Makalah Teknik Notasi Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Teknik Notasi Ilmiah. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca. Bekasi, 11 Maret 2019 Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1



Latar Belakang ...................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah.................................................................................. 1



1.3



Tujuan ................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2 2.1



Pengertian Teknik Notasi Ilmiah ............................................................ 2



2.2



Aspek – Aspek Teknik Notasi Ilmiah ..................................................... 2



2.3



Macam – Macam Teknik Notasi Ilmiah ................................................. 3



BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13 3.1



Kesimpulan ......................................................................................... 13



3.2



Saran ................................................................................................... 13



DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15 LAMPIRAN ..................................................................................................... 16



ii



1



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan



dengan tema atau topik karya ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut. Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan dengan karya tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuannya. Seorang pembaca yang baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, macam-macam dan cara-cara penulisan notasi ilmiah. 1.2



1.3



Rumusan Masalah 1.



Apa yang dimaksud dengan notasi ilmiah?



2.



Apa saja macam-macam dari notasi ilmiah?



3.



Bagaimana cara penulisan notasi ilmiah yang baik dan benar?



Tujuan 1.



Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah.



2.



Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara penulisan notasi ilmiah.



3.



Untuk mengetahui macam-macam notasi ilmiah.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Teknik Notasi Ilmiah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem



lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf. Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoretik yang dijadikan sumber rujukan disebut teknik notasi ilmiah. Penerapan dalam merujuk referensi dapat dilakukan dengan berbagai teknik atau cara yang sudah dianggap standar/baku. Seorang penulis diharapkan menguasai aspek-aspek yang bersifat esensial dan mampu mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak mampu memahami sebuah karya ilmiah. 2.2



Aspek – Aspek Teknik Notasi Ilmiah Dalam praktiknya teknik notasi ilmiah mempunyai beberapa aspek yang



dilakukan sebagai berikut : 1.



Mengutip tulisan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan pokok bahasan tulisan/penelitian yang sedang disusun.



2.



Kutipan langsung maksimal 30 persen dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan dengan menggunakan pernyatan yang telah disimpulkan dan ditulis sendiri (parafase).



3.



Meringkas tulisan yang diambil dari teks dalam bahasa yang berbeda tanpa mengurangi substansinya kandungan isinya.



4.



Mengambil sari dan kesimpulan dari tulisan orang lain, yaitu membuat abstrak tulisan yang sudah ada dengan gaya cara tertentu sehingga lebih singkat, padat, dan mudah dimengerti.



5.



Menerjemahkan teks yang dikutip dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dan mencantumkan penulis aslinya dan tanda kurung di belakang kalimat tersebut.



6.



Membuat catatan kaki, yaitu tulisan yang berisi nomor urut pencatatan, pengarang, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman buku tersebut.



7.



Membuat catatan pada akhir tiap bab adalah pemindahan catatan kaki padahal aman tersendiri dengan keterangan lebih rinci. Hal ini biasanya dilakukan untuk buku teks ilmiah, bukan merupakan laporan hasil penelitian.



8.



Membuat daftar pustaka untuk semua bahan rujukan yang telah dimanfaatkan dalam menulis karya tersebut.



Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi). 2.3



Macam – Macam Teknik Notasi Ilmiah Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan: 1.



Foot note Foot note (catatan kaki) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki dapat digunakan untuk: a) Menyusun pembuktian b) Menyatakan utang budi c) Menyampaikan keterangan tambahan d) Merujuk bagian lain dari teks (Keraf, 1997:195). 3



Berdasarkan fungsinya tersebut, catatan kaki dapat dibedakan menjadi tiga, yakni: a) Penunjukan sumber (referensi), b) Catatan penjelas, dan c) Gabungan sumber dan penjelas. 



Nomor Footnote Footnote atau catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dengan menggunakan angka Arab kecil (1, 2, 3, dst.) yang diketik naik setengah spasi. Footnote pada tiap bab diberi nomor urut, mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan dimulai dengan nomor satu lagi pada bab-bab berikutnya.







Bentuk Footnote Dalam footnote urutan penulisannya ada beberapa macam cara. Namun, di sini hanya disebutkan dua macam cara sebagaimana yang sering digunakan di mayoritas perguruan tinggi. Cara pertama urutannya adalah sebagai berikut: a) Nama pengarang koma b) Nama buku koma c) Nomor jilid buku (jika ada) koma d) Nama penerbit koma e) Nama kota tempat terbit buku koma f)



Tahun penerbitan koma



g) Halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks titik. Selanjutnya, cara kedua urutannya adalah sebagai berikut. a) Nama pengarang koma b) Nama buku koma c) Nomor jilid buku (jika ada) koma 4



d) Nama kota tempat terbit buku titik dua e) Nama penerbit koma f)



Tahun penerbitan koma



g) Halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan dengan teks titik. Contoh: Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Penerbit Nusa Indah, Flores, NTT, 2001, h. 34. Kita juga bisa menulis footnote dengan cara kedua, yaitu sebagai berikut: Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, (Flores, NTT: Penerbit Nusa Indah, 2001), h. 34. Pada cara kedua, antara nama kota tempat terbit buku, nama penerbit dan tahun terbit ditempatkan didalam kurung. 



Footnote yang Berkaitan dengan Jumlah dan Nama Pengarang a) Pengarang satu orang (lihat contoh di atas). b) Pengarang dua atau tiga orang: nama pengarang dicantumkan semua. Contoh: Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1995, h. 136. c) Jika pengarang lebih dari tiga orang yang dicantumkan hanya nama pengarang pertama dan di belakangnya ditulis et al. atau dkk. et al. asalnya dari et alii ‘dengan orang lain’. 5



Contoh: Florence B. Stratemeyer, (et al.), Developing a Curriculum for Modern Living, Bureau of Publications Teachers College, Columbia University, New York, 1957, h. 56 - 149. d) Jika buku itu merupakan kumpulan karangan, yang dicantumkan hanya nama editornya, di belakangnya (Ed.) atau (Editor). Contoh: John Lyons (Ed.), New Horizons in Linguistics, Cet.V, Penguin Books Ltd, Great Britain, 1975, h.108. e) Jika tidak ada nama pengarang, yang dicantumkan adalah nama badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan, negara, dan sebagainya yang menerbitkannya. Contoh: Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Aliyah: GBPP Bidang Studi Bahasa Arab, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta, 1994, h. f)



Jika buku itu merupakan terjemahan, yang dicantumkan tetap nama pengarang aslinya, dan di belakang nama buku dicantunkan nama penerjemah. Contoh: Harold H. Titus, Merilyn Smith S., dan Richard T. Nolan, Persoalan-persoalan Filsafat, alih bahasa Rasjidi H.M., Bulan Bintang, Jakarta, 1984, h. 256. 6



2.



In note In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. Hal ini dimaksudkan agar pembaca langsung mengetahui sumber asal pernyataan tersebut dikutip. Ada beberapa macam kutipan: a) Kutipan Langsung Kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Bahan yang dkutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda baca, dll. Kutipan langsung terdiri dari kutipan pendek dan kutipan panjang. 1) Kutipan pendek yaitu kutipan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 



Tidak lebih dari empat baris.







Isi kutipan ditempatkan menyatu dengan teks.







Spasi sama dengan teks.







Bagian yang dikutip diapit dengan tanda petik (“…”).







Setelah kutipan selesai, diberi nomer urut (angka arab) sebagai catatan kaki (footnote) guna menyebutkan sumber kutipan dan ditulis setengah spasi ke atas (huruf superscript).







Nomor kutipan berurutan dalam satu bab. Pergantian bab diikuti pula dengan penggantian nomor kutipan.







Jika bahan yang dikutip disajikan dengan perbandingan, perbandingannya. 7



harus



dibuat



kesimpulan



Contoh: Dinyatakan oleh Septiyantono (2002:154), "Pelayanan kemauan



prima dan



sangat



bergantung



kemampuan



(skill)



pada staf



perpustakaan". Meskipun demikian, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pelayanan prima tidak terletak pada skill seseorang, tetapi terletak pada sistem yang digunakan (Lasa Hs, 2004:25). [Pendapat Lasa Hs itu dikutip secara tidak langsung] Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill)



staf



perpustakaan"



(Septiyantono,



2002:154). 2) Kutipan panjang yaitu kutipan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 



Kutipan yang terdiri lebih dari empat baris.







Isi kutipan ditempatkan pada paragraph baru dan tersendiri (indensi 5-7 karakter).







Spasi rapat (satu spasi).







Kutipan tidak diapit tanda petik.



Contoh: ... Banyak batasan yang telah dikemukakan mengenai pengertian definisi.Keraf, misalnya mengemukakan: Definisi pada prinsipnya adalah suatu proses menempatkan suatu objek yang akan dibatasi ke dalam 8



kelas yang dimasukinya, dengan menyebutkan ciri-ciri yang membedakan objek tadi dari anggota-anggota kelas lainnya, setiap anggota kelas berfungsi menurut ketentuan yang disepakati oleh khalayak/publik tertentu. b) Kutipan tidak langsung / menyadur adalah pinjaman atau penggunaan ide/pokok pemikiran orang lain yang ditulis kembali dengan bahasa pengutip sendiri. Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan, dan manfaatnya. 1.



Meringkas, yaitu penyajian suatu karangan atau bagian karangan panjang dalam bentuk yang singkat. Tujuannya adalah mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata,



memudahkan



pemahaman



naskah



asli,



dan



memperkuat pembuktian. Proses meringkas karangan berdasarkan urutan sebagai berikut: 



Membaca naskah asli.







Kalau perlu diulang beberapa kali untuk mengetahui kesan umum tantang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.







Mencatat gagasan utama.







Pencatatan itu dilakukan dengan tujuan. Pertama, untuk tujuan pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Tujuan terpenting dari pencatatan ini adalah agar tanpa ikatan teks asli, penulis mulai menulis kembali 9



untuk menyusun kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dengan mempergunakan pokok-pokok yang telah dicatat. 



Mengadakan reproduksi.







Hal yang harus diperhatikan bahwa dengan catatan tadi, ia harus menyusun suatu wacana yang jelas dan dapat



diterima



akal



sehat,



dan



sekaligus



menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. 2.



Ikhtisar, yaitu menjadikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Proses mengikhtisar karangan berdasarkan urutan sebagai berikut: 



Membaca naskah asli beberapa kali (setidak-tidaknya dua kali).







Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang terdapat dalam naskah.







Menulis ikhtisiar.



Cara menulis in note kutipan langsung: Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh: Azra (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar”. Atau: 10



Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan prestasi belajar” (Azra, 1990: 123). Cara menulis in note kutipan tidak langsung: Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Contoh: Saliman (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Atau: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Saliman, 1990:13). 3.



End note End note merupakan notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan-keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Sebagaimana dalam foot note, dalam end note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note sama dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. Foot note di kaki halaman di mana pernyataan tersebut ditemui, sedangkan end note diletakkan di akhir suatu karangan ilmiah.



11



Pada teknik end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut. a) Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan. b) Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. c) Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung dan akhirnya diberi titik. Contoh: Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi sesungguhnya sejak masamasa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan ibunya. Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).



12



13



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah karya tulis



pasti tidak lepas dari beberapa referensi, dan semakin banyak referensi maka semakin baik pula kualitas karya tulis tersebut. Maka dari itu penulis harus benar dan teliti dalam menuliskan notasi ilmiah pada karya tulisnya. Bahwa dalam menulis karya ilmiah kita perlu mempelajari tentang teknik notasi ilmiah dan konvensi naskah. Teknik notasi ilmiah adalah Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoretik yang dijadikan sumber rujukan. Seorang penulis diharapkan menguasai aspek-aspek teknik notasi ilmiah yang bersifat esensial dan mampu mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak mampu memahami sebuah karya ilmiah. Ada tiga teknik notasi ilmiah yang digunakan, yaitu: foot note, in note, dan end note. Untuk penulisan notasi ilmiah di dalam karya tulis harus dipilih salah satu saja dalam setiap halaman, tidak boleh keduanya atau ketiganya. Maksudnya, jika halaman pertama ada foot note nya, maka dihalaman pertama itu tidak boleh diberi in note atau end note. Dan jika dihalaman kedua ada in note nya, maka tidak boleh diberi foot note atau end note, dan begitu juga seterusnya. Kalau sebuah karya tulis tersebut diberi foot note, maka foot note itu harus ditulis ulang di daftar pustaka. 3.2



Saran Semua mahasiswa agar lebih memperhatikan kembali tentang materi teknik



notasi ilmiah karena materi ini sangat berguna untuk menulis karya ilmiah atau berbagai bentuk karangan.



Dan memperbanyak buku-buku yang berisi tentang teknik notasi ilmiah agar kami sebagai mahasiswa menjadi lebih mudah untuk memperbanyak informasi tentang materi tersebut.



14



15



DAFTAR PUSTAKA Rosmiati, Ana. 2017. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: ISI Press Wasmana. Modul Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Siliwangi: STKIP Siliwangi https://skripsimahasiswa.blogspot.com/2011/12/teknik-notasi-ilmiah.html diakses pada tanggal 14 Maret 2019 https://www.wayanyasa.net/2011/09/teknik-notasi-ilmiah.html tanggal 14 Maret 2019



diakses



pada



16



LAMPIRAN