Makalah Peranan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FISIKA FARMASI PERANAN ILMU FISIKA DALAM KEFARMASIAN



DIBUAT OLEH :



PROGRAM STUDI D-III FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadiran Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Ilmu Fisika dalam Kefarmasian” dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Farmasi, selain itu juga bertujuan untuk mengembangkan pemahaman penulis dan pembaca mengenai “Peranan Ilmu Fisika dalam Kefarmasian”. Semoga penulis dan pembaca dapat memahami dan menambah wawasan melalui makalah ini, mulai dari pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan kesimpulan. Makalah berjudul “Peranan Ilmu Fisika dalam Kefarmasian” ini menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami tentang isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat selain bagi penulis melainkan bermanfaat pula bagi pembaca. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif saya harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.



Palangka Raya, 30 September 2020



\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\



I



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................................ii BAB I



PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................1 C. Tujuan......................................................................................................1



BAB II



PEMBAHASAN.........................................................................................2 A. Pengertian Dari Ilmu Farmasi Fisika......................................................2 B. Hubungan antara Ilmu Fisika dan Farmasi.............................................3 C. Peranan Ilmu Fisika dalam Bidang Kefarmasian....................................3



BAB III PENUTUP...................................................................................................5 A. Kesimpulan..............................................................................................5 B. Saran........................................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA



II



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Farmasi Fisika adalah suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu Fisika dengan ilmu Farmasi. Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisika oleh suatu zat, baik itu berupa sifat molekul maupun sifat turunan dari zat tersebut. Sedangkan untuk ilmu Farmasi itu sendiri adalah ilmu mengenai obat-obatan yang mempelajari bagaimana cara membuat, memformulasi senyawa obat, hingga menjadi sebuah sediaan jadi yang dapat beredar di pasaran dan sampai ketangan konsumen. Gabungkan kedua ilmu tersebut akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang berstandar baik, berefek baik, dan mempunyai kestabilan yang baik pula. Melihat pentingnya ilmu fisika farmasi, maka diperlukan penjelasan dan pendalaman materi bagi mahasiswa mengenai dasar-dasa fisika farmasi agar nantinya ketika bekerja di dunia kefarmasian seorang farmasis dapat menegetahui bagaimana cara untuk menjamin suatu sediaan merupakan sediaan yang berstandar baik hingga sampai di tangan pasien. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Fisika Farmasi ? 2. Apa hubungan antara ilmu fisika dengan bidang kefarmasian ? 3. Apa peranan fisika dalam bilang kefarmasian ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ilmu Fisika Farmasi 2. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu fisika dengan bidang kefarmasian 3. Untuk mengetahui peranan fisika dalam bidang kefarmasian



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Ilmu Fisika Farmasi Kata Farmasi dalam bahasa Yunani disebut dengan farmakon yang artinya adalah medika atau obat. Farmasi adalah suatu ilmu yang mempelajari cara mencampur bahan dengan bahan lain dan atau dengan pelarut, meracik, memformulasi suatu sediaan farmasi (baik berupa sediaan padat, sediaan cair, sediaan semi padat maupun sediaan steril), melakukan pengujian pada bahan dasar obat dan pengujian akhir sediaan secara in vitro dan in vivo, mengidentifikasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman Sedangkan untuk kata Fisika sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:242) merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisika dari suatu zat, baik itu tentang zat maupun energi (seperti panas, cahaya, dan bunyi). Farmasi adalah salah satu bidang ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari dunia medis karena Farmasi adalah inti dari dunia medis yaitu pengobatan. Farmasi menyediakan zat aktif yang berefek pengobatan pada suatu penyakit yang sekarang ini kita kenal dengan kata obat. Di sinilah farmasi menghasilkan obat yang disesuaikan dengan kebutuhan, jenis penyakit, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketika ilmu farmasi digabungkan antara ilmu pasti dan seni maka ilmu farmasi bukanlah lagi menjadi ilmu pasi, melainkan ilmu terapan. Oleh karena itu, farmasi membutuhkan ilmu-ilmu lain, salah satunya adalah ilmu fisika. Berdasarkan permaslahan di atas maka akhirnya terbentuklah ilmu gabungan antara ilmu farmasi dan ilmu fisika, keduanya digabung menjadi suatu ilmu yang disebut dengan Fisika Farmasi. Ilmu Fisika Farmasi bisa diartikan sebagai kajian atau cabang ilmu hubungan antara fisika (sifat-sifat Fisika) dengan kefarmasian (sediaan Farmasi, farmakokinetik, serta farmakodinamiknya) yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, serta menganalisis pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat. Dengan adanya perkembangan teknologi, Fisika Farmasi juga dituntut berkembang, bukan hanya mempelajari teknologi farmasetis, tetapi juga mempelajari bagaimana sistem



2



penghantaran bekerja dan memberi respons terhadap pasien. Misalnya, teknologi penghantaran obat molekuler, skala nan, dan mikroskopik. B. Hubungan Ilmu Fisika dan Farmasi Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika, hal ini disebabkan karena suatu senyawa obat memiliki sifat fisika, dan sifat fisika dari masing-masing obat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat fisika ini akan sangat memengaruhi cara pembuatan dan cara formulasi suatu sediaan obat, dan pada akhirnya juga akan memengaruhi efek pengobatan dari obat serta kestabilan dari sebuah sediaan obat itu sendiri. Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat mencakup massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum, indeks bias, rotasi optik, kelarutan, titik lebur, titik didih, pH, dan lain-lain. Sifat-sifat ini lah yang merupakan dasar dalam formulasi sediaan farmasi. Sifatsifat fisika ini akan menentukan kemurnian dari suatu zat yang akan dijadikan obat. Jadi, dengan mengukur sifat-sifat fisika yang telah disebutkan maka murni atau palsunya suatu zat dapat diketahui. Selain itu, berdasarkan sifat-sifat fisika di atas, akan mengiring seorang farmasis dalam memformulasi suatu zat baik yang dapat maupun tidak dapat dibuat menjadi sebuah sediaan, yang akhirnya akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang bermutu dan berefek. C. Peranan Ilmu Fisika dalam Bidang Kefarmasian Ilmu Farmasi Fisika sangat penting adanya dalam dunia kefarmasian, karena dalam ilmu Fisika Farmasi nantinya farmasis akan mempelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan obat, ketika sudah menjadi sediaan obat, dan juga meliputi evaluasi akhir dari sediaan obat tersebut sehingga mampu membuat obat yang sesuai standar, aman, dan stabil hingga sampai ke tangan pasien. 1. Farmasi Fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan excipient (bahan pembantu) agar dapat dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan berkualitas. Misalnya, dalam hal melarutkan zat aktif. Jika senyawa obat tidak memiliki sifat kelarutan yang baik, maka Farmasi Fisika mempelajari bagaimana senyawa tersebut dibantu kelarutannya, misalnya a. Penambahan zat penambah kelarutan (disebut kosolven) seperti surfaktan berupa tween dan span, alkohol, gliserin, dan lain-lain.



3



b. Pemilihan zat dalam bentuk turunannya berupa garam misalnya zat dalam bentuk basenya seperti piridoksin yang sifatnya tidak larut dalam air. Untuk membantu kelarutannya dalam air maka dipilih bentuk garam yaitu piridoksin HCl yang sifatnya mudah larut dalam air. c. Kelarutan dibantu dengan adanya reaksi kompleksometri misalnya zat iodium (I2) tidak dapat larut air, namun dengan penambahan kalium iodida (KI), maka akan terjadi reaksi kompleks sehingga iodium dapat larut dalam air. Selain itu, senyawa tersebut dapat diformulasi dalam bentuk sediaan yang diperuntukkan bagi zat-zat yang tidak dapat larut yaitu berupa sediaan suspensi. 2. Farmasi Fisika mempelajari cara pengujian sifat molekul zat obat agar memastikan tingkat kemurnian senyawa tersebut, sehingga senyawa yang akan diformulasi, benarbenar dipastikan asli dan murni serta memenuhi standar dan syarat. Pengujian tersebut meliputi pengukuran indeks bias menggunakan refraktometer, rotasi optik dengan menggunakan polarimeter, massa jenis dengan menggunakan piknometer, viskositas cairan dengan menggunakan viskometer, dan lain-lain. 3. Farmasi Fisika mempelajari kestabilan fisis meliputi kinetika kimia sediaan farmasi yang akan beredar di pasaran. Hal ini memastikan agar sediaan tersebut dapat bertahan lama dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengubah keefektifan efek zat tersebut. Obat yang telah dibuat tentu harus tetap stabil selama proses distribusi obat, agar ketika diterima oleh pasien, obat masih dalam keadaan yang stabil, tidak ada pengurangan aktivitas atau terjadi kerusakan zat aktif. Melalui penerapan ilmu farmasi fisika, dapat ditetapkan beberapa point yaitu a. Waktu kadaluarsa berdasarkan hasil uji sediaan pada berbagai kondisi dalam ilmu kinetika kimia. b. Pengukuran kadar zat aktif dengan menggunakan alat spektrofotometer. c. Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dalam pembuatan tablet.



4



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Ilmu fisika farmasi merupakan ilmu gabungan antara ilmu farmasi dan ilmu fisika yang mempelajari atau mengkaji tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, serta menganalisis pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat. Ilmu fisika merupakan ilmu yang penting bagi bidang kefarmasian, karena dengan adanya ilmu ini orang-orang di dunia farmasi dapat mempelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan obat, ketika sudah menjadi sediaan obat, dan juga bahkan sampai meliputi evaluasi akhir dari sediaan obat tersebut sehingga nantinya mampu membuat obat yang sesuai standar, aman, dan stabil hingga sampai ke tangan pasien. B. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik yang konstruktif guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.



5



6



DAFTAR PUSTAKA Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarata, A. 2008. Farmasi Fisik. Edisi Ketiga. UI Press : Jakarta Departemen Pendidikan Nasional daan Balaik Pustaka. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta