Makalah Pembiayaan Dan Efisiensi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBIAYAAN DAN EFISIENSI PENDIDIKAN



Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Finansial Pendidikan



OLEH: TONGAT NIM: 4002193016 Semester/Prodi : I/PEDI-A



Dosen Pembimbing: Dr. AMIRUDDIN SIAHAAN, M.Pd.



PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ...................................................................................................



i



BAB I : PENDAHULUAN............................................................................



1



BAB II : PEMBIAYAAN DAN EFISIENSI PENDIDIKAN .....................



3



A. Konsep Efisiensi Pendidikan ...........................................................



3



B. Efisiensi Internal ..............................................................................



6



C. Efisiensi Eksternal ...........................................................................



7



D. Analisis Keefektifan Biaya ..............................................................



9



BAB III PENUTUP. ......................................................................................



11



A. Kesimpulan ......................................................................................



11



B. Saran ................................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................



12



i



1



BAB I PENDAHULUAN



Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati. Pendidikan bukan merupakan kegiatan yang murah, sekalipun pemerintah menyelenggarakan kegiatan pendidikan tidak usah membayar bagi masyarakat umum. Masyarakat bahkan menilai biaya pendidikan sudah menggila, karena biaya pendidikan yang dia lihat jauh diatas kemampuan membayar dan pendapatan riil yang dia terima tiap bulan.1 Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk menghasilkan peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan



1



Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan (Yokyakarta: Suryajaya Press, 2007) h.



31.



1



2



lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran. Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien.



3



BAB II PEMBIAYAAN DAN EFISIENSI PENDIDIKAN



A. Konsep Efisiensi Pendidikan Efisensi menjadi salah satu fokus penelahaan ilmu ekonomi pendidikan. Dibidang ekonomi, kata ekonomis juga sering dipersepsi sebagai efisiensi. Misalnya, fase istilah tidak ekonomis merupakan frasa pengganti tidak ekonomis. Diluar kerangka uang atau material, efisiensi juga dapat digantikan dengan dimensi waktu dan tenaga. Kata efisiensi juga bermakna penghematan, yaitu penghematan tenaga, hemat waktu dan hemat gerakan. Menurut Windham, dalam Ace Suryadi bahwa efiesiensi adalah sebagai suatu keadaan yang menunjukkan bahwa tingkat keluaran secara optimal dapat dihasilkan dengan menggunakan komposisi masukan yang minimal atau memelihara suatu tingkat keluaran tertentu dengan tingkat masukan yang tidak berubah atau yang lebih rendah.2 Sedangkan menurut Nanang Fattah efisiensi adalah menggambarkan hubungan antara input dan output. Suatu sistem yang efisien ditunjukkan oleh keluaran yang lebih untuk sumber masukan.3 Efisensi juga dapat diberi makna sebagai



proses



kegiatan



yang



mampu



melahirkan



suasana:



kondusif,



menyenangkan, merangsang kreativitas, mendorong prestasi dan iklim yang sehat.4 Kemampuan subyek atau kelompok subyek untuk menciptakan kondisi seperti mereka dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok, fungsi, prosedur, kriteria hasil. Efisiensi umumnya merujuk pada pertanyaan bagaimana sumber-sumber yang ada harus dialokasikan untuk menghasilkan barang dan jasa yang berbeda bentuk dan nilainya. Untuk mengubah satu atau beberapa jenis barang menjadi bentuk lain diperlukan energi, waktu, upah, tenaga manusia, peralata dan lain-lain. Setelah menjadi barang atau jasa yang berwujud lain, terjadilah nilai tambah. Selain itu efisiensi dapat diberi makna dengan menggunakan beberapa persfektif



2



Ace Suryadi, Pendidikan Investasi SDM dan Pembangunan (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 110. 3 Nanang Fattah, Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 35. 4 Sudarwan Danim, Ekonomi Sumber Daya Manusia (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 40.



3



4



dan denggan cara-cara yang berbeda pula. Di bidang ekonomi, utilitas sumbersumber dapat disebut memenuhi kriteria efisiensi juka dengan menggunakan cara tertentu didapatkan hasil yang lebih optimal menurut kriteria yang telah ditetapkan. Efisiensi juga bermakna tidak diperlukannya alokasi sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, kecuali sumber-sumber yang telah ditetapkan dan disepakati sejak program itu dirumuskan. Dalam kaitannya dengan kesejahteraan, efisiensi bermakna bahwa upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang berkaitan dengan barang dan jasa, dengan tidak mengurangi persyaratan minimum yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan itu, tidak menguras hak milik yang lain. Di sinilah terjadi apa yang disebut oleh para ekonom sebagai kesejahteraan ekonomi. Efisensi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisensi teknis menunjuk pada pencapaian tingkat atau kuantitas tertentu atau kelauaran fisik sebagai produk dari kombinasi semua jenis dan tingkat masukan yang berbeda. Sedangkan efisiensi ekonomis menunjuk pada penempatan ukuran-ukuran kegunaan atau harga pada masukan yang digunakan dan keluaran yang dicapai.5 Konsep efisiensi sangat relevan bagi ilmu ekonomi pendidikan. Sejak munculnya pengakuan ini, sebagian besar penelitian dalam bidang ekonomi pendidikan banyak berfokus pada pertanyaan bagaimana sumber-sumber masyarakat harus dialokasikan pada investasi pendidikan dan bentuk-bentuk lain investasi. Efisiensi usaha ekonomi pun relatif, misalnya sangat mungkin masih bisa menabung jika anak-anaknya disekolahkan di dalam negeri. Sebaliknya hanya sampai pada titik impas atau mungkin defisit, ketika anak-anaknya disekolahkan diluar negeri. Keputusan masyarakat atau keluarga untuk melakukan investasi dalam bentuk dan jenis apa sangat ditentukan oleh nilai-nilai yang dikandung keluarga atau masayrakat. Disamping stimulan yang didapat dari lingkungan. Menurut Nanang Fattah efisiensi pendidikan memiliki kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai



5



Suryadi, Pendidikan., h. 111.



5



optimalisasi yang tinggi. 6 Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relative lebih randah jika kita bandingkan dengan Negara lain yang tidak mengambil sitem free cost education. Namun mengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itu tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dan sepadan untuk biaya pendidikan. Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya. Untuk mengukur efisiensi sebuah sekolah suatu negara ternyata tidak mudah karena sulit didefinisikan dan diukur luarannya. Disamping analisis terhadap nilai yang didapat dari hasil transformasi atas masukan pendidikan tidaklah mudah karena sifatnya terlalu lunak, berbeda dengan tranformasi bahan mentah menjadi barang jasi pada sebuah proses produksi. Suatu program pendidikan yang efisien ialah yang mampu menciptakan keseimbangan antara sumber-sumber yang di butuhkan dan yang ada atau tersedia guna mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, mutu pendidikan dapat dipahami sebagai kemampuan dari suatu sistem pendidikan untuk mengalokasikan sumber-sumber pendidikan secara adil sehingga setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk



6



Fattah, Ekonomi., h.35



6



mendayagunakan sumber-sumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil yang optimal. B. Efisiensi Internal Dalam sistem pendidikan apabila memiliki efisiensi internal akan menghasilkan output yang diharapkan dengan biaya minimum. Dengan input tertentu dapat memaksimalkan output yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan, antara lain: 1. Menurunkan biaya operasional 2. Memberikan biaya prioritas anggaran terhadap komponen-komponen input yang langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar 3. Meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas, fasilitas belajar 4. Meningkatkan kualitas KBM 5. Meningkatkan motivasi kerja guru, dan 6. Memperbaiki rasio guru-murid.7 Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur efisiensi internal adalah sebagai berikut : 1. Rata-rata lama belajar, seorang lulusan menggunakan waktu belajar dapat dilakukan dengan metode mencari statistik kohort (kelompok belajar). Hal tersebut dapat dihitung dengan cara jumlah waktu yang dihabiskan lulusan dalam suatu kohort dibagi dengan jumlah lulusan dalam kohort tersebut. 2. Input-Output Ratio, adalah perbandingan antara murid yang lulus dengan murid yang masuk dengan memperhatikan waktu yang seharusnya ditentukan untuk lulus, artinya dibandingkan antara tingkat masukan dengan tingkat keluaran.8 Berdasarkan hal-hal di atas, maka masukan pendidikan, proses pendidikan, hasil pendidikan dan lingkungan harus terus dikelola dan terbina secarra optimal dengan memperoleh tingkat efisien yang tinggi. Konsep efisiensi Internal dikaitkan dengan perbandingan antara biaya input pendidikan dan efektivitasnya dalam mendukung hasil-hasil belajar. Aspek efisisensi internal dari suatu sekolah 7 8



Fattah, Ekonomi., h. 36. Fattah, Ekonomi., h. 36-38.



7



bukan hanya bergantung pada karakteristik administratif, melainkan pemberian rangsangan yang dapat memotivasi perilaku siswa, guru dan kepala sekolah. Efisiensi internal sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu: 1. Faktor Intitusional Secara



intitusional,



peningkatan



efisiensi



akan



ditentukan



oleh



keberhasilan sistem pendidikan dalam: (1) menjabarkan secara jelas tujuan pendidikan ke dalam proses pendidikan pada masing-masing jenjang dan jenis pendidikan (2) penyusunan materi dan orientasi, serta struktur program pendidikan berdasarkan tujuan pendidikan. 2. Faktor Manajerial Adapun secara manajerial, efisiensi internal berkaitan dengan aspek-aspek pengelolaan pendidikan yang mengacu pada: (1) komponen masukan, seperti karakteristik siswa, guru, biaya, sarana dan prasarana pendidikan; (2) proses pendidikan, pengelolaan PBM dan pengelolaan sekolah; dan (3) keluaran, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Cara agar sumber-sumber daya yang ada di sekolah mencapai efisiensi dapat dilakukan hal berikut ini: a. Sistem sekolah yang terorganisasi secara efisiensi b. Kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pengelola satuan pendidikan, dan c. Mutu masukan yang harus disediakan untuk melaksanakan program pendidikan



sebagai



garapan



dalam



ilmu



ekonomi



pendidikan,



pengembangan sumber daya manusia telah didekati dari sudut pandang teori human capital sebagai salah satu penerapan penting dalam investasi pendidikan



untuk



pembangunan



khususnya



yang



menyangkut



pertumbuhan ekonomi.9



C. Efisensi Eksternal Efisiensi eksternal sering dihubungkan dengan metode cost benefit analysis, yaitu rasio antara keuntungan finasial sebagai hasil pendidikan dengan



9



Fattah, Ekonomi., h. 42



8



seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan.10 Analisis efisiensi ekternal berguna untuk menentukan kebijakan dalam pengalokasian biaya pendidikan, juga merupakan pengakuan sosial terhadap lulusan atau hasil pendidikan. Secara konseptual efisiensi eksternal dikaitkan dengan analisis keuntungan atas investasi pendidikan dari pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan. Dalam memeprhitungkan investasi tersebut ada dua hal yang penting, yaitu : menghasilkan kemampuan yang memiliki nilai ekonomu dan nilai guna dari kemampuan. Dalam menganalisis efisiensi eksternal, tentunya pendidikan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: 1. Keuntungan perorangan 2. Keuntungan masyarakat Keuntungan perorangan yaitu perbandingan keuntungan pendidikan kepada individu dengan biaya pendidikan dari individu yang bersangkutan. Keuntungan masyarakat yaitu, perbandingan keuntungan pendidikan kepda masyarakat dengan biaya pendidikan dari masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahw efisiensi internal dan efisiensi eksternal mempunyai kaitan yang sangat erat. Efisiensi eksternal pendidikan meliputintingkat balik ekonomi dan investasi pendidikan pada umumnya, alokasi pembiayaan bagi jenis dan jenjang pendidikan. Jika output menunjuk pada tujuantujuan internal sistem pendidikan, seperti putus sekolah, angka pengulangan, dan pencapaian tujuan kurikulum, maka fokus nalisisnya pada efisiensi internal sistem pendidikan itu sendiri. Kedua aspek itu saling melengkapi satu sama lain dalam menentukan efisiensi sistem pendidikann secara keseluruhan. Upaya-upaya dalam meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan perlu diarahkan pada hal-hal pokok berikut, yaitu: 1. Pemerataan kesempatan memasuki sekolah (equality of access) 2. Pemerataan untuk bertahan di sekolah (equality of survival) 3. Pemerataan



kesempatan



untuk



belajar(equality of output), dan



10



Fattah, Ekonomi., h. 38.



memperoleh



keberhasilan



dalam



9



4. Pemerataan kesempatan menikmati manfaat pendidikan dalam kehidupan masyarakat (equality of outcome) D. Analisis Keefektifan Biaya Teknik analisis ekonomi digunakan untuk menganalisis hubungan antara masukan dan luaran dalam pendidikan. Diantaranya adalah analisis kefektifan biaya yang dimaksudkan untuk membandingkan efisiensi beberapa alternatif usaha pendidikan untuk mencapai tujuan yang sama. Beberapa contoh mengenai analisis keefektifan biaya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian untuk mengetahui apakah lebih efektif secara pembiayaan jika sebuah balai penataran atau pelatihan merekrut dan mengangkat sendiri widyaiswara dibandingkan dengan menggunakan strategi outsourcing atau menggunakan tenaga ahli dari luar dengan pola kontrak dan sejenisnya. 2. Penelitian untuk mengetahui apakah secara pembiayaan dan hasil yang dicapai, penggunaan metode mengajar untuk mata pelajaran tertentu dengan media pembelajaran yang tertentu pula lebih efektif dibandingkan dengan cara lain. 3. Penelitian untuk mengetahui apakah secara ekonomis lebih efektif jika sekolah kejuruan memiliki bengkel yang lengkap untuk keperluan praktik anak didik sekaligus sebagai fungsi usaha dibandingkan dengan menggunakan pendekatan pendidikan sistem ganda.11 Penelitian yang disebutkan di atas dilakukan untuk membuktikan pilihan macam apa yang dapat melahirkan suatu lulusan secara efektif dengan pembiayaan dan pengorbanan sumber-sumber terendah. Luarannya dapat berupa skor ujian akhir, kemampuan mendemonstrasikan keterampilan dan waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Menurut Nanang Fattah efisiensi biaya pendidikan hanya akan ditentukan oleh ketepatan di dalam mendayagunakan anggaran pendidikan dengan memberikan prioritas pada faktor-faktor input pendidikan yang dapat memacu pencapaian prestasi belajar siswa. Dengan demikian untuk mengetahui efisiensi biaya pendidikan biasanya digunakan metode analisis keefektifan biaya yang 11



44.



Sudarwan Danim, Ekonomi Sumber Daya Manusia (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h.



10



memperhitungkan besarnya kontribusi setiap masukan pendidikan terhadap efektivitas pencapaian tujuan pendidikan atau prestasi belajar. 12 Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana/program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk menghasilkan peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran. Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan dana dalam pendidikan lebih mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan waktu dan tenaga 12



Fattah, Ekonomi., h. 35.



11



BAB III PENUTUP A. Keseimpulan Efisiensi mengambarkan hubungan antara input dan output, atau antara masukan dan keluaran. Suatu sistem yang efisien ditunjukkan oleh keluaran yang lebih untuk sumber masukan (sources input). Maka dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya efisiensi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu: efisiensi internal dan efisiensi eksternal 2. Efisiensi internal sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu: Faktor Intitusional dan Faktor Manajerial 3. Dalam menganalisis efisiensi eksternal, tentunya pendidikan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu: keuntungan perorangan dan keuntungan masyarakat 4. Upaya-upaya dalam meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan perlu diarahkan pada hal-hal pokok berikut, yaitu: pemerataan kesempatan memasuki sekolah (equality of access, pemerataan untuk bertahan di sekolah (equality of survival), pemerataan kesempatan untuk memperoleh keberhasilan



dalam



belajar(equality



of



output),



dan



pemerataan



kesempatan menikmati manfaat pendidikan dalam kehidupan masyarakat (equality of outcome)



B. Saran Makalah ini jauh dari kesempurnaan tentunya masih ada kesalahan di sana-sini makala oleh karena itu penulis menyarankan agar para pembaca merujuk dan mencari refrensi lain yang berkaitan dengan pembahasan makalah ini guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.



11



12



DAFTAR PUSTAKA



Danim, Sudarwan. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2004. Fattah, Nanang. Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, Yokyakarta: Suryajaya Press, 2007. Suryadi,



Ace. Pendidikan Investasi SDM dan Pembangunan, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.



12