Makalah Pembuatan Tape Singkong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH CARA MEMBUATAN TAPE



Disusun Oleh : 1. Febiyan Kirani 2. Tika Puspita Sari 3. Pitri Nipita Sari 4. Tri Astuti 5. Haris Saputra 6. Nanang Suryana



KELAS X IPA 1



SMA NEGRI 1 TANJUNG LAGO TAHUN AJARAN 2019-2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah praktikum yang berjudul “Cara Membuat Tempe”. Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Pelajaran IPA 1 kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Lago.. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada guru dan teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan karya tulis ini.



Tanjung Lago, 09 Desember 2019



Penulis



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus



sp.;



khamir Saccharomycopsis



fibuligera, Saccharomycopsis



malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus



sp. dan Bacillus



sp. Kedua



kelompok



mikroorganisme



tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.



1.2. Permasalahan Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah proses fermentasi makanan itu? 2. Bagaimana proses fermentasi pada Tape Singkong ? 3. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan Tape Singkong ? 4. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan Tape Singkong ?



1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah: 1. Mendeskripsikan



pengertian



fermentasi



makanan



dan



menyebutkan



faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada Tape Singkong? 2. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan Tape Singkong ? 3. Menjelaskan tujuan fermentasi makanan? 4. Menyebutkan nama jamur yang menyebabkan fermentasi pada Tape Singkong!



1.4. Metode Penulisan Penulisan praktikum ini dibuat dengan menggunakan metode langsung membuat tape singkong (metode percobaan).



1.5. Kegunaan Penulisan Hasil penulisan praktikum ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat mengembangkan proses fermentasi makanan, khususnya yang terjadi Tape Singkong dengan baik dan benar.



BAB II LANDASAN TEORI



2.1. Pengertian Fermentasi Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.



Persamaan Reaksi Kimia C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol) Dijabarkan sebagai berikut: Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.



2.2. Teori – teori yang akan disajikan 



Pemanfaatan Fermentasi







Proses penelitian pada pembuatan Tape Singkong







Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan.



2.3. Landasan Pembahasan Penulisan Dengan adanya fermentasi, kita dapat memanfaatkan keahlian khusus untuk menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalam fermentasi pembuatan tape singkong. .



BAB III PROSES PENELITIAN



3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong a) Alat : 1)



Baskom



2)



Panci



3)



Sendok Nasi dan sendok makan



4)



toples/ tempat fermentasi



5)



Piring



b) Bahan : 1)



1 Kg Singkong



2)



Ragi tape, dihaluskan



3)



Daun pisang untuk alas



3.1.1. Metoda Penelitian Penelitian ini menggunakan metoda: 1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat Tape Singkong



3.2.2. Proses Penelitian Proses penelitian adalah dengan terjun langsung membuktikan sendiri untuk membuat tape singkong: Langkah-langkah pekerjaan : a) Kukus singkong hingga matang,usahakan tidak terlalu matang agar tidak benyek. b) Setelah dingin, tata singkong dalam toples bertutup yang telah dialasi daun pisang, dengan



toples steril agar tidak ada bakteri yang menghambat



proses fermentasi. c) Taburi dengan ragi tape hingga rata. d) Tutup kembali dengan daun pisang lalu tutup dengan tutup toples. Diamkan di tempat hangat selama 3 hari.



Saat sudah ditutup dengan menggunakan tutup toples/bekal di sinilah terjadi proses fermentasi.



3.2.3. Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada singkong terjadi ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan dari air tape . Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Persamaan Reaksi Kimia C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol) Dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.



BAB IV PENUTUP



Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi



Saccharomyces cereviceae



tidak pecah apabila terdapat udara yang



mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985. www.wikipedia..com www.blogspot.com Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990