14 0 118 KB
Nama
: Nince Junita Waruwu
Kelas
: Ners A
Nim
: 032017039
Mata Kuliah : Metode Penelitian Topik: Kel. 1 KONSEP DASAR PENELITIAN KEPERAWATAN 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan The Liang Gie, 1987 dalam Muhayani 2016 memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaah yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan seluruh pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang dimengerti manusia. Pengetahuan adalah keseluruhan ilmu pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang ada dan berupa common sense, tanpa memiliki metode, dan mekanisme tertentu (Riayah,2019). Ilmu pengetahuan atau sains (science) adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu, yaitu cara atau metode ilmiah. Jadi, dalam hal ini kata kunci yang amat penting adalah cara atau metode ilmiah. Mc Milan dan Schumacer mengutip pendapat Walberg (1986) dalam Suyitno 2018, ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: 1) mengidentifikasikan masalah penelitian, 2) melakukan studi empiris, 3) melakukan replica atau pengulangan, 4) menyatukan (sintesis) dan mereview, 5) menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana. 2. Pendekatan Penelitian (Induktif-Deduktif) Setelah dilakukan berulang-ulang, barulah diperoleh sebuah teori. Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab
yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsiprinsip dasar dari pelajaran tersebut.(Yamin ,2008 dalam Kusuma, 2017). Langkah-langkah pendekatan induktif yaitu : 1. Memilih dan menetukan bagian dari pengetahuan (konsep,aturan umum, prinsip dan sebagainya pokok bahasan.) 2. Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip atau aturan umum 3. Menyajikan bukti-bukti dalam bentuk contoh tambahan 4. Menyusun pernyataan tentang kesimpulan misalnya berupa aturan umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah tersebut. ( Sagala, 2010 dalam Kusuma, 2017) Pendekatan deduktif merupakan pemberian penjelasan tentang prinsipprinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh-contohnya dalam situasi tertentu (Yamin, 2008 dalam Kusuma 2017). Dalam pendekatan deduktif dijelaskan hal yang berbentuk teoritis ke bentuk realitas atau menjelaskan hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus. Perbedaan utamanya adalah cara
pandang terhadap teori, dimana
teorisasi deduktif menggunakan teori sebagai pijakan
awal
melakukan
teorisasi, sedangkan teorisasi deduktif menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif, tidak mengenal teorisasi sama sekali. Artinya, teori dan teorisasi bukan hal yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya data adalah segala-galanya untuk memulai sebuah penelitian. Tahapan-tahapan metode deduktif: 1 .Tahapan Sepekulasi (Berasal dari bahasa Latin Spekulum/cermin) 2. Tahapan Obsevasi dan Klasifikasi 3. Tahapan Perumusan Hipotesis 3. Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi ialah metode
yang digunakan untuk mengutip dan
mengumpul data melalui tata cara efektif untuk menjawab permasalahan kajian. Metodologi dibagikan dalam 3 peringkat yaitu: proses perancangan, proses aplikasi dan proses analisis. Penelitian didefinisikan sebagai mencari fakta atau kebenaranm mengenai suatu perkara atau menyelesaikan suatu masalah dengan
menguji hipotesis atau objektif, dan membina atau mencipta produk baru yang memberikan kesehatan kepada masyarakat. (Hua, 2016) 4. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti Pencapaian pemahaman dan keterampilan berpikir kritis dipandang sangat penting karena tidak hanya menekankan pada aspek menghafal pengetahuan saja namun, telah menjadi salah satu kompetensi dari tujuan pendidikan perguruan tinggi di banyak Negara (Siswono (2009) dalam Badriah, 2016). Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sikap-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti adalah sebagai berikut: a) Objektif, Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya (tidak boleh subjektif). b) Kompeten, Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu. c) Faktual, Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak. Selain itu, seorang peneliti juga diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut: a) Berpikir Skeptis, Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya). b) Berpikir analisi, Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. c) Berpikir kritis, Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan. 5. Urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
Teknologi digital dapat merubah manusia terutama pada prespektif manusia terhadap keberadaan teknologi itu sendiri. Misalnya internet, internet dapat memberikan kemudahan terutama dalam berbagi informasi dengan cepat dan efesien juga dapat menurunkan hambatan batas batas linguistic geografis. Misalnya “pengembangan system informasi manajemen skrining case”.
a. Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama
untuk
Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan
mencapai
suatu
tujuan.
untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari
cara-cara
melakukan
pengamatan
dengan
pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan
menemukan,
berdasarkan
bimbingan Tuhan. 7. Berpikir Dan Bersikap Ilmiah Serta Urgensi Dalam Penelitian Pengembangan IPTEK Dalam melakukan penelitian, terlebih lagi untuk penelitian kuantitatif, salah satu langkah yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003 : 81). Hal senada juga dinyatakan oleh Sarwono. Menurut Sarwono (2006) desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam konteks ini komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian yang diawali sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil penelitian (Sukardi, 2004 : 183). Sedang dalam arti sempit, desain penelitian merupakan penggambaran secara jelas tentang hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data, sehingga dengan desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antar variabel, bagaimana mengukurnya, dst. (Sukardi, 2004 : 184).
REFERENSI Suyitno, (2018). Metode penelitian kualitatif Konsep, Prinsip dan Operasionalnya. Malang Vialinda Siswati. (2017). Hakikat Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Modern dan Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijay Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian, diakses tanggal 24 Februari 2020 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dra-wening-sahayumpd/metodologi-penelitian.pdf Jamilah (2010). Hakikat Ilmu Pengetahuan Dan Penelitian, diakses tanggal 24 Februari 2020 https://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/02/22/hakikatilmu-dan-penelitian/ Hariyanti Sri Tutik Dr. R.r Dkk (2019). Seminar Nasional Keperawatan. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
KELOMPOK 2 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN,KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN 1.Perkembangan Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan runtutdengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya sementara orang menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu : 1) Sikap ilmiah 2) Metode ilmiah 3) Tersusun secara sistematik dan runtut Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut : a. Periode Trial and Error Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba-coba berulang kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan. b. Periode Authority and Tradition Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para
pemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan
ajaran yang harus
diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus
menerima bahwa ajaran tersebut benar c. Periode Speculation and Argumentation Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk
dialektika
memperoleh
kebenaran. Dengan
kata lain, masyarakat mulai membentuk
kelompok-kelompok
spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan menggunakan argumen-argumen. d. Periode Hypothesis and Experimentation Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk menerangkan suatu (hipotesis-hipotesis),
kejadian. kemudian
Mula-mula
membuat
mengumpulkan
dugaan-dugaan
fakta-fakta
kemudian
dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumendokumen. 2 Pengertian Penelitian Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa
pencarian
ini
dilakukan
terhadap
masalah-masalah
yang
dapat
dipecahkan.Pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.Transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannyaseperti mengubah unsur dari siuasi orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu . Kegunaan penelitian : a. Kegunaan Ilmiah, yaitu untuk memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada relevansinya dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari. Misalnya; Untuk memberikan sumbangan pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan ilmu manajemen pendidikan tentang factor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru. b. Kegunaan Praktis, yaitu kegunaan penelitian bagi dunia praktis dilapangan. Misalnya :untuk mengatasi persoalan menurunya kinerja seklah dan perbaikan sistem pendidikan, dsb. 3.Klasifikasi Penelitian a. Sifat Masalahnya (Dirjen Dikti, 1981): 1.Penelitian Historis, bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi, dan
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-
fakta dan bukti-bukti guna
memperoleh kesimpulan yang akurat.
Contoh: Studi tentang Praktek Bawon di Pulau Jawa. 2.Penelitian Deskriptif, bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat populasi daerah tertentu. Apabila, diambil beberapa sampelnya saja, disebut survey deskriptif. Contoh: Studi tentang kebutuhan pendidikan keterampilan di Daerah X, Survey Pendapat Umum Tentang Sikap Berhemat Masyarakat, Penelitian Tentang Daya Serap Siswa SMA
dalam Pelajaran X.
3.Penelitian Perkembangan (Development Research), bertujuan untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh: Studi Longitudinal Pertumbuhan yang Mengukur Sifat-sifat Perubahan X, Studi
Cross-sectional Tentang Sifat-sifat Pertumbuhan X, Studi
Kecenderungan Tentang Pola-
pola Perubahan X.
4.Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research) ; bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: Individu, kelompok dan masyarakat.
Contoh:
Studi
Kasus
yang
dilakukan
Piaget
tentang
Perkembangan Kognitif pada Anak-anak, Studi Kasus tentang Pola Konsumsi Masyarakat Kota dan Pola-pola Kehidupannya, Studi Lapangan yang tentang Kelompok Masyarakat Terpencil. 5.Penelitian Eksperimen, bertujuan utnuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi perlakukan dan membandingkan hasilnya dengan sssuatu atau lebih kelompok kontrol. Contoh: Eksperimen tentang gejala-gejala alam 6.Penelitian Korelasional, bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi-variasi pada suatu
faktorberkaitan dengan variasi-variasi faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi. Contoh:
Studi tentang Hubungan antara Pola Belajar
dengan Prestasi Belajar. 7.Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat
terjadinya suatu fenomena. Contoh: Studi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas dan efisisensi perusahaan. 8.Penelitian
Tindakan
mengembangkan
(action
research
),
yaitu
keterampilan-keteraampilan
pendekatan baru dan untuk memecahkan
baru
bertujuan atau
untuk
cara-cara
masalah dengan cara penerapan
langsung didunia kerja atau dunia aktual yang lain. Contoh: Penelitian tentang Program “Inservice-Training” untuk melatih para
Penyuluh
Pertanian
Lapangan, Penelitian Tindakan Kelas oleh Guru-Guru di SMU b. Menurut Tujuannya (Rusidi, 1991): 1.Penelitian Penjajagan (Eksplorative Reserach), yaitu penelitian yang masih terbuka dan
masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat (UCS).
Penelitian ini biasanya belum
memiliki
hipotesis
dan
kerangka
pemikiran. Untuk mengalirkan pikiran peneliti, biasanya digunakan pendekatan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian, bukan kerangka pemikiran. 2.Penelitian Penjelasan (Eksplanatory atau Confirmatory Research), yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis. 3.Penelitian Deskriptif (Developmental Research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi
terjadinya sesuatu aspek fenomena sosial tertentu, dan untuk
mendeskripsikan
fenomena tertentu secara terperinci (Masri Singarimbun,
1982). Penelitian
ini
biasanya
tanpa
menggunakan
hipotesis
yang
dirumuskan secara ketat,
tetapi
hipotesis tetapi bukan untuk diuji
adakalanya
ada
yang
menggunakan
secara statistik.
c. Menurut Pendekatannya (Masri Singarimbun (1982): a. Penelitian Eksperimen : adalah penelitian untuk menguji apakah variabelvariabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk menguji hipotesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak. b. Penelitian Evaluasi : Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari
penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian
terapan. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu
program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan
untuk menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005).
c. Penelitian Grounded Research : Suatu metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan
menggunakan
analisa
perbandingan
yang
bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsepkonsep, membuktikan teori da mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa berjalan pada waktu yang bersamaan 5. Karakteristik Penelitian a.Menyajikan Fakta Objek Secara Sistematis Menyajikan apa yang ada atau seobjektif mungkin. Hal ini berarti tidak terlalu banyak di intervensikan melalui pikiran atau ide-ide dari penulisnya.Hal ini tidak berarti ide-ide atau pemikiran-pemikiran kritis dari penulisnya tidak ada. Ide atau pemikiran penulis perlu ada sepanjang itu didukung oleh fakta empiris, entah ditemukan penulis itu sendiri maupun ditemukan oleh orang lain.
b. Ditulis Secara Cermat, Tepat Dan Benar Tulisan ilmiah harus mencerminkan kecermatan dan ketepatan substansial atau isi yang akan disajikan. Misalnya pada waktu menguraikan bab: Metode Penelitian, sering dituliskan Metodologi Penelitian, yang tepat dan yang benar adalah Metode Penelitian atau Metodologi saja. Metode atau cara pengumpulan data adalah wawancara, angket, pengamatan, atau pengukuran/ penimbangan berat badan dan sebagainya. c. Tidak Cenderung Mengajak Pembaca Untuk Berpihak Kepada Penulisnya Tulisan ilmiah bukanlah alat untuk propaganda atau promosi suatu produk atau pemikiran agar orang lain membeli produk atau berpihak kepada penulis. Tujuan utamanya adalah agar orang lainatau pembaca memahami konsep, pemikiran, atau temuan-temuan dari penulis tersebut. Bahwa akhirnya para pembaca tulisan tersebut cenderung menyetujui pemaparan atau ide-ide atau temuan-temuan penulis itu soal yang kedua. Oleh sebab itu tulisan ilmiah yang paling utama adalah menyampaikan tentang ide, pemikiran atau fakta-fakta yang ditemukan, agar orang lain paham dan menyadarinya. d. Tidak Emosi Atau Menonjolkan Perasaan Tulisan tidak dibenarkan untuk menonjolkan emosi atau perasaan penulis.Tetapi yang lebh didepankan adalah ide-ide, pemikiran-pemikiran, atau fakta empiris. Misalnya dari hasil kajian atau penelitian ditemukan fakta empiris bahwa: sebagian ibu-ibu disuatu komunitas melahirkan di dukun bayi. e. Tidak Memuat Pandangan-pandangan Tanpa Pendukung Karangan atau tulisan ilmiah, semua pandangan atau pendapat penulis harus senantiasa didukung oleh pendapat orang lain, atau pendukung fakta empiris dari hasil pengamatannya sendiri atau pengamatan orang lain, terutama yang sebidang denga itu. f. Ditulis Secara Tulus, Hanya berisi Kebenaran Empiris Hasil penelitian disajikan demi ilmu itu sendiri, bukan didasarkan tendensi atau kepentingan tertentu tetapi emmang dengan jujur, tulus, berpihak pada fakta empiris.
g. Menggunakan Gaya Bahasa Yang Formal, Menghindari Gaya Bahasa Yang Lisan Gaya bahasa ilmiah harus berbeda dengan gaya bahasa penulisan atau karangan popular. Tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa tulis dan harus dihindari bahasa lisan yang sering digunakan dalam karangan popular.
REFERENSI Arliman,Laurensius (2018).Peranan Metodologi Penelitian Hukum Di Dalam Perkembangan Ilmu Hukum Di Indonesia.Universitas Andalas : Padang. Muhammad Chandra, Dkk (2019). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Skrining Case Manager RSUP Persahabatan. Jakarta . Mo’Tasim (2017).Penelitian Dan Sumbangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan (Sains) .Jurnal Studi Keislaman : Bangkalan. Nur Qomariah,Siti(2016).Buku Ajar Riset Keperawatan.RISTEKDIKTI: Gresik. Suprajitno(2016).Pengantar Riset Keperawatan.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta. Susanti,Lilya (2016).Modul Metode Penelitian.Universitas Brawijaya :Malang.
KELOMPOK 3 PROSEDUR DAN TATA CARA MELAKUKAN PENELITIAN 1. Jenis-Jenis Penelitian a. Jenis Penelitian Secara Umum Menurut Surachman, Rachmat mochamad, dkk (2016), penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metode, dan ada tidaknya intervensi terhadap variable (Dalam buku Metodologi Penelitian). 2.
Jenis Penelitian dalam Ilmu Kesehatan Menurut Surachman, Rachmat mochamad, dkk (2016), dalam disiplin ilmu kesehatan, terdapat berbagai jenis penelitian. Secara umum jenis penelitian tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup, tempat, cara pengumpulan data, ada tidaknya perlakuan, waktu pengumpulan data, tujuan penelitian, dan sumber data (Dalam buku Metodologi Penelitian).
3. Langkah-Langkah Penelitian Menurut Surachman, Rachmat mochamad, dkk (2016), pada umumnya mahasiswa atau peneliti pemula mendapat kesulitan dalam menemukan masalah penelitian. Bagi pemula dalam penelitian dapat menggunakan langkah-langkah yang dapat mempermudah menemukan masalah penelitian yang baik dan benar (Dalam buku Metodologi Penelitian). Langkah 1. Tentukan Satu Topik. Topik yang ditentukan sebaiknya berhubungan dengan bidang studi atau keahlian dari peneliti. Dianjurkan untuk tidak mengambil topik di luar bidang studi atau keahlian dilakukan
menyangkut
peneliti kecuali bila penelitian yang akan beberapa
aspek
membutuhkan lebih dari satu orang peneliti.
disiplin
ilmu
sehingga
Langkah 2. Uraikan topik tersebut ke dalam bentuk pertanyaan Topik yang bersifat umum tersebut dibagi ke dalam beberapa sub-topik. Sub-topik ini yang nantinya dapat dijadikan sebagai masalah penelitian. Untuk dapat menghasilkan beberapa sub-topik lakukan brain-stormingdengan diri sendiri, teman, atau para ahli. Langkah 3. Pilih Satu Topik dari Daftar Dari daftar sub-topik atau pernyataan permasalahan tersebut, dipilih salah satu yang dianggap menarik bagi peneliti untuk diteliti, atau yang paling sesuai bidangnya. Langkah 4. Evaluasi Pilihan yang sudah dibuat perlu dievaluasi kembali apakah pilihan tersebut sudah dibuat dengan benar. Masalah penelitian yangbaik memiliki sekurang-kurangnya lima karakteristik. Oleh karena itu evaluasi masalah penelitian didasarkan pada lima karakteristik ini: a. Menarik, b. Bermanfaat, c. Hal yang baru, d. Dapat dilaksanakan, e. Tidak melanggar etika. 4. Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan a. Ilmu keperawatan dasar dan manajemen keperawatan Fokus
masalah
penelitian
ilmu
keperawatan
dasar adalah
(1)
pengembangan konsep dan teori keperawatan; (2) kebutuhan dasar manusia (sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia) melalui pendekatan proses keperawatan, yang meliputi faktor-faktor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan, mekanisme fisiopatobiologis, dan masalah-masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia; (3) pendidikan keperawatan; (4) manajemen keperawatan; dan (5) peran organisasi profesi (persatuan perawat nasional indonesia-PPNI) (Nursalam, 2020). b. Ilmu Keperawatan Anak Menurut Wong (1995) lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan anak didasarkan pada filosofi keperawatan anak yang menekankan pada masalah
biopsikososial anak akibat hospitalisasi dan peran keluarga dalam asuhan keperawatan anak meliputi : -
Stress akibat dampak hospitalisasi pada anak
-
Penerapan konsep asuhan keperawatan anak dengan paradigma perawata atraumatik
-
Masalah deteksi dini tumbuh perkembangan (DDST) oleh petugas maupun orangtua. Mengkaji dan menilai tahap perkembangan pada bayi atau anak menggunakan format DDST.
-
Masalah stimulasi yang sesuai tahap tumbuh kembang bayi/anak. dll(Nursalam, 2020).
c.
Ilmu Keperawatan Maternitas Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan maternitas difokuskan pada wanita pada masa pranatal, natal, pascalahir, dan gangguan reproduksi yang sering terjadi pada wanita.
-
Lingkup masalah penelitian pada ibu hamil
-
Lingkup masalah penelitian ibu intrapartum (kala I-IV) dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (pengkajian-evaluasi)
-
Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu pascapersalinan
-
Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu dengan gangguan kesehatan sistem reproduksi (Nursalam, 2020).
d. Ilmu Keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medikal bedah difokuskan pada asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Topik masalah didasarkan pada gangguan sistem tubuh yang umum terjadi pada klien dewasa. a. Ilmu Keperawatan Medikal Bedah -
Sistem kekebalan tubuh
-
Sistem respirasi dan oksigenasi
-
Sistem kardiovaskuler
-
Sistem persarafan
-
Lanjut usia
b. Ilmu keperawatan gawat darurat -
Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem pernapasan
-
Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem kardiavaskuler
-
Lingkup masalah penelitian pada syok
-
Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem persarafan
-
Lingkup masalah kegawatan pada sistem musculoskeletal
-
Lingkup masalah penelitian kegawatan akibat intoksikasi
-
Sistem perkemihan
-
Sistem pencernaan
-
Sistem endokrin
-
Sistem sensori persepsi
-
Sistem muskuloskeleta
-
Lingkup masalah penelitian kegawatan jiwa (Nursalam, 2020).
e.
Lingkup Keperawatan Kesehatan Jiwa Menurut Barkway (2009) lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan jiwa ditunjukkan pada seluruh komponen, meliputi klien, keluarga, dan masyarakat serta pengembangan model asuhan keperawatan kesehatan jiwa mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
-
Lingkup masalah pada penerapan proses keperawatan
-
Lingkup masalah penelitian pada analisis proses interaksi (API)
-
Lingkup masalah penelitian pada kedaruratan psikiatri
-
Lingkup masalah penelitian pada terapi keluarga
-
Lingkup masalah penelitian terapi lingkungan/manipulasi lingkungan
-
Lingkup masalah penelitian terapi modalitas (Nursalam, 2020).
f.
Ilmu Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik Lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas adalah pengkajian tentang kondisi kesehatan dari suatu masyarakat, yang meliputi : pemeliharaan kesehatan di masyarakat, peran serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan
lingkungan,
pendekatan
multisektoral,
penggunaan teknologi tepat guna untuk masyarakat.
dan
pengembangan
1. Komunitas -
Pengkajian tentang pelayanan kesehatan pada masyarakat sesuai dengan kebutuhan kesehatannya melalui upaya pokok puskemas yang ada di Indonesia.
-
Pengkajian tentang pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung puskemas.
-
Identifikasi masalah kesehatan prioritas di wilayah kerja puskemas.
-
Menyusun rencana srategi untuk menghentikan kendala terhadap pencampaian program kesehatan di puskemas.
-
Pendekatan peran serta masyarakat secara aktif.
-
Masalah penerapan proses keperawatan di komunitas (pengkajian, diagnosis, perencanaa, dan evaluasi). 2. Keluarga
-
Komunikasi terapeutik setiap berhubungan dengan keluarga.
-
Identifikasi keluarga yang perlu mendapat asuhan keperawatan.
-
Identifikasi kemampuan, kelemahan, kesempatan, dan bahaya yang dimiliki oleh keluarga binaannya.
-
Penerapan
proses
keperawatan
(pengkajian,
diagnosis,
perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi). -
Menyusun media dan strategi pendidikan kesehatan yang tepat bagi keluarga binaannya sesuai dengan masalah kesehatan. 3. Gerontik
-
Identifikasi masalah-masalah kesehatan lansia dikeluarga, komunitas, dan institusi pelayanan (depresi, ketergantungan, demensia).
-
Pengembangan model asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) kepada lansia sebagai individu yang tinggal dalam keluarga : panti/institusi pelayanan kesehatan.
-
Pemanfaatan sumber-sumber yang ada dimasyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia (Nursalam, 2020).
REFERENSI Gray, Jennifer. R.dkk.2017.Burns And Grove's The Practice Of Nursing Research: Appraisal,Synthesis, And Generation Of Evidence, Eighth Edition. Elsevier. Maya, Panorama &Dr. Muhajirin. 2017. Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.Yogyakarta: Idea Press. Nursalam. 2020. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Siyoto, Dr. Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi Media Publishing. Surahman, dkk. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta Selatan. Pusdik SDM Kesehatan.