Makalah Penulisan Pesan Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



PROSES PENULISAN PESAN-PESAN BISNIS



2



Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis



3



Dosen Pembimbing Subiyantoro, S.Sos, M.Si



4



5 6 7



Disusun Oleh:



8



1. Alfina Zahrani (193101078)



9



2. Nadila Lutqi W (193101047)



10



3. Oktafia Ramto (193101043)



11



4. Putri Aprilia S (193101031)



12



5. Rida Mukhlisin (193101095)



13 14



POLITEKNIK NEGERI MADIUN



15



JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS



16



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS



17



TAHUN AJARAN 2019/2020



18



19



KATA PENGANTAR



20 21



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena



22berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Makalah mengenai “Proses Penulisan 23Pesan-Pesan Bisnis” ini dapat disusun dan dikumpulkan. 24



Makalah ini disusun dengan memperhatikan kemampuan kelompok kami



25dalam menyusun makalah berdasarkan informasi yang telah kami dapatkan dari 26berbagi sumber sesuai dengan kemampuan kami. Dengan demikian, Makalah ini 27dapat digunakan sebagai pelengkap materi “Komunikasi Bisnis”. Tersusunnya 28makalah ini tidak lepas dari kerjasama dan partisipasi kelompok kami dan dari 29berbagai sumber, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak 30yang telah membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini 31



Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk



32itu,kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan 33dengan kesempurnaan karya berikutnya. 34 35 36



Madiun, 29 Februari 2020



37 38 39 40 41 42 43



Tim Penyusun



44



DAFTAR ISI



45i 46KATA PENGANTAR.............................................................................................ii 47DAFTAR ISI..........................................................................................................iii 48BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 49



A. Latar Belakang.............................................................................................1



50



B. Rumusan Masalah........................................................................................2



51



C. Tujuan..........................................................................................................2



52BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4 53



A. Penentuan Permasalahan Penulisan Pesan Bisnis.......................................4



54



1. Mendefinisikan tujuan..........................................................................4



55



2. Analisis Audiens...................................................................................5



56



3. Penentuan Ide Pokok............................................................................6



57



4. Seleksi Saluran dan Media...................................................................8



58



B. Tujuan Penulisan Pesan Bisnis...................................................................9



59



C. Pemilihan Kata, Penyusunan Kalimat Efektif, dan Pengembangan



60



Paragraf Yang Logis...............................................................................11



61



1. Pemilihan Kata yang Tepat................................................................11



62



2.. Membuat Kalimat yang Efektif.........................................................11



63



3. Pengembangan Paragraf Yang Logis Dalam Pesan Bisnis................12



64



D. Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis.......................................................13



65 66



1. Hal-Hal yang Menyebabkan Pesan-Pesan tak Terorganisasi dengan Baik....................................................................................................13



67



2. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik............................................14



68



3. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline..................................15



69BAB III PENUTUP..............................................................................................19 70



A. KESIMPULAN..........................................................................................19



71DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20



72



BAB I



73



PENDAHULUAN



74A. Latar Belakang 75



Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin



76kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini 77menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau 78hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide 79secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat 80memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi 81audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan 82menjadi tantangan bagi komunikator. 83



Hal ini dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang



84dilakukan oleh seorang komposer. Dia harus merencanakan lagu apa yang akan 85dibuat, menentukan bentuk aransemen dan personal group yang mengiringi lagu 86tersebut. Kemudian mereka harus melakukan latihan dan uji ulang atau revisi87revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang diciptakan mempunyai mutu yang 88bagus, enak didengar, dan mudah dicerna para penggemarnya. Begitu halnya 89dengan proses penulisan untuk pesan-pesan bisnis. Penyususunan pesan-pesan 90bisnis meliputi 3 tahap, yaitu : perencanaan, komposisi, dan revisi. 91



Perencanaan



92



Dalam fase perencanaan (planning phase) dipikirkan hal-hal yang cukup



93mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, 94ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan di sampaikan dan seluruh atau 95media yang akan digunakan menyampaikan pesan. Di samping itu, intonasi juga 96perlu di atur, apakah menlemah, mendatar, atau meninggi.yang terpenting adalah 97menyiasati situasi yang ada, sehingga tujuan yang di kehendaki dapat tercapai. 98



Organisasi dan komposisi



99



Setelah



tahap



perencanaan,



tahap



berikutnya



adalah



bagaimana



100mengorganisasikan ide-ide dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk draft yang 1



2



101berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata, 102kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang di perlukan untuk mendukung ide 103pokok bahasan. Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau 104pengaturan kata-kata, kalimat dan paragraf. Oleh karena itu diperlukan perhatikan 105bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat dan paragraf yang sederhana. 106



Revisi



107



Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali baik dari sisi subtitusi



108pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana gaya penulisannya, stuktur 109kalimat yang digunakan dan bangaimana tingkat pemahamannya. Jika belum 110sesuai, perlu di lakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan 111seperlunya. Oleh karena perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya, 112maka penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana 113merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi pesan-pesan 114bisnis secara jelas dan seefektif mungkin. 115B. Rumusan Masalah 1161. Apa saja tahapan dalam proses penulisan pesan bisnis ? 1172. Bagaimana penentuan permasalahan pesan bisnis ? 1183. Apa tujuan proses permasalahan pesan bisnis ? 1194. Bagaimana pemilihan kata dan penyusunan kalimat efektif dalam penulisan 120



pesan bisnis ?



1215. Bagaimana pengembangan paragraf yang logis ? 1226. Bagaimana pengorganisasian pesan bisnis yang baik ? 123 124C. Tujuan 125



1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam proses penulisan pesan bisnis.



126



2. Untuk mengetahui penentuan permasalahan pesan bisnis.



127



3. Untuk memahami tujuan proses permasalahan pesan bisnis.



3



128 129



4. Untuk mengetahui cara pemilihan kata dan penyusunan kalimat efektif dalam penulisan kalimat efektif dalam penulisan pesan bisnis.



130



5. Untuk mengetahui pengembangan paragraf yang logis



131



6. Untuk memahami pengorganisasian pesan bisnis yang baik.



132 133



134



BAB II



135



PEMBAHASAN



136A. Penentuan Permasalahan Penulisan Pesan Bisnis. 1371. Mendefinisikan tujuan 138



Tahap pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah



139



memikirkan maksud atau tujuan komunikasi, seorang komunikator



140



tentunya ingin nama baik di hadapan audiens, sekaligus menghasilkan



141



sesuatu yang baik bagi organisasi. Sebelum memutuskan untuk



142



menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu menjawab



143



pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat,



144



dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.



145



1) Mengapa tujuan harus jelas



146



Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai



147



tujuan yang dikehendaki, sebagaimana diketahui, setiap organisai



148



tentunya memiliki tujuan yang bermacam-macam.di samping itu, dapat



149



mengambil keputusan yang mencakup antara lain:



150



2) Keputusan untuk meneruskan pesan



151



Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri anda sendiri



152



apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika



153



pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang



154



sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu.



155



Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar,



156



pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.



157 158



3) Keputusan untuk menanggapi audiens Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi audiens, komunikator



159



perlu



160



memperhatikan isi pesan yang di sampaikan ?. Apakah mereka



161



mengharapkan keuntungan ?. Apakah harapan mereka sesuai dengan



mempertimbangkan



motif-motif



4



mereka.



Mengapa



mereka



5



162



harapan



163



komunikator



164



Komunikator dan audiens juga akan gagal mendapatkan apa yang mereka



165



inginkan jika harapan mereka tidak sesuai/sejalan.



166



komunikator tidak



?. akan



Tanpa



mengetahui



menggapai



motif



mereka



audiensnya,



dengan



baik.



4) Keputusan untuk memusatkan isi pesan



167



Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memutuskan isi



168



pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang



169



penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.



170



5) Keputusan yang akan menetapkan media yang akan digunakan



171



Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk



172



menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang



173



dikehendaki. Media komunikasi dapat di gunakan yang dapat berupa lisan



174



maupun tulisan.



175



Dalam dunia bisnis, persentasi yang baik harus mampu mampu



176



menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu,



177



untuk merumuskan tujuan tersebut, sesorang perlu menanyakan kepada



178



dirinya sendiri, apakah audiens mampu melakukan penelaahan terhadap



179



suatu pesan atau tidak. Sebelum menetapkan maksud untuk mengirimkan



180



pesan, ada faktor yang perlu dipertimbangkan yang meliputi hal-hal



181



berikut :



182



a) Tujuan yang realistis.



183



b) Ketepatan waktu.



184



c) Ketepatan orang yang mengirimkan pesan.



185



d) Tujuan yang selaras dengan tujuan organisasi.



1862. Analisis Audiens 187



Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas,



188



langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan menerima



6



189



pesan kita. Siapa mereka, bagaimana pemahaman/pengetahuan mereka,



190



latar belakang usia, pendidikan, jenis kelamin mereka, bagaimana minat



191



mereka dan apa yang mereka ketahui.



192



a. Cara mengembangkan profil audiens



193



Mengembangkan suatu profil audiens boleh di katakan gampang-



194



gampang susah. Akan menjadi mudah apabila lawan komunikasi dikenal



195



baik. Akan tetapi, semua akan menjadi sulit jika yang menjadi audiens



196



adalah orang-orang yang sama sekali belum di kenal. Dan komunikator



197



perlu melakukan invetigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.



198



a) Melakukan ukuran dan komposisi audiens.



199



b) Siapa audiensnya



200



c) Reaksi audiens



201



d) Tingkat pemahaman audiens



202



e) Hubungan komunikator dengan audiens



203



f)



Cara memuaskan audiens akan kebutuhan informasi



204b. Cara memuaskan audiens akan kebutuhan informasi 205



Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan



206informasi audiens, dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan audiens. Ada 5 207tahapan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu: 208



a) Temukan apa yang yang diinginkan oleh audiens



209



b) Antisipasi pertanyaan yang tidak diinginkan



210



c) Berikan semua informasi yang diperlukan



211



d) Pastikan bahwa informasinya akurat



212



e) Tekankan ide-ide yang paling menarik audiens



7



2133. Penentuan Ide Pokok 214



Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah



215



menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan-pesan



216



bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok (main idea).



217



Hal-hal yang lain dianggap sebagai ide-ide pendukung. (supporting idea).



218



Topik dan ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik adalah



219



subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan



220



tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.



221



Ide pokok dapat memotivasi orang untuk melakukan apa yang diinginkan



222



dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan pengirim dengan



223



tujuan mereka. Sebelum dapat menentukan ide pokok, hal-hal yang



224



penting harus diidentifikasi terlebih dahulu.



225



a. Teknik curah pendapat (brainstroming)



226



Untuk dapat mengidentifikasi ide pokok, diperlukan kreativitas dan



227



pengalaman. Pendekatan yang paling baik adalah curah pendapat yang



228



memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan,



229



menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audiens,



230



dan fakta yang ada. Beberapa teknik curah pendapat yang dapat di



231



gunakan antara lain:



232



a) Storyteller’s tour



233



Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan-pesan yang di sampaikan.



234



Dengarkan dengan teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suatu



235



pesan dapat di temukan dengan mudah.



236



b) Random list



237



Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di atas kertas



238



kosong. Hubungkan antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi kedalam



239



kelompok-kelompok, dan temukan butir yang penting dan tidak penting.



240



c) CFR (conclusions, findings, recommendations) Worksheet



8



241



Jika subjeknya mencakup pemecahan masalah, gunakanlah suatu



242



lembar kerja (worksheet) yang akan membantu menjelaskan hubungan



243



antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions), dan rekomendasi



244



(recommendations) yang akan di berikan.



245



d) Journalistic approach



246



Pendekatan ini memberikan butir yang baik sebagai langkah awal



247



menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who), apa



248



(what), kapan (when), dimana (where), dan bagaimana (how), akan dapat



249



menjelaskan ide pokok presentasi.



250



e) Question and answer chain



251



Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif



252



audiens. Apa pertanyaan pokok audiens, apa yang diinginkan audiens,



253



periksa jawaban atas pertanyaan tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang



254



mungkin muncul. Ikuti arus pertanyaan dan jawab pertanyaan tersebut



255



sehingga ide pokok dapat di temukan.



256



f) Pembatasan Cakupan



257



Secara umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah



258



anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Ini dapat



259



membangkitkan rasa hormat (respect) audiens kepada komunikator,



260



sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan kontroversial akan



261



memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah ide-ide pokok



262



yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.



2634. Seleksi Saluran dan Media 264



Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide



265



dapat di sampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan



266



tulisan (wrutten). Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis



267



bergantung pada tujua atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari



268



kedua saluran komunikasi tersebut.



9



269







Komunikasi lisan



270



Salah satu kelebihan dari komunikasi lisan (oral communicantons)



271



adalah kemampuannya memberikan umpan balik (feedback) dengan



272



segera.



273



bermanfaat bila yang disajikan adalah informasi kontoversial, karena



274



reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka sehingga



275



komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang di sampaikan.



Komunikasi lisan ini lebih ekonomis, pendekatan lisan juga



276



Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang



277



atau lebih, pembicara lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan



278



kelompok kecil (diskusi kelompok) seminar, lokakarya, program



279



pelatihan, pidato formal, dan persentasi penting lainnya.



280







Komunikasi tertulis



281



Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti



282



surat, memo, proposal dan laporan. Salah satu kelebihan komunikasi



283



tertulis (writter communications) adalah bahwa penulis mempunyai



284



kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan



285



mereka.



286



Dalam memilih saluran dan media berkomunikasi perlu di



287



pertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat



288



kerahasiaan, emosional, dan biaya pengirim serta harapan audiens.



289B. Tujuan Penulisan Pesan Bisnis 290



Dalam organisasi bisnis apapun, setiap kegiatan yang dilakukan pasti



291



memiliki maksud dan tujuan tertentu yang digunakan sebagai target



292



kegiatan. Hal ini menegaskan bahwa langkah paling awal dalam



293



merencanakan suatu pesan bisnis adalah menentukan tujuan komunikasi



294



yang akan dilakukan. Artinya bahwa tujuan yang hendak dicapai harus



295



ditentukan dengan jelas, sesuai dengan tujuan organisasi. Penentuan



296



tujuan yang jelas bagi organisasi bisnis akan sangat membantu dalam



297



proses pengambilan keputusan untuk:



10



298



1. Meneruskan pesan, yakni memperkirakan pengaruh pesan-pesan yang



299



akandisampaikan terhadap audiens, jika diperkirakan hanya berpengaruh



300



kecil saja penyampaiannya ditunda dulu, namun jika berpengaruh besar,



301



pesan sebaiknya segera disampaikan.



302 303



2. Menanggapi audiens, yakni mempertimbangkan motif-motif audiens, sehingga dapat menanggapi dengan baik.



304



3. Memusatkan isi pesan, yakni hanya memasukkan informasi yang



305



penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan



306



sebelumnya;



307 308



4. Menetapkan media komunikasi yang akan digunakan, berupa lisan atau tulisan.



309



Secara umum terdapat tiga tujuan dalam komunikasi bisnis, yakni:



310



(i) memberi informasi (informing) dalam hal bisnis kepada pihak lain atau



311



kepada publik; (ii) melakukan persuasi (persuasing), untuk meyakinkan



312



atau membujuk pihak lain agar dapat dipahami dengan benar; dan (iii)



313



melakukan



314



kerjasama antar pebisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan dapat



315



lebih berkembang.



kolaborasi



(colaborating),



untuk



mendapatkan



suatu



316Setelah tujuan ditetapkan, selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat: 3171) Apakah tujuan sudah realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang 318



hendak disampaikan



319



kemampuan finansial, manajerial, sumber daya, atau teknis operasionalnya.



telah sesuai dengan kemampuan yang ada, seperti:



3202) Apakah dari sisi waktu sudah tepat, misalnya dalam situasi laba yang terus 321



menurun dalam beberapa waktu, ide untuk melakukan kenaikan gaji pegawai



322



atau merekrut pegawai baru sangat tidak tepat;



3233) Apakah orang yang akan menyampaikan pesan sudah tepat, hal ini 324



mengingat bahwa biasanya suatu pesan atau ide akan lebih dapat diterima



11



325



apabila disampaikan oleh orang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi



326



daripada disampaikan oleh orang yang kedudukannya rendah;



3274) Apakah tujuan penyampaian pesan sudah selaras dengan tujuan 328



organisasi, dalam hal ini dilihat dengan mengacu pada tujuan organisasi secara



329



keseluruhan.



330Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu: 331



a) Memberi informasi



332



b) Melakukan persuasi



333



c) Melakukan kolaborasi



334C. Pemilihan Kata, Penyusunan Kalimat Efektif, dan Pengembangan 335



Paragraf Yang Logis.



3361. Pemilihan Kata yang Tepat 337



Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk



338



mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang



339



terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan



340



mudah dapat dimengerti. Agar maksud komunikasi dapat tercapai, perlu



341



diperhatikan beberapa hal berikut ini.



342



a. Pilihlah kata yang sudah familier/dikenal



343Diperlukan analisis suatu audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang 344pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens 345akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan. 346



b. Pilihlah kata yang singkat



347Kata-kata yang singkat, selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi 348harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar. 349



c. Hindari kata-kata yang bermakna ganda



12



350Penggunaan kata bermakna ganda akan mengakibatkan terjadinya penafsiran yang 351bermacam-macam. Akibat selanjutnya, kemungkinan tidak tercapainya maksud 352penyampaian pesan-pesan bisnis. 3532.. Membuat Kalimat yang Efektif 354



Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan



355



sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.



356



kalimat yang dapat dikatakan efektif setidaknya dapat memenuhi dua



357



syarat , yakni (i) mampu mewakili perasaan pikiran atau perasaan



358



komunikator secara tepat, (ii) mampu menimbulkan pengertian yang



359



sama tepat dalam pikiran dan perasaan audiens. Secara umum terdapat



360



tiga jenis kalimat dalam pesan-pesan bisnis, yakni:



361



a. Kalimat sederhana



362



Suatu kalimat yang hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah



363



predikat. Namun tak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi



364



objek baik langsung maupun tak langsung. Contoh : Saya membeli buku



365



Komunikasi Bisnis di tokok buku “Berkah” kemarin.



366



b. Kalimat majemuk



367



Kalimat yang berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak



368



mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan klausa yang



369



dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.



370



Kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti “dan”,



371



“tetapi”, “atau”. Contoh : Adik membeli kertas dan kakak membeli buku.



372



c. Kalimat kompleks



373



Kalimat yang berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih



374



klausa dependen sebagai anak kalimat. Contoh: Meskipun gaji tidak naik,



375



para pegawai bekerja sebagaimana mestinya.



3763. Pengembangan Paragraf Yang Logis Dalam Pesan Bisnis.



13



377



Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk



378



mengembangkan suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif.



379



Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan



380



kemudian dibuat kesimpulan. Pendekatan deduktif dimulai dari



381



kesimpulan kemudian diikuti dengan alasan-alasannya. Lebih lanjut,



382



suatu paragraf dapat dikembangkan dengan:



383a. 384 385 386b.



Ilustrasi Pemberian ilustrasi terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami audiens. Perbandingan (persamaan dan perbedaan)



387



Cara ini memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampaian



388



pesan-pesan bisnis dan tentunya akan dapat membuat perbandingan yang



389



berkaitan dengan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pokok



390



bahasan tertentu.



391c. Pembahasan sebab-akibat 392 393



Pola pengembangan paragraf dengan sebab-akibat akan membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.



394d. Klasifikasi 395



Pola pengembangan paragraf dengan pengelompokkan ini akan



396



mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan meupun penerima pesan.



397



Selain itu juga menjadikan suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau



398



terfokus.



399e. Pembahasan pemecahan masalah 400



Cara ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat



401



diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan



402



penting bagi suatu organisasi. Dengan kata lain pola pengembangan ini



403



memberikan suatu arah yang sistematis.



14



404D. Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis 4051. Hal-Hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik 406 407



Tidak terorganisasinya komunikasi dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:



4081) Bertele-tele 409



Sering kali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang, mencapai



410beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan sehingga pembaca 411memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami maksud pesan yang 412disampaikan. 4132) Memasukkan Bahan-Bahan yang Tidak Relevan 414



Informasi yang tidak relevan disamping membuang-buang waktu, juga dapat



415membuat pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas, dan sulit dipahami. 4163) Menyajikan Ide-Ide Secara Tidak Logis 417



Hal ini menyebabkan ketidaklancaran komunikasi karena audiens akan sulit



418memahami poin-poin penting yang disampaikan. 4194) Informasi Penting Kadang Kala Tidak Tercakup Di Dalam Pembahasan 420



Apabila pesan-pesan yang tidak relevan, pesan-pesan yang tidak



421



penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada



422



kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik



423



pembahasan. Hal tersebut perlu memperoleh perhatian yang seksama bagi



424



para komunikator.



4252. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik 426



Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang



427



atasan kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik.



428



Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai



429



sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.



15



430



Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens



431



memahami pesan yang disampaikan, membantu audiens menerima pesan,



432



menghemat waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.



433a. Membantu audiens memahami suatu pesan 434



Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun



435



ide-ide secara logis dan runtut, dan memasukkan semua informasi yang



436



relevan dalam pesan, audiens dengan mudah akan memahami



437



maksud/tujuan pesan.



438b. Membantu audiens menerima suatu pesan 439



Misalnya seorang konsumen yang mengadu masalah pembelian



440



produk kepada manajer toko memperoleh jawaban yang tidak



441



menyenangkan. Mungkin saja surat jawaban telah disusun secara logis



442



sehingga dapat dipahami maksudnya tetapi tidak dapat diterima



443



konsumen karena gaya bahasa yang terlalu menusuk sasaran.



444c. Menghemat waktu 445



Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu



446



audiens dapat dihemat. Audiens juga dapat dengan mudah mengikuti alur



447



pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan



448



mengerutkan dahi.



449d. Mempermudah pekerjaan komunikator 450



Dengan mengetahui apa yang ingin disampikan dan mengetahui



451



cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat



452



dan semakin cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.



4533. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline 454 455 456



Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik perlu diperlukan dua proses tahapan yaitu : Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-Ide



16



457



Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar



458



bagi setiap komunikator. Apabila pesan yang disusun panjang dan



459



kompleks, outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya, karena



460



outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang



461



satu dengan bagian yang lain. Outline juga akan menuntun untuk



462



mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang sistematik, efisien, dan



463



efektif. Outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide



464



sehingga audiens akan mengerti dan memahami pola pemikiran



465



komunikator.



466Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan: 4671)



Mulailah dengan ide pokok



468



Ide pokok dapat membantu menetapkan tujuan dan strategi umum



469 470



dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum dalam dua hal, yaitu: -



471



Apa



yang



diinginkan



terhadap



audiens



untuk



melakukannya



ataumemikirkannya



472



-



4732)



Nyatakan poin-poin pendukung yang penting



Alasan mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya.



474



Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap



475



selanjutnya adalah menyususn poin-poin pendukung yang penting sebagai



476



pendukung ide-ide pokok tersebut.



4773)



Ilustrasi dengan bukti-bukti



478



Tahap ketiga adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan



479



bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang



480



dapat disajikan, outline akan menjadi semakin baik.



481Bagan organisasi untuk pengorganisasian suatu pesan:



17



Ide Pokok Poin Pendukung



482 483 484 485 486



Bukti A



Bukti B



Poin Pendukung Bukti A



Bukti B



Poin Pendukung Bukti A



Bukti B



Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional Untuk dapat menentukan urutan ide-ide, ada dua pendekatan penting, yaitu: 1. Pendekatan langsung (pendekatan deduktif)



487



Pendekatan langsung (direct approach) merupakan pendekatan



488



dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti



489



pendukungnya. Digunakan bila reaksi audiens cenderung positif atau



490



menyenangkan.



491



2. Pendekatan tidak langsung (pendekatan induktif)



492



Pendekatan tidak langsung (direct approach) merupakan pendekatan



493



dimana Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti ide



494



pokoknya. Digunakan bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak



495



menyenangkan.



496



Kedua pendekatan tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan-pesan



497



singkat maupun formal. Untuk memilih di antara kedua alternatif, harus



498



menganalisis bagaimana audiens terhadap maksud/tujuan dan pesan-



499



pesan yang disampaikan. Setelah memilih suatu pendekatan umum,



500



selanjutnya memilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai



501



berikut:



502



1) Direct request



18



503



Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah



504



penyampaian yang langsung pada poin yang dituju. Direct request dapat



505



berbentuk surat meupun memo. Permintaan langsung menggunakan



506



pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.



507



2) Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill.



508



Memberikan informasi rutin sebagai bagian dari bisnis tetap, audiens



509



kemungkinan akan menjadi netral. Pesan-pesan rutin, good news, atau



510



goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.



511



3) Pesan-pesan bad news



512



Jika mempunyai berita yang kurang menyenangkan, cobalah



513



menempatkannya pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan



514



bahasa yang halus.



515



4) Pesan-pesan persuasif



516



Bila audiens sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang



517



disampaikan, pesan-pesan persuasif dapat digunakan dan pendekatannya



518



adalah dengan cara tak langsung. Perlu membuka pikiran audiens dengan



519



melakukan persuasi sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada.



520Selanjutnya organisasi permohonan langsung mencakup: - pembukaan, yakni 521menyajikan permintaan atau ide-ide pokok (main idea) yang diikuti dengan fakta522fakta yang perlu secara rinci, yang selanjutnya diikuti dengan pernyataan 523keramahan dan tindakan yang diinginkan. - penjelasan rinci, yakni memberi 524penjelasan secara rinci sebagai pendukung alinea pembukaan. - penutup, diisi 525dengan suatu permintaan untuk beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas 526waktunya dan ekspresi terhadap apresiasi atau pemberian goodwill, dengan.



527 528



BAB III



529



PENUTUP



530A. KESIMPULAN 531



Pesan-pesan bisnis dapat diterima baik apabila disampaikan dengan



532



mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele. Kemudian



533



Ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan



534



informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens.



535



Karena perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya, maka



536



penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana



537



merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi



538



pesan-pesan bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.



539 540 541



19



542



DAFTAR PUSTAKA



543Atmaji, Wuri Adityo. 2018. “Makalah Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis”. 544 https://wuriadityo.wordpress.com/2017/10/24/makalah-perencanaan-pesan-pesan545 bisnis/amp/ Diakses pada 27 Februari 2020 546Maesyaroh, Siti.2012.”Proses Penulisan Pesan-Pesan Bisnis. Yogyakarta : UNY. 547 http://inndori.blogspot.com/2013/06/komunikasi-bisnis-proses-penulisan.html?m=I 548 Diakses pada 25 Februari 2020. 549Putri Ragil, Zahrida. 2017. “Revisi Pesan-Pesan Bisnis”. Semarang : Universitas 550 Muhamaddiyah Semarang. https://zahridaputri.blogspot.com/2017/?m=I Diakses 551 pada 25 Februari 2020 552Purwanto, Djoko. 2011. “Komunikasi Bisnis”. Jakarta : Penerbit Erlangga 553



20