Makalah Pemicu 5 Blok 2 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK BLOK 2 KETERAMPILAN BELAJAR PEMICU 5



BERDEBAT DAN BERARGUMEN



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2



DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Widayati, M.Hum Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019



KELOMPOK 2 KETUA



: ZAFIRA ALFAN MADHY



SEKRETARIS : ANNISA MARDHATILLAH ANGGOTA



(190600159) (190600123)



:



1. INDAH NURHALIZA



(190600007)



2. GIAN ANANTA SIDABUTAR



(190600008)



3. SITI ALDIYAH ZANI SIREGAR



(190600009)



4. ISMAHANI AKILAH DALIMUNTHE



(190600010)



5. SITI KHOLIJAH HARAHAP



(190600011)



6. ARUM GRAHINI KUSUMADEWI



(190600012)



7. ELWIN STANLEE



(190600122)



8. JENIFER REBEKA PASARIBU



(190600124)



9. NABILAH NUR AMIRAH



(190600125)



10. NURUL HANINA



(190600126)



11. DINDA ASSYURA ALKHAIR



(190600127)



12. NAOMI ELAINE



(190600160)



13. WAN NADIRA HUMAIRA



(190600161)



14. SALSABILA AZZAHRA HARAHAP



(190600162)



15. AYU ANDIRA



(190600163)



16. HAMIDAH



(190600164)



17. NUR FATINIE BINTI ANIZAN



(190600217)



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat-Nya kami mampu menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok pemicu 5 blok 2 yang berjudul “Berdebat dan Berargumen”. Laporan ini merupakan hasil diskusi kelompok 2 (dua) pada pemicu 5 yang dilaksanakan Senin, 21 Oktober 2019, jam 13.30-15.30 WIB. Kami harap laporan ini dapat memenuhi standar kriteria dari tugas pemicu 5 blok 2 dan dapat bermanfaat bagi kita kedepannya. Namun, adapun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca guna perbaikan dan peningkatan kualitas laporan selanjutnya di masa mendatang. Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat bimbingan dan bantuan dari dosen fasilitator; Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si & teman-teman yang telah membantu proses penyusunan ini. Semoga laporan hasil diskusi ini dapat bermanfaat bagi kita dan pembaca kedepannya.



Medan, 21 Oktober 2019



Penyusun (Kelompok 2)



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Budaya publikasi ilmiah di Indonesia sudah semakin marak, khususnya di kalangan sivitas akademika. Hal ini dikarenakan bertambahnya kesadaran para peneliti akan pentingnya mempublikasikan karya ilmiahnya. Publikasi ilmiah juga sangat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran. Salah satu publikasi ilmiah yang sering dijumpai adalah jurnal. Jurnal berisi beberapa artikel ilmiah sesuai tema jurnal dan terbit secara berkala. Artikel ilmiah merupakan salah satu sumber pendidikan yang biasa digunakan di perguruan tinggi. Artikel ilmiah memiliki posisi tertinggi sebagai sumber pembelajaran yang valid karena artikel ilmiah disusun melalui proses penelitian maupun nonpenelitian dengan tahapan penyeleksian oleh jurnal sebelum artikel ilmiah dipublikasikan. Artikel ilmiah disusun sesuai kaidah tertentu yang telah disepakati dan beberapa tahapan pembuatan. Makalah laporan hasil diskusi pemicu ini memuat hal-hal penting dalam penulisan artikel ilmiah untuk dapat bermanfaat dalam penulisan artikel ilmiah.



1.2.KASUS Nama Pemicu : Berdebat dan Berargumen Penyusun



: Dr. Dwi Widayati, M.Hum Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D



Tanggal/Waktu : 21 Oktober 2019/13.30-15.30



Skenario : Anda pernah membaca artikel ilmiah? Ternyata artikel ilmiah ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional. Konvensi itu harus diikuti. Kalau tidak, Anda sebagai insan akademik tidak akan dapat menyesuaikan diri dan tidak dapat mengambil bagian secara penuh dalam percaturan keilmuan. Dengan artikel ilmiah Anda dapat mengomunikasikan kompetensi keilmuan Anda kepada pihak lain. Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah di



bidang tertentu (Rifai, 1995:57-95). Jenis-jenis teks akademik yang lain adalah buku, laporan penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya. Artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel nonpenelitian (serta artikel ilmiah populer, sebagai subjenis yang lain). Pada dasarnya, artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disajikan dalam bentuk artikel. Artikel nonpenelitian tidak didasarkan pada penelitian, dan biasanya merupakan ulasan konsep. Karena itu, artikel nonpenelitian juga disebut artikel konseptual (Wiratno, 2014). Artikel konseptual pada umumnya berisi pemikiran teoretis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis secara kritis. Adapun artikel ilmiah populer relatif sama dengan artikel konseptual, yaitu artikel ilmiah yang lebih bergaya informal yang antara lain ditandai oleh penggunaan bahasa seharihari. Apabila artikel penelitian dan artikel konseptual dipublikasikan di jurnal atau dipresentasikan di forum seperti lokakarya dan seminar, artikel ilmiah populer biasanya dimuat di koran atau majalah, khususnya di kolom opini.



Pertanyaan : 1.



Apa yang dimaksud dengan artikel ilmiah?



2.



Bagaimana artikel ilmiah disusun? Adakah konvensi yang harus diikiuti?



3.



Bacalah artikel konseptual yang berjudul “Memosisikan Kembali Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing di Indonesia” (Wiratno, 2002). Identifikasikanlah apakah artikel tersebut mengandung struktur teks abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^ pembahasan^simpulan.



4.



Seandainya struktur teksnya tidak seperti di atas, disusun dengan judul-judul apakah babbab yang ada? Berikan penilaian apakah bab-bab itu sesuai dengan cakupan pengetahuan yang disajikan di dalamnya. Anda dapat mengubah judul-judul bab itu, asalkan Anda dapat berargumentasi mengapa Anda memberikan judul-judul seperti yang Anda harapkan.



BAB 2 PEMBAHASAN 1.



Apa yang dimaksud dengan artikel ilmiah? Artikel ilmiah adalah tulisan yang berisi ide, gagasan, dan hasil pemikiran dari seseorang atau sekelompok orang setelah melalui proses penelitian, pengamatan, kajian, dan evaluasi ke dalam suatu bentuk laporan tertulis sesuai dengan sistematika, metode, dan kaidah tertentu yang telah disepakati, sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat diuji kebenarannya untuk selanjutnya dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Ciri-ciri artikel ilmiah :



2.







Berisi ide seseorang atau sekelompok orang tentang suatu masalah,







Dibuat dengan proses penelitian atau nonpenelitian,







Ditulis menggunakan kaidah yang disepakati,







Dimuat dalam jurnal



Bagaimana artikel ilmiah disusun? Adakah konvensi yang harus diikuti? Proses pembuatan artikel ilmiah penelitian dan nonpenelitian adalah observasi, menemukan ide, membuat subtopik, membuat artikel ilmiah, revisi, dan publikasi. Terdapat beberapa perbedaan antara sistematika penulisan artikel penelitian dan nonpenelitian. Sistematika penulisan artikel ilmiah : 1. Judul. Merupakan identitas yang mewakili seluruh isi artikel ilmiah. Judul yang baik adalah judul yang menggambarkan seluruh isi artikel namun tidak terlalu panjang, mudah dipahami, dan menarik. Maksimal 10 kata jika berbahasa Inggris dan 12 kata jika berbahasa Indonesia. 2. Identitas penulis. Berisi nama tanpa gelar, institusi, alamat, dan alamat email penulis. 3. Abstrak. Ringkasan dari keseluruhan isi artikel ilmiah, berbahasa Indonesia (jurnal nasional) atau berbahasa Inggris (jurnal internasional). Unsur-unsur abstrak adalah masalah yang diteliti, metodologi yang digunakan, hasil penelitian, serta kesimpulan dan saran. Ada berbagai jenis abstrak yang digunakan dalam artikel ilmiah dan setiap jenis artikel ilmiah memiliki variasi abstrak yang berbeda. 4. Kata kunci. Sebanyak 3-5 kata.



5. Pendahuluan. Memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan hipotesis. Pada artikel nonpenelitian, pendahuluan berisi gambaran topic yang akan dibahas. 6. Kajian teori. Kajian teoritis berdasarkan berbagai sumber. Pada artikel nonpenelitian, kajian teori menyatu dengan hasil dan pembahasan yang dibuat dengan subjudul sesuai topik bahasan. 7. Metodologi penelitian : Berisi rancangan penelitian, objek, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Artikel penelitian (contohnya riset dan laporan kasus) dan nonpenelitian (literature review). Biasanya, artikel yang mencantumkan metodologi penelitian adalah artikel jenis penelitian. Pada artikel penelitian, metodologi menjelaskan jenis penelitian yang dilakukan. Pada artikel nonpenelitian, metode penelitian tidak dijadikan sebagai subjudul. 8. Hasil penelitian. Hasil penelitian terdapat pada artikel ilmiah penelitian. Artikel nonpenelitian menyajikan hasil penelitian dengan subjudul sesuai tema bahasan dan menyatu dengan kajian teori dan pembahasan. 9. Pembahasan atau discussion (opsional). Pembahasan biasanya terdapat pada artikel penelitian. Pembahasan menjadi penting apabila ada perbedaan hasil penelitian dengan penelitian-penelitian sebelumnya. 10. Kesimpulan dan saran. 11. Ucapan terima kasih atau acknowledgement (opsional). 12. Referensi atau daftar pustaka. Ada berbagai format penulisan daftar pustaka. Contohnya APA, Harvard, Chicago, MLA, Turabian, dll. Daftar pustaka ditulis menggunakan salah satu format yang telah disepakati dan konsisten. 13. Lampiran atau appendix (opsional) : Berisi hasil penelitian yang dapat mengganggu struktur artikel jika diletakkan pada bagian isi artikel. Contohnya penelitian dengan kuisioner. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel ilmiah : 



Sistematis dan informatif,







Tidak plagiat,







Objektif,







Bahasa baku,







Ringkas dan mudah dipahami,







Pada umumnya, maksimal 15 halaman.



3.



Bacalah artikel konseptual yang berjudul “Memosisikan Kembali Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing di Indonesia” (Wiratno, 2002). Identifikasikanlah apakah artikel tersebut mengandung struktur teks abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^ pembahasan^simpulan. 



Abstrak. Artikel memiliki abstrak seperti di bawah ini.



Abstrak Pokok masalah yang diajukan pada paper ini adalah perlunya meninjau kembali posisi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan model pendidikan dan pengajaran bahasa di Indonesia. Masalah tersebut didasarkan pada dua asumsi. Di satu sisi, bahasa sering dianggap sebagai bidang yang kurang penting apabila dibandingkan dengan bidang lain; di sisi lain, pendidikan dan pengajaran bahasa di Indonesia belum didasarkan pada potensi kedwibahasaan dan prinsip-prinsip literasi. Dengan membandingkan model-model pendidikan bahasa di sejumlah negara dengan pendidikan bahasa di Indonesia, pada paper ini ditawarkan sebuah model pendidikan bahasa yang tidak hanya mengajarkan bahasa sebagai mata pelajaran, tetapi sebagai media pengajaran dengan mempertimbangkan ketiga kelompok bahasa di atas secara demokratis. Untuk itu, dalam pengajaran bahasa pemaduan kandungan materi ke dalam bahasa disarankan untuk diterapkan. Kata kunci: model, bahasa, kedwibahasaan, literasi. 



Pendahuluan. Artikel memiliki pendahuluan seperti di bawah ini. 1.



Pendahuluan Paper ini berkenaan dengan bagaimana bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan



bahasa asing seharusnya diperlakukan atau diposisikan dari sudut pandang demokrasi bahasa. Untuk itu, perlu dilihat kembali kedudukan ketiga kelompok bahasa tersebut. Pada saat yang sama, untuk mendapatkan model pendidikan dan pengajaran bahasa yang cocok, juga perlu disimak kembali bagaimana ketiga kelompok bahasa itu diajarkan….. 



Tinjauan pustaka dan pembahasan disatukan menjadi beberapa subjudul. 2.



Pendidikan Bahasa dan Literasi Pada kelompok pertama, sebagai bahasa nasional di Indonesia dan sebagai alat



komunikasi secara luas sekaligus, Bahasa Indonesia digunakan sebagai media pengajaran di semua tingkat pendidikan, dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi….. 3.



Pendidikan Bahasa di Latar Multilingual and Multikultural Terdapat beberapa megara multilingual dan multikultural, seperti Inggris, Amerika



Serikat, dan Australia…..



4.



Mengajarkan Bahasa Bersama-sama dengan Mengajarkan Bidang Ilmu Untuk mendukung pengajaran bahasa yang dilaksanakan pada konteks literasi, dan



untuk menggarisbawahi model pendidikan bahasa dalam kerangka kedwibahasaan, berikut ini akan ditawarkan model pengajaran bahasa yang di dalamnya bahasa dan kandungan bidang ilmu yang disampaikan diajarkan secara bersama-sama….. 



Pembahasan dan simpulan pada artikel ini ditampilkan dengan subjudul implikasi. 5.



Implikasi Setelah mereview beberapa model pendidikan kedwibahasaan di sejumlah negara



dan membandingkan model-model itu dengan pendidikan bahasa di Inodneisa, pada paper ini telah ditawarkan sebuah model pendididkan bahasa yang mempertimbangkan ketiga kelompok bahasa tersebut sebagai media pengajaran, tidak sebatas sebagai mata pelajaran…..



4.



Seandainya struktur teksnya tidak seperti di atas, disusun dengan judul-judul apakah babbab yang ada? Berikan penilaian apakah bab-bab itu sesuai dengan cakupan pengetahuan yang disajikan di dalamnya. Anda dapat mengubah judul-judul bab itu, asalkan Anda dapat berargumentasi mengapa Anda memberikan judul-judul seperti yang Anda harapkan. Mengubah subjudul 5. Implikasi menjadi kesimpulan. Kata implikasi biasanya terdapat pada artikel penelitian. Implikasi merupakan efek yang dapat ditimbulkan pada masa mendatang. Implikasi menunjukkan kontribusi artikel dalam pembahasannya untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Artikel ini memang menjelaskan sebuah model pembelajaran baru, namun hal ini lebih cocok dijadikan sebagai kesimpulan dibandingkan implikasi. Karena pada artikel tidak dijelaskan mengenai model pembelajaran tersebut secara detail.



BAB 3 PENUTUP



3.1. KESIMPULAN Artikel ilmiah merupakan karangan yang dibuat sebagai hasil suatu ide melaui beberapa proses dan kaidah tertentu pada sebuah jurnal ilmiah. Penulisan artikel ilmiah memiliki konvensi dan kriteria yang harus diikuti. Konvensi setiap jurnal berbeda-beda, hal ini disebut house style atau gaya selingkung. Sistematika penulisan artikel juga berbeda-beda. Perbedaan sistematika penulisan tergantung pada jenis artikel. Artikel konseptual berbeda dengan artikel penelitian.



DAFTAR PUSTAKA Alisyahbana, S.T. (1984). The Problem of Minority Language in the Overall Linguistic Problems of Our Time. Dalam Coulmas, F. Linguistic Minorities and Literacy. Berlin : Mounton Publisher. Jatmiko, W. dkk. (2015). Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Depok : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Suryoputro, G. dkk. (2012). Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Jakarta Selatan : Uhamka Press. Latunreng, W. dkk. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi dan Artikel Ilmiah. Jakarta Pusat : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia.