Makalah METOPEL 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN “Teknik Analisis Data (Secara Deskriptif dan Inferensial)”



DISUSUN OLEH: NURUN NAHDIYAT 1713040021



Dosen Pengampuh: Prof. Dr. Muhammad Danial, M. Si



PENDIDIKAN KIMIA A TAHUN 2017 FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR



1



KATA PENGANTAR Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan bimbingan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Teknik Analisis Data (Secara Deskriptif dan Inferensial)”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian. Adapun



makalah



“Teknik



Analisis



Data



(Secara



Deskriptif



dan



Inferensial)” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaikbaiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Penulis berharap semoga makalah “Teknik Analisis Data (Secara Deskriptif dan Inferensial)” ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.



Makassar, April 2020



Penyusun



2



DAFTAR ISI



SAMPUL .......................................................................................................



1



KATA PENGANTAR ...................................................................................



2



DAFTAR ISI .................................................................................................



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................



4



B. Rumusan Masalah .............................................................................



5



C. Tujuan ................................................................................................



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Data ...................................................................



6



B. Jenis-Jenis Analisis Data



7



C. Teknik Analisis Data



7



D. Desain Penelitisn Eksperimen



8



E. Prosedur Penelitian Deskriptif



12



F.



12



Prosedur Penelitian Eksperimen



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan ........................................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................



14



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan, penyelesaian suatu permasalahan



atau pemahaman yang dalam



terhadap suatu fenomena secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiyah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan teteraturan dan ketuntasan.(Sarwono 2006:15) Penelitian terbagi menjadi dua macam, yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dimana masing-masing jenis penelitian memiliki cirri tersendiri, baik dari segi tujuan, isi, data, sumber maupuan analisis datanya. Karena masingmasing penelitian memiliki tujuan (purpose) yang berbeda-beda. Sehingga dari setiap penelitian memiliki cara atau teknik analisis data yang berbeda-beda. Melakukan sebuah penelitian pastinya tidak luput dari yang namanya analisis data. Yaitu kegiatana menelaah, menjelaskan data hasil yang didapatkan ke dalam sebuah narasi melalui proses tertentu. Dimana nantinya akan didapatkan tujuan dari sebuah penelitian itu sendiri. Yaitu membuktikan sebuah teori baru atau mengungkapkan sebuah teori baru untuk dapat dimanfaatkan di halayak umum. Tidak hanya bermanfaat untuk peneliti sendiri tetapi dengan tujuan utama adalah untuk kemakmuran orang-orang pada umumnya. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. (Moleong, 2007) Menurut sifatnya, data sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dimana keduanya memiliki cirri khas tesendiri. Sehingga dari masing-masing tersebut membutuhkan teknik atau langkah untuk melakukan analisi yang berbeda-beda. Sehingga dibuatlah makalah ini untuk menjelaskan



4



bagaimana teknik analisis data penelitian, baik itu penelitian yang bersifat kualitatif maupaun penelitian kuantitatif. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa pengertian dari analisis data? 2. Apa saja jenis-jenis analisis data? 3. Bagaimana teknik analisis data kuantitatif? C. Tujuan Tujuan dalam makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis data 2. Untuk mengetahui jenis-jenis analisis data 3. Untuk mengetahui teknik analisis data kuantitatif D.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Data Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan



proses mengorganisasikan dan



mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. B. Jenis-Jenis Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti, bila dianalisis dan ditafsirkan. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : 1. Data bermuatan kualitatif Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau



6



penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif, seperti yang telah diuraikan pada bab di atas. 2. Data bermuatan kuantitatif Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya. C. Teknik Analisis Data Kuantitatif Data penelitian kuantitatif yang telah dikumpulkan melalui kegiatan lapangan pada dasarnya masih berupa data mentah (raw data). Untuk dapat menggunakan data sebagai landasan empiris dalam menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis penelitian, maka perlu dilakukan rangkaian proses pengolahan serta analisis data. Kegiatan analisis data dalam penelitian kuantitatif meliputi pengolahan dan penyajian data, melakukan berbagai perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan melakukan analisis untuk menguji hipotesis. Perhitungan dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. 1. Pengolahan data Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal, ordinal, interval, atau rasio. Pengolahan data adalah



7



suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Berikut ini beberapa kegiatan dalam pengolahan data. a. Pengeditan Data (Editing) Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penelitiselesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena pada kenyataannya data yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan peneliti, yaitu adanya data yang kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Proses editing yang paling baik adalah dengan teknik silang, yaitu seorang peneliti atau field worker memeriksa hasil pengumpulan data penelititan lain dan sebaliknya pada suatu kegiatan penelitian tertentu. Kegiatan ini membutuhkan dua orang atau lebih untuk menyelesaikan proses ini.11 Contoh kegiatan edting adalah pemeriksaan kuesioner yang telah diisi responden. Aspek yang perlu diperiksa antara lain kelengkapan responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dan konsistensi responden dalam hal pengisian kuesioner. b. Coding dan Transformasi Data Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiaptiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).12 Pengkodean dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengkodean frekuensi dan pengkodean lambang. Pengkodean frekuensi digunakan apabila jawaban jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu. Sedangkan pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot tertentu.13 Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data. Semua data baik berupa angket harus diskor dengan cara dan criteria yang sama. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah perlu



8



adanya ketepatan yang tinggi atau kesalahan yang ditimbulkan dalam prosedur skoring harus minimal. c. Tabulasi Data Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Ada dua jenis tabel yang bisa dipakai dalam penelitian sosial, yaitu tabel data dan tabel kerja. Tabel data adalah tabel yang dipakai untuk mendeskripsikan data sehingga memudahkan peneliti untuk memahami struktur dari sebuah data. Sedangkan tabel kerja adalah tabel yang dipakai untuk menganalisis data yang tertuang dalam tabel data.15 Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan secara sederhana aitu dengan menggunakan prinsip analisis deskriptif, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata-rata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. 2. Penyajian Data Teknik penyajian dan analisis kuntitatif dilakukan dengan menggunkan teknik statistik. Hasil kuesioner yang telah didapatkan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram, yang tujuannya supaya peneliti dapat dengan mudah menyimpulkan apa arti semua fenomena yang terjadi di lapangan. a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Suatu tabel minimal memuat judul tabel, kolom, baris, nilai pada setiap baris, dan sumber dari mana data itu diperoleh. Berdasarkan pengaturan baris dan kolom, suatu tabel dibedakan menjadi beberapa bentuk. 1) Tabel klasifikasi satu arah, untuk mengelompokkan data berdasarkan satu kriteria tertentu. 2) Tabel silang, untuk mengelompokkan data berdasarkan dua atau lebih kriteria. 3) Tabel distribusi frekuensi, disusun apabila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif. b. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik Bentuk lain dalam penyajian data adalah grafik atau diagram. Grafik atau diagram biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik merupkan visualisasi data pada tabel



9



yang bersangkutan. Berikut contoh grafik atau diagram dalam penyajian data penelitian kuantitatif. 1) Diagram lingkaran (pie chart), digunkan untuk melihat komposisi data dalam berbagai kelompok. 2) Diagram batang, digunkan untuk melihat perbandingan data berdasarkan panjang batang dalam suatu diagram. 3) Diagram garis, digunkan untuk melihat perkembangan suatu kondisi. 4) Grafik histogram frekuensi, histogram adalah penyajian tabel distribusi frekuensi yang diubah dalam bentuk diagram batang. 3. Deskripsi dan Ukuran Data Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada untuk memperoleh bentuk nyata dari responden, sehinnga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Jika data tersebut berbentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara mendeskripsikan data dapat dilakukan menggunkan statistika deskriptif.19 Statistika deskriptif adalah statistika yang digunkan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksu membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Jika peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. Dalam penggunaan statistika, teknik analisis data yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain: a. Ukuran Pemusatan Data Proses memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam suatu kelompok data. Modus, median, dan rata-rata merupakan jenis ukuran yang sering digunakan dalam mendeskripsikan data kuantitatif. Modus dapat digunakan pada data yang berskala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Median dapat digunakan pada data berskala ordinal, tetapi jika datanya juga berbentuk interval atau rasio sebaiknya juga digunakan ukuran rata-rata.



10



b. Ukuran Penyebaran Data Sebaran data menunjukkan variasi datasecara keseluruhan dilihat dari nilai tengahnya. Ukuran penyebaran data biasanya dilakukan dengan melihat rentang skor (kisaran data), varians, dan simpangan baku (standart deviation). 4. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinytakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian kualitatif justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis yang selanjutnya diuji oleh peneliti dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan sifat masalahnya dapat dibedakan menjadi dua jenis hipotesis yaitu, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif. a. Hipotesis Komparatif (Uji Perbedaan) Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang diajukan sebagai jawaban dari rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang ada atau tidaknya perbedaan keberadaan variabel dari kedua kelompok data atau lebih. Teknik yang digunkan dalam analisis komparatif tergantung jenis data yang akan diuji. Berikut beberapa tenik analisis statistik komparatif untuk setiap jenis data. Tabel 2.1 Jenis Data dan Teknik Analisis Komparatif yang Digunakan



11



b. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif adalah hipotesis yang diajukan sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Kekuatan hubungan antar variabel tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan cara menghitung dan menguji signifikansi koefisien korelasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari besar kecilnya koefisien korelasi. Nilai yang mendekati nol berarti lemahnya hubungan dan nilai yang mendekati angka satu menujukkan kuatnya hubungan. Teknik analisis yang digunkan tergantung jenis data yang dianalisis. Tabel 2.2 Jenis Data dan Teknik Analisis Korelasi yang Digunakan



12



Analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. a.



Statistik deskriptif Statistik deskreptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral. Tabel distribusi frekuensi yaitu menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu tabel. Data diatur secara berurutan sesuai besar kecilnya angka atau digolongkan didalam kelas-kelas yang sesuai dengan tingkatan dan jumlah yang sesuai didalam kelas.



Contoh tabel distribusi frekuensi : Apakah Saudara pernah belanja di Supermarket?



13



Jawaban



Frekuensi



Pernah



110



Tidak Pernah



90



Jumlah



200



Artinya : ada sebanyak 100 individuyang memilih ”pernah” bebelanja di supermarket dan 90 yang memilih ”tidak pernah” berbelanja di supermarket.



Distribusi persen Adalah pengaturan data yang dihitung dalam bentuk persen. Cara memperoleh frekuensi relatif ialah : Frekuensi masing-masing individu x 100% jumlah frekuensi Umur



Frekuensi



Presentase



< 25



121



37%



26-30



59



18%



31-40



83



25%



>40



66



20%



Jumlah



329



100%



Artinya : ada sebanyak 37% responden berusia 1.000.000-1.500.000



15



40



14



>1.500.000-2.000.000



20



25



>Rp 2.000.000-2.500.000



5



5



Jumlah



50



120



Pengukuran Tendensi sentral Cara lain menggambarkan statistik deskriptif ialah dengan menggunakan tendensi sentral. Contoh bilangan tendensi sentral ialah mean (rata-rata), median dan mode. Tendensi sentral berguna untuk menggambarakan bilangan yang dapat mewakili suatu kelompok bilangan tertentu.  Mean Dapat dicari dengan menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengann banyaknya individu. Rumusnya Dimana M = mean; X = jumlah data dan N = jumlah individu Contoh: Ada 5 orang dengan penghasilan sbb: Individu



Penghasilan dalam ribuan (Rp.)



A



100



B



125



C



140



D



150



E



175



N=5



 X = 690



 Mode Mode merupakan nilai yang jumlah frekuensinya paling besar. Untuk mencari nilai mode dapat dilihat pada jumlah frekuensi yang paling besar. Contoh : Nilai



Frekuensi



15



60



5



65



6



66



7



70



15



72



2



75



6



80



8



85



10



 Median merupakan nilai tengahyang membatasi setengah frekuensi bagian bawah dan setengah frekuensi bagian atas. Nomor



Nilai



1



60



2



65



3



70



4



75



5



85



6



80



7



81



8



79



9



77



85 adalah median yang membagi empat nilai diatasnya dan empat nilai di bawahnya.



16



c. Statistik inferensial Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabolitas ) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenarannya (kepercayaan) dan yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.



d. Statistik Parametris dan Nonparametris Pada statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam ststistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik (data yang diperoleh dari sampel). Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Penggunaan statistik parametris dan nonoparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Dalam tabel terlihat bahwa statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, dan nonparametris digunakan untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.  Teknik analisis statistik parametrik 17



Teknik analisis statis meliputi korelasi pearson (Pearson Product Moment Correlation), korelasi spearman, dan uji T. 



Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation) Kegunaan : menentukan hubungan antara dua variable yang berskala interval (skala yang menggunakan angka sebenarnya), korelasi ini termasuk kedalam uji statistik parametrik. Besarnya korelasi 0-1. korelasi dapat berupa positif yang artinya searah jika variabel besar maka variabel kedua juga besar pula. Korelasi negatif (berlawanan arahj ika variabel pertama besar maka variabel kedua kecil). Patokan hasil perhitungan korelasi sbbg : < 0,20 : hubungan dapat dianggap tidak ada < 0,20-0,40



: hubungan ada tetapi rendah



< 0,40-0,70



: hubungan cukup



> 0,70-0,90



: hubungan tinggi



> 0,90-1,00



: hubungan sangat tinggi



RUMUS 1



18







Uji T Kegunaan : Uji T digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi dengan data yang berskala interval. Contoh kasus : Peneliti ingin membandingkan dua kelompok pekerja. Kelompok A merupakan pekerja yang berpengalaman sedangkan kelompok B belum berpengalaman, jumlah masing-masing kelompok 10 orang. Hipotesis : Hipotesis penelitian : ada perbedaan rata-rata antara kedua kelompok pekerja. Hipotesis operasional : a. H0 : tidak ada perdedaan



rata-rata antara kedua kelompok



pekerja tersebut. b. H1 : ada perbedaan rata-rata antara kedua kelopok pekerja tersebut. Hipotesis statistik : a) b)



H0 : ¼ 1= ¼ 2 H1 : ¼ 1. ¼ 2



RUMUS untuk sampel bebas 



H0 : ¼ 1= ¼ 2







H1 : ¼ 1. ¼ 2



19



Dimana : X1= pengukuran karakteristik kelompok 1 X2= pengukuran karakteristik kelompok 2 H0 diuji dengan rumus sebagai berikut :



Dimana : x1 dan x2= rata-rata sampel kelompok 1 dan 2 S1² dan S2²= varian rata-rata/ estimasi varian populasi S²



n1 dan n2 = ukuran sampel kelompok 1 dan 2



RUMUS untuk sampel tergantung: a.



Hipotesis statistik 



H0 : 1 - 2 = 0







H1 : 1 + 2 = 0



b.



Mencari t tabel 



Hitung DF = (jumlah pasangan – 1) atau 10 – 1 = 9







Tentukan  sebesar 0.05







t tabel: 2,262



20



c. Hitung dengan rumus



 Teknik analisis statistik non parametrik 



Korelasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) Kegunaan : korelasi spearman berfungsi untuk menentukan besarnya hubungan dua variable (gejala) yang berskala ordinal atau tata jenjang. Biasanya data yang dianalisis adalah angka yang berjenjang misalnya 1, 2, 3, 4, 5. Angka tersebut hanya simbol saja. Oleh karena itu, korelasi ini termasuk uji statistik non parametrik. Contoh : Perusahaan iklan ingin mengetahui jenis iklan apa yang paling disukai yang ditayangkan di televisi dan radio dan apakah ada korelasi atau hubungan antara iklan di televisi dan di radio. Rumus :







Chi Square Kegunaan : untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable bebas dengan variable tergantung,



Syarat untuk menggunakan chi square maka data harus berskala nominal. Contoh kasus : Sebuah perusahaan baju wanita ingin melakukan penelitian mengenai hubungan antara kontras suara dan keputusan membeli baju. Kita akan



21



mencari apakah ada hubungan atau tidak antara variabel kontras warna dengan keputusan membeli baju.



22



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.



23



DAFTAR PUSTAKA Bogdan C, Robert dan Sari Biklen K. 1998. Qualitative Research in Education, an Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon. Bungin, M. Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2011. Metodologi penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sya‟ban, Ali. 2005. Teknik Analisa Data Penelitian Aplikasi Program SPSS dan Teknik Menghitungnya. Jakarta: UHAMKA. Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.



24