Makalah Pak Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PAK DEWASA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK



DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 NAMA KELOMPOK     



:



Cipta Hadi Nigrat Zega Reza Kalalo Ferdinand Hurulean Ria Sri Dayana Venisia Claudia Runtunuwu



PRODI



: THEOLOGI



TKT/SEMESTER



: III/V



M.KULIAH



: Pak Dewasa



DOSEN



: Dr. Merdiati Marbun M.Th



SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”JAKARTA, 2020



KATA PENGANTAR



Segala puji dan hormat serta syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dengan segala rahmat hikmat, akal budi dan kekuatan yang telah di anugerahkan kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan baik. kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. kami berharap makalah ini dapat menjadi Berkat bagi siapapun. Akhir kata, biarlah segala Hormat, Kemuliaan dan Pujian hanya bagi Tuhan Yesus Kristus. Amin.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... A. Latar Belakang ........................................................................................ B. Rumusan Masalah .................................................................................. C. Tujuan Masalah ...................................................................................... D. Manfaat ................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... A. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak.................................................... B. Syarat dan Karakteristik Pola Asuh......................................................... C. Tahap Klasifikasi Umur Pola Asuh Anak ................................................. D. Paktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua................................ BAB III PENUTUP ............................................................................................. A. Kesimpulan ............................................................................................. B. Saran ...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Orang tua merupakan sosok penting bagi setiap keberhasilan pendidikan dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi panutan bagi anak-anaknya di dalam mencapai kualitas pendidikan yang baik. Dengan pendidikan belajar dan sikap orang tua diharapkan menjadi motivasi tersendiri di dalam bimbingan kepada anak-anaknya pada proses pembelajaran yang mereka tempuh. Sehingga seorang anak mampu meneladani sikap dan karakter orang tua sebagai pedoman pembelajaran guna tercapainya kualitas pendidikan yang baik.



B. Rumusan Masalah Bagaimana kita dapat mengetahui cara dan pola asuh orang tua terhadap anak.Dan bagamanakah peran orang tua ini dalam mendidik anak dalam ruang lingkup kehidupan sehari-hari.



C. Tujuan Masalah untuk mengetahui cara klarifikasi dan ciri pola asuh orang tua terhadap anak serta perannya terhadap pola asuh orang orang tua bagaimana kita mengetahui begitu besarnya orang tua berperan dalam memenuhi tangung jawabnya sebagai orang tua. D. Manfaat



Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada semua pihak, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana cara orang tua mengasuh anaknya dengan cara mendidiknya serta diharapkan sebagai acuan dalam pembelajaran mata kuliah pak Dewasa ini.



BAB II LANDSAN TEORI  Pengertian Pola Asuh Orang Tua Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “pola adalah model, sistem, atau cara kerja”, Asuh adalah “menjaga, merawat, mendidik, membimbing, membantu, melatih, dan sebagainya. Sedangkan arti orang tua : “Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan seharihari disebut sebagai bapak dan ibu. “Pola asuh tidak lain merupakan metode atau cara yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperlakukan anak didiknya.” Jadi yang dimaksud pendidik adalah orang tua terutama ayah dan ibu atau wali. Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Dan Pola Asuh orang tua adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain dari cara orang tua memberikan pengaturan kepada anak, cara memberikan hadiah dan sebagainya. cara orang tua menunjukkan otoritas dan cara orang tua memberikan perhatian, tanggapan terhadap keinginan anak. Dengan demikian yang dimaksud dengan Pola Asuh Orang Tua adalah bagaimana cara mendidik anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak, yang meliputi kegiatan seperti memelihara, mendidik, membimbing serta mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan baik secara langsung maupun tidak langsung.



BAB III PEMBAHSAN



A. Syarat Pola Asuh Pola asuh yang diterapkan oleh orangtua terhadap anaknya mempunyai beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut mencakup hal-hal berikut seperti: 1. Pola asuh haruslah dinamis yaitu harus sejalan dengan perkembanganserta pertumbuhan anak. 2. Pola asuh yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dankemampuan anak. Segala sesuatu yang akan diberikan kepada anakharuslah sesuai kebutuhannya. 3. Dalam penerapan pola asuh harusnya ayah dan ibu mempunyai kekompakan.  Antara ayah dan ibu harus bisa berkompromi dalam menerapkan aturan serta norma yang akan diberikan kepada anaknya.Jangan sampai terjadi suatu ketimpangan aturan yang dibuat antara ayah dan ibu, juga jangan sampai ada aturan yang dibuat ayah namun ibu tidak tahu. Hal itu bisa membingungkan anak, seperti kasus ayahmemperbolehkan anak bermain air di luar sedangkan ibu tidak boleh. 4. Orang tua yang sedang memberikan pola asuh kepada anaknya harus juga memberikan perilaku yang posistif. Hal ini dikarenkan setiap anak akan meniru segala-sesuatu yang dilakukan orangtuanya. Sikaporangtua akan menjadi contoh sang anak dalam bertindak dan berperilaku. Orangtua harusnya memberikan niali-nilai kebaikan yang disertai penjelasan yang mudah dipahami anak. 5. Komunikasi yang terjadi antara orangtua dengan anknya haruslahefektif, tidak bertele-tele dan mudah dipahami maknanya oleh sanganak. Hal ini untuk menanggulangi adanya kesalahpahaman antaraanak dnegan orangtuanya. 6. Kedisiplinan haruslah ditegakkan walaupun bukan dalam pola asuhotoriter. Hal ini akan membuahkan kebaikan bagi sang anak kelak. 7. Segala sesuatu yang dikatakan orangtua haruslah konsisten. Hal iniagar anak tidak binggung dengan perkataan dari orangtuanya.Sebaiknya orangtua menjaga sikap untuk selalu meberikan perkataanatau aturan yang jelas dan jangan sekali-kali merubahnya tanpa alasanyang tepat.



B. Karakteristik Pola Asuh 1. Karakteristik Pola Asuh Demokrasi Pola asuh demokrasi biasanya akan menghasilkan seorang anakyang berkepribadian mandiri. Hal itu dikarenakan seorang anak yangmendapat pola pengasuhan demokrasi akan terbiasa memiliki pendapatdan juga dapat secara tepat berfikir untuk menghadapi permasalahanyang dihadapinya. Selain itu anak juga kan mudah untuk mengontroldirinya karena sudah terbiasa untuk mencari jalan keluar yang terbaik.Anak pun akan mudah memunculkan hubungan baik antar teman danmampu menghadapi stress.Seorang anak yang didik melalui polaasuh demokrasi akan memiliki minat terhadap segala sesuatu yang baru. 2. Karakteristik pola asuh Otoriter berbeda dengan anak hasil pola asuh demokrasi, anak yang terlahir karena pola asuh otoriter akan menjadi lebih disiplin namun juga memiliki banyak permasalahan sosial. Hal itu dikarenakan anak didikan pola asuh otoriter akan seperti seorang tentara yang belum siap mendapat pengajaran ketegaran dan keteguhan ( jawa:gemblengan ). Anak masih pola asuh otoriter akan menjadi penakut karena setiapkesalahan yang dibuatnya selalu ada hukuman yang setimpal, namun juga membentuk sifat yang disiplin. Anak juga akan menjadi penakut,tertutup, tidak mempunyai inisiatif. Seorang anak yang telahmendapatkan banyak sekali aturan saat masa kecilnya akan menjadiseorang yang gemar menantang dan melanggar norma serta hukum.Hal ini dikarenakan untuk melampiaskan kebebasannya seorang anakyang mendapat pola asuh otoriter akan mencari celah untuk melanggaraturan yang ada (aturan orangtuanya). Mereka akan mempunyaikepribadian yang lemahdan cemas serta menarik diri dari pergaulansekitarnya. 3. Karakteristik Pola Asuh Permisif Pola asuh permisif biasanya akan menciptakan kepribadian serta tingkahlaku seorang anak yang implusive, agresif, tidak patuh terhadaporangtua serta mau menang sendiri. Kepribadian tersebut tidaklah muncul karena bawaan sejak lahir, namun dikarenakan sikap orang tua yang terkesan membiarkan segala kegiatan anaknya tanpa pengawasan yang berarti. Memang kebijakan orang tua yang memilih pola asuh ini karena agar tidak memunculkan konflik dengan anak nya, namun apabila tanpa control maka yang terjadi adalah anak akan menjadi bebas yang tidak peduli dengan orang lain. Anak yang mendapat pola asuh ini juga akan menjadi kurang bertanggung jawab serta kurang mandiri. Kurang tanggungjawabnya anak dikarenakan setiap dia melakukan suatu kegiatan baik maupun buruk, orang tuanya tidak pernah menasehatinya sehingga anak bisa menjadi liar (kurang mempunyai tanggung jawab). Anak akan menjadi manja, kurang percaya diri serta kurang matang secara sosial. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi dengan sekitarnya. Anak yang mendapat pola asuh ini bisa merasa seperti kurang mendapat perhatian yang berarti dari orangtua serta orang di sekitarnya.



C. TAHAP KLASIFIKASI UMUR POLA ASUH ANAK Sebenarnya terdapat juga klasifikasi pola asuh yang digunakan menurut umur dari anak. Hal ini supaya sesuai dengan kebutuhan sang anak. Namun bisa juga orangtua langsung memberikan jenis pola asuhyang seperti diatas tadi. Walaupun sebenarnya mungkin terdapat ketidakcocokan dengan perkembangan dan kebutuhan seorang anak. Pola asuh yang dipilih orangtua harusnya berorientasi pada kebutuhanperkembangan anak sesuai fase perkembangannya:   1.Mengembangkan rasa percaya/aman (sense of basic trust ). yang berkembang sekitar usia sejak lahir – 1 tahun. Rasa percaya ini akanmendukung anak untuk hidup di lingkungan yang baru dengan rasa aman dan nyaman. Sehingga keselamatan sang anak yang masih bayi dapat terjaga. Anak dalam usia ini masih sangat rentan terhadap segala bentuk bahaya. 2.Mengembangkan rasa otonomi diri ( sense of autonomy ). yang berkembang sekitar usia 1-3 tahun. Rasa otonomi diri ini sebagai dasa runtuk berkembangnya kemauan dan menjadi diri sendiri dan keyakinan diri. Anak pada usia ini mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Anak akan selalu mencoba segala sesuatu yang dilihatnya seperti orangtuanya yang berjalan tegak dengan 2 kaki maka anak akan mencobanya juga. Hal tersebut sebaiknya dibiarkan senatural mungkin biar perkembangannya menjadi baik. 3.Mengembangkan rasa inisiatif pada fase kritis di usia 3-5 tahun. Hal ini merupakan dasar untuk berkembangnya keinginan berperan dankeberanian untuk bereksperimentasi peran dalam masyarakatnya.Tahap ini penting untuk menimbulkan keinginan dan rasa mampuberperan secara bermakna dalam masyarakat di kemudian hari. 4.Mengembangkan rasa industri pada fase kritisnya di usia 6-12 tahun. yang merupakan dasar untuk berkembangnya rasa kemampuan belajar,berkarya dan berdaya guna. Pada tahap ini mempunyai peran penting untuk menimbulkan keyakinan akan kemampuannya untuk berkarya dan produktif di kemudian hari. 5.Identitas atau citra diri (sense of identity). Berkembang sekitar usia 12-18 tahun (sampai akhir masa remaja). Mengembangkan rasa identitasadalah tugas utama dari periode ini, yang bertepatan dengan masapubertas dan masa remaja. Identitas akan membentuk seseorang danmembawa kemana tujuan mereka. Identitas yang sehat dibangun padakeberhasilan mereka melewati stadium yang lebih awal.



D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA ASUH ORANG TUA A. Lingkungan tempat tinggal Lingkungan adalah salah satu faktor yang menjadi pengaruh pola asuh anak dengan tempat dimana ia tinggal. Contohnya perbedaan antara pola asuh orang tua terhadap anak yang di Desa dan yang di Kota. Sedangkan orang tua yang berada di desa tidak begitu khawatir dengan anaknya, namun bagi orang tua yang berada di kota merka akan sangat kwatir kepada anaknya dikarenakan di kota pengaruhnya sangat berdampak besar bagi anaknya. B. Sub kultur Budaya Indonesia terkenal dengan ragam suku budayanya. Setiap budaya mempunyai aturan dan tradisinya yang berbeda. Contohnya tidak semua budaya mengizinkan anak untuk memberikan pendapat dan argumennya terhadap orang tua. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pola asuh orang tua terhadap anak.



C. Status Ekonomi dan Sosial Status ekonomi sosial juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya.



D. Pendidikan Orang Tua Pendidikan orang tua sangat penting dan sangat berpengaruh besar bagi pola asuh terhadap anaknya. Dan orang tua yang memiliki begitu banyak pengalaman dan pendidikan mengenai pengasuhan anak yang baik akan lebih mudah mengasuh dan mengarahkan anaknya untuk menjadi pribadi yang baik.



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pola asuh merupakan cara yang digunakan orang tua dalam mencoba berbagai strategi untuk mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan.Pola asuh merupakan pencerminan tingkah laku orang tua yang diterapkan kepada anak.Hal tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah, terutama pada anak usia Sekolah Dasar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar anak. Pola asuh orangtua yang baik dengan selalu mengekspresikan kasih sayang, melatih emosi dan melakukan pengontrolan pada anak akan berakibat anak merasa diperhatikan dan akan lebih percaya diri, sehingga hal ini akan membentuk pribadi anak yang baik. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Anak yang merasa diperhatikan dan disayangi oleh orangtuanya tidak ada rasa takut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga anak lebih berekspresif, kreatif sehingga prestasi belajarnya semakin optimal optimal.



B. SARAN Demikian Tugas makalah yang telah kami buat ini kiranya bisa menjadi bahan pembelajaran sebagai materi yang bermamfaat bagi kami dan bagi pembacanya juga, dan kami sebagai penulis dan pembuat makalah ini mengharapkan kritik dan saran kepada kami didalam pembuatan makalah ini agar kedepanya kami bisa lebih lebih lagi mengali dan mencari tahu bagaimana kami bisa berpikir kreatif dalam pembuatan materi maupun pelaksanaanya. Demikian maklah ini kami buat sekian dan terimakasih . Shallom.



DAFTAR PUSTAKA Purwanto, N. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Santrock, JW. (2013). Adolecense perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga . Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Pengembang. (2005). “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.