Makalah Micro Teaching [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MICRO TEACHING”



Dosen Pengampu :



Herlina, M.Pd



Disusun oleh



: Kelompok 1



Anggota



: Nur Habibah Liza Umami



Semester



: V (lima)



Mata Kuliah



: Micro Teaching



FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)



INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) TEBO 2020



KATA PENGANTAR Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa rahmat & ridho-Nya saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Dalam makalah ini saya menjelaskan tentang “Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Micro Teaching”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua terutama mahasiswa-mahasiswi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Muara Tebo, 9 November 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 A. Hakikat Pembelajaran Micro Teaching........................................................ 3 B. Pengertian Micro Teaching .......................................................................... 5 C. Tujuan Micro Teaching ................................................................................ 6 D. Karateristik Micro Teaching ........................................................................ 9 E. Fungsi Micro Teaching .............................................................................. 12 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13 A. Kesimpulan ................................................................................................ 13 B. Saran ........................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan ngevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan formal. Pengajaran merupakan suatu proses sistematik yang meliputi banyak komponen.salah satu dari komponen sistwm pengajaran adalah sumber belajar. Dalam pengertian yang sederhana (hingga dewasa ini dunia pengajaran praktis masih berpandangan) sumber belajar (learning resources) adalah guru dan bahanbahan pelajaran/bahan pengajaran baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/pengajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan wajib/anjuran). Dalam arti luas menurut Arif S. Sadiman berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar (seperti guru/dosen, buku, film, majalah, laboratorium, micro teaching dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti jadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil dan seterusnya. Sebab segala apa yang bisa mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk berubah kearah yang positif dapat disebut sumber belajar. Pengajaran mikro (micro Teacing) mulai dikembagkan di Universitas Stanford pada tahun 1963, dalam rangka menemukan metode latihan bagi para calon guru yang lebih efektif. Pengajaran micro sebagai suatu teknik latihan guru berdasarkan rasional, yang terdiri atas: pengajaran yang nyata, konsentrasi pada keterampilan mengajar, mengunakan informasi dan pengetahuan tentang tingkah laku belajar sebagai umpan balik, berdasarkan kemampuan calon dan pengaturan 1



distribusi latihan keterampilan dalam periode tertentu. Mengajar merupakan pekerjaan professional yang memerlukan keahlian khusus yang ditempuh melalui pendidikan dan pengalaman. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara professional, guru/pendidik/pengajar/dosen harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengajar. Dan pembelajaran mikro sangat dibutuhkan oleh seorang calon tenaga pendidik (guru) dalam bentuk peer teaching dengan harapan agar para calon pendidik sekaligus dapat menjadi pengamat bagi teman sesame calon pendidik, untuk saling memberikan koreksi dan masukan mengenai penguasaan keterampilan dasar mengajar yang dimilikinya. B. Rumusan Masalah 1. Apa hakikat pembelajaran micro teaching ? 2. Apa pengertian dari micro teaching ? 3. Apa tujuan micro teaching ? 4. Apa saja Karakteristik micro teaching ? 5. Apa fungsi micro teaching ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran micro teaching 2. Untuk mengetahui pengertian dari micro teaching 3. Untuk mengetahui tujuan micro teaching 4. Untuk mengetahui Karakteristik micro teaching 5. Untuk mengetahui fungsi micro teaching



2



BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Pembelajaran Micro Teaching Pengajaran mikro merupakan terjemahan dari micro teaching. Micro Teaching berasal dari dua kata yaitu kata “micro” berarti kecil, terbatas, sempit dan “teaching” berarti mengajar. Jadi, micro teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah murid, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat (Beni, 2008). J.Cooper & D.W. Allen (1971) (dalam Beni, 2008) mengatakan bahwa Pengajaran mikro adalah studi tentang suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah tertentu, yakni selama empat atau sampai dua puluh menit dengan jumlah siswa sebanyak tiga sampai sepuluh orang. Bentuk pengajaran di sederhanakan, guru hanya memfokuskan diri hanya pada beberapa aspek. Pengajaran berlangsung dalam bentuk sesungguhnya, hanya saja diselenggarakan dalam bentuk mikro. Micro teaching adalah suatu tindakan atau kegiatan latihan belajarmengajar dalam situasi laboratoris (Sardirman, 2001). Sulton (2009) menambahkan bahwa pengajaran mikro adalah suatu tekni atau metode latihan yang dirancang untuk membangun keterampilan mengajar, baik keterampilan-keterampilan baru, maupun keterampilan-keterampilan lama yang telah dimiliki oleh calon guru/ guru (bersifat remidial), yang dilakukan dengan cara mengisolasikan komponen-komponen keterampilan mengajar sehingga setiap komponen keterampilan mengajar tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh



calon guru/ guru dalam situasi dan kondisi pengajaran yang



disederhanakan atau dimikrokan. Hartono (2010: 33) merumuskan delapan hal yang berkaitan dengan pengajaran mikro sebagai berikut. 3



a. Pengajaran mikro merupakan suatu teknik/ metode latihan yang dirancang untuk pengembangan keterampilan mengajar calon guru/ guru. b. Pengajaran mikro sengaja mendesain situasi belajar mengajar agar dapat dikontrol. Hal ini bertujuan agar pembentukan keterampilan baru atau pun pembaharuan suatu keterampilan mengajar (membelajarkan) dapat dilakukan secara terisolasi. c. Pengajaran mikro sebagai cara latihan praktik mengajar (membelajarkan) dalam situasi laboratoris. Karena itu, pengajaran mikro dapat melatihkan berbagai keterampilan mengajar (teaching skills) dalam kegiatan terkontrol untuk membentuk komepetensi. d. Pengajaran mikro tetap merupakan real teaching tetapi dalam bentuk mikro sehingga dapat dikontrol. e. Situasi dan kondisi pengajaran yang disederhanakan (dimikrokan) tersebut meliputi keterampilan mengajarnya (1-2 komponen keterampilan), jumlah siswa (5-10 siswa), waktu mengajar (5-15 menit), dan bahan pengajaran (1-2 aspek atau indikator) (Sulton 2009: 19 dalam Hartono 2010: 34). f. Upaya penyederhanaan atau pemikroan situasi dan kondisi dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para calon guru/ guru untuk berlatih mengembangkan keterampilan dasar secara terpisah. g. Di dalam pengajaran mikro, sekali pun situasi dan kondisinya disederhanakan, namun tetap merupakan pembelajaran riil (real teaching) walaupun bukan merupakan pengajaran kelas biasa (real classroom teaching). h. Sebagai suatu teknik latihan, pegajaran mikro sebenarnya tidak hanya membatasi pada satu komponen keteramilan mengajar secara terpisah. Sedangkan menurut Setyawan (2010) pengajaran mikro atau micro teaching adalah salah satu model pelatihan praktik mengajar dalam lingkup terbatas (mikro) untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar (base 4



teaching skill) yang dilaksanakan secara terisolasi dan dalam situasi yang disederhanakan/ dikecilkan. B. Pengertian Micro Teaching Pengajaran Mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentu model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya,, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis pengampaian materi, penguatan metode, penggunaan media, bimbingan belajar, memberi motifasi, mengelola kelas, meberikaan ppenilaian. Dengan kat lain bahwa pembuatan mengajar itu sangat kompleks. Oleh karena itu, dalam rangka penguasaan keteramplan mengajar, calon Guru/Dosen perlu berlaitih secara parsial, artinya tiap-tiap komponen keretampilan dasar mengajar itu perlu dikuasai secara terpisah-pisah. Berlaiti untuk menguasai Keterampilan Dasar Mengajar seperti itulah yang dinamakan Micro-teacing. Menurut Waskito mendefinisikan “Micro Teacing” adalah suattu metode belajar megajar atas dasar performance yang tekninknya dengan cara mengisolasikan komponen-komponen proses belajar mengajar sehingga calon guru dapat menguasai setiap komponen satu per satu dalam situasi yang disederhanakan atau dikecilkan. Microteacing secara umum adalah prosedur yang sistematis dalam pelatihan guru melalui pengalaman laboratoris yang bersifat tercontrol tentang berbagai keterampilan dasar mengajar. Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang harus kita pahami. Pertama, microteacing merupakan prosedur yang sistematis, artinya pelaitah guru melalui microteacing dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu yang sudah ada di buku. Kedua, microteacing dilakukan dalam situasi laboratoris, artinya pengalaman melalui microteacing diarahkan dalam atihan”secara spesifik, sehingga pengalaman yang dipperoleh benar-benar terkontol pada keterampilan tertentu yang hendak dilatihkan. Dalam situasi laboratoris, microteacing dapat memberikan data yang lengkap mengenai penampilan calon gurudi didalam kelas, sehingga memungkinkan adanya feedback bagi calon guru yang sedang berlatih. 5



Jadi dapat kami simpulkan bahwa microteachng adalah pelatihan keterampilan mengajar terbatas dalam suasana proses pembelajaran yang sebenarnya. Dalm membuat persiapan mengajar dan melaksanakan proses belajar mengajar dan melaksanakkan proses pembelajaran dihadapan siswa sesuai perencanaan yang dirancang. C. Tujuan Micro Teaching Tujuan pengajaran micro teaching dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu : 1. Tujuan umum Tujuan micro teaching menurut beberapa ahli sebagai berikut: a. Menurut Rostiyah Tujuan micro teaching adalah untuk mempersiapkan calon guru untuk menghadapi pekerjaan sepenuhnya dimuka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang guru profesional. b. Dwight Allen Mengemukakan, bahwa tujuan pembelajaran mikro yaitu sebagai berikut : 1) Bagi siswa calon guru : a. Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. b. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun kekelas yang sebenarnya. c. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk menguasai beberapa keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan itu diterapkan, sehingga calon guru



6



mammpu menciptakan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. 2) Bagi guru a. Memberikan penyegaran dalam program pendidikan. b. Guru mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang bersifat in c. dividual demi perkembangan d. Mengembangkan sikap terbuka bagi guru pembaharuan yang berlangsung di pranata pendidikan. Adapun tujuan umum dari micro teaching adalah, mengembangkan atau meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang dimiliki seorang calon pendidik (guru), sehingga mereka memiliki kesiapan diri untuk mengajar di suatu lembaga pendidikan (sekolah), dan dalam konteks mengajar yang sesungguhnya. 2. Tujuan Khusus Secara khusus, micro teaching memiliki tujuan yaitu: a. Calon guru mampu menganalisis tingkah laku pembelajaran kawannya dan dirinya sendiri. b. Calon guru mampu melaksanakan berbagai jenis keterampilan dalam proses pembelajaran. c. Calon guru mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efisien. d. Calon guru mampu bertindak profesional Fungsi micro teaching sebagai sumber belajar micro teaching ialah untuk memperkuat



program



pengalaman



lapangan.



Berlatih



micro



teaching



menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksakan PPL. Hal ini didukukung oleh beberapa hal di bawah ini: 7



1) Mahasiswa yang baik dalam micro teaching lebih terampil dalam PPL. 2) Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih terampil dalam PPL dari pada yang tidak mengikuti micro teaching 3) Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh nilai itnggi dalam PPL. 4) Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai kurang bermanfaat. 5) Interaksi antar guru-siswa menjadi lebih baik calon guru yang telah mengikuti program micro teaching. Pengajaran Mikro (Micro Teaching) dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan model praktik pengajaran tradisional. Melalui Pengajaran Mikro (Micro Teaching), keterampilan mengajar yang potensial dapat diorganisasikan dalam satu penampilan yang utuh. Praktikan akana lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi prilaku mengajar yang sebenarnya di kelas. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pengajaran micro teaching memberikan pengaruh positif dalam melatih keterampilan mengajar di kelas. Brown dan Ametrong (1975), mencatat hasil Riset tentang manfaat pengajaran Mikro (Micro Teaching) sebagai berikut : a) Korelasi antara Pengajaran Mikro (Micro Teaching) dan Praktik Keguruan sangat tinggi. Artinya : Calon Guru/Dosen yang berpenampilan baik dalam pengajaran mikro (Micro Teaching), akan baik pula dalam praktik mengajar di kelas. b) Praktikan yang lebih dahulu menempuh program Pengajaran mikro (Micro Teaching) ternyataa lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktik yang tidak mengikuti pengajaran Mikro (Micro Teaching). c) Praktikan



yang menempuh



Pengajaran



Mikro



menunjukan prestasi mengajar yang lebih tinggi. 8



(Micro



Teaching)



d) Bagi Praktikn yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, Pengajaran Mikro (Micro Teaching) kurang bermanfaat. e) Setelah mengikuti Pelajaran Mikro (Micro Teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik. f) Penyajian model rekaman mengajar lebih baik dari pada model lisan sehingga lebih signitifkan dengan keterampilan mengajar. g) Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa praktikan yang memiliki prestasi tinggi dalam Pembelajaran Pengajaran Mikro (Micro Teaching) akan berprestasi pula dalam praktik mengajar. Oleh karena itu, perbedaan prestasi Pengajaran Mikro (Micro Teachig) diantara praktikan, akan diikuti pula oleh perbedaan prestasi praktik mengajarnya. Dapat kami simpulkan bahwa tujuan microteachimg adalah memberikan pengelaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah dan mempersiapkan calon guru untuk menghadapi pekerjaan sepenuhnya di kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang guru profesional. D. Karateristik Micro Teaching Microteching merupakan pembelajaran dalam skala kecil. Karateristik yang khas dalam microteahing adalah komponen-komponen dalam yang di mikrokan atau di sederhanakan. Dalam pengajaran sesungguhnya (real Teaching) lingkup pembelajaran bisa tidak dibatasi, tetapi dalam microteaching terbatas pada satu materi pokok bahasan tertentu. Demikian pula alokasi waktunya terbatas antara 10-15 menit, dengan jumlah siswa juga dikecilkan hingga berkisar 7-10 siswa, serta keterampilan dasar yang dilatihkan juga terbatas (terisolasi). Dengan demikian, ciri khas microteaching adalah pengajaran yang disederhanakan dalam hal : jumlah siswa, alokasi waktu, keterampilan, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran.



9



Setiap calon guru membuat persiapan mengajar yang kemudian dilaksanakan dalam proses pembelajaran bersama siswa dengan seting kondisi dan konteks kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya. Penyederhanaan komponen pengajaran sebagai karateristik microteaching didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : a) Seluruh komponen keterampilan dasar mengajar akan dapat dikuasai secara mudah apabila terlebih dahulu menguasai komponen keterampilan dasar mengajar tersebut secara terpisah (terisolasi) satu demi satu. b) Penyederhanaan situasi dan kondisi latihan, memungkinkan perhatian praktikan terarah pada keterampilan yang dilatihkan. c) Penyederhanaan situasi dan kondisi dengan bantuan kamera memudahkan melakukan observasi dan bermanfaat untuk umpan balik (Freed Back). Konsep pengajaran mikro dilandasi oleh pokok-pokok pikiran, yaitu pengajaran yang nyata, artinya pengajaran dilaksanakan tidak dalam bentuk sebenarnya, tetapi berbentuk mini dengan karateristik sebagai berikut : 1) Peserta berkisar antara 5-10 orang 2) Waktu mengajar terbatas sekitar 10-15 menit 3) Komponen mengajar dikembangkan terbatas 4) Latihan terpusat pada keterampilan dasar mengajar. 5) Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang tingkat belajar 6) Umpan balik terhadap kemampuan guru/calon guru 7) Pengajaran dilaksanakan bagi para siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda dan berdasarkan pada kemampuan intelektual kelompok usia tertentu. 8) Pengontrolan



secara



ketat



terhadap



lingkungan



diselenggarakan dalam laboratorium mikro teaching. 10



latihan



yang



9) Penyediaaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam jangka waktu tertentu. Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan pembelajaran. Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar dipraktikan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian juga pada latihan berikutnyadifokuskan pada keterampilan menjelaskan dan sebaginya. Berikut beberapa karateristik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Microteaching Is A Real Teaching Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar yang sebenarnya (real teaching), akan tetapi dilaksakan bukan pada kelas yang sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laboratorium atau tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro. 2. Micro Teaching Lessons The Complexities Of Normal Classroom Teching Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran. 3. Microteaching Focuses On Training For The Accomlishment Of Specific Tasks Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.



11



4. Micro Teaching Allows For The Increased Control Of Practive Pembelajaran micro doarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan kompehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran micro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja. 5. Micro Teaching Greatly Expands The Normal Knowledge Of Results Of Feedback Dimension In Teaching Pembelajaran mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman yang terkait dengan pembelajaran , karena pihak-pihak yang berkepentingan dan juga terlibat didalamnya mendapatkan masukan dari pihak lainnya. Jadi, dapat disimpulkan dari penjelesan tentang karateristik micro teaching yaitu suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah tertentu, yaitu selama lima atau sampai lima belas menit dengan jumlah siswa sebanyak lima atau sepuluh orang, bentuk pengajaran ini disederhanakan dan pengajaran berlangsung dalam bentuk sesungguhnya. E. Fungsi Micro Teaching 1) Memberikan pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumllah keterampilan dasar mengajar. 2) Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke lapangan. 3) Memberikan



kemungkinan



bagi



calon



guru



bermacam-macam keterampilan dasar mengajar.



12



untuk



mendapatkan



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Micro Teaching berasal dari dua kata yaitu kata “micro” berarti kecil, terbatas, sempit dan “teaching” berarti mengajar. Jadi, micro teaching berarti



suatu



kegiatan



mengajar



yang



dilakukan



dengan



cara



menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. 2. Microteacing merupakan prosedur yang sistematis, artinya pelaitah guru melalui microteacing dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu yang sudah ada di buku.Tujuan micro teaching, tujuan umum dan tujuan khusus. Karakteristik micro teaching, Seluruh komponen keterampilan dasar



mengajar,



Penyederhanaan



situasi



dan



kondisi



latihan,



Penyederhanaan situasi dan kondisi. 3. Fungsi micro teaching, Memberikan pengalaman mengajar dalam keterampilan dasar mengaja, Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam keterampilan dasar mengajar. B. Saran Dalam dunia pendidikan masih banyak pendidik atau guru-guru yang belum memahami dan mengerti pentingnya kompetensi atau keterampilan dalam mengajar. Mereka hanya berpikir bahwa mengajar adalah hal yang biasa-biasa saja, hal ini membuat banyak para pendidik atau guru gagal dalam menghasilkan output-output yang berkualitas. Disamping itu juga, kurangnya keterampilan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, menjadi factor utama kegagalan mereka untuk menjadi seorang guru yang profesional.



13



DAFTAR PUSTAKA Barnawi, & Arifin, M. 2016. Microteaching Teori dan Praktek Pembelajaran . Jogjkarta: Ar-Ruzz Media. Helmiati. 2003. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar . Yogjakarta: Aswaja Presido. Nusibad, L. 2018. Proses Pembelajaran Microteaching. Jakarta: Rineka Cipta. Rohani, A. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.



14