Makalah Fungsi Dan Peranan Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FUNGSI DAN PERANAN KURIKULUM Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Kurikulum



Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sutiah, M.Pd



Oleh Kelompok 2 : Durrotun Nasikhah Intan Amalia



(15110105)



M. Zuhrin Nada Mahendra



(15110107)



Muhsinul Faizin



(15110114)



Hasril Harun Zain



(15110140)



PAI C ( Semester IV )



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2017



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehinga makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa suatu rintangan apapun. Makalah Sosiologi Pendidikan yang berjudul “Fungsi dan Peranan Kurikulum” ini kami susun sebagai pelengkap nilai tugas Pengembangan Kurikulumdan juga memberikan wawasan serta pemahaman yang lebih tentang Fungsi dan Peranan Kurikulum. Sebagai penulis kami menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran dan terciptanya makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan atau masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Atas kurang lebihnya kami mengucapkan terimakasih.



Malang, 26 Februari 2017



Penulis



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengantar tentang Kurikulum ......................................................................... 5 2.2 Fungsi Kurikulum ........................................................................................... 5 2.3 Peranan Kurikulum ......................................................................................... 9 BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pergerakan arus informasi di era globalisasi dewasa ini menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strateginya agar sesuai kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Semua sistem kehidupan, baik mikro maupun makro, perlu mengadakan pembaharuan dan pengembangan agar dapat mengimbangi kemajuan global. Tidak terkecuali sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional harus selalu dikembangkan agar dapat mengimbangi kebutuhan masyarakat, baik lokal, regional maupun nasional. Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, sejak Indonesia memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan bagi anak-anak bangsanya, pemerintah mulai menyusun kurikulum. Dalam hal ini, kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik dan diberlakukan bagi seluruh anak bangsa di seluruh Indonesia. Namun, memperhatikan kondisi pendidikan beberapa tahun belakangan ini, penyelenggara pendidikan tampaknya menghadapi kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang berlaku. Berbagai kasus menunjukkan kurangnya pemahaman para penyelenggara pendidikan terutama yang berkaitan dengan peran dan fungsi pendidikan. Kekurangpahaman penyelenggara pendidikan tentang peran dan fungsi kurikulum dapat berakibat fatal terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti ketika penyelenggara pendidikan dihadapkan pada permasalahan ujian nasional (UN), mereka sering kelabakan dan takut jika anak didiknya tidak mampu menyelesaikan ujian dengan baik. Hal ini sangat disayangkan mengingat kurikulum merupakan komponen penting untuk membangun sistem pendidikan yang baik. Berdasarkan kenyataan ini, penulis merasa tertarik untuk membahas lebih jauh tentang peran dan fungsi kurikulum yang nanti diharapkan dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi para penyelenggara pendidikan. Oleh karena itu, pada 3



kesempatan ini, penulis menyusun suatu karya ilmiah yang berjudul “Fungsi dan Peranan Kurikulum”.



1.2. Rumusan Masalah Permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.2.1. Bagaimana fungsi kurikulum? 1.2.2. Bagaimana peran kurikulum? 1.3.Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Mengetahui fungsi kurikulum 1.3.2. Mengetahui peran kurikulum



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1.Pengantar tentang Kurikulum Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata curir atau curere yang berarti jarak yang haris di tempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai garis finish (dunia olahraga). Selanjutnya, istilah kurikulum ini digunakan dalam dunia pendidikan dan mengalami perubahan makan sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada dunia pendidikan. Secara garis besar, kurikulum dapat diartikan sebagai perangkat materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang di dalamnya tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik. Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat. Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah. Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.



2.2.Fungsi Kurikulum Secara umum, fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan logis , diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.



5



Menurut Mc. Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi yaitu, sebagai berikut: •



Fungsi Pendidikan Umum (common and general education) Fungsi pendidikan umum (common and general education) yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab







Suplementasi (Suplementation) Setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat dari perbedaan kemampuan, perbedaan minat, maupun perbedaan bakat. Sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.







Eksplorasi (Eksploration) Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa. Melalui fungsi ini siswa dapat diharapkan dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memungkinkan mereka akan belajar tanpa adanya paksaan.







Keahlian (Spesilization) Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakatnya siswa. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik lainnya. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis dalam bukunya Principle of secondary Education (1981)1, yaitu: a. Fungsi Penyesuaian (the adjust fine of adaptive function) Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan anak didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social serta membekali anak didik dengan 1



Abdullah Idi. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. 2007. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Hal 211



6



kemampuan-kemampuan sehingga setelah selesai pendidikan, diharapkan dapat membawa dirinya untuk berperilaku sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, maupun dengan lingkungan yang lain.2 Sebagai makhluk Allah, anak didik perlu diarahkan melalui program pendidikan agar dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat. Sebagai khalifah fil ardhi, anak didik diharapkan mampu mengimplementasi nilai-nilai pendidikan yang telah dimiliki untuk mengabdi kepada-Nya. b. Fungsi Integrasi (the integrating function) Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Dalam hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik anak didik agar mempunyai pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat, pribadi yang integrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function) Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu anak didik. Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki anak didik itu memang berbeda-beda dan peran pendidikanlah yang mengembangkan potensi-potensi yang ada, sehingga anak didik dapat hidup dalam bermasyarakat yang senantiasa beraneka ragam namun satu tujuan pembangunan tersebut.3 Jadi fungsi kurikulum sebagai pembeda dapat dimulai dengan memprogram kurikulum pendidikan yang relevan dan mengaplikasikannya dalam proses belajar-mengajar yang mendorong perbedaan anak didik tersebut dapat berpikir kreatif, kritis dan berorientasi kedepan.



2



Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurkulum dan Pembelajaran. 2011. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 9 3 Abdullah Idi. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. 2007. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Hal 214



7



d. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function) Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat. Sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat mereka, tetapi melalui kurikulum harus dapat memberikan kemampuan yang diperlukan anak didik untuk melanjutkan studinya ataupun mencari pekerjaan. e. Fungsi Pemilihan (the selective function) Antara perbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat. Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang dinginkan atas sesuatu yang menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram secara fleksibel, memberikan kesempatan pada semua anak didik untuk memperoleh pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat dan bakatnya. f. Fungsi Diagnostik (the diacnostic function) Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki. Ini dapat dilakukan bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa. Di sini Fungsi kurikulum adalah mendiagnosa dan membimbing anak didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.



Memperhatikan fungsi-fungsi di atas, maka jelas kurikulum berfungsi untuk setiap orang atau lembaga yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berpedoman kepada kurikulum, maka tidak akan berjalan dengan tidak efektif sebab pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segela sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan arah dan



8



tujuan pembelajaran beserta bagaimana cara dan strategi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu merupakan komponen penting dalam sistem kurikulum. Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencacaan dan program sekolah. Dengan demikian, penyusunan kelender sekolah, pengajuan sarana dan prasarana sekolah kepada dewan sekolah, penyusunan berbagai kegiatan sekolah baik yang menyangkut kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lainnya, harus didiasarkan pada kurikulum. Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam pelaksanaan supervisi. Dengan demikian, dalam proses pengawasan para pengawas akan dapat menentukan apakah program sekolah termasuk pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum atau belum, sehingga berdasarkan kurikulum itu juga pengawas dapat memberikan saran perbaikan. Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah sebagai pedoman untuk memberikan bantuan baik bagi penyelenggaraan program sekolah, maupun dalam membantu putra/putri mereka belajar di rumah sesuai dengan program sekolah. Melalui kurikulum orang tua akan mengetahui tujuan yang harus dicapai serta ruang lingkup materi pelajaran. Bagi siswa sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Melalui kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau bahan pelajaran apa yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.



2.3.Peran Kurikulum Kurikulum mempunyai



kedudukan sentral



dalam seluruh proses



pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa memegang peranan penting dalam suatu sistem penidikan. Maka kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus mampu mengantarkan



9



anak didik menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil dan berbudi luhur, berilmu, bermoral, tidak hanya sebagai mata pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik semata, melainkan sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk dialami, diterima, dan dilakukan. Kurikulum sekolah merupakan instrumen strategis untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang, kurikulum sekolah juga memiliki koherensi yang amat dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan. Oleh karena itu perubahan dan pembaruan kurikulum harus mengikuti perkembangan, menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan menghadapi tantangan yang akan datang serta menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Oemar Hamalik (1990) terdapat tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu Peran Konservatif, peran kritis dan evaluatif serta peran kreatif.4 kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis mengemban peran sebagai berikut : a. Peran Konservatif Kurikulum memiliki tugas dan tanggung jawab mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Sekolah sebagai suatu lembaga sosial dituntut dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para siswa dengan nilai- nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Karena itu pendidikan pada hakekatnya berfungsi pula menjembatani antara siswa dengan orang dewasa di dalam proses pembudayaan yang semakin berkembang menjadi lebih kompleks, dan di sinilah peranan kurikulum turut membantu proses tersebut. Melalui kurikulum, siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika kembali ke masyarakat, dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma tersebut. Peran ini penting bagi masyarakat, dikaitkan dengan cepatnya pengaruh budaya asing yang masuk sebagaikonsekuensi era globalisasi, yang dimungkinkan budaya 4



Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya), 2011, hal : 17



10



baru yang tidak sesuai dengan budaya lokal, akan semakin menggerogoti budaya asli. Dengan peran konservatif kurikulum berperan menangkal berbagai macam pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat dapat selalu terjaga dan terpelihara b. Peran Kreatif Sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan tuntutan zaman. Sebab, pada kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis yang selalu mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran kreatif. Kurikulum melakukan kegiatankegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu mengembangkan semua potensi yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Kurikulum yang tidak mengandung unsur-unsur baru, akan menghasilkan pendidikan yang ketinggalan zaman, sehingga berarti bahwa apa yang diberikan sekolah bagi siswa menjadi kurang bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat. c. Peran Kritis dan Evaluatif Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis. Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana harus dimiliki anak didik. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.



11



Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum tersebut menjad tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan, diantaranya guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Denegan demikian, pihak-pihak yang terkait idealnya dapat memahami tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang tugas masingmasing. Pengembangan kurikulum harus memperhatikan ketiga peran tersebut, karena ketiganya harus berjalan seimbang. Kurikulum yang menonjolkan peran konservatifnya akan cenderung membuat pendidikan ketinggalan zaman, sebaliknya kurikulum yang menonjolkan peran kreatifnya, dapat membuat nilainilai budaya lokal hilang.



12



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum mempunyai komponen-komponen penting yang saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum. Komponen tersebut diantaranya: komponen tujuan, komponen isi, komponen media, komponen strategi dan komponen proses belajar mengajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis yaitu Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengintegrasian, Fungsi Perbedaan, Fungsi Persiapan, Fungsi Pemilihan, Fungsi Diagnostik Kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan yang strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Bentuk-bentuk peranan tersebut adalah peran konservatif, peran kreatif, peran kritis dan evaluative.



13



DAFTAR PUSTAKA Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007. Loeloek Endah Poerwanti, Sofan Amri. Panduan Memahami Kurikulum 2013 (Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Pendidikan Masa Depan). Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. 2013 Suparlan. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurkulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.



14