Makalah Penyakit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 



Penyakit merupakan sebuah kondisi tidak normalnya sebuah perangkat organ yang ada di dalam tubuh manusia yang menyebabkan rasa sakit yang dapat mengancam keberlangsungan kehidupan orang yang menderitanya. Selain definisi tersebut, ada banyak sekali definisi dari kata penyakit yang telah diutarakan oleh para ahli yang berasal dari dunia pendidikan dan juga praktisi dunia kesehatan. Beberapa diantara defenisi tersebut yaitu : Beberapa Pengertian Penyakit a. DR. Beate Jacob Menurut Dr. Beate Jacob, penyakit merupakan sebuah penyimpangan dari kondisi tubuh normal menuju ke ketidakharmonisan jiwa. b. Thomas Timmreck Menurut Thoma Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal. c. Elizabeth J. Crown Menurut Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali. d. Kathleen Meehan Arias Menurut Kthleen Meehan Arias, pengertian penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini : perubahan anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.



1



e. George Pickett & John J. Hanlon Menurut George Pickett & John J. Hanlon, penyakit merupakan sebuah fungsi dari kekuatan agen penyebabnya dan sistem kekebalan tubuh manusia. f. Munadjad Iskandar Menurut Munajid Iskandar, penyakit merupakan sebuah proses alami yang normal terjadi dalam tubuh manusia yang harus dihadapi dan tidak perlu dimusuhi. g. Azizan Haji Baharuddin Menurut Azizan Haji Baharuddin, penyakit dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang disebabkan oleh rusaknya keseimbangan fungsi tubuh dan beberapa bagian badan manusia. h. DR. Eko Dudiarto Menurut Dr. Eko Dudiarto, penyakit merupakan jegalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk beraksi secara tepat terhadap setiap tekanan ataupun rangsangan yang menimbulkan gangguan pada fungsi ataupun struktur organ dan sistem di dalam tubuh. Itulah beberapa pengertian penyakit yang telah didefinisikan oleh para ahli di dunia kesehatan. 



Kesakitan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Kesakitan memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga kesakitan dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik dan nomina atau kata benda sehingga kesakitan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Dalam arti lain bahwa kesakitan merupakan suatu rasa sakit yang di alami / di derita oleh tiap-tiap individu yang bersifat sementara atau abadi baik merupakan penyakit medis atau pun non medis.







Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia hingga saat ini. Masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan.



2



Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pemcemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang paling rentan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari selain dari polusi udara yang disebabkan oleh semakain bertambahnya kendaraan, juga polusi dari sampah . Baik itu sampah rumah tangga ataupun sampah di lingkungan sekitar. Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangat besar. Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. Dampak Sampah bagi Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut : 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit) 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah 4. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.



3



B. Rumusan Masalah 1. Penyakit apa saja yang berkaitan dengan lingkungan ? 2. Kesakitan / Penyakit apa yang berkaitan dengan lingkungan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Penyakit yang berkaitan dengan lingkungan sekitar 2. Untuk mengetahui Kesakitan yang terdapat pada suatu lingkungan. D. Manfaat 1. Melakukan korelasi, memperkecil terjadinya bahaya dari lingkungan terhadapa kesehatan serta kesejahteraan hidup manusia. 2. Untuk pencegahan, dengan cara mengefisienkan pengaturan berbagai sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia serta untuk mencegah dari bahaya penyakit.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Beberapa Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Menurunnya kualitas kesehatan penduduk merupakan salah satu dampak pencemaran lingkungan. Zat-zat residu yang ditimbulkan pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.



Berikut beberapa



penyakit yang disebabkan oleh dampak lingkungan : 1. Asma Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua. Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia. Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paruparu teriritasi pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan bernapas makin sulit dilakukan. 2. Rabies Penyakit rabies atau dikenal sebagai penyakit anjing gila ( Lyssa ), adalah penyakit berbahaya yang menimbulkan kematian baik pada hewan maupun



5



padamanusia, sifatnya langsung karena hanya memerlukan satu jenis 'etebrata untuk bertahan hidup dan agen penyakit tidak mengalami perubahan selama penularan. adapun penyakit ini telah dikenal sejak tahun 425 sm dan pada tahun 340 sm,dimana aristoteles memperingatkan kemungkinan penularan penyakitini dari anjing ke manusia. Penyebab rabies Virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci. Pada kasus yang tergolong sangat jarang, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia ke manusia, melalui transplantasi organ. Gejala rabies Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi: 



Demam







Otot melemah







Kesemutan







Sakit kepala Terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala



lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk. 3. Diare Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Selain itu, diare juga ditandai dengan kondisi feses yang lebih encer dari biasanya. Penyakit ini biasanya berlangsung



6



selama beberapa hari dan dalam kasus tertentu bisa berlangsung hingga berminggu-minggu. Gejala Diare Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain: 



Feses lembek dan cair.







Nyeri dan kram perut.







Mual dan muntah.







Nyeri kepala.







Kehilangan nafsu makan.







Haus terus menerus.







Demam.







Dehidrasi.







Darah pada feses. Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada



anak-anak, diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala. Penyebab Diare Diare dapat disebabkan serta dipicu beberapa hal, antara lain: 



Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.







Alergi makanan.







Efek samping dari obat-obatan tertentu.



7







Infeksi bakteri, virus, atau parasit.







Penyakit usus.







Pasca operasi batu empedu.







Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau olitis mikroskopik.







Irritable bowel syndrome.







Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.



Faktor Risiko Diare Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian diare, antara lain: 



Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.







Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.







Jarang membersihkan dapur dan toilet.







Sumber air yang tidak bersih.







Makan makanan sisa yang sudah dingin.







Tidak mencuci tangan dengan sabun.



Diagnosis Diare Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti: 



Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi pada penderita.







Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare.







Pemeriksaan tambahan seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan penyakit yang lebih serius.



4. Tifus



8



Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terontaminasi. Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya. Tifus dapat menular dengan cepat. Infeksi demam tifoid terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil tinja yang mengandung bakteri. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri. Gejala Tifus Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1 - 3 minggu setelah tubuh terinfeksi dengan ciri-ciri berupa demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu. Jika tidak segera ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus). Risiko komplikasi juga akan berkembang menjadi membahayakan nyawa jika situasi tersebut tidak segera ditangani dengan baik. Jika tidak ditangani dengan baik, diperkirakan 1 dari 5 orang akan meninggal karena tifus. Sementara yang tetap hidup berisiko mengidap komplikasi yang disebabkan infeksi. Umumnya tifus diobati dengan pemberian antibiotik. Keputusan pengobatan di rumah atau di rumah sakit bergantung kepada tingkat keparahan yang dialami. Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama 1 - 2 pekan. Perawatan di rumah sakit diperlukan jika kasus tifus terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut. Penyebab Tifus



9



Makanan dan air yang terkontaminasi diduga menjadi penyebab utama berkembangnya penyakit tifus. Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna juga bisa menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak. 5. Penyakit Malaria Malaria disebabkan oleh parasit yang menyebar melalui gigitan nyamuk dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Penularannya bisa terjadi jika ada kontak dengan darah pengidap atau janin yang bisa terinfeksi karena tertular dari darah ibu.  Gejala Malaria Penyakit malaria mempunyai trias, yaitu keadaan menggigil yang diikuti dengan demam dan keluar keringat yang banyak. Beberapa gejala lain yang dapat ditemui juga, yaitu : 1. Demam : bersifat periodik karena berkaitan dengan pecahnya skizon yang mengeluarkan berbagai antigen. Proses pematangan skizon berbeda tiap jenis plasmodium. 1. P. falciparum (demam hampir setiap hari) 2. P. vivax/ovale (demam setiap 3 hari/tertiana) 3. P. malariae (demam setiap 4 hari / kuartana) 2. Splenomegali : merupakan gejala malaria kronik. 3. Anemia : terjadi akibat pecahnya eritrosit yang terinfeksi maupun tidak. 4. Iketerus : karena terjadinya hemolysis dan gangguan hepatik. 5. Gejala sistemik lainnya : sakit kepala, mual muntah, nyeri otot.  Penyebab dan Faktor Risiko Malaria Plasmodium terdiri dari banyak spesies, namun umumnya menularkan malaria adalah P.vivax, P.falciparum, P.malariae, P.ovale. daur hidup



10



plasmodium terdiri dari fase seksual di dalam badan nyamuk anopheles betina sebagai hospes definitif dan fase aseksual dalam tubuh manusia.   Diagnosis Malaria Selain berdasarkan anamnesis (trias malaria, disertai sakit kepala, mual muntah, nyeri otot) serta riwayat bepergian dan pemeriksaan fisik (demam, konjungtiva anemis, splenomegali, ikterik, dsb), dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis definitif, yaitu : 1. Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis untuk menentukan ada tidaknya spesies, stadium dari plasmodium. 2. Rapid diagnostic test (RDT). 3. Pemeriksaan untuk malaria berat (apabila ditemukan p.falciparum disertai dengan salah satu gejala kegawatan). B. Beberapa Kesakitan / Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan dan Penanggulangannya Beberapa Kesakitan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan, diantaranya yaitu : 1. Staphylococcus Aureus Foodborne Intoxication Penyebab Staphylococcal food poisoning merupakan kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh Enterotoksin yang di hasilkan oleh Staphylococcus Aureus. Kuman stafilokokus akan mati sewaktu makanan di masak, tetapientrotoksin yang dihasilkan memiliki sifat tahan panas sehingga dapat bertahan pada temperatur100 derajat C selama beberapa menit (Andiyani, dkk, 2010). Gejala 



11



Racun staphylococcal yang cepat bertindak, kadang-kadang menyebabkan penyakit hanya dalam 30 menit. Gejala biasanya  berkembang dalam waktu satu sampai enam jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Pasien biasanya mengalami hal berikut ini: mual, muntah, kram perut, dan diare. Penyakit ini biasanya ringan dan kebanyakan pasien sembuh setelah satu sampai tiga hari. Dalam sebuah minoritas kecil pasien penyakit bisa lebih parah (CDC, 2006). Penanggulangan Hal ini penting untuk mencegah kontaminasi makanan dengan Staphylococcus sebelum toksin dapat diproduksi (CDC, 2006): a) Cuci tangan dan di bawah kuku keras dengan sabun dan air sebelum menangani dan menyiapkan makanan.   b)Jangan menyiapkan makanan jika Anda memiliki hidung atau infeksi mata. c)Jangan mengolah atau menyajikan makanan untuk orang lain jika Anda memiliki luka atau infeksi kulit di tangan Anda atau  pergelangan tangan. d)Jauhkan dapur dan makanan daerah-melayani bersih dan disterilkan. e)Jika makanan akan disimpan lebih dari dua jam, menjaga makanan  panas panas (lebih dari 140 ° F) dan makanan dingin dingin (40 ° F atau di bawah). f)Toko makanan yang dimasak dalam lebar, wadah dangkal dan dinginkan secepat mungkin.



2. Botulism Penyebab Botulism atau botulisme merupakan penyakit Gastroenteristi akut yang disebabkan oleh Eksotoksin yang di produksi Crostiridium Botulinum. Organisme anaerobic ini banyak ditemukan di dalam debu, tanah, dan dalam saluran usus hewan. Dalam makanan kaleng, organism ini akan membentuk spora. Masa inkubasi botulisme cepat sekitar 12-36  jam. C. botulinum menguraikan delapan



12



exotoxins antigen dibedakan (A, B, C1, C2, D, E, F dan G). Tipe A adalah racun yang paling ampuh, diikuti oleh jenis B dan F racun. Tipe A, B dan E yang umumnya terkait dengan botulisme sistemik pada manusia (Nigam dan Nigam, 2010).. Semua neurotoksin botulinum diproduksi sebagai relatif tidak aktif, rantai polipeptida tunggal dengan massa molekul sekitar 150 kDa dengan tingkat tinggi urutan asam amino homologi antara toksin jenis. Rantai  polipeptida terdiri dari berat (H) rantai dan lampu (L) rantai sekitar 100 dan 50 kDa masing-masing, dihubungkan oleh ikatan disulfida. Botulinum toxin neurotoxin kompleks juga dikaitkan dengan berbagai protein beracun lainnya, yang juga mungkin memiliki sifat hemagglutinating (Andiyani, dkk, 2010). Agar lebih aman, sebelum dikonsumsi, makanan kaleng sebaiknya dimasak dahulu pada temperature 100 derajat C selama beberapa menit karena toksin Cl. Botulinum bersifat Thermolabil (tidak tahan panas). Pemberian obat quinidine hidroklorida per oral dengan dosis 20-40 mg/kg  berat badan dapat mengurangi terjadinya Neoromuscularblok, di samping  perawatan yang baik juga sangat bermanfaat dalam pengobatan batulisme (Andiyani, dkk, 2010).   Gejala Gejala penyakit berbeda dengan kasus Bacterial Food Poisoning yang lain karena eksotoksin bekerja pada system saraf parasimpatik. Gejala Gastrointestinal yang ditimbulkan ringan walau ada beberapa gejala yang tampak dominan, seperti Disfagia, Diplopia, Ptosis, Disarthria, kelemahan pada otot dan terkadang Quadriplegia, walau demam biasa tidak ada, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan  berakibat fatal. Kematian terrjadi dalam waktu 4-8 hari akibat kegagalan  pernapasan atau jantung (Andiyani, dkk, 2010). Gejala klasik dari botulism termasuk penglihatan ganda,  penglihatan kabur, kelopak mata terkulai, cadel bicara, kesulitan menelan, mulut kering, dan kelemahan otot. Bayi dengan botulisme tampil lesu, makan buruk, mengalami konstipasi, dan memiliki tangisan yang lemah dan otot miskin. Ini semua adalah gejala kelumpuhan otot yang disebabkan oleh toksin bakteri. Jika tidak diobati, gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi menyebabkan kelumpuhan otot-otot pernapasan, lengan,



13



kaki, dan bagasi. Dalam foodborne botulism, gejala umumnya mulai 18 hingga 36 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, tetapi mereka dapat terjadi sedini 6 jam atau hingga akhir 10 hari (CDC, 2010). Penanggulangan Luka botulism dapat dicegah dengan segera mencari perawatan medis untuk luka yang terinfeksi dan dengan tidak menggunakan narkoba suntik . Sebagian besar kasus botulisme pada bayi tidak dapat dicegah karena bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah dalam tanah dan debu . Bakteri dapat ditemukan di dalam rumah di lantai , karpet , dan meja bahkan setelah dibersihkan. Madu bisa mengandung  bakteri yang menyebabkan botulisme pada bayi begitu , anakanak berusia kurang dari 12 bulan tidak boleh diberi makan madu . Madu aman bagi orang usia 1 tahun dan lebih tua (CDC, 2010). Orang di departemen kesehatan negara bagian dan di CDC memiliki pengetahuan tentang botulisme dan tersedia untuk  berkonsultasi dengan dokter 24 jam sehari. Jika antitoksin diperlukan untuk mengobati pasien, dapat dengan cepat dikirim ke dokter mana saja di negara ini. Diduga wabah botulisme dengan cepat diselidiki, dan jika mereka melibatkan produk komersial, tindakan pengendalian yang tepat dikoordinasikan antara kesehatan masyarakat dan badan pengatur. Dokter harus segera melaporkan kasus dugaan botulisme ke departemen kesehatan negara mereka (CDC, 2010). 3. Mycotocsin Penyebab Diproduksi oleh : a. A.flavus, A.parasiticus : aflatoksin   b. A.nidulans, A.vesicolor : sterigmatocystin c. Penisilliumviridicatum : ochratoksin Resistant terhadap panas Pencegahan Pencegahan yang dapat dilakukan adalah : a. Pengemasananaerob  



14



b. Penurunan a w sampai 0.6 c. Pembekuan d. Mencegahpertumbuhanjamurdenganpengawet



4. Keracunan makanan Juga dapat disebut penyakit bawaan makanan, adalah penyakit yang disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi. Organisme infeksi termasuk bakteri, virus, dan parasit - atau toksinnya adalah penyebab paling umum keracunan makanan. Organisme infeksius atau toksinnya dapat mencemari makanan di setiap titik pemrosesan atau produksi. Kontaminasi juga dapat terjadi di rumah jika makanan tidak ditangani dengan benar atau dimasak. Gejala keracunan makanan, yang bisa dimulai dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, sering termasuk mual, muntah atau diare. Paling sering, keracunan makanan ringan dan sembuh tanpa pengobatan. Tetapi beberapa orang perlu pergi ke rumah sakit. Gejala Gejala keracunan makanan bervariasi dengan sumber kontaminasi. Sebagian besar jenis keracunan makanan menyebabkan satu atau lebih tanda dan gejala berikut:     Mual     Muntah     Diare berair atau berdarah     Nyeri perut dan kram     Demam



15



Tanda dan gejala dapat mulai dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, atau mereka mungkin mulai beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu kemudian. Penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan umumnya berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Pencegahan Berikut gaya hidup dan pengobatan rumah dapat membantu Anda mengatasi keracunan makanan: 



Biarkan perut Anda istirahat. Anda tidak makan boleh dan minum selama beberapa jam







Cobalah mengisap potongan es atau meminum sedikit air. Air soda, kaldu, atau minuman olahraga non-berkafein, seperti Gatorade dapat menjadi pilihan yang baik







Perlahan-lahan kembali makan. Disarankan agar Anda makan secara bertahap mulai makan makanan hambar, rendah lemak, makanan mudah dicerna makanan, seperti roti, agar-agar, pisang dan beras.







Istirahatlah. Penyakit dan dehidrasi dapat melemahkan badan Anda, oleh karena itu sebabnya Anda perlu beristirahat.



5. Pengertian Hepatitis A Hepatitis A merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang organ hati dan disebabkan oleh infeksi virus. Gejala awal yang dapat muncul meliputi demam, mual, muntah, nyeri pada sendi dan otot, serta diare. Ketika organ hati sudah mulai terserang, ada beberapa gejala lain yang akan muncul, yaitu urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal. Selain itu, daerah perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit terutama jika ditekan. Gejala Hepatitis A



16



Gejala yang dialami bagi pengidap hepatitis A, yaitu dapat berupa pusing, rasa mual & ingin muntah, sakit tenggorokan, diare, hilangnya nafsu makan dan nyeri pada bagian otot dan sendi.



Penyebab Hepatitis A Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi: 



Sanitasi yang buruk.







Kontak langsung dengan pengidap.







Berbagi jarum suntik.







Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.







Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.







Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.



Pengobatan Hepatitis A Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya. Langkah pengobatan hepatitis A bertujuan untuk meringankan gejala-gejala yang dialami pengidapnya. Penanganannya meliputi mengonsumsi obat pereda gatal, sakit, mual dan muntah sesuai dosis. Organ hati juga perlu dibiarkan untuk beristirahat misalnya dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan berhati-hati dengan obat-obat yang bisa berdampak pada hati. Pencegahan Hepatitis A



17



Mencegah hepatitis dapat dilakukan mulai dari hal sederhana, seperti menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang serta menghindari jajan di pedagang kaki lima yang tidak terjamin kebersihannya.



18



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesehatan lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu dan seni untuk memperoleh keseimbangan antara lingkungan dengan manusia, dan juga merupakan ilmu dan seni mengelola lingkungan agar bisa menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari berbagai macam penyakit. Sedangkan ilmu kesehatan lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan suatu kelompok penduduk dengan berbagai macam perubahan yang terjadi dilingkungan mereka tinggal yang berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat umum. B. Saran 1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. 2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. 3. Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan. 4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda; 5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya. 6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organik. 7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk; 8. Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah. 9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.



19



DAFTAR PUSTAKA  https://www.lifebuoy.co.id/kesehatan/infeksi-dan-pencegahannya/berita-



kesehatan/wajib-tahu-7-penyakit-yang-disebabkan-oleh-pencemaranlingkungan.html



 https://www.halodoc.com/kesehatan/tifus  https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tanda-dan-gejalamalaria/  https://www.alodokter.com/rabies  https://www.halodoc.com/kesehatan/asma  https://www.halodoc.com/kesehatan/diare  https://www.scribd.com/doc/220863540/BAB-II-TinjauanPustaka-Foodborne-Intoxication-Belum-Fix  https://hellosehat.com/penyakit/keracunan-makanan/  https://www.halodoc.com/kesehatan/hepatitis-a? gclid=Cj0KCQjwoInnBRDDARIsANBVyATV2r0LI3TrENkxgE0 DzLV2RTx3Q1GYKbaoGoqn0NQy2zYVZAxY58aAjeQEALw_wcB



20