Makalah Pai Kejujuran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TUGAS PAI MAKNA KEJUJURAN DALAM ISLAM



DISUSUN OLEH: KELOMPOK: 1.ALSA VALENTIA X-MIPA 4/03 2.ANISA PUSPITASARI X-MIPA 4/04 3.BUNGA MAYANG EKA P. X-MIPA 4/07 4.JAKA DWI RAHMAT X-MIPA 4/16 SMAN 1 TEMPEH LUMAJANG TAHUN 2021/2022



KATA PENGANTAR Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh.Pertama-tama marilah kita senantiasa panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Rahmat,hidayah,serta inayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah makna kejujuran dalam Islam yang diberikan oleh Bapak Ali Nur Hasan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari bapak Ali Nur Hasan selaku guru mata pelajaran Pendidikn Agama Islam,serta memberikan informasi kepada pembaca agar dapat memahami tentang pentingnya sikap dan sifat jujur dalam Islam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ali Nur Hasan serta teman-teman yang telah banyak membantu kami agar dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Semoga tugas makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.Kami menyadari tugas makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Lumajang,15 Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………I KATA PENGANTAR………………………………………………………….II DAFTAR ISI……………………………………………………………………..III BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUPAN KESIMPULAN SARAN BAB IV DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebohongan,khianat serta perbuatan curang.Kejujuran dapat membuat hati kita nyaman,tentram,dan tidak dihantui oleh rasa takut atau khawatir tentang terungkapnya sesuatu yang tidak dikatakan.Akan tetapi,saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih kurang sepertyi perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah.Jujur dan mempercayai kejujuran,merupakan ikatan yang sangat amat erat dengan para rasul dan orangorang yang beriman.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1.Apa pengertian dan keutamaan jujur? 2.Ada berapakah macam-macam perilaku jujur? 3.Tindakan apa saja yang merusak kejujuran? 4.Apa akibatnya tidak memiliki sifat jujur?



1.3 TUJUAN -Menambah wawasan baru mengenai keutamaan kejujuran. -Melaksanakan tugas makalah Pendidikan Agama Islam



BAB II PEMBAHASAN A.PENGERTIAN KEJUJURAN Asal arti kata ash-shidq (kejujuran) adalah kabar yang bersesuaian dengan kenyataan.Ash-shidq terdapat pada kabar atau berita.Apabila anda mengabarkan tentang sesuatu dan kabar tersebut sesuai dengan kejadian sesungguhnya,dikatakan bahwa kabar tersebut jujur. Ash-shidq terdapat pada ucapan dan perbuatan,yaitu ketika keadaan batin seseorang bersesuaian dengan keadaan lahirnya.Dia mengamalkan sesuatu yang bersesuaian dengan isi hatinya.Oleh karena itu, orang yang berlaku riya’ bisa dikatakan sebagai orang yang tidak jujur.Sebab,dia menampakkan diri di hadapan orang lain sebagai orang yang beribadah kepada Allah,padahal kenyataannya tidak demikian.Begitu juga halnya orang-orangmunafik.Mereka tidak jujur karena menampakkan keimanan,padahal bukan orang-orang yang mukmin. Kejujuran adalah salah satu sifat orang-orang yang beriman.Sebaliknya,kedustaan adalah salah satu kaum munafik. (Syarh Riyadhus Shalihin “Bab ash-Shidq”,karya asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah). Kejujuran adalah satu sifat yang telah diperintahkan oleh Allah swt, sebagaimana termaktub dalam Alquranul Karim.Allah swt juga memuji orang-orang yang memiliki sifat jujur.Allah swt menjajikan pahala yang besar bagi orang-orang yang memiliki sifat jujur.Rasulullah saw telah memerintah umat beliau agar berhias dengan kejujuran karena kejujuran menjadi pembuka dan sarana



menuju seluruh akhlak mulia.Beliau saw bersabda:”Sungguh,kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan,dan sungguh,kebaikan itu akan membimbing ke surga.” Kejujuran adalah tanda keislaman ,timbangan keimana,pokok agama,dan tanda kesempurnaan seseorang yang memiliki sifat tersebut.Dengan kejujuran,seorang hamba memiliki kedudukan yang tinggi,baik dalam urusan agama maupun urusan dunia.Dengan kejujuran pula,dia akan mencapai kedudukan orang-orang yang mulia. Allah swt mengabarkan tentang para pelaku kebaikan dan memuji mereka atas kebaikan amalan mereka,yaitu amalan iman,Islam,sedekah,dan kesabaran,dengan menyebut mereka sebagai golongan orang yang jujur.Allah swt berfirman: “Bukanlah menghadapkan wajah kalian kea rah timur dan barat itu suatu kebajukan.Akan tetapi,sesungguhnya kebajikan adalah beriman kepada Allah,hari kemudian,malaikat-malaikat,kitabkitab,dan nabi-nabi;memberikan harta yang dicintai kepada kerabat,anak-anak yatim,orang-orang miskin,musafir (yang memerlukan pertolongan),dan orang-orang yang meminta-minta; (memerdekakan) hamba sahaya,mendirikan salat,dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janji apabila mereka berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,penderitaan,dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang jujur (keimanannya);dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (AlBaqarah:177)



B.DASAR HUKUM DAN MACA-MACAM PERILAKU JUJUR Maksud “jujur” hendaknya tidak hanya dimaknai secara sempit sebagai “keselarasan antara kata dan perbuatan,kesesuaian antara kata dan fakta.” Ia juga bermakna “adil dalam bertindak” dan bijaksana dalam mengambil sikap.Hal tersebut dijelakan dalam hadits berikut ini: Sabda Rasulullah saw yang artinya:Abdullah bin Mas’ud berkata:”Bersanda Rasulullah:Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan jannah.Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka.Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta” (H.R.Muslim) Shohih Muslim hadis no:6586. Hadis di atas menunjukkan agungnya perkara kejujuran di mana ujung-ujungnya akan membawa orang yang jjujur ke jannah serta menunjukkan akan besarnya keburukan dusta di mana ujungujungnya akan membawa oran yang dusta ke neraka. Kejujuran dibagi menjadi 5 macam,yaitu:Sidq al-qalbi (jujur dalam berniat),Sidq al-hadis (jujur saat berucap),Sidq al-‘amal (jujur saat perbuatan),Sidq al-wa’ad (jujur bila berjanji),Sidq al-haal (jujur dalam kenyataan).



C.TINDAKAN YANG MERUSAK KEJUJURAN Berikut ini merupakan contoh-contoh perbuatan yang melanggar norma kejujuran,nilai-nilai moral dan agama.Contoh-contoh berikut adalah tidsksn yang harus dihindari siapa saja yang mengaku dirinya beragama dan bermasyarakat. a.Mencuri.Mencuri/mengambil barang yang bukan hak kita,merupakan tindakan melanggar norma kejujuran. b.Bohong.Bohong adalah salah satu perusak nilai kejujuran.Kebohongan yag dipelihara terus.Bohong adalah salah satu perusak nilai kejujuran.Kebohongan yag dipelihara terus-menerus bisa merusak karakter mausia.Sekali berbohong dia akan berbohong kedua kali untuk menutup kebohongannya yang pertama.Bohong adalah lingkaran setan yang sulit dihentikan. c.Manipulasi.Manipulasi merupakan kegiatan untuk merekayasa fakta yang sebenarnya.Apapun alasannya,tindakan manipulasi sangat bertolak belakang dengan norma kejujuran dan agama. d.Korupsi.Salah satu tindakan illegal yang menerjang tataran norma kejujuran antara lain korupsi. e.Ingkar janji.Janji adalah hutang dan yang namanya hutan itu harus dibayar.Demikian juga dengan janji ya harus ditepati.Karena setiap janji yang dikeluarkan dari mulut,didengar oleh Allah dan disaksikan oleh malaikat.



D.AKIBAT TIDAK MEMILIKI SIFAT KEJUJURAN Berikut ini merupakan dampak buruk dari tndakan merusak norma kejujuran.



a.Hilang kepercayaan.Salah satunya adalah hilangnya keepercayaan dari masyarakat atau orang-orang di sekelilingnya.Jika sudah terbukti bohong atau mencuri,pasti tindakan dan ucapan tersangka bakalan dicurigai maupun diacuhkan sama sekali. b.Dosa.Dosa adalah hukuman dari Tuhan kepada manusia yang melanggar larangan dan perintah-Nya.Berbohong merupakan tindakan yang berdosa karena melanggar norma agama.Takaran dosa berbeda bisa besar atau kecil tergantung pada tindakan. c.Merugikan diri sendiri dan merusak nama baik keluarga dan komunitas.



E.NILAI SEBUAH KEJUJURAN Nilai kejujuran di dalam syariat sangatlah agung.Allah swt membalas kejujuran dengan ganjaran yang besar.Dalam ayat-nya,allah swt berfirman: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,laki-laki dan perempuan yang mukmin,laki-laki dan perempun yang tetap dalam ketaatannya,laki-laki dan perempuan yang benar,laki-laki dan perempuan yang sabar,laki-laki dan perempuan yang khusyuk,lakilaki dan perempuan yang bersedekah,laki-laki dan perempuan yang berpuasa,laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,Allah telah menyediakan untuk mereka pahala ampunan dan pahala yan besar.” (Q.S. Al-Ahzab:35) Namun yang sangat disedihkan,kejujuran menjadi sesuatu yang langka di tengah-tengah manusia.Tidaklah didapatkan orang yang jujur,kecuali segelintir dari kalangan mereka.Adapun kedustaan,menjadi sesuatu yang ringan,menyampaikan kabar tidak sesuai dengan kenyataan.Kadang dilebihkan,kadang



dikurangi.Bahkan,jauh dari kenyataan.Padahal Allah swt memposisikan orang-orang yang jujur derajat kedua setelah para nabi dan rasul,sebagaimana Allah swt menyebutkan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah dengan jalan yang lurus. Abu Bakar Ash Shiddiq ra adalah manusia paling jujur.Diantara para shiddiqin,sahabt Rasulullah saw yang paling utama.Beliau membenarkan kabar yang datang dari Rasulullah saw tanpa keraguan,sehingga beliau diberi gelar ash shiddiq.Beliau senantiasa jujur dalam ucapan dan perbuatan. Siapa saja yang ingin keutamaan,sebagaimana yang telah didapatkan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq ra,baginya untuk bersifat jujur.Hendaklah kejujuran menjadi perangai yang ada pada seorang muslim.Jadilah kita termasuk orang-orang yang jujur.



F.KEJUJURAN ADALAH KETENANGAN,KEDUSTAAN ADALAH KEBIMBANGAN Orang yang jujur adalah orang yang terpercaya dalam mengemban setiap amanah,baik yang berkaitan dengan harta benda,hak-hak,maupun rahasia.Orang yang jujur akan mendapatkan ketenteraman hati. Barang siapa senantiasa menjaga kejujuran ucapannya,baik ketika memerintah dan melarang,ketika membaca Al-Qur’an dan berdzikir maupun ketika memberi dan menerima,ia akan tercatat di sisi Allah dan di sisi manusia sebagai orang yang jujur,diicntai,dimuliakan,dan terpercaya.Persaksiannya adalah kebaikan.hukumnya penuh keadilan,berbagai muamalahnya dipenuhi kemanfaatan,dan majelisnya dipenuhi keberkahan. Orang yang jujur pada setiap amalannya ialah yang terjauhkan dari riya’ dan sum’ah (mencari popularitas). Yang dia inginkan dari



amalannya hanyalah wajah Allah swt semata.Seorang mukmin yang terhiasi akhlak kejujuran tidak akan berdusta.Tidaklah ia berkata selai kebaikan.Ketenteraman hati dan ketenangan sikap terpancar dari hamba yang senantiasa berlaku jujur.Rasulullah saw bersabda yang artinya:”Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.Kejujuran adalah ketenangan,sedangkan kedustaan adalah kebimbangan.” (H.R.at-Tirmidzi,beliau mengatakan, “Hadits shahih”;dari al-HAsan bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhuma)



G.PENGARUH KEJUJURAN DAN PENGARUH KEDUSTAAN Kejujuran dalam bertutur kata dan berbuat menyebabkan diterimanya sebuah perkataan.Disebutkan dalam hadis riwayat alBukhari rahimahullah,Rasulullah saw berkata kepada kaum musyrikin, “bagaimana pendapat kalian kalau aku kabarkan kepada kalian bahwa di balik bukit ini ada pasukan berkuda yang akan menyerbu,apakah kalian membenarkan perkataanku?” Mereka menjawab, “Ya,kami belum pernah mendengarmu berdusta.” (HR.alBukhari dalam Shahih-nya “Kitab at-Tafsir”, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu) Kaisar Heraklius bertanya kepada kaum musyrikin Makkah di antaranya Abu Sufyan yang ketika itu belum masuk Islam tentang akhlak Rasulullah saw, “Apakah dahulu kalian menuduhnya berdusta sebelum ia (Muhammad) menyampaikan apa yang ia sampaikan?” Abu safyan menjawab. “Tidak.” Kaisar Heraklius mengatakan, “Sungguh,aku mengetahui,tidak mungkin ia meninggalkan perkataan dusta terhadap manusia lantas berani berdusta terhadap Allah swt.” (H.R.al-Bukhari, “Kitab atTafsir”, “Bab Surah Ali ‘Imran:64”)



Sebaliknya,kedustaan menyebabkan ditolaknya sebuah perkataan,sekalipun benar.Minimalnya,perkataan tersebut akan diragukan.Karena pengaruh kedustaan,seseorang digolongkan sebagai orang fasik,sebagaimana hanya firman Allah swt: “Hai orang-orag yang beriman,jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita,periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan kalian itu.” (Q.S.al-Hujarat:6) Pengaruh kedustaan tampak pada wajah-wajah pendusta.Allah swt berfirman: Kalau Kami,kehendaki,niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tandatandanya.Kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasankiasan perkataan mereka.Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian.” (Q.S. Muhammad:30) Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menerangkan ayat ini “Maksudnya,dengan tanda-tanda yang ada pada wajah mereka.Adalah kelaziman apabila isi hati mereka diungkapkan oleh lisan mereka.Lisan adalah gayungnya hati.Pada lisan tersebut akan tampak isi hati,baik kebaikan maupun kejelekan.” (Taisirul Karimir Rahman,asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah) Kedustaan termasuk sifat-sifat kemunafikan.Rasulullah saw bersabda bahwa tanda-tanda orang munafik ada tiga:jika berbicara ia dusta,jika berjanji ia mengingkari,dan jika dipercaya ia berkhianat. (H.R. al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)



Selain itu,kedustaan akan menghilangkan keberkahan,sedangkan kejujuran akan membuahkan keberkahan.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Penjual dan pembeli memiliki hak untuk menentukan pilihan selama keduanya belum berpisah dari tempat trasaksi.Jika kedunya berlaku jujur (pada sifat barang) dan menjelaskan (seandainya ada cacat pada barang),niscaya transaksi jual beli tersebut diberkahi.Akan dihilangkan keberkahan transaksi jual beli tersebut.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Jujur adalah sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya,tidak ditambahi ataupun dikurangi.Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia,karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang.Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian seseorang atau bangsa,sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidpan manusia. Rasulullah saw telah banyak mencontohkan sikap sikap teladan melalui perbuatannya.Sehingga kita sebagai umatnya harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.



SARAN Perilaku jujur sangat penting bagi kehidupan kita dalam berbagai aspek sehingga perilaku jujur wajib menjadi sikap setiap orang.Kita harus senantiasa melaksanakn kejujuran dimanapun dan kapanpun,mempertahankan kejujuran dalam keadaan apapun,dengan melaksanakan kejujuran kita akan merasakan kasih dan ridha Allah swt.Karna sesungguhnya Allah swt mencintai orang yang jujur.



BAB IV DAFTAR PUSTAKA Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013