Makalah Pengantar Manajemen Mengenal Substansi Ilmu Administrasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN MENGENAL SUBSTANSI ILMU ADMINISTRASI



DOSEN MATA KULIAH : Drs. MAHARUDDIN PANGEWA, M.Si



Oleh : MIFTHA FAJRIANI 210902502003 NO HP 0895613462404 PENDIDIKAN AKUNTANSI 21 KELAS A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021



MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN MENGENAL SUBSTANSI ILMU ADMINISTRASI



Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen tentang mengenal substansi ilmu administrasi



DOSEN MATA KULIAH : Drs. MAHARUDDIN PANGEWA, M.Si



Oleh : MIFTHA FAJRIANI 210902502003 NO HP 0895613462404 PENDIDIKAN AKUNTANSI 21 KELAS A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021



ii



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah pengantar manajemen yang berjudul Mengenal Substansi Ilmu Administrasi. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah pengantar manajeman tentang mengenal substansi ilmu administrasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Makassar, 27 Agustus 2021



Penulis



iii



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL



i



HALAMAN JUDUL



ii



KATA PENGANTAR



iii



DAFTAR ISI



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



1



B. Rumusan Masalah



2



C. Tujuan Penulisan



2



BAB II PEMBAHASAN A. Administrasi sebagai Seni (Administration is Arts)



3



B. Administrasi sebagai Ilmu (Adminitration is Science)



4



C. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu



(Administration is Arts and



Science)



7



D. Administrasi sebagai Profesi (Administration is Profesion)



8



E. Sifat Ilmu Administrasi



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



12



B. Saran



12



DAFTAR PUSTAKA



13



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membahas tentang administrasi merupakan kegiatan yang tidak akan pernah berujung. Karena administrasi akan bersangkut paut dengan unsur-unsur yang lain. Maka mempelajari administrasi akan mempelajari juga tentang organisasi, manajemen, kepemimpinan, kebijakan, dan hubungan antar manusia. Administrasi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang secara khas mempelajari administrasi sebagai fenomena masyarakat modern. Administrasi pada dasarnya sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Pada saat masyarakat hidup nomaden, mereka sudah melaksanakan administrasi. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang pada awal abad 19. Meskipun umur administrasi sudah lama, tetapi administrasi masih menjadi kajian yang menarik perhatian, karena beberapa kasus yang terjadi pada saat ini banyak dihubungkan dengan ketidakberesan dalam kegiatan administrasi. Dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu negara tidak dilihat dari adanya pembangunan gedung-gedung tinggi, rumah sakit, kantor pemerintah yang megah, tetapi dilihat dari administrasi yang dimilikinya. Negara hancur atau runtuh bukan karena gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang dan bencana alam lainnya, tetapi karena buruknya administrasi yang dijalankan oleh administratornya. Adanya korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan salah satu ciri buruknya administrasi yang dijalankan. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, tuntutan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan yang semakin kompleks dan rumit dengan keterbatasan sumber daya, sering mewarnai perkembangan administrasi saat ini. Oleh karena itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat perlu adanya administrasi yang baik, dalam sisi administratif (pencatatan) maupun kerjasamanya. Misalnya pada saat masyarakat mengurus akta kelahiran, kartu tanda penduduk, ijin mendirikan bangunan, dan lain-lain, masyarakat sering bertanya “berapa administrasinya?” Disini administrasi diidentikkan dengan sejumlah uang. Dan ini yang belum dipahami tentang arti dari administrasi, karena administrasi bukanlah uang. Bagaimana seharusnya kita



1



memahami tentang administrasi ? Pembahasan tentang definisi administrasi dari berbagai sudut pandang, dari beberapa ahli dan sifat administrasi kiranya dapat memberikan sedikit pemahaman tentang administrasi yang sebenarnya. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut 1. Apakah yang dimaksud dengan Administrasi sebagai Seni ? 2. Apakah yang dimaksud dengan Administrasi sebagai Ilmu ? 3. Apakah yang dimaksud dengan Administrasi sebagai Seni dan Ilmu ? 4. Apakah yang dimaksud dengan Administrasi sebagai Profesi ? 5. Apakah Sifat Ilmu Administrasi ? B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Administrasi sebagai Seni 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Administrasi sebagai Ilmu 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Administrasi sebagai Seni dan Ilmu 4. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Administrasi sebagai Profesi 5. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Sifat Ilmu Administrasi



2



BAB II PEMBAHASAN A. Administrasi sebagai Seni (Administration is Arts) Sehubungan dengan pengertian administrasi, yaitu segenap rangkaian kegiatan penyelenggaraan penataan usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai usaha kerja sama sekelompok manusia, sesungguhnya telah lama ada, antara orang yang satu dengan orang yang lain, telah ada sejak manusia pertama "Adam" dan "Hawa”. Kemudian manusia generasi berikutnya, sebagai "makhluk sosial" hidup berkelompok melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan perorangan ataupun tujuan kelompok yang bersangkutan. Dari keterangan tersebut jelas bahwa secara sadar atau tidak sadar, manusia telah lama mempelajari/melaksanakan administrasi, namun baru diperkenalkan pada tahun 1886 oleh F.W. Taylor dan Henry Fayol. Oleh karena itu, perlu diketahui tentang administrasi sebagai seni dan sebagai ilmu. Untuk mengetahui lebih jelas administrasi sebgai seni, maka terlebih dahulu harus dikupas istilah seni. Dalam Kamus Webster's New Collegiate Dictionary, perkataan art (seni) ini berasal dari bahasa Latin "artes" yang berarti "skill” atau keahlian, kemahiran yang diperoleh dari pengalaman ataukah daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu. Dengan demikian, administrasi sebagai seni adalah Keahlian dan kemampuan kerja sama untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan, atau merupakan sesuatu kecakapan kecerdikan, dan keahlian yang langsung diterapkan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Beberapa pendapat tentang administrasi sebagai seni diantaranya adalah Ordway Tead dalam buku “Administration its Purpose and Function" dan dalam buku "The Art of Leadsership" The Liang Gie (1972:29) memberikan penjelasan sebagai berikut:"Pengertian seni administrasi biasanya dilawankan dengan ilmu administrasi (the science of administration)".



Seni



administrasi



diartikan



sebagai



penggunaan



kemahiran,kecerdikan pengalaman firasat dan penerapan pengetahuan secara sistematis yang dilakukan oleh seorang pejabat manajer dalam suatu usaha kerja sama sehingga tujuan usaha itu tercapai.



3



Makkasau (1982:25) memberikan pengertian seni dalam administrasi, yaitu kemampuan di dalam menerapkan proses kegiatan administrasi yang didasarkan kepada kemahiran, kreativitas, dan keterampilan secara tradisional semata, tanpa menghubungkan kepada metode dan teknik ilmu pengetahuan administrasi bersamaan dengan dilaksanakannya usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang didasarkan pada firasat, perasaan, dan naluri. Dalam hal ini, dapat disebutkan bahwa·seni administrasi di mulai dengan praktek atau penerapan dan pelaksanaan kerja secara langsung (to do) berdasarkan hanya dengan firasat, perasaan, gambaran selintas dari pengalaman, serta sebagai pendapat yang berupa terka-terkaan dan duga-dugaan saja. B. Administrasi sebagai Ilmu (Adminitration is Science) Sebelum mengetahui administrasi sebagai suatu ilmu, terlebih dahulu harus diketahui pengertian ilmu dan persyaratan suatu pengetahuan sehingga dapat dinyatakan sebagai ilmu (science). Hatta, (1950:9) mengartikan ilmu sebagai “suatu



pengetahuan yang teratur dari hal pekerjaan hukum



sebab akibat”.



Sehingga tabiat ilmu, ialah mencari keterangan tentang kedudukan satu hal atau masalah yang berhubungan dengan sebab dan akibatnya. Tidak semua pengetahuan itu dapat digolongkan sebagai ilmu sebab ada pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman yang disebut pengetahuan pengalaman (pengetahuan). Di pihak lain ada pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pengkajian disebut ilmu. Jadi, pengetahuan sebagai ilmu kalau memenuhi persyaratan sebagai ilmu. Persyaratan tersebut adalah: 1. Tersusun secara sistematis dan teratur, 2. Objektif- rasional sehingga dapat dipelajari, 3. Menggunakan metode ilmiah, 4. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu, dan 5. Dapat dijadikan suatu teori. Kalau administrasi diteliti dan dianalis, kelima persyaratan itu terpenuhi, maka dengan sendirinya administrasi termasuk kelompok ilmu pengetahuan sosial terapan (applied social science).



4



Sistematika ilmu administrasi, sesuai pembidangan ilmu administrasi menurut ragam teknis, dari The Liang Gie menghasilkan cabang ilmu administrasi secara tersendiri, yaitu ilmu organisasi, ilmu manajemen, ilmu komunikasi administrasi, ilmu administrasi kepegawaian, ilmu administrasi keuangan, ilmu administrasi perbekalan,ketatausahaan (ilmu administrasi perkantoran), dan ilmu hubungan masyarakat. Selain itu, Atmosudirdjo,membagi spesialisasi ilmu administrasi atas empat golongan,yaitu ilmu administrasi negara, ilmu administrasi niaga, ilmu administrasi sosial, dan ilmu administrasi internasional. Deskripsi unsur umum dan perincian ilmu administrasi, diuraikan pada bab tersendiri. Objek pembicaraan ilmu administrasi adalah “manusia". Akan tetapi,bukan manusia pada



umumnya,melainkan manusia dalam keberadaannya di dalam



kehidupan bermasyarakat yaitu kehidupan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ilmiah ilmu administrasi meliputi: pengamatan, percobaan dan analisis dengan bertitik tolak dari pengetahuan umum sampai kepada pengetahuan khusus (deduktif-induktif). Pengetahuan umum ini biasanya berupa konsep atau teori mengenai sesuatu.Di dalam administrasi, sesungguhnya teori umum ini bersumber pada kebijaksanaan (policy).Administrasi bertitik tolak pada kegiatan operasional secara sistematis, efektif, efisien menurut teori-teori khusus sebagai pedoman. Apa yang dihasilkan merupakan realisasi dari kebijaksanaan. Jadi, di sini administrasi sebagai ilmu menggunakan metode ilmiah “deduktif” dan “induktif" Prinsip-prinsip ilmu administrasi adalah tercapainya tujuan secara efisien. Efisien, yaitu perbandingan terbaik antara hasil yang dicapai dengan usaha yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut. (ingat uraian tujuan dan motif administrsi pada Bab I, Sub-bab V) llmu administrasi dapat dijadikan suatu teori. Sebagai bukti yaitu sudah ribuan buku dan karangan telah ditulis oleh ahli dan ratusan sarjana peneliti telah muncul untuk mengembangkan administrasi. Juga sudah jadi mata kuliah di berbagai sekolah dan lembaga, diantaranya Lembaga Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Akademi Administrasi Niaga, Akademi IImu Administrasi, Jurusan Administrsi Negara/Niaga, Program



5



Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Di samping itu, beberapa sarjana yang berpendapat bahwa administrasi itu sebagai ilmu di antaranya Gullick (dalam The Liang Gie-Sutarto,1977:31) memberikan



ketegasan



mengenai



ilmu



adinistrasi



sebagai



berikut:



“Administration has to do with getting thing done,with the accomplishment of defined objectives. The science of administration is thus the system of knowledge where by men may understand relationship, predict result, and influence outcomes in any situation where men, are organized at work together for a common purpose. In the science of administration, wether public or private, the basic "good” is efficiency. The fundamental objective of the science of administration is the accomplishment of the work in hand with the least expenditure of man-power and materials" “(Administrasi berkenaan dengan penyelesaian hal-hal dengan tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Jadi, ilmu administrasi adalah sistem pengetahuan, dengan pengetahuan tersebut manusia dapat mengerti hubungan-hubungan meramalkan akibat-akibat dengan mempengaruhi hasil-hasil pada sesuatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam ilmu administrasi, baik administrasi negara atau administrasi niaga (swasta), hal baik yang menjadi asasnya ialah efisiensi. Tujuan pokok ilmu administrasi adalah terselenggaranya pekerjaan dengan sedikit mungkin pengeluaran tenaga manusia dan benda)” Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi mencakup keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni. Perbandingan antara seni dan ilmu administrasi dikemukakan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Perbandingan Administrasi sebagai Seni dan llmu Sebagai Ilmu 1. Advanced by knowledge



Sebagai Seni 1. Advanced by practice



(Memperoleh kemajuan melalui



(Memperoleh kemajuan melalui



pengetahuan)



praktek



2. Process (Membuktikan)



2. Feels (Merasakan)



3. Predicts (Meramalkan)



3. Guesses (Mengira-ngira)



4. Defines (Merumuskan)



4. Mescribes (Menguraikan)



5. Measures (Mengukur)



5. Opines (Memberi pendapat) 6



C. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu (Administration is Arts and Science) Simpulan dari uraian di atas menunjukkan bahwa administrasi sebagai seni dan juga sebagai ilmu. Mengenai pendapat yang ketiga ini,yaitu gabungan antara yang pertama (sebagai seni) dan yang kedua (sebagai ilmu). Pendapat ini, banyak sekali pengikutnya, bahkan lembaga-lembaga pendidikan administrasi, baik di Inggris, Amerika maupun Perancis, Jepang, India, Indonesia dan lain negara, mengikuti pendapat tersebut. Sarjana yang mendukung pendapat ini, antara lain Leonard D.White dalam bukunya Introduction to the Study of public Administration. is the Art and Science. D. Waldo dalam buku “Public Administration", menyebutkan Public administration is the art and science of management as applied of affairs of the state (administrasi negara ialah seni dan ilmu manajemen yang diterapkan terhadap administrasi negara). Siagian (1985:5) mengemukakan bahwa timbulnya llmu Administrasi sering dikenal sebagai suatu “modern phenomenon". la timbul pada abad modern sekarang ini. Akan tetapi dengan timbulnya llmu Administrasi tidak berarti hilangnya sifat "seni”nya. Oleh karena itu, sekarang ini administrasi dikenal sebagai suatu “artistic science” karena dalam penerapan "seninya” masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya, seni administrasi dikenal sebagai suatu “scientific arť" karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsip yang telah teruji “kebenarannya”. Jadi dengan demikian teranglah bahwa Administrasi itu selain sebagai ilmu yang diakui sejak tampilnya F.W. Taylor dan Henry Fayol selaku pelopor dalam perkembangan Administrasi dan Manajemen menjadi suatu ilmu pengetahuan. Namun demikian, bukanlah berarti telah hilang seninya karena di samping sebagai ilmu pengetahuan, faktor seni tetap mempunyai peranan penting yaitu seni dalam melaksanakannya (prakteknya). Adapun teori-teori dalam melaksanakannya adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pedoman dalam bertindak ke arah pencapaian tujuan tertentu. D. Administrasi sebagai Profesi (Administration is Profesion)



7



Pada uraian administrasi sebagai seni dan juga sebagai ilmu. Apakah ia juga merupakan suatu profesi? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:789) disebutkan profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dsb.) tertentu. Pigor (1951:152), Pollet (1960:135), dan Hunderson (1959:69), dalam definisi mereka menyatakan bahwa: 1. Suatu jabatan, supaya dapat disebut suatu profesi, maka jabatan itu harus berdasarkan pada suatu wadah ilmu pengetahuan yang sistematis dan pelaksanaannya menuntut kecerdasan dan keahlian guna pemecahan berbagai masalah yang sulit; 2. Suatu profesi, menuntut waktu yang lama untuk persiapan spesialisasi dan berdasarkan pada suatu latar belakang pendidikan yang luas; 3. Suatu profesi, selalu membukakan kesempatan dan menyediakan waktu bagi anggota-anggotanya untuk mengikuti latihan-latihan guna peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka.Latihan-latihan itu bersifat terus menerus; 4. Suatu profesi menghendaki penelitian dan penyelidikan secara ilmiah, berkelanjutan. Dengan uraian administrasi sebagai seni dan juga sebagai llmu dapat dijadikan alasan bahwa administrasi memiliki sifat profesi. Namun, jika profesi dituntut kriteria yang lain, seperti organisasi profesi dan kode etik yang harus ditaati sepenuhnya,yang melindungi klien mereka, maka belum demikian sekarang ini. Hanya saja salah satu cabang ilmu administrasi yang sudah berkembang menjadi profesi ialah kepegawaian dengan adanya organisasi Korpri dan pembina pegawai negeri sipil berdasarkan undang-undang. E. Sifat Ilmu Administrasi llmu administrasi merupakan bagian dari ilmu-imu sosial seperti halnya dengan ilmu hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi,sejarah,dan sosiologi.Sebagai bagian dari ilmu sosial, maka sifat hakikat ilmu administrasi hanya semata-mata bersangkutan dengan pembicaraan fakta,bukan mengenai etika, bukan mengenai kesenangan seseorang akan sesuatu hal.



8



Simon (1961:22) mengatakan "knowledge of administration, like all knowledge,is a moral.It becomes 'good' or 'bad' only in terms of the value assumptions added to it by the person who uses it in terms of his attitudes towards goals and methods"(llmu administrasi sebagaimana halnya dengan semua pengetahuan adalah tidak mengandung pengertian moral.Pengetahuan ini menjadi “baik” atau “buruk” hanya dalam hubungannya dengan tuntutan-tuntutan pernilaian yang diberikan kepadanya oleh orang yang mempergunakan pengetahuan itu dalam hubungannya dengan sikap-sikap orang itu mengenai tujuan-tujuan dan metode-metode kerja sama) The Liang Gie- Sutarto (1977:46) mengemukakan sifat ilmu administrasi ada dua macam. 1. Netral, yaitu tidak mengandung nilai-nilai baik atau buruk, susila atau dursila. Pengetahuan yang demikian dapat digunakan untuk maksud-maksud baik maupun buruk. Sifat ini sesuai dengan salah satu ciri dari ilmu adalah objektif yaitu terlepas dari keinginan-keinginan, prasangka-prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi. Jadi, kalau dalam ilmu administrasi ditemukan sistemsistem, asas-asas untuk menyusun organisasi yang baik, pengetahuan ini dapat



dijadikan



pedoman



dalam



mengorganisir



aparatur-aparatur



pemerintahan agar dapat bekerja secara efisien. Akan tetapi pengetahuan ini juga dapat dipergunakan oleh gerombolan pengacau untuk menyusun organisasi yang baik. 2. Tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil yang sangat eksak seperti halnya ilmu pasti atau ilmu alam karena ilmu administrasi bersangkutan



dengan



manusia



yang



bersifat



dinamis. Administrasi



bersangkutan dengan manusia yang melakukan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena tingkah laku manusia itu dipengaruhi oleh pengetahuan, ingatan, dan pengharapan, maka administrasi



merumuskan



hukum dan dalil-dalil berdasar pada pengetahuan, pengalaman, dan tingkah laku manusia dalam kerja sama untuk mencapai tujuannya. Selanjutnya Simon (1957:34) menyatakan “This does not mean that it is imposible to state valid laws of human behavior. It simply means that one of the variables to be included in the statement of social laws is the state of knowledge



9



and experience of the persons whose behavior the law purports to describe" (Hal ini tak berarti bahwa tidaklah mungkin untuk menyusun hukum-hukum yang berlaku tentang tingkah laku manusia. Ini semata-mata berarti bahwa salah satu dari hal tak tentu yang harus diperhitungkan dalam perumusan hukum-hukum sosial ialah keadaan pengetahuan dan pengalaman dari orang-orang yang tingkah lakunya hendak diuraikan oleh hukum itu). Simon (1957:34) juga mengemukakan ada beberapa bukti yang dapat diketemukan, bahwa ilmu administrasi sudah mencoba dan berhasil menemukan prinsip-prinsip yang tidak eksak. 1. Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika di dalam organisasi diadakan spesialisasi tugas diantara para anggota; 2. Efisiensi administrasi akan bertambah besar jika para anggota (para peserta) dalam suatu organisasi diatur (disusun dalam hierarki kewenangan) yang pasti/jelas; 3. Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika rentangan pengawasan pada tiap-tiap tingkatan hierakhi dibatasi hanya beberapa orang. Rentangan pengawasan yaitu jumlah orang yang tepat yang harus berada di bawah pengawasan seseorang atasan. 4. Efisiensi administrasi akan bertambah besar untuk keperluan manajer dan pengawasannya, jika para pekerja/peserta digolongkan menurut: a. Tujuan (tugasnya), b. Proses kerja yang harus dilayani, c. Pihak yang harus dilayani,dan d. Tempatnya. Selanjutnya, Thoha (dalam Aneka Sari



llmu Administrasi,(1980:A34)



mengatakan bahwa sifat lain dari administrasi ialah pelayanan. Ini berarti bahwa administrasi pada umumnya bercorak memberi pelayanan kepada pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang masih dalam kaitannya dengan tugas pokok esuatu organisasi. Suatu kegiatan dalam usaha kerja sama se kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, dapat dibedakan atas dua pola kegiatan pada umumnya,yakni kegiatan substantif atau kegiatan pokok dan kegiatan pelayanan atau administratif. Kegiatan yang bercorak pelayanan atau penunjangan ini



10



bersifat memberikan bantuan agar pekerjaan pokok tersebut dapat terlaksana dengan baik. Sebagai contoh di Perguruan Tinggi sebagai tugas pokoknya adalah tridarma yaitu mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian kepada masyrakat (KKN) sedangkan



membuat jadwal, menyampaikan kepada dosen untuk



mengajar, menyiapkan sarana pembelajaran, membuat proposal penelitian, menentukan



lokasi



KKN,



dan



semacamnya



merupakan



kegiatan



pelayanan/penunjangan dan inilah yang disebut dengan kegiatan administratif. Sugandha (1989:20) mengemukakan bahwa administrasi baik dalam perusahaan maupun pemerintahan harus efisien, dan rasional. Hal ini berarti bahwa setiap tindakan yang akan dilaksanakan oleh para administratornya harus benar-benar merupakan hasil perhitungan yang matang. Dalam hal ini penting sekali diadakan perkiraan-perkiraan dan pertimbangan-pertimbangan yang dapat menghindarkan kerugian atau pemborosan. Sebagai simpulan, administrasi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang memiliki sifat/hakikat tidak dapat memberikan dalil-dalil yang eksak atau pasti berdasarkan fakta, tidak mengandung nilai-nilai baik atau buruk, tetapi dapat digunakan berbuat baik atau berbuat buruk, dan memberikan pelayanan tugas pokok dengan cara rasional. Singkatnya, sifat/hakikat ilmu administrasi, yaitu memberikan pelayanan tugas pokok dengan netral, objektif, dan rasional.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan materi pada makalah ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Administrasi sebagai seni adalah Keahlian dan kemampuan kerja sama untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan, atau merupakan sesuatu kecakapan kecerdikan, dan keahlian yang langsung diterapkan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. 2. Administrasi sebagai ilmu adalah sistem pengetahuan, dengan pengetahuan tersebut manusia dapat mengerti hubungan-hubungan meramalkan akibatakibat dengan mempengaruhi hasil-hasil pada sesuatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 3. Administrasi dipandang sebagai seni, dimana dalam menggunakannya perlu ada bakat dan kemampuan disertai dengan pengalaman kerja agar hasil yang dituju tercapai secara efektif dan efisien. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan memerlukan metode-metode ilmiah, yang dilakukan secara sistematis, terukur dan logis. 4. Administrasi sebagai profesi merupakan suatu jenis lapangan pekerjaan yang memerlukan keahlian dalam administrasi yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang ketat. Oleh karena itu seorang administrator atau manajer adalah professional yang spesialis, dididik dan dilatih dalam lapangan pengetahuan administrasi. 5. The Liang Gie- Sutarto (1977:46) mengemukakan sifat ilmu administrasi ada dua macam yaitu netral dan tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalildalil yang sangat eksak. B. Saran Memperbanyak sumber tinjauan pustaka untuk memperoleh lebih banyak lagi pemahaman tentang ilmu administrasi. Sumber tinjauan pustaka dapat berupa buku, jurnal, ataupun media yang lainnya berhubungan dengan ilmu administrasi.



12



DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka



Makkasau M.A. 1982. Metoda Analisa Sistem Pola Operasional Administrasi. Bandung: Sinar Baru



Marliani, Lina. 2018. Definisi Administrasi Dalam Berbagai Sudut Pandang. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara 5(4). Ciamis, Jawa Barat.



Pangewa, Maharuddin. 2008. Mengenal Substansi Ilmu Administrasi. Makassar: Badan Penerbit UNM. Siagian Sondang Paian.1985. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.



Simon Herbert A. &. Smithburg Donald W., Thompson Victor A. 1961. Public Administration. New York: Alfred A. Knopf, Sugandha Dann. 1989. Administrasi: Strategi, Taktik dan Penciptaan Efisiensi. Jakarta: Intermedia. The Liang Gie. 1972. Kamus Administrasi. Jakarta: Gunung Agung. The Liang Gie. 1977. Pengertian, Kedudukan dan Perincian ilmu Administrasi, direvisi oleh Sutarto. Yogyakarta: Karya Kencana. Westra Pariata (Ed), dkk. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: BPAAAN.



13



14