Makalah Penelitian Kuantitatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENELITIAN KUALITATIF MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam



Disusun Oleh: Kelompok 6



Dosen Pembimbing:



JURUSAN FAKULTAS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) KERINCI 2020 M/1442 H 1



KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirahim Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami mampu menyelesaikan Kliping ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berisikan tentang penjelasan ” Penelitian Kuantitatif” Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini . Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .



Sungai Penuh, Oktober 2020



2i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... B. Rumusan Masalah..................................................................... C. Tujuan Masalah......................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian penelitian kuantitatif............................................... B. Karateristik penelitian kuantitatif............................................. C. Desain penelitian kuantitatif..................................................... D. Tujuan penelitian kuantitatif..................................................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................... DAFATR PUSTAKA



3



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam peneltian dikenali stilah kuantitatif dan kualitatif. Di tingkat metodologi, sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal membaginya menjadi 2 yaitu: Pertama, mazhab penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kuantitatif, atau yang lebih populer dengan sebutan Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Kedua, mazhab penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Pendekatan Penelitian Kualitatif. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa kaitan pilihan memulai dan memilih suatu pendekatan atau metode ilmiah juga yang ada dalam penelitian tentu tidak bisa terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu untuk dapat memberikan pertimbangan dan keputusan mana yang lebih baik dalam penggunaan suatu pendekatan maka terlebih dahulu perlu dipahami masing-masing pendekatan tersebut. Atas dasar pernyataan diatas, maka kami menyusun sebuah makalah yang berisi mengenai Penelitian kuantitatif, prosedur penelitian kuantitatif, dan dimensi-dimensi penelitian kuantitatif yang sangat bermanfaat sekali terutama bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam lagi mengenai penelitian kuantitatif. B. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Apa pengertian penelitian kuantitatif? 2. Bagaimana karateristik penelitian kuantitatif? 3. Bagaimana desain penelitian kuantitatif? 4. Apa tujuan penelitian kuantitatif?



1



C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang akan di bahas, tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif 2. Untuk mengetahui karateristik penelitian kuantitatif 3. Untuk mengetahui desain penelitian kuantitatif 4. Untuk mengetahui tujuan penelitian kuantitatif



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kuantitatif Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.1 Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yg menekankan fenomena fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi



objektivitass



desain



penelitian



ini



dilakukan



dengan



menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.2 Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen



Sukmadinata, Nana Syaodih..Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PTRemaja Rosdakarya 2013), hlm 24 1



2



Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.



3



penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.3 Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai(value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya. Dalam hal pendekatan, penelitian kuantitatif lebih mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masingmasing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replicasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujian yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistic bukan pada makna secara kebahasaan dan kulturalnya.4 B. Karateristik Penelitian Kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif karakteristik utama adalah: 1. Menggambarkan masalah penelitian melalui deskripsi tren atau kebutuhan untuk penjelasan tentang hubungan antar variable



Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. (Depok: PT Rajagrafindo Persada 2014), hlm. 56 4 Salim Syahrum, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Cita Pusaka Media,2009). hlm. 45 3



4



2. Memberikan peran utama untuk literatur melalui menyarankan pertanyaan penelitian untuk diminta dan membenarkan masalah penelitian dan menciptakan kebutuhan untuk arah (Pernyataan tujuan dan pertanyaan atau hipotesis penelitian) penelitian 3. Membuat pernyataan mengapa memilih masalah yang hendak diteliti, tujuan, pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang spesifik, sempit, terukur, dan dapat diamati 4. Mengumpulkan data numerik dari objek penelitian menggunakan instrumen yang valid 5. Menganalisis tren, membandingkan kelompok, atau terkait variabel menggunakan



analisis



statistik,



dan



menafsirkan



hasil



dengan



membandingkannya dengan penelitian terdahulu 6. Menulis laporan penelitian dengan menggunakan standar, struktur yang sesuai dan kriteria evaluasi, dan mengambil suatu kesimpulan.5



C. Desain Penelitian Kuantitatif Desain penelitian kuantitatif beragam, diantara ragam desain penelitian social itu ada dua varian desain deskriptif kauntitatif dan desain kuantitatif eksplansi. Pada rancangan desain penelitian kuantitatif dimulai dengan secara teknis membicarakan masing-masing bagian kanstruksi desain penelitian seperti :6 1. Judul penelitian Judul penelitian berbeda dengan topik penelitian, namun tidak jarang topic penelitian langsung diangkat menjadi judul penelitian. Dalam hal mendesain judul penelitian maka perlu diperhatikan bahwa judul penelitian harus operasional dan merupakan potret sosok penelitian yang sesungguhnya. Judul penelitian yang layak adalah formuladi yang ekspresif 5



serta



menyatakan



dengan



padat



berisi



tentang



Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003),



hlm. 9 6



jelas,



Ibid, hlm56



5



permasalahan yang diteliti serta ruang penelitian bersangkutan. Judul penelitian adalah jendela laporan penelitian dan dengan kalimat pendek dapat menggambarkan seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan. 2. Latar belakang masalah Untuk membuat latar belakang masalah peneliti harus tahu dari mana dia memulai penelitiannya. Kalau penelitian ditujukan umtuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau mengkritisi kondep kebijakan maupun perundang-undangan tertentu, maka peneliti biasanya menemukan motif penelitian dari kejanggalan-kejanggalan teoritis sehingga peneliti memulai menjelaskan motifasi penelitian itu dari theoytical problem yang sementara ia temukan. Tetapi seandainya penelitian diperuntukkan bagi kesempurnaan atau kepentingan lainnya dari suatu implementasi dan evaluasi kebijakan yang ada atau yang akan dating, maka motivasi penelitian dimulai dari kejanggalan implementasi sampai dengan evaluasinya yang pernah dilakukan selama ini, sehingga kejanggalan i9ni dirumuskan sebagai empirical problem. Dalam memahami topik yang akan diteliti, peneliti dibantu oleh acuan pustaka yang relevan dengan topik tersebut. 3. Rumusan masalah Pada bagian rumusan masalah, peneliti diharapkan mampu menginventarisir masalah-masalah yang sudah jelas merupakan masalah yang akan diteliti. Masalah penelitian yang diajukan, umumnya dirumuskan dengan kalimat bertanya dan diformulasikan dalam kalimatkalimat yang jelas dan tidak bertele-tele. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variable-variabel penelitian ataupun hubungan antara variable itu terlihat dengan mudah dan kemudian tidak menimbulkan interpretasi lain terhadap rumusan tersebut. 4. Tujuan penelitian Ketika rumusan masalah sudah dibuat dengan baik maka formulasi tujuan penelitian mudah pula dirumuskan. Hal ini karena formulasi tujuan penelitian hanya mengikuti rumusan masalah dengan kalimat yang sedikit



6



diubah menjadi kalimat pertanyaan atau bentuk kalimat berita. Contohnya, kalua pada rumusan masalah dirumuskan kalimat “apa ada hubungan produktifitas kerja dan motifasi kerja”, maka pada tujuan penelitian dirumuskan kalimat,”ingin mengetahui hubungan antara prosuktifitas kerja dan motifasi kerja”. 5. Manfaat penelitian Pada bagian ini peneliti menjelaskan secara tegas, untuk apa penelitian itu dilakukan, apa manfaat toeritis maupun praktis dari penelitian itu. Secara umum, pentingnya penelitian dinyatakan bahwa temuan-temuan penelitian yang dilakukan akan dapat dimanfaatkan oelh pribadi, lembaga maupun masyarakat serta dalam rangka memperbanyak khazanah ilmu pengetahuan. 6. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka sering juga disebut dengan landasan teori dan merupakan uraian tentang teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian sekaligus juga menjadi landasan teori dalam penelitian ini. Landasan teori dimulai dari mapping hasil penelitian terdahulu yaitu menelusuru penelitian-penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian kali ini. Hal ini dimaksud untuk mengukur originalitas penelitian dan untuk menempatkan posisi penelitian yang akan dilakukan dalam khazanah ilmu penelitian secara keseluruhan terhadap masalah yang akan diteliti ini. Mapping hasil penelitian diteruskan dengan mapping teori, yaitu teori-teori apa yang sesuai dengan masalah penelitian sampai pada keputusan teori apa yang akan digunakan dalam penelitian ini. 7. Hipotesis penelitian Hipotesis penelitian adalah pernyataan sementara terhadap hasil penelitian. Oleh karenanya hipotesis adalah ramalan terhadap hasil penelitian nanti. Sifat hipotesis yang hanya meramal itu menyebabkan hipotesis kadang-kadang sesuai dengan hasil penelitian dan kadangkadang meleset dari hasil penelitian. Pada penelitian kuantitatif, hipotesis diajukan dalam bentuk pernyataan yaitu sebagai suatu statement terhadap



7



hasil penelitian. Contohnya, apabila rumusan masalah penelitian berbunyi “ apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektifitas kerja karyawan,” maka hipotesisnya berbunyi “ada hubungannya antara gaya kepemimpinan dan efektifitas kerja karyawan”. Bisa juga hipotesis dikonstruksi dengan formulasi “ tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dan efektifitas kerja karyawan”. Hipotesis hanyalah kesimpulan sementara sedangkan data dari lapangan adalah finalisasi kesimpulan penelitian. 8. Konsep penelitian Variable penelitian yang terdapat pada judul atau masalah penelitian perlu dibatasi pengertiannya untuk menghindari salah maksud dalam penafsiran konsep tersebut antara peneliti dan pembaca hasil penelitiannya, serta untuk membatasi penelitian itu sendiri. Pembatasan konsep tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dan membatasi penelitian, tetapi juga untuk penjabaran variable penelitian maupun indikator variable. Tanpa batasan konsep penelitian yang jelas, variabel penelitian dan indicator variable tidak dapat diformulasi secara terperinci. Pada penelitian kuantitatif ada dua konsep yaitu konsep penelitian dan konsep operasional penelitian. Konsep penelitian adalah penjelasan umum tentang yang dimaksud variable penelitian, sedangkan konsep operasional penelitian adalah penjelasan tentang indikator variable yang menjadi ukuran-ukuran variable. 9. Penentuan variable dan indikator variable Variable penelitian adalah gejala variable yang bervariasi yaitu faktor-faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian. Variable penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur hubungan dua atau lebih variable dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis. Penentuan variable dalam penelitian, berkisar pada variable bebas, variable tergantung maupun variable control. Indicator variable yaitu bagaimana menentukan parameter untuk mengukur variable. Untuk mengukur variable, pertama diterntukan dulu indicator variable. Salah satu



8



contoh, dalam mengukur “ variable profesi yang disukai masyarakat.” Digunakan indicator dokter, pengacara, hakim, polisi, notaries, dosen, konsultan, dan lainnya. Intinya, indicator variable berfungsi sepenuhnya untuk mendeteksi variable yang akan diukur, tetapi perlu diingat bahwa indikator hanya muncul dari konsep variable penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. 10. Pengukuran Pengukuran



dalam



penelitian



kuantitatif



dimaksud



untuk



menentukan data apa yang ingin diperoleh dari indikator variable yang telah ditentukan. Pengukuran berarti bagaimana peneliti mengukur indikator variable. Beberapa bentuk pengukuran yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif, yaitu pengukuran nominal, ordinal, rasio, dan interval. 11. Sumber data Untuk menentukan sumber data, peneliti harus menjelaskan dimana data penelitian dapat diperoleh. Agar tidak keliru, peneliti paling tidak harus melihat kembali konsep, variable dan indikator variable serta pengukuran yang telah dirumuskan sebelumnya. Apabila salah dalam menentukan sumber data maka peneliti harus melakukan pengumpulan data ulang terhadap sumber data yang sebenarnya. Dalam menentukan sumber data, dijelaskan pula mengenai populasi dan sample penelitian. Pada populasi ditunjukkan wilayah mana yang dijadikan populasi penelitian dan bagaimana representasi sample penelitian, bagaimana pertimbangan-pertimbangan pengambilan sample tersebut dan teknik sampling apa yang digunakan. 12. Metode pengumpulan data Peneliti menentukan metode apa yang akan digunakan dalam merekam data penelitian. Penentuan metode pengumpulan data harus relevan dengan masalah penelitian dan karakteristrik sumber data serta bagaimana alas an-alasan rasional mengapa metode pengumpulan data itu digunakan.



9



13. Rancangan analisis, dan metode analisis data Beberapa hal penting yang perlu dijelaskan pada rancangan analisis dan metode analisis data yaitu : a. Deskripsi tentang hal apa yang akan disimpulkan b. Deskripsi model rancangan analisis ( apabila menggunakan analisis regresi dan semacamnya ). c. Bagaimana hasil penelitian diorganisasikan sehingga siap diinterpretasikan atau diuji. d. Apa teknik analisanya terhadap data yang telah diorganisasikan, yang akna melahirkan kjesimpulan-kesimpulan yang mantap. Jadi yang perlu dijelaskan dalam strategi analisis data adalah apa yang mau diuji. Apa yang mau disimpulkan dan bagaimana caranya agar peneliti sampai pada kesimpulan yang benar dan jitu dalam hasil penelitian. D. Tujuan Penelitian Kuantitatif Tujuan dari penelitian Kuantitatif menurut Kriyantono adalah (, 2012) untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Apabila dalam analisis data terdapat penolakan terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut melainkan meneliti terlebih dahulu apakah terdapat kesalahan dalam samplingnya atau definisi konsepnya kurang operasional, sehingga menghasilkan instrumen (kuisioner) yang kurang valid.7



7



Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta: Kencana 2012), hlm.10



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan darih asilnya. Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana langkah-langkahnya jelas, mulai dari penyusunan latar belakang masalah; identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data sampai pada membuat kesimpulan dan saran. Dimensidimensi penelitian kuantitatif



diantaranya adalah survey, analisis data/isi,



analisis data sekunder, dan eksperimen. B. Saran Sebaiknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan memperbaiki kesalahan, Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan lembut



11



DAFTAR PUSTAKA



Sukmadinata, Nana Syaodih..Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya 2013), hlm 24 Sugiyono 2015. Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods). Bandung: Alfabeta. Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Depok: PT Rajagrafindo Persada 2014 Salim Syahrum, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Cita Pusaka Media,2009 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana 2012



12