MAKALAH Metodologi Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Dalam dunia kemahasiswaan, pengenalan mengenai metodologi penelitian sangat penting. Metodologi penelitian dipelajari sebagai jalur atau langkah yang ditempuh untuk menanggapi suatu masalah sampai kepada kesimpulannya.



B. Tujuan Penulisan Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah softskill Metodologi Penelitian di El-Fathin Tangerang Institut.



C. Ruang Lingkup Makalah ini membahas mengenai pengertian metodologi penelitian dan hal-hal yang terkait dengan metodologi penelitian.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut: 1. David H Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 2. Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan fakta –fakta atau prinsip-prisip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis. 3. Sutrisno Hadi Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembaggkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami



dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.



B. Prinsip Metodologi Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya: 1. Rene Descartes Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu: 



Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.







Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.







Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu: 



Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,







Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan



sebanyak



yang



dapat



penyelesaiannya secara lebih baik.



dilakukan



untuk



mempermudah







Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.







Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.







Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.







Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut: 



Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.







Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.







Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.







Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.







Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh.



2. Alfred Julesayer Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu: 1) Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan 2) Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna 3) Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.



3. Karl Raimund Popper K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut : 



Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.







Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.







R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahankesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh.



C. Jenis Metodologi Penelitian Secara umum metodelogi penelitian dapat kita bagi dalam 7 jenis metodelogi, diantaranya : 1) Penelitian historis : penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverfikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat dan akurat. 2) Penelitian diskriptif : penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. 3) Penelitian pengembangan : penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan dicapainya. 4) Penelitian kasus (lapangan) : penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.



5) Penelitian korelasional : penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya. 6) Penelitian tindakan : penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata. 7) Penelitian eksperimental : penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda. Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode penelitain : 1) Metode Kuantitatif : dasarnya adalah semua persoalan kehidupan terjadi dalam hubungan sebab akibat. Tindakan manusia merupakan akibat dari sebab-sebab tertentu. 2) Metode Kualitatif : dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak bebas (free will) yang bertindak atas dasar keinginan pribadi. 3) Metode Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif : dasarnya adalah logika triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau hasil kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara kualitatif). 4) Metode Kritis/Refleksif : dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu pengetahuan untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manfaat dari metodologi penelitian adalah : 1. Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi, thesis maupun disertasi. 2. Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya. 3. Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya



B. Saran Untuk dapat melakukan suatu penelitian dan menulisnya dalam bentuk laporan, diperlukan pengenalan yang baik dan benar mengenai metodologi penelitian. Disarankan agar mahasiswa memahami mengenai metodologi untuk keperluan penulisan ilmiah dan skripsi.



DAFTAR PUSTAKA 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian 2. http://www.cangcut.net/2013/03/manfaat-metode-penelitian-bagimahasiswa.html 3. http://penelitiannstatistik.blogspot.co.id/2012/11/jenis-jenis-metodelogipenelitian-dan.html 4. https://darmanumk.wordpress.com/2013/11/12/tujuan-dan-manfaatpenelitian-dalam-mencari-solusi-masalah/



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metodologi Penelitian ” Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kami. Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap saran kritik yang membangun. Tak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian.



Penysun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR….….….….….….…..….….….….….….….….….….



i



DAFTAR ISI ….….….….….….….….….….….….….….…….….….….….…. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ….….….….….….….….….….….….….….….…..….



1



B. Tujuan Penulisan ….….….….…..….….….….….….….….….….….…



1



C. Ruang Lingkup….….…..….….….….….….….….….….….….….….…. 1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metodologi Penelitian…..….….….….….….….….….….…. 2 B. Prinsip Metodologi…….….….….….….….….….….….….….….….…. 3 C. Jenis Metodologi Penelitian…..….….….….….….….….….….…….….. 5



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ……….….….….….….….….….….….….….….….….….. 7 B. Saran ……….….….….….….….….….….….….….….….….….….…... 7



DAFTAR PUSTAKA……..……..….….….….….….….….….….….….….…. 8



ii



MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN



DOSEN PEMBIMBIMNG AFFANDI ISMAIL M.Pd.



DISUSUN OLEH : NAMA



: DEVI TULHIJAH



SEMESTER



:V



YAYASAN FATHUL AMIN EL-FATHIN TANGERANG INSTITUT Jl. Raya Serang Komplek Ruko Cikupa Niaga Mas Blok B5-B6 Samping Kantor Kec. Cikupa-Tangerang 15710 Tahun Ajaran 2017