Makalah Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Hias [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMASARAN LANGSUNG BUDI DAYA TANAMAN HIAS



X MIPA 2 Disusun oleh : Annisa Bintang Mahira Nasywa Amalia Pelita Adelia Putri M Senja Puti Mardeva



PERUMAHAN BUKIT RIVARIA SEKTOR IV SAWANGAN,DEPOK



KATA PENGANTAR



Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.Makalah ini dibuat digunkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak Ahmad Muharrom.Dengan makalah ini juga dapat dibuat untuk bahan pembelajaran dalam materi pembelajaran tentang “Pemasaran langsung budi daya Tanaman Hias”.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca ,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik



Depok, 23 Maret 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................



ii



DAFTAR ISI ........................................................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................



1



1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................................



1



1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................



2



1.3 TUJUAN MASALAH ......................................................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................



3



2.1 STRATEGI PEMASARAN ...............................................................................................................



4



2.2 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL PEMASARAN



......................................................................



5



2.2.1 SEGMENTATION,TARGETTING,DAN POSITION ..............................................................



6



2.3 MARKETING MIX .........................................................................................................................



6



2.3.1 PRODUK .........................................................................................................................



7



2.3.2 HARGA ............................................................................................................................



7



2.3.3 PROMOSI ........................................................................................................................



8



BAB III PENUTUP ..............................................................................................................................



10



3.1 KESIMPULAN ..............................................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................



11



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam hayati dan pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Sektor pertanian juga membantu dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai sumber pendapatan dan pemenuhan kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 44 persen atau sekitar 46,7 juta jiwa dari total angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian secara umum terdiri dari tanaman pangan, tanaman perkebunan dantanaman hortikultura. Tanaman hortikultura terdiri dari komoditi buah-buahan, sayuran, biofarmaka dan tanaman hias. Masing-masing komoditi memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional yang ditunjukan melalui perolehan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2008 komoditi buahbuahan berkontribusi terhadap PDB sebesar 0,7 persen, sayuran 7,2 persen, biofarmaka 0,3 persen dan tanaman hias 7,1 persen. Berdasarkan nilai PDB, tanaman hias yang merupakan salah satu komoditi hortikultura memberikan kontribusi yang cukup besar dan dapat menjadi peluang yang cukup menguntungkan jika dijadikan sebagai bisnis. Kegiatan usaha tanaman hias berkembang di berbagai wilayah di Indonesia dan berperan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang cukup penting. Pada masa kini kegiatan usaha tanaman hias dilakukan secara komersial dengan orientasi profit yang mampu menggerakkan industri barang dan jasa. Menurut hasil pengamatan Balai Penelitian Tanaman Hias (2008), terdapat tiga hal yang menarik dalam perkembangan usaha tanaman hias, yaitu: 1) Keragaman dan keunikan flora yang mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial. 2) Peningkatan penggunaan teknologi yang memudahkan bisnis tanaman hias dalam kegiatan budidaya maupun pemasaran. 3) Pengaruh trend akibat peningkatan gaya hidup masyarakat terhadap tanaman hias.



1



Salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah permintaan terhadap tanaman hias adalah tingkat pengeluaran masyarakat terhadap suatu produk khususnya non pangan. Pengeluaran masyarakat yang meningkat terhadap konsumsi produk non pangan menjadi peluang bagi usaha tanaman hias untuk memperoleh konsumennya. Persentase pengeluaran ratarata masyarakat Jawa Barat terhadap produk pangan mengalami penurunan sebesar 0,72 persen sedangkan konsumsi masyarakat terhadap non pangan mengalami peningkantan sebesar 0,72 persen di tahun 2009. Pengaruh pola konsumsi masyarakat terhadap suatu produk dapat mengakibatkan terciptanya sebuah trend. Faktor trend sangat berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan konsumsi suatu produk khususnya tanaman hias. Tanaman hias adalah kebutuhan tersier yang pemenuhannya setelah orang bisa memenuhi kebutuhan pokok. Kebutuhan di luar kebutuhan pokok adalah barang-barang yang memiliki sensitifitas yang tinggi. Suatu saat akan digemari dan harga akan tinggi karena permintaan menjadi banyak, disaat lain akan menurun tajam begitu permintaannya berkurang. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1.



Bagaimana strategi pemasaran tanaman hias ?



2.



Bagaimana aspek lingkungan pemasaran tanaman has ?



3.



Bagaimana menentukan posisi pasar ?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dan mampu mengaplikasikan strategi pemasaran tanaman hias. 2. Untuk mengetahui dan menentukan aspek lingkungan pemasaran tanaman hias. 3. Untuk mengetahui dan memahami serta menentukan posisi pasar.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Strategi Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses interaksi sosial antara individu dengan kelompoknya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan diperoleh dengan menciptakan, menawarkan, serta melakukan pertukaran barang dan jasa kepada pihak lain. Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Membuat keputusan yang benar tentang perubahan tidak selalu mudah. Perusahaan yang menanggung risiko lebih besar adalah perusahaan yang tidak memantau pelanggan dan pesaingnya dengan cermat dan terus meningkatkan nilai yang ditawarkan ke pelanggan,



sehingga



akhirnya



mengakibatkan



kegagalan.



Sumarwan,



et



al



(2010)



mengemukakan bahwa strategi pemasaran adalah suatu rencana yang menguraikan bagaimana sebuah usaha harus memahami konsumen agar dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai tambah. Kotler P. (2003) menjelaskan bahwa langkah awal strategi pemasaran yang efektif adalah orientasi yang tepat pada fungsi pemasarannya. Pada dasarnya konsep pemasaran terdiri dari empat pilar yaitu tahap sasaran pasar, kebutuhan pelanggan, pemasaran terintegrasi, dan kemampuan menghasilkan laba. Konsep pemasaran menegaskan kunci untuk mencapai sasaran adalah perusahaan harus lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan (segmentasi dan target pasar) dan bagaimana perusahaan melayaninya (positioning). Penentuan strategi menggunakan bauran pemasaran 4P (product, price, promotion dan place) juga digunakan sebagai dasar penentuan strategi pemasaran yang dijalankan. Melalui tahapan evaluasi dapat diketahui perlu atau tidaknya penambahan maupun perubahan strategi secara keseluruhan yang bermanfaat untuk keberlangsungan usaha di masa yang akan datang.



3



2.2 Analisis Lingkungan Internal Pemasaran Analisis lingkungan internal pemasaran merupakan faktor-faktor yang terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam pemasaran perusahaan, tetapi tidak dalam pengendalian jangka pendek . Kekuatan merupakan faktor-faktor yang merupakan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan di pasar sasaran ,sedangkan kelemahan merupakan faktor-faktor yang menjadi kekurangan perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dalam pasar (Hunger & Wheelen, 2003). Melalui analisis lingkungan internal pemasaran perusahaan juga dapat mengidentifikasi STP (Segmentation, Targetting dan Positioning dan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi). 2.2.1. Segmentation, Targetting dan Positioning Pasar merupakan tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk menjual dan membeli barang dengan beberapa perbedaan. Keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek pembeliannya menjadi dasar yang menjadi faktor pembeda. Dalam konsep pemasaran pemenuhan kepuasan pelanggan menjadi hal terpenting. Setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, sehingga perusahaan harus berhati-hati dalam menerapkan strategi pemasarannya karena belum tentu mampu memuaskan semua orang dalam satu pasar. Oleh karena itu, maka dapat dilakukan penerapan segmentasi pasar, target pasar dan menetukan posisi pasar dalam menetukan strategi pemasaran. Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang perlu diketahui perusahaan sebelum memasuki pasar yaitu segmentasi pasar, target pasar dan menentukan posisi pasar. A. Segmentasi Pasar (Segmentation) Penerapan segmentasi pasar dilakukan dengan berbagai cara. Manajemen dapat mengkombinasikan beberapa variabel untuk memperoleh cara yang terbaik dalam segmentasi pasarnya. Segmentasi pasar dilakukan melalui identifikasi dan membuat profil dari kelompokkelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan meneliti perbedaan geografik, demografis dan psikografis.



4



Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan segmentasi pasar, diantaranya: 1. Dapat diukur, artinya besar pasar dan daya beli di segmen ini dapat diukur walaupun ada beberapa komponen variabel yang sulit diukur. 2. Dapat dijangkau, artinya sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani, meskipun ada beberapa kelompok yang sulit dijangkau. 3. Besar segmen yang diharapkan, artinya berapa banyak segmen yang harus dijangkau agar dapat menguntungkan. 4. Dapat dilaksanakan, artinya sejauh mana program yang efektif dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini. B. Target Pasar (Targetting) Tahap selanjutnya setelah penentuan segmen-segmen pasar, perusahaan dapat melakukan evaluasi lalu memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicangkup dan memilih segmen mana yang akan dilayani. Evaluasi dapat dilakukan dengan menelaah tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan segmen, serta sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 1. Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan marjin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan sesuai. 2. Kemenarikan segmen, suatu segmen memungkinkan punya ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, namun belum tentu menarik dari sisi profitnya. Perusahaan



harus



mempelajari



faktor-faktor



struktural



yang



utama



yang



mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. 3. Sasaran dan sumber daya, perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya yang berkaitan dengan segmen pasarnya. Walaupun terdapat segmen yang bagus, belum tentu dapat diterima jika tidak prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya, walaupun segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetapi 5



harus dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam dalam menyediakan sumber dayanya. C. Menentukan Posisi Pasar (Positioning) Menentukan posisi pasar dilakukan dengan memilih posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Posisi produk merupakan penilaian konsumen terhadap suatu produk berdasarkan daya ingat konsumen dan perbandingan dengan produk pesaing. Agar dapat bersaing, penentuan posisi pasar dilaksanakan melalui tiga langkah, diantaranya: 1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sebagai pemberi nilai superiorkepada sasaran terpilih, maka dapat memperoleh keunggulan komparatif. Posisi diperoleh dengan mengadakan pembedaan atas tawaran pemasaran perusahaan sehingga perusahaan akan memberikan nilai lebih besar daripada tawaran pesaing. 2. Memilih Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial. Satu keunggulan kompetitif harus dipilih sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya. Perusahaan harus menetapkan berapa banyak perbedaan dan menentukan mana yang akan dipromosikan. 3. Mewujudkan dan Mengkomunikasikan Posisi. Perusahaan harus mengambil langkahlangkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen. Jika perusahaan memutuskan membangun posisi atas dasar mutu dan pelayanan yang lebih baik, maka harus mewujudkan posisi tersebut. Posisi tersebut dapat berkembang secara berangsur-angsur sesuai dengan lingkungan pemasaran yang selalu berubah.



2.3.



Marketing Mix Dalam marketing mix tanaman hias mencakup beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu



diantaranya memasarkan produk, promosi, distribusi, harga dan kemasan. Berikut adalah penjelasanya. 6



2.3.1 Produk Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. Produk usaha bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu produk utama dan produk pendukung. Usaha penjualan tanaman hias ini lebih baik lagi bila melakukan survey kebutuhan pelanggan terlebih dahulu agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka. Dari hasil survey tersebut, bisa ditentukan jenis-jenis apa saja yang bisa disediakan di kios tanaman hias “Taman Puspa”. 2.3.2 Harga Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu mudah, meski tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah melihat harga pesaing. “Taman Puspa” harus menentukan ingin harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing. Untuk menentukan harga yang lebih mahal bisa dilakukan dengan pengemasan (diletakkan di pot keramik yang lebih mahal) sehinga harganya tentu lebih mahal. Dalam bisnis tanaman hias, terdapat strategi-strategi penentuan harga yang bisa dilakukan, antara lain : Ø Block Pricing : Bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nursery yang menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran.



7



Ø Commodity Bundling : Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual Ø Price Discrimination :



Diskriminasi harga artinya konsumen yang sama diberi harga berbeda karena pembelian volume berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000,per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000,- per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek.



Harga



yang



diberikan



lebih



rendah



dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita. 2.3.3 Promosi Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah : Ø Open house dan Promosi dari mulut ke mulut : Mulailah dari tetangga yang paling dekat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal. Satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari tanaman hias yang dibeli. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.



8



Ø Iklan, yaitu penyebaran informasi produk melalui berbagai media.;Iklan yang murah bisa berbentuk brosur, leaflet dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah dimana konsumen berada. Dengan demikian informasi lengkap bisa didapatkan oleh target konsumen. Sebarkan juga brosur dan leaflet ke sejumlah instansi-instansi pemerintah yang sering mengadakan acara dan membutuhkan dekorasi berupa tanaman hias dan jangan ragu pula untuk beriklan di media massa seperti surat kabar dan radio. Ø Rajin mengikuti pameran tanaman hias: Belilah tanaman hias yang jarang terdapat di daerah setempat dan dipajang di depan stand untuk menarik pembeli.



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan diatas dapat disumpulkan bahwa : a. strategi pemasaran adalah suatu rencana yang menguraikan bagaimana sebuah usaha harus memahami konsumen agar dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai



tujuan-tujuan



perusahaan, meningkatkan



kinerja



perusahaan dan



menciptakan nilai tambah. b. segmentasi pasar (segmentation) yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok pembeli yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan tingkah laku konsumen. c. target pasar (targetting) yaitu mengevaluasi setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen sebagai calon target dengan potensi paling besar untuk dimasuki. d. posisi pasar (positioning) yaitu mengatur produk pada tempat yang jelas, diinginkan dan berbeda dengan tetap mempertimbangkan produk pesaing. e.



Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan.



10



DAFTAR PUSTAKA



David FR. 2006. Managemen Strategi. Edisi 10. Budi IS , penerjemah; Jakarta: Salemban Empat. Terjemahan dari: Strategic Management. Koler P dan Keller KL. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Molan B, penerjemah; Jakarta: PT Indeks. Terjemahan dari: Marketing Management.. 2009. Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Sabran B, penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Marketing Management. Maulani Ani. 2009. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Tauco Cap biruang Cianjur, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen: Persepsi Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta : Prenada Media Group. Sumarwan U, Fachrodji A, Nursal A, et al. 2010. Pemasaran Strategik Persepsi Value-Base Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor: IPB Press. Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.



11