Makalah Motor Diesel - Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MOTOR DIESEL



MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Mesin Konversi Energi II yang dibina oleh Bapak Djoko Kustono



Oleh: Muhammad Chabibi Yudhana Iswono Andi Yudistia



(110511427029) (110511427043) (110511427049)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN September 2013



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI .......................................................................................................ii PENDAHULUAN ..............................................................................................



1



A. E-Learning.....................................................................................................



1



B. LMS (Learning Management System) ..........................................................



3



C. Moodle ....................................................................................................



5



CARA MENGINSTAL WAMPSERVER .......................................................... 14 CARA MENGINSTAL MOODLE .................................................................... 25 CARA DAFTAR (SIGN UP) ............................................................................. 43 TAHAP-TAHAP MEMBUAT PELAJARAN/COURSE TIAP PERTEMUAN 47 CARA MENDAFTAR SEBAGAI PESERTA DIDIK ....................................... 103



BAB II PEMBAHASAN



Konsep pembakaran pada motor diesel adalah melalui proses penyalaan kompresi udara pada tekanan tinggi. Pembakaran itu dapat terjadi karena udara dikompresi pada ruang dengan perbandingan kompresi jauh lebih besar daripada motor bensin (7-10), yaitu antara 14-22. Akibatnya, udara akan mempunyai tekanan dan temperatur melebihi suhu dan tekanan penyalaan bahan bakar. Sistem kerja motor diesel dapat dibedakan atas motor diesel dan dua langkah dan empat langkah. A. Motor Diesel Dua Langkah Sama halnya dengan pada motor cetus nyala api (SIE), motor diesel dua langkah bekerja bila dua kali gerakan piston (satu kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja.



Dalam diesel, siklus dua langkah (Gambar 3.11) kedua katup adalah katup buang.Saluran (lubang) pada dinding silinder yang terbuka dan tertutup oleh gerakan piston memungkinkan udara mengalir ke dalam silinder.Ketika piston berada pada TMB, saluran masuk terbuka, dan udara mengalir ke dalam silinder dengan tekanan tinggi karena blower. Pada saat yang sama gas buang terbuang keluar melalui katup buang yang terbuka pada bagian atas silinder.



Ketika piston naik, saluran masuk tertutup, katup buang menutup, dan udara dalam silinder tertekan (Gambar 3.12).Bahan bakar diinjeksikan ketika piston berada dekat titik mati atas dan terbakar oleh panas yang dihasilkan oleh penekanan udara.Gas berekspansi menekan piston turun untuk menghasilkan tenaga (Gambar 3.13).



B. Motor Diesel Empat Langkah Sama halnya dengan motor cetus nyala api, motor diesel empat langkah bekerja bila empat kali gerakan piston (dua kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja. Secara skematis prinsip kerja motor diesel empat langkah dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Langkah Pemasukan



Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.Prosesnya adalah: a. Piston bergerak dari Titik Mati Atas b. (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB). c. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder. d. Kruk As berputar 180 derajat. e. Noken As berputar 90 derajat. f. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder.



2. Langkah Kompresi Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel.Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa.Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.Prosesnya adalah: a. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA. b. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup. c. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber).



d. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran. e. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat). f. Noken as mencapai 180 derajat.



3. Langkah Ekspansi Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as.Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.Prosesnya sebagai berikut : a. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar. b. Piston terlempar dari TMA menuju TMB. c. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka. d. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as.



e. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat. f. Putaran Noken As 270 derajat.



4. Langkah Buang Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien.Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.Prosesnya adalah: a. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA. b. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh. c. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot. d. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat). e. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat).



C. Proses Termodinamika Proses termodinamika motor diesel dapat menggunakan siklus diesel maupun siklus ganda (dual cycle). 1. Siklus Diesel (Diesel Tekanan Rata) Siklus diesel adalah siklus teoretis untuk compression ignition engines atau motor diesel. Perbedaan antara siklus disel dan siklus otto adalah pada motor diesel penabahan panass terjadi pada tekanan tetap. Karena alasan ini siklus diesel kadang disebut siklus tekanan tetap. Dalam diagram P-V dan T-s, siklus diesel dapat digambarkan seperti gambar 3.14 berikut:



Prosesnya: 1-2



Kompresi isentropik (reversibel adiabatik)



2-2



Pembakaran isobaris



3-4



Ekspansi isentropik (reversibel adiabatik)



4-1



Pembakaran kalor isokhorik



Efisiensi teoretis siklus diesel adalah:



[



]



Di mana: ρ =V3/V2 (cut-off ratio/perbandingan pemancungan) 2. Siklus Ganda (Dual Cycle) Siklus teoretis dari beberapa mesin bolak-balik, khususnya mesin diesel putaran tinggi, lebih sesuai bila dinyatakan dalam siklus pembakaran ganda (dual).Penambahan panas pada volume konstan cenderung menaikkan efisiensi silkus dan perubahan penambahan panas ke tekanan konstan membatasi tekanan maksimum.



Gambar Siklus dual cycle



Prosesnya: 1-2: Komposisi adiabatik 2-3: Pembakaran isochorik 3-4: Pembakaran isobarik 4-5: Ekspansi adiabtik 5-1: Pembuangan isokhorik



Efisiensi teoritis siklus dual:



[



]



Di mana:  = P3/P2(perbandingan tekanan pada volume konstan) ρ =V4/V3(cut-off ratio/perbandingan pemancungan) k = 1,40 r =V1/V2



D. Siklus Aktual Motor Diesel Dalam siklus aktual diesel, kerugian lebih rendah daripada yang terjadi pada siklus otto.Kerugian utama adalah karena pembakaran tidak sempurna dan penyebab utama perbedaan antara siklus teoritis dan siklus aktual mesin diesel. Hal ini ditunjukkan Gambar 3.16 Dalam siklus teoritis, pembakaran diharapkan selesai pada akhir pembakaran tekanan tetap, tetapi aktualnya after burning berlanjut sampai setengah lingkaran ekspansi. Perbandingan efisiensi antara siklus aktual dan teoritis adalah sekitar 0,85.



Gambar siklus aktual diesel



E. Pembakaran Bahan Bakar dalam Motor Diesel Dalam motor CI, Hanya udara yang dikompresi sehingga tekanan dan temperature naik tinggi.Perbandingan kompresi 12:1 ÷ 22:1.Temperature udara dapat mencapai 450 ÷ 550˚C dan tekanan tinggi (110 ÷ 200 kgf/cm²) dengan menggunakan pompa bahan bakar. Setiap menit droplet, ketika memasuki udara panas secara cepat terlingkupi oleh selubung uapnya sendiri, dan selanjutnya setelah interval waktu tertentu akan terbakar pada permukaan selubung. Dalam motor CI, bahan bakar tidak diinjeksikan sekali, tetapi menyebar pada periode waktu tertentu sekitar 20-40 derajat poros engkol.Adalah tidak mungkin menginjeksikan droplet bahan bakar hingga terdistribusi merata ke seluruh ruang bakar.Campuran bahan bakar udara yang terbentuk dalam silinder secara esensial adalah heterogen. Dalam kondisi yang demikian, bila udara dalam silinder tidak bergerak, hanya sedikit bagian bahan bakar yang akan bertemu oksigen dalam jumlah yang cukup. Bahkan pembakaran bahan bakar akan berjalan pelan atau bahkan terhambat karena droplet tersebut terselubungi produk pembakarannya. Dengan demikian perlu dilakukan pengendalian gerakan udara segar akan terbawa ke tiap droplet yang terbakar



dan menyapu produk pembakaran. Pengaruh gerakan udara ini disebut air swirl. Hal ini ditunjukkan pada Gambar.



Skema disintegrasi semprotan bahan bakar dalam mesin CI 1. Tahap Pembakaran Ricardo membagi pembakaran dalam mesin CI dalam tiga tahap berbeda (lihat pada gambar…) a. Tahap pertama Periode kelambatan pembakaran.Pada tahap ini sebagian bahan bakar telah diinjeksikan tetapi belum terbakar.Kelambatan pembakaran dihitung dari mulai injeksi dimana kurva P-0 terpisah dari pengompresian udara murni.Keterlambatan pembakaran adalah fasa persiapan yang pendek.



Tahap pembakaran dalam motor CI



b. Tahap kedua Pembakaran cepat atau tak terkendali.Pada tahap kedua ini tekanan naik dengan cepat karena selama periode kelambatan pembakaran droplet itu bahan bakar telah mempunyai waktu untuk menyebar dan mendapatkan udara disekitarnya. Tahap ini dihitung dari titik akhir



tahap kelambatan sampai titik tekanan maksimum dalam diagram indikator. Sekitar sepertiga panas dibebaskan selama periode ini. c. Tahap ketiga Pembakaran terkendali. Pada akhir tahap kedua tekanan dan temperatur sudah sangat tinggi sehingga droplet bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar ketika memasuki ruang bakar dan kenaikan selanjutnya dapat dikendalikan dengan caramekanis murni, yaitu dengan laju penginjeksian. Periode ini diasumsikan berakhir pada temperatur maksimum. Panas yang dibebaskan sampai akhir periode ini sekitar 70 sampai 80 persen dari panas total bahan bakar yang disuplai selama siklus. d. Tahap keempat (After Burning) Ketiga tahap di atas pertama kali diusulkan oleh Ricardo.Tahap keempat dapat ditambahkan.Tahap ini tidak apat muncul dalam semua kasus.Secara teoritis diharapkan pembakaran berakhir di akhir tahap ketiga.Namun karena miskinnya distribusi partikel bahan bakar, pembakaran berlanjut selama sisa langkah ekspansi. Lama tahap keempat ini sekitar 70 sampai 80 derajat. Poros engkol dari TMA dari panas yang dibebaskan sampai akhir semua proses pembakaran adalah sampai 95 sampai 97 persen dari 3 sampai 5 persen dari panas terbuang menjadi bahan bakar yang tak terbakar bersama gas terbuang. 2. Perbandingan Udara bahan bakar (a/F) dalam motor CI Dalam motor CI, suplai udara adalah konstan untuk setiap putaran sehingga mesin ini disebut mesin suplai udara konstan, walau bahan bakar yang masuk tergantung beban yang mengakibatkan perbandingan udara bahan bakar (air fuel ratio, A/F) keseluruhan (overall) selalu berubah terhadap beban. Di samping itu terdapat local A/F karena homogenitas udara bahan bakar dalam silinder tidak sama.



E. Supercharging Kesempurnaan pembakaran bahan bakar dalam motor pembakaran dalam sangat tergantung pada suplai udara untuk keperluan pembakaran. Dengan



menambah laju aliran udara ke dalam mesin maka bahan bakar akan lebih banyak terbakar secara efisien dan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi. Laju aliran udara dapat ditingkatkan dengan pemakain blower.Prosesnya disebut supercharger atau turbocharger.Secara umum bila blower digerakkan secara mekanis oleh peralatan poros dari mesin, peralatan tersebut dinamakan supercharger.Bila



peralatan



tersebut



digerakkan



gas



buang



disebut



turbocharger.Dalam motor diesel, kebanyakan blower digerakkan oleh gas buang. Tujuan dari supercharging, disamping untuk pembilasan (scavenging) gas sisa pembakaran, adalah untuk menaikkan massa jenis udara karena tekanannya lebih besar daripada penghisapan secara alami (pergerakan udara oleh penghisapan). Istilah pembilasan hanya digunakan dalam motor siklus dua langkah sementara supercharging terutama digunakan untuk motor siklus empat langkah. Keuntungan utama dari dari supercharging adalah: 1. Menaikkan tenaga dari motor dengan berat tetap. 2. Motor dengan supercharger biasanya lebih murah daripada mesin dengan penghisapan natural dengan tenaga yang sama. 3. Menaikkan ekonomi bahan bakar.



Keterangan:



a. Piston b. Fan/blower c. Belt penggerak d. Exshaust manifold e. Intake manifold f. Pipa hisap udara g. Pipa pembuangan



Gambar Turbocharger



a. (1) Blower sentrifugal b. (2) Pendingin tingkat pertama c. (3) Pompa bolak-balik pembilas d. (4) Pendingin tingkat kedua e. (5) Manifold udara pembilas f. (6) Ruang bakar g. (7) Manifold gas buang h. (8) Turbin gas buang



F. Unjuk Kerja Motor Diesel



Unjuk kerja motor diesel dapat dilihat dengan menguji mesin tersebut pada putaran tetap maupun pada putaran berubah. Pada putaran tetap, beban berubah karena efesiensi motor C1 lebih besar daripada motor SI.Kerugan totalnya lebih kecil.Kerugian pendingin lebih besar daripada beban rendah dan kerugian radiasi dan lain-lain lebih besar pada beban tinggi.Bmep (brake mean effective pressure), bhp (brake horse power), dan torsi naik berbanding langsung terhadap beban seperti ditunjukkan pada gambar 3.21 (a).tidak seperti seperti motor SI, kurva bhp dn bnep naik kontinu dan hanya dibatasi oleh asap. Temperatur gas buang juga hampir sebanding dengan beban.Bsfc terendah dan efisiensi makimum terjadi kira-kira pada 80 persen beban penuh. Gambar 3.21 (b) menunjukkan kurva unjuk kerja motor diesel V-6.Toroflow GM 7850 cc empat langkah. Nilai torsi maksimum kira-kira pada 70 persen kecepatan maksimum disbanding kira-kira 50 persen pada motor SI. Di samping itu, bsfc adalah rendah pada semua kisaran kecepatan dan lebih baikdaripada motor SI.



1. Contoh 3.5 Motor diesel menghasilkan 5 bhp. Efisiensi termal indikasinya 30% dan efisiensi mekanisnya 75%. Perkiraan konsumsi bahan bakar dalam: a) kg/jam, b) liter/jam, c)isfc, d) bsfc. Asumsikan specific gravity bahan bakar 0,87 dan nilai kalor bahan bakar 10.000 kkal/kg. Penyelesaian: efisiensi mekanis ηm = bhp/ihp → ihp = ite =



ihp kon .bb



→ 0,30 =



(6,66 kon .bb



a. Konsumsi bahan bakar (kg/jam) =



bhp ηm



= 5/0,75 = 6,66



4500 60)/427



kg (jam)



10.000 kal/kg



(6,66



4500 60) = 1,405 kg/hr 0,3 427 10000



b. Konsumsi bahan bakar (liter/jam) = 1,405/0,87 = 1,615 liter/hr c. Isfc = konsumsi bahan bakar (kg/jam)/ihp



= 1,405/6.1 = 0,205



kg hp-jam



d. Bsfc = konsumsi bahan bakar (kg/jam)/bhp



= 1,405/5 = 0,204



kg hp-jam



Gambar Unjuk kerja motor CI enam silinder 4 langkah otomotif pada (a) putaran tetap, dan (b) putaran berubah



2. Contoh 3.6 Motor berbahan bakar solar bekerja dengan siklus diesel tekanan rata.Perbandingan kompresi keseluruhan 18:1 dan pemasukan energy pada tekanankonstan berakhir pada 10% dan langkah.Kondisi masuk adalah 1 kgf/cm2 dan 20°C.Mesin menggunakan 100m3 udara/jam. Bila k = 1,4,dapatkan: a) temperatur maksimum dan tekanan maksimum siklus, b) efisiensi termal motor dan c) ihp. Penyelesaian: (a. -b.) Misal clearance = 1 Volume langkah = 18 – 1 = 17 10% volume langkah = 1,7 Akhir pemasukan energi berakhir pada V = 1 + 2,7 = 2,7



GambarDiagram P-V untuk proses Contoh 3.6



Efisiensi termal:



ρk-1



1



ηth= 1 - k-1 [ r



k (ρ-1)



]=



1-



1



[



2,70,4



180,4 1,4(1,7)



]



= 1- 0,40 = 0,6 atau 60% T1 = 20+273 = 293˚ , P1= 1kgf/cm2 k



P2 = P1( 1 ) = 1 x 181,4 = 53,6 kgf/cm2 2



P3 = P2 = 53,6 kgf/cm2 1



T2 = T1 x (



2



k-1



)



= 293 x 3,175 = 930˚



P2 2 P3 3 = 2



2



P3 T3 = T2 P2



3 2



= 920 x 2,7 = 2510°K atau 2237°C



c. Siklus untuk 100 m3 udara: V1 – V2 = 100 m3 ; V1 = 18V2 18V2 – V2 = 100 atau V2 = 100/17 = 6,13 m3 V1=100 + 6,13= 106,13 m3 V3=2,7 V2 . 6,13 = 15,9 m3 V4= V2 = 106 m3 P4= P3 (V3 / V4)k = 53,6 x (15,9/106,13)1,4 = 367 kgf/cm2 Kerja yang dilakukan = P4 = (V3/ V4) +



(P3 3 -P4 4 )-(P2 2 -P1 1 ) k-1



= 1126,5 x 104 kgf.m 1126 10 ihp = = 41,7 HP 75 60 60



3. Contoh 3.7 Motor diesel 4 langkah silinder tunggal nekerja dengan siklus ganda,mempunyai perbandingan kompresi 15:1. Mesin menghisap udara pada 1 kgf/cm2, 27°C dan tekanan ,aksimum dalam silinder dibatasi



sampai 55 kgf/cm3. Perpindahan panas pada volume konstan adalah dua kali paada tekanan konstan. Tentukan: a. Perbandingan tekanan pada volume konstan. b. Perbandingan pemancungan (cut-off ratio), dan c. Efisiensi termal siklus.



Asumsikan Cp = 0,24 dan Cv = 0,171, k=1,4 Penyelesaian: Misal V2 = 1 a. T2 =T1 (V2/V2)k-1 = 300 (15)0,4 = 886,25 K P2 =



P1 1 2 1 15 886 = = 44,4 kgf/cm2 300 1 1 1



GambarDiagram P-V proses contoh 3.7 P3 55 Perbandingan tekanan pada volume konstan = =1,24 P2 44,4



b. Cut-off ratio, (V4/V3) = (V4/V2); T3=T2 (P3/P2) = 886 x 1,24 = 1098,64 K Panas yang disuplai selama volume konstan Q2-3 = Cv (T3 – T2) = 0,17 (1098,64-886) = 36,4 kkal/kg Q2-3 = 2 Q3-4 = 2Cp (T4 – T3), sehingga 36,4 = 2 x 0,24 (T4 – 1100) → V4=T4 (V3/T3) =



1174,47 1 1078,64



Cut-off ratio, (V4/V2) = 1,07 c. Efisiensi termal T4/T3



= (V4/V2)k-1



4=



1174,47 K



= 1,069



1175,4



T5 = η



2,87



5– 1



=1-



( 3 – 2 )+ k( 4 – 3 ) 408-300



= 1η



= 408,396 K



(1098,64-886,25)+1,4(1174,47-1098,64)



= 0,6598 atau 65,98%



4. Contoh 3.8 Suatu motor diesel siklus ganda jenis 4 langkah 6 silinder tekanan efektif 7,5 kgf/cm2, putaran operasi 5000 rpm, volumecut-off adalah sama dengan 0,0328 volume total, sedang perbandingan kompresinya v1/v2 = 22, perbandingan tekanan pada volume konstan adalah 1,56. Hitung: a) efisiensi termal, b) daya efektif bila harga D = 98 mm dan S = 110 mm, c) daya indikatif dan daya gesek bila efisiensi mekanisnya 80%, dan torsi yang dihasilkan. Penyelesaian: a. Dengan memperhatikan Gambar 3.23: net



ηt=



in=



in in-



ηt=



out in



[



=



2-3+



in 5



/



dan



net=



1



)



in-



out



C ( 5 - 1) C ( 3 - 2) Cp( 4 -



out



=



(



3-4,



(



)



]



Dimana: 1 2



2



= (



ρ=



4 3



1



=



k-1



)



= 4 3



1 rk - 1



dan =



[ 3 2



( 5 / 1) - 1 ] 1,56 - 1 +1,4 x 1,56 ρ - 1



=



P3 =1,56 P2



V3 = V2 = 22V1 V4 - V3 = 0,0328 x 22V3 = 0,72V3, atau V4 = 1,72V3 adi



2 1



= ρ=1,72



3)



1



2



= (



2



3



=



=rk - 1 , atau



= 1,56 atau



2 4



ρ=



1



k-1



)



3=



= 1,72, atau



3



2=



4=



ρ



3



1,56



1



2



= 1,56rk - 1



= ρ1,56rk - 1



4



1



ρ = ( r



1



1



ρ k-1 = ( ) = )= ( ) r 4 5 2 2 k 1 k 1 ρ ρ k = 1,56ρrk - 1 ( ) 5= 4 ( ) 1 = 1,56ρ r r Sehingga: 5



k-1



k-1



2 =r



3



1



= ρk



1



ρk -1 ηt=1- k-1 [ ] r -1 +k ρ-1 1



156 x 1,721,4 -1 =1- 0,4 [ ] 1,56-1 +1,4 x 1,56(1,72-1) 22 1



= 1– 0,318 = 0,6819 t



= 68,19%



b. Daya efektif, Ẇe: 2



Ẇ =



4



Pe x



xnxi



100 x 60 75 x 2



9,82



=



4



7,5 x 11 x 5000 x 6 900.000



c. Daya indikatif dan daya gesekan, Ẇi dan Ẇf: =



ηm



=



207,43 =259,28 dk 0,80



Ẇf =Ẇi = Ẇe = 259,28 – 207,43 = 51,86 dk d. Torsi yang dihasilkan, Mt: t=716,2



n



=716,2



207,43 =29,71 kgf.m 5000



=207,43 dk ( P)



ISOKHORIK Sebuah proses isokhorik, juga disebut-proses volume konstan, proses isovolumetric, atauproses



isometrik, adalah



sebuah proses



termodinamika yang selama itu volume dari sistem tertutupmenjalani proses tersebut tetap konstan. Dalam istilah non-teknis, proses isokhorik dicontohkan oleh pemanasan atau pendinginan dari isi wadah non-mampudeformasi bersegel: Proses termodinamika adalah penambahan atau pemindahan panas; isolasi dari isi kontainer menetapkan sistem tertutup; dan ketidakmampuan wadah



untuk



merusak



memaksakan



kondisi



volume-konstan.



ISOBARIK Sebuah proses isobarik adalah proses termodinamika di mana tekanan tetap konstan. Istilah ini berasal dari ISO Yunani, (sama), dan Barus, (berat). ADIABATIK proses adiabatik atau proses isocaloric adalah suatu proses termodinamika di mana tidak adapanas yang ditransfer ke atau dari kerja fluida . Istilah "adiabatik" secara harafiah berarti dilalui, berasal dari akar Yunani ἀ-("tidak"), διὰ-("melalui"), dan βαῖνειν ("untuk melewati"); etimologi ini sesuai di sini untuk tidak adanya perpindahan panas . Sebaliknya, sebuah proses yang melibatkan perpindahan panas (penambahan atau kehilangan panas ke lingkungan) umumnya disebut diabatic.Meskipun istilah adiabatik dan isocaloric sering dapat dipertukarkan, proses adiabatik dapat dianggap sebagai bagian dari proses isocaloric ; sisanya melengkapi subset dari proses isocaloric sedang proses di mana perpindahan panas bersih tidak menyimpang regional seperti dalam kasus ideal dengan medium termal tak terbatas konduktivitas atau kapasitas termal tidak ada.