan dasar merupakan kerangka anggapan gambaran umum tentang penelitian serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan terkait didalamnya yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti. b. Kerangka Analitik Kerangka analitik merupakan pola untuk mengetahui indikator-indikator yang paling fundamental yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Menurut Sugiyono (2010:65) dalam penelitian kuantitatif pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat dikalsifikasikan dan bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan beberapa variabel yang akan diteliti yang selanjutnya disebut menjadi paradigma penelitian: c) Konsep Riset Keperawatan  Hakekat Riset Keperawatan Hakekat Riset Keperawatan terdapat tiga kata yang menyusunnya, yaitu hakekat, riset, dan keperawatan. “Hakekat” berasal dari bahasa arab, dalam bahasa indonesia “filosofi” atau “filsafat” yang merupakan terjemahan dari bahasa yunani “philosophia” yang diartikan sebagai mencintai sesuatu yang bijak. Sedangkan “riset”, diambil dari



bahasa inggris yaitu “research” yang artinya mencari kembali. Adapun kata keperawatan diambil dari bahasa inggris “nursing” yang memiliki definisi suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Jika digabungkan Hakekat Riset Keperawatan memiliki arti suatu kegiatan berulang atau mencari kembali tentang keperawatan yang didasarkan pada kebenaran. Sehingga dengan riset, ilmu keperawatan berkembang terus berdasarkan kebenaran yang ada berbasis fakta (evidence based). Jika kita akan mempelajari filsafat maka akan terdapat : 1. Ontologi ( Ilmu yang mempelajari objek yang akan ditelaah berdasarkan ilmu). Dalam keperawatan sendiri tentu saja jika berhubungan dengan keperawatan makan yang akan dipelajari yaitu paradigma keperawatan yang terdiri atas keperawatan, kesehatan, lingkungan, dan manusia. 2. Epistemologi ( Ilmu yang mempelajri proses penyusunan ilmu) Yang tentu saja dalam menyusun ilmu keperawatan dibutuhkan waktu yang sangat lama, yang pertama kali ditemukan oleh Florence Nightiangle pada tahun 1852 dengan melakukan pengamatan terus – menerus dalam jangka waktu yang lama, hilang bermunculan lah tokoh – tokoh keperawatan yang lainnya untuk menyempurnakan ilmu keperawatan. 3. Aksiologi ( Ilmu yang mempelajari untuk apa / tujuan dari diciptakan/digunakannya suatu ilmu) Tujuan / manfaat diciptakannya ilmu keperawatan untuk membantu manusia menyelesaikan masalah kesehatan manusia sesuai kebutuhannya. Sehingga, ilmu keperawatan perlu dikembangkan terus seiring dengan kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Teori keperawatan yang dikenalkan pertama kali oleh Florence Nightingale mengalami perkembangan melalui suatu riset. Pada saat itu, teori keperawatan menekankan tentang pentingnya lingkungan yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, kesehatan, dan keperawatan. Kelemahan yang terdapat dalam teori keperawatan pertama kali, terus dikembangkan sehingga banyak teori keperawatan memiliki kehususan. Sebagai teladan: 1) teori keperawatan oleh Dorothea Orem berfokus pada tingkat ketergantungan pasien dirawat, 2) teori keperawatan oleh Virginia Henderson berfokus pada 14 kebutuhan manusia, 3) teori keperawatan oleh Betty Newman berfokus pada model sistem, dan sebagainya.



d) Manfaat Riset Keperawatan Menurut Hamid (1999) dan Brockopp & Tolsma (1995) dengan riset keperawatan akan diperoleh manfaat: 1) Menyelesaikan masalah keperawatan dan pengembangan atau menvalidasi teori. 2) Memberikan fakta yang berasal dari pelayanan keperawatan. 3) Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan. 4) Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan. 5) Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan. 6) Sebagai kunci untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan manusia. 7) Proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan sehari-hari dapat dijawab. 8) Memberikan data yang mencatat efektifitas dan kualitas asuhan keperawatan. e) Proses Berpikir Ilmiah Secara filsafat ilmu proses berpikir ilmiah seorang perawat dalam riset keperawatan yaitu : 











Logico, suatu proses berpikir yang terbagi atas berpikir induktif dan deduktif yang dimana . Saat berpikir logis seorang perawat harus memiliki fakta yang akurat berasal dari praktik keperawatan dan kesenjangan teori yang diterapkan dalam praktik keperawatan. Berdasar fakta dan kesenjangan selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu simpulan. Hypothetico, Simpulan yang dirumuskan berasal dari proses berpikir logis (logico) berbasis fakta dan teori. Simpulan tersebut merupakan simpulan sementara atau hipotesis atau hypothetico setelah menganalisis suatu teori dan fakta. Hipotesis sendiri berasal dari dua kata yaitu hipo berarti lemah dan tesis berarti pernyataan. Secara harfiah, hipotesis adalah suatu pernyataan yang lemah dan perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis diperlukan kegiatan verifikasi atau pembuktian. Verifivative, Suatu kegiatan perawat yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Pembuktian yang dilakukan haruslah diperoleh informasi atau data yang sesuai dengan hipotesis pada tempat yang dimana obyek yang tersebut dalam hipotesis berada. Pada kegiatan verifikasi ini, keadaan harus ditentukan oleh perawat.



f) Syarat Melakukan Riset Keperawatan Syarat kemampuan seorang perawat yang melakukan riset keperawatan yaitu: 







Daya nalar tinggi. Yang dimaksud daya nalar tinggi, seorang perawat harus mampumengenali fakta yang ditemui pada tempat praktik keperawatan dan berpikir secaralogis untuk menemukan kesenjangan yang ada secara cepat agar dapat ditentukan dandilakukan penyelesaian terhadap kesenjangan yang ada. Ide originalitas. Originalitas ini merupakan suatu kunci untuk mengembangkan teorikeperawatan dengan ciri tertentu (spesifik) sehingga memungkinkan hasil pemikiran(ide) yang diciptakan mendapatkan pengakuan dari orang lain.















 















Daya ingat. Kemampuan mengingat merupakan suatu syarat penting yang perludimiliki perawat dalam melakukan riset. Selama melakukan pengamatan untukmengumpulkan data riset, tidak semua kegiatan dapat didokumentasikan secaralangsung secara tertulis sehingga diperlukan kemampuan daya ingat untukdidokumentasikan pada waktu yang lain secara cepat. Sifat waspada. Dalam melakukan riset keperawatan, kewaspadaan diperlukan untukmenyusun suatu perencanaan (proposal) dan pengumpulan data riset. Kewaspadaanpada saat penyusunan diperlukan agar tujuan riset keperawatan dapat dilakukan dandiperoleh hasil yang optimal. Kewaspadaan pengumpulan data diperlukan agar datayang diperoleh memiliki akurasi (ketepatan) yang tinggi. Pengamatan akurat. Keakurasian dalam pengamatan diperlukan untukmengidentifikasi suatu perubahan kecil yang diberikan subyek dalam risetkeperawatan. Semakin akurat pengamatan semakin baik hasil riset yang dikumpulkansehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Daya konsentrasi tinggi. Setiap melakukan riset keperawatan, diperlukan kemampuankonsentrasi untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Bekerjasama. Kegiatan riset keperawatan sebenarnya bukan merupakan hasil karyaindividu tetapi merupakan hasil dari kontribusi orang lain. Sebagai ilustrasi: pada saatpengumpulan data pasien, pasien merupakan subyek riset yang dapat menentukandata yang diperoleh perawat dapat tidak akurat, agar data yang diperoleh akurat kerjasama perawat dengan pasien sangat diperlukan. Ilustrasi ini menggambarkan bahwadalam riset keperawatan sangat diperlukan kerja sama. Sehat. Suatu kegiatan riset keperawatan memerlukan kesiapan dan kemampuanperawat untuk melakukan secara tepat dan cepat, sehingga riset ini diperlukanseorang perawat yang memiliki kesehatan yang prima secara fisik dan jiwa. Motivasi tinggi. Setiap perawat yang melakukan riset diperlukan daya, upaya, dankomitmen yang optimal untuk mengembangkan teori keperawatan. Tindakan yangdemikian merupakan bentuk motivasi internal yang tinggi. Jujur. Kegiatan riset keperawatan tidak setiap saat mendapat asupan dan supervisi dariorang lain. Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan riset sepenuhnya menjadi tanggungjawab periset. Oleh karena itu diperlukan kejujuran yang berasal dari periset, sehinggaakan diperoleh hasil riset yang baik dan bermutu untuk pengembangan teorikeperawatan. Kejujuran yang perlu dilakukan oleh periset adalah mengungkapkankeadaan dan hasil yang sebenarnya.



g) Hubungan Antara Teori, Praktik Dan Riset Keperawatan Teori Keperawatan



Praktik Keperawatan



a.



b.



c.



d.



Riset Keperawatan



Masing-masing komponen dihubungkan dengan tanda panah dua arah, yang berarti ketiga komponen memiliki hubungan yang saling terkait antara satu sama lain dan tidak mungkin dipisahkan atau dihilangkan salah satunya. Teori keperawatan yang telah dipelajari akan sangat berguna bagi kepentingan manusia lain apabila dibarengi dengan adanya lahan/tempat praktik keperawatan yang memadai untuk menerapkan teori tersebut. Teori keperawatan yang sudah ada, memiliki keterbatasan, tidak semua informasi didapatkan dari teori secara langsung. Perlu kita identifikasi apa saja teori yang belum ada, sehingga kita perlu melakukan riset keperawatan untuk dapat memecahkan atau menyelesaikan masalah keperawatan. Praktik keperawatan sebagai tempat pelayanan kepada klien. Selama memberikan pelayanan asuhan pasti akan ditemukan adanya hambatan atau kendala atau masalah baru, sehingga akan memberikan kontribusi pada teori agar terus dikembangkan melalui pelaksanaan riset keperawatan. Riset keperawatan merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan teori baru untuk dapat memperkaya teori keperawatan. Dimana teori ini akan diterapkan pada praktik keperawatan, dan dinilai keefektifitasannya. Jika ditemukan masalah baru dalam pelaksanaan praktik keperawatannya, maka akan dicarikan alternative penyelesaian masalahnya. Praktik menghasilkan pertanyaan penelitian dan pengetahuan untuk teori. Penelitian memandu praktik dan membangun pengetahuan melalui pengembangan teori. Sedangkan teori sendiri memandu penelitian dan meningkatkan praktik keperawatan.



h) Karakteristik dan Prioritas Riset Keperawatan 1. Karakteristik Riset Keperawatan -



Riset keperawatan harus berfokus pada variable yang dapat meningkatkan asuhan keperawatan pada klien.



-



Riset keperawatan mempunyai potensi untuk mengkontribusi pada pengembangan teori dan kumpulan/tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.



-



Masalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat mempunyai akses dan kendali terhadap fenomena yang diteliti.



-



Perawat yang tertarik terhadap penelitian harus mempunyai keingintahuan dan pertanyaan yang perlu dijawab secara ilmiah.



2. Prioritas Riset Keperawatan -



Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri sendiri bagi tiap kelompok usia, sosial, kultural.



-



Meminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan masalah kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan produktifitas.



-



Meminimalkan dampak negatif dari teknologi kesehatan yang baru terhadap kemampuan adaptip individu dan keluarga yang sedang mengalami masalah kesehatan akut dan kronik.



-



Memastikan bahwa asuhan keperawatan yang diperlukan bagi kelompok yang berisiko seperti lanjut usia (lansia), anak-anak dengan masalah kesehatan kongienital (bawaan lahir), individu dengan latar belakang sosial kultural yang berbeda, individu dengan ganguan jiwa, dan masyarakat miskin, dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan efektif.



-



Mengklasidikasikan fenomena praktik keperawatan.



-



Memastikan prinsip etik sebagai pegangan dalam melakukan riset keperawatan.



-



Mengembangkan instrument untuk mengukur hasil intevensi keperawatan.



-



Mengembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara holistik dalam konteks keluarga dan gaya hidup.



-



Mendesain dan mengevaluasi model alternatif pelayanan kesehatan dan sistem pemberian pelayanan kesehatan sehingga perawat mampu meningkatkan mutu dan menghemat biaya yang dikelurakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.



-



Mengevaluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan pengetahuan yang luas dan keterampilan yang tinggi dalam praktik keperawatan.



-



Mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor historis dan kotemporer yang mempengaruhi bentuk keterlibatan keperawatan profesional dalam mengembangkan kesehatan nasional.



BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi. Untuk mencapai kebutuhan secara umum, dalam proses keperawatan terdapat beberapa tujuan khusus sesuai dengan tahapan dari proses keperawatan, diantaranya a) Dapat mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar manusia yang b) Dapat menentukan diagnosis keperawatan yang ada pada manusia setelah dilakukan identifikasi c) Dapat menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan setelah diagnosis ditegakkan d) Dapat melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan e) Dapat mengetahui perkembangan pasien dari berbagai tindakan yg telah dilakukan, untuk menentukan tingkat keberhasilan. serta menggunakan keahlian demi kebutuhan khusus klien, pelayanan yang diberikan pada kliennya didasarkan pada kebutuhan yang objektif b. Saran Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan sebagai mitra dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung dengan ilmu pengetahuan kesehatan, terutama ilmu keperawatan. Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan informasi tentang klien yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya.



DAFTAR PUSTAKA Ningrum, N. (2017). PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERBASIS PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP MAN 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2016/2017.



PROMOSI:



Jurnal



Program



Studi



Pendidikan



Ekonomi,



5(2).



https://www.ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/1224 Suprajitno. (2016). Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.



Indonesia, K. K. (2016). Konsep Dasar Riset Keperawatan. In M. Dr. Suprajitno, Pengantar Riset Keperawatan (pp. 5-6). Jakarta Selatan. Azizah, nurul. “Riset Keperawatan Makalah.’’ https://www.academia.edu/17950571/RISET_KEPERAWATAN_MAKALAH



(2020)