Makalah Notasi Ilmiah Group 7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK NOTASI DALAM PENELITIAN Makalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa Dosen Pengampu: Prof. Dr. Zalili Sailan, M.Pd



Oleh: Gida Muthiasari (G2Q1 15 005) Fandi Ardiansyah B. (G2Q1 15 010) Elsa Silvia Nasrul (G2Q1 15 014)



KELAS A PROGRAM PASCASARJANA UHO PRODI KEGURUAN BAHASA KONS. PEND. BAHASA INGGRIS KENDARI 2015



BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut. Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah. 2. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah. b. Untuk mengetahui macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah.



1



BAB II. PEMBAHASAN 1. Pengertian Notasi Ilmiah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf. 2. Macam-Macam Notasi Ilmiah Pernyataan ilmiah yang dikutip seseorang dalam karangan ilmiah harus mencakup



(1) identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut,



(2) identifikasi media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan, dan (3) identifikasi lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempatnya. Jika tidak diterbitkan tetapi disampaikan dalam bentuk makalah dalam seminar, skripsi, tesis, dan disertasi, disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Cara mencantumkan ketiga identifikasi tersebut dalam tulisan ilmiah disebut teknik notasi ilmiah. Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yakni foot note, in note, dan end note. Foot note adalah catatan yang ditempatkan di kaki halaman pada halaman yang sama. In note adalah catatan yang ditempatkan menyatu dengan teks karangan. Sedangkan end note adalah catatan yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah. a. Foot note Foot note (catatan kaki) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan



yang



bersangkutan.



ditempatkan



Catatan



kaki



pada dapat



kaki



halaman



digunakan



untuk



karangan (1)



yang



menyusun 2



pembuktian, (2) menyatakan utang budi, (3) menyampaikan keterangan tambahan, dan (4) merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195). Berdasarkan fungsinya tersebut, catatan kaki dapat dibedakan menjadi tiga, yakni (1) penunjukan sumber (referensi), (2) catatan penjelas, dan (3) gabungan sumber dan penjelas.



1) Nomor Footnote Footnote atau catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dengan menggunakan angka Arab kecil (1, 2, 3, dst.) yang diketik naik setengah spasi. Footnote pada tiap bab diberi nomor urut, mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan dimulai dengan nomor satu lagi pada bab-bab berikutnya. 2) Bentuk Footnote Dalam footnote urutan penulisannya ada beberapa macam cara. Namun, di sini hanya disebutkan dua macam cara sebagaimana yang sering digunakan di mayoritas perguruan tinggi. Cara pertama urutannya adalah sebagai berikut. 1) Nama pengarang koma 2) Nama buku koma 3) Nomor jilid buku (jika ada) koma 4) Nama penerbit koma 5) Nama kota tempat terbit buku koma 6) Tahun penerbitan koma 7) Halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks titik. Selanjutnya, cara kedua urutannya adalah sebagai berikut. 1) Nama pengarang koma 2) Nama buku koma 3



3) Nomor jilid buku (jika ada) koma 4) Nama kota tempat terbit buku titik dua 5) Nama penerbit koma 6) Tahun penerbitan koma 7) Halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks titik.



Contoh: 1



Andrew Spencer, Morphological Theory: An Introduction to Word Structure in Generative



Grammar, Blackwell Publishers, Cambridge, Massachusetts, 1993, h. 81. 2



Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Penerbit Nusa Indah, Flores,



NTT, 2001, h. 34. Kita juga bisa menulis footnote dengan cara kedua, yaitu sebagai berikut. 1



Andrew Spencer, Morphological Theory: An Introduction to Word Structure in Generative



Grammar, (Cambridge, Massachusetts: Blackwell Publishers, 1993), h. 81. 2



Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Flores, NTT: Penerbit Nusa



Indah, 2001), h. 34. Pada cara kedua, antara nama kota tempat terbit buku, nama penerbit, dan tahun terbit ditempatkan di dalam kurung. 3) Footnote yang Berkaitan dengan Jumlah dan Nama Pengarang a. Pengarang satu orang (lihat contoh di atas). b. Pengarang dua atau tiga orang: nama pengarang dicantumkan semua. Contoh: 3



Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta,



1995, h. 136.



4



4



S. Nasution dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah, Bumi



Aksara, Jakarta, 2002, h. 35. c. Jika pengarang lebih dari tiga orang yang dicantumkan hanya nama pengarang pertama dan di belakangnya ditulis et al. atau dkk. et al. asalnya dari et alii ‘dengan orang lain’. Contoh: 5



Florence B. Stratemeyer, (et al.), Developing a Curriculum for Modern Living, Bureau of



Publications Teachers College, Columbia University, New York, 1957, h. 56 - 149. d. Jika buku itu merupakan kumpulan karangan, yang dicantumkan hanya nama editornya, di belakangnya (Ed.) atau (Editor). Contoh: 6



John Lyons (Ed.), New Horizons in Linguistics, Cet.V, Penguin Books Ltd, Great Britain, 1975,



h.108. e. Jika tidak ada nama pengarang, yang dicantumkan adalah nama badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan, negara, dan sebagainya yang menerbitkannya. Contoh: 7



Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Aliyah: GBPP Bidang Studi Bahasa Arab, Dirjen



Binbaga Islam, Jakarta, 1994, h. 1. f. Jika buku itu merupakan terjemahan, yang dicantumkan tetap nama pengarang aslinya, dan di belakang nama buku dicantunkan nama penerjemah. Contoh: 8



Harold H. Titus, Merilyn Smith S., dan Richard T. Nolan, Persoalan-persoalan Filsafat, alih



bahasa Rasjidi H.M., Bulan Bintang, Jakarta, 1984, h. 256. 4) Singkatan dalam foot note (a) Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat diatasnya. Ditulis dengan huruf capital, cetak miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor halaman.



5



(b)op. cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, op. cit., nomor halaman. (c) loc. cit. (singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip pada halaman yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya: nama pengarang, loc. cit (tanpa nomor halaman).



Contoh foot note: 1



Richard C. Martin. Approaches to Islam in Religious Studies



(Arizona: The University of Arizona Prress, 1985), hal. 75. 2 Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa Indah, 1997), hal. 45. 3 Ibid., hal. 55. 4 Richard C. Martin, op. cit., hal. 82. 5



Richard C. Martin, loc. cit.



b. In note In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber asal pernyataan tersebut dikutip. Jika dalam foot note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan, dalam in note tidak dimungkinkan. Keterangan tambahan dalam in note akan mengganggu isi teks, sedangkan keterangan tambahan dalam foot note sama sekali tidak mengganggu teks karena letaknya terpisah, yakni di kaki halaman. 1) Cara menulis in note kutipan langsung Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara 6



terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut. Azra (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar”. Atau: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar” (Azra, 1990: 123). Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal, nomor halaman juga harus diketik. Contoh: Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut. The ‘placebo effect’ which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh: “Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah… diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278). Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh: “Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain…. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995: 315). 2) Cara menulis in note kutipan tidak langsung 7



Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut. Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Atau: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman, 1990:13). c. End note End



note



merupakan



notasi



ilmiah



dengan



cara



memberikan



keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note di kaki halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di akhir suatu karangan ilmiah. Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan. 2) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. 3) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik. Contoh:



8



Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan ibunya. Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130). d. Daftar rujukan Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung (UM Malang, 2000: 70-75; Pranowo, dkk., 2001: 62-74). Bahanbahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (sub judul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan. 1) Rujukan dari buku Tahun penerbitan nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).



9



Contoh: Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satusatunya ke Satusatunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG. Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh: Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plants: Trends and Emerging Issue-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse. Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States, Atlanta, GA: Career Clearinghouse. 2) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh: Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger. Aminudin (Ed.) 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 3) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya) 10



Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh: Harley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Contemporary Issue and New Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam L.W Poon (Ed), Aging in the 1980s: Psychologial Issue (hlm. 239-252). Washington, DC: American Psychological Association. Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif Dalam Aminuddin (Ed.). Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. 4) Rujukan dari artikel dalam jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh: Hanafi, A. 1989. Partisipasi Radio dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian. 1 (1): 33-47. 5) Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM



11



Penulisannya di daftar rujukan dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung.



Contoh: Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESTOL Quarterly. 13: 573-82 (CD-ROM: TESTOL Quarterly Digital. 1997). 6) Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh: Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76. Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosses dan Interfance Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4): 46-48. Huda, M. 13 November, 1991. Menyisipkan Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6. 7) Rujukan dari koran tanpa penulis Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh: 12



Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mudah Mandiri, hlm. 3. 8) Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga. Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.



Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 9) Rujukan berupa karya terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh: Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. 13



10)



Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi



Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris Di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Progam Pascasarjana IKIP MALANG. 11)



Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar,



penataran, atau lokakarya. Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, Kemudian diikuti Pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh: Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA JawaTimur, Surabaya, 1-2 September. 12)



Rujukan dari internet berupa karya individual



Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat 14



sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Hitchcock, S., Carr, L. & Hall. W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95: The Calm before the Storm. (Online). (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.htral. diakses 12 Juni 1996). 13)



Rujukan dari internet berupa artikel dari jurnal



Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.



Contoh: Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.adu/epaa/, diakses 12 Februari 1997). Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000). 14)



Rujukan dari internet berupa bahan diskusi



15



Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), ([email protected], diakses 22 November 1995). 15)



Rujukan dari internet berupa e-mail pribadi



Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh: Davis, A. (a. davis@uwts. Edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter ([email protected]). Naga, Dali S. ([email protected]). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected]).



16



BAB III. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula kualitas karya tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note. Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan begitu juga seterusnya. Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang di daftar pustaka.



DAFTAR PUSTAKA Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. Jazeri, M. 2010. Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah. Munaris – Tulungagung : Cahaya Abadi.