17 0 731 KB
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................... I A. MUSEUM TRANSPORTASI ........................................................... 1 a. Karakteristik Museum ................................................................... 1 b. Profil Museum.............................................................................. 2 c. Kegunaan Museum....................................................................... 3 d. Biaya dan Waktu Buka Museum .................................................... 3 B. TUJUAN OBSERVASI MUSEUM TRANSPORTASI .......................... 3 C. PENERAPAN K3L DI MUSEUM TRANSPORTASI ........................... 4 D. HIRADC ....................................................................................... 7 E. PENUTUP..................................................................................... 8 a. Kesimpulan.................................................................................. 8 b. Saran .......................................................................................... 8
i
A. MUSEUM TRANSPORTASI a. Karakteristik Museum Museum
Trasnportasi
adalah
museum
milik
Kementrian
Perhubungan yang bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan nasional. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar. Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 14 Februari 1984, sedang pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang mengandung nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa. Keberadaan museum ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif. Pameran diselenggarakan di dalam dan di luar ruangan. Pameran di dalam ruang dibagi menjadi beberapa tempat yang seolah-olah merupakan bangunan tersendiri yang disebut dengan modul, terdiri atas modul pusat, modul darat, modul laut dan modul udara, baik dengan benda asli, tiruan, miniatur, foto, maupun diorama. Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup trasportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia, berupa alat trasportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan atau angina; antara lain Cikar, Andong, Bendi, Becak, Perahu layar. Modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, yang mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau dan penyebrangan, berupa alat transportasi yang sudah menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang, antara lain Cikar DAMRI yang merupakan
armada
pertama
DAMRI
dan
berperan
pada
masa
kemerdekaan tahun 1946 sebegai alat angkut logistic militer di Surabaya
1
dan Mojokerto. Selain bus tentunya ada gerbong kereta api beserta lokomotifnya, becak Siantar, berbagai jenis sepeda dan lain-lain. Modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transpotasi laut yang telah menggunakan mesin, mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya ; dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasaranan dewasa ini, serta peralatan penunjang lainnya. Modul udara menggambarkan keberadaan layanan dan jasa transportasi udara serta perkembangannya serta teknologi peralatan transportasi udara, yang mencakup pesawat terbang, peralatan transpotasi udara, dan peralatan Bandar udara. b. Profil Museum Museum Transportasi terletak di kawasan TMII atau biasa di sebut dengan taman mini Indonesia indah, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia. Koleksi Museum Transportasi TMII Jakarta berupa Becak Motor buatan Siantar, Sumatera Utara, yang juga dikenal sebagai Becak Siantar. Angkutan ini menggabungkan becak dengan sepeda motor besar, seperti Dukati, Java, dan BSA. Di sebelahnya adalah Becak Medan yang terbuat dari sepeda genjot, menggandeng tempat penumpang yang berada di sampingnya. Koleksi lainnya berupa Perahu Lesung Suku Asmat tahun 1990, ukuran 1170 x 50 cm, tinggi 110 cm, dalam 34 cm. Dibuat dari kayu kuning atau kayu susu / yerat yang dikupas kulitnya, diruncingkan ujungnya, dan dilubangi membentuk lesung. Haluan perahu diberi ornamen Cicemen, yaitu ukiran burung dan roh nenek moyang. Sebuah pesawat latih PK-ATV bermesin tunggal buatan New Zealand 1969 terlihat di sebuah ruangan, juga peralatan Bandar udara. Di museum ada juga Lori Dayung buatan 1922 berkapasitas empat eks Sk Babat Daop VIII Surabaya, dan Lori Genjot 1940 eks Stasiun Madiun tahun 1940 s/d 1945. Di dekatnya ada tuas Sinyal 21 Ganda buatan bangkel
2
teknik Kiaracondong Bandung tahun 1989 berupa lemari blok lengkap dan unit handel /lemari mistar 1 x 21 ganda. c. Kegunaan Museum Museum digunakan untuk menyimpan hasil budaya agar tetap terjaga rapi dan dapat dinikmati oleh masyrakat. Ada pula kegunaan dari museum transportasi, yaitu kita dapat mengetahui jenis transportasi tradisional dari seluruh Nusantara dan negara lain, dan kita juga dapat mengetahui lebih jelas asal-usulnya. Kita juga dapat mengetahui perbedaan antara transportasi dari masing-masing daerah di Indonesia. Museum ini juga dapat dijadikan sarana edukasi bagi anak-anak agar mengetahui dan mencintai hasil karya bangsa Indonesia, serta sebagai tempat observasi mahasiswa sebagai pelaksaan tugas dari kampus. d. Biaya dan Waktu Buka Museum Ada pula dengan tujuan pemeliharaan museum itu sendiri, maka untuk mengunjungi Museum Wayang ini dikenakan dengan biaya sebagai berikut :
Dewasa
Anak-anak/ Pelajar
: :
Rp. 5.000,Rp. 3.000,-
Dan untuk waktu buka Museum adalah : Senin s.d Minggu
: 09.00 – 17.00 WIB
B. TUJUAN OBSERVASI MUSEUM TRANSPORTASI Kegiatan observasi lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa di Museum Transportasi bertujuan untuk melaksanakan tinjauan secara langsung untuk memeroleh informasi dari narasumber dan melihat secara real kondisi yang ada di museum transportasi yang kaitannya dengan aktivitas (pengunjung dan petugas) yang ada di museum tersebut serta dapat mengidentifikasi adanya potensi bahaya yang dapat terjadi dan resiko yang
3
ditimbulkan. Selain itu, para mahasiswa dapat memperoleh informasi secara langsung mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah diterapkan di museum transportasi ini.
C. PENERAPAN K3L YANG DI MUSEUM TRANSPORTASI No. 1.
Penerapan K3L
Dokumentasi
Pemberian tempat sampah yang Kawasan
sudah
merata
museum
di
sehingga
pengunjung dan petugas dapat menjaga kebersihan lingkungan yang ada di Kawasan museum.
4
2.
Kamar mandi bersih dan sudah dilengkapi dengan sign (gender, kondisi air kencing)
3.
Pemberian
pembatas
jalan
antara jalur pedestrian dan jalur kendaraan, sehingga keamanan pengunjung dapat terlindungi.
5
4.
Tempat pengisian daya yang terintegrasi banyak
dan
disediakan
stopkontak
sehingga
penggunaan terminal listrik yang menumpuk
yang
dapat
menimbulkan
bahaya
listrik
dapat diminimalisir. 5.
Kondisi udara di dalam museum sudah baik, sehingga tidak ada ruangan yang kondisi udaranya panas dan pengap.
6.
Pencahayaan yang bagus karena bangunan sehingga
terbuat
dari
pencahaan
kaca
ruangan
berasal dari pencahaan alami.
7.
Kondisi barang- barang pajangan baik
dengan
penataan
yang
rapih dan perawatan yang bagus serta sudah dilengkapi dengan sign-sign
keselamatan
dan
kerapihan.
6
8.
Terdapat
fasilitas
pemadam
kebakaran seperti hydrant di setiap lantai museum.
9.
Kondisi lingkungan yang asri karena
banyak
taman
yang
terawat dan rapi.
10.
Terdapat petugas keamanan di setiap lantai dan lingkungan luar sehingga mengkoordinir
mudah
untuk
pengunjung
apabila terjadi keadaan darurat melalui jalur evakuasi.
7
D. HIRADC Setelah melakukan observasi dilingkungan museum maka dapat dilakukan identifikasi bahaya yang dapat terjadi untuk selanjutnya dilakukan penilaian resiko sehingga dapat menentukan pengendalian yang tepat untuk diterapkan. Untuk
HIRADC
yang
kelompok kami
buat
berada
di
file
E:\DIAN
HIDAYAT\POLTEKNAKER 2017\SEMESTER V\Investigasi Keselamatan Kerja dan PAK (4)\TUGAS\HIRADC Museum Transportasi.xls E. PENUTUP a. Kesimpulan Begitu banyak berita yang marak terjadi perihal keburukan tempat wisata. Namun menurut kelompok kami, Museum Transportasi adalah salah satu tempat wisata yang ternyata memiliki begitu banyak pula nilai positifnya, antara lain bagian sanitasi (toilet, wastafel, tempat sampah, dan lainnya) kemudian tempat ibadah, lingkungan yang asri, perawatan terhadap koleksi museum hingga pada tanggap darurat (seperti pengadaan fire alarm, hydrant, dll) b. Saran Memiliki petugas/pengawas K3, jika tidak memungkinkan, memberi wawasan tentang K3 kepada petugas pengamanan, petugas kebersihan yang berada dan menjadi penanggungjawab saat waktu Museum Transportasi buka/beroperasi.
8