Makalah Fungsi Dan Peranan Sejarah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah



FUNGSI DAN PERANAN SEJARAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Manusia dan Sejarah



DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



FISA DIANTIKA MELLYA SARFINA RINI ANGGRAINI SAMSI WAHYUDI SHELIA MULYA HETTY ERVINA MALINDA



Prodi Pedidikan sejarah Kelas / Semester B/5



(11220048) (11220055) (11220063) (11220064) (11220068) (11220077)



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2013



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul “Fungsi dan Peranan Sejarah” ini Tugas ini dibuat dengan sistematika penulisan yang sederhana dengan harapan dapat memudahkan para pembaca untuk memahami isinya. Setiap bagian dalam tulisan ini selalu di mulai dengan motivasi yang menunjukkan bagaimana setiap isi tulisan yang disajikan akan berguna jika dipelajari. Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini. Tiada gading yang tak retak, Penulis menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi penulisan maupun isi, hal ini dikarenakan kebatasan kemampuan dan pengetahuan Penulis. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dalam pembuatan tugas-tugas selanjutnya. Akhirnya Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…



Metro, September 2013



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL..............................................................................



i



KATA PENGANTAR............................................................................



ii



DAFTAR ISI...........................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN.......................................................................



1



A. Latar Belakang ............................................................................



1



B. Rumusan Masalah........................................................................



2



C. Tujuan Penulisan..........................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN........................................................................



3



A. Fungsi Sejarah ...........................................................................



3



B. Kegunaan Sejarah ......................................................................



5



C. Peranan Sejarah ..........................................................................



7



BAB III KESIMPULAN........................................................................ DAFTAR PUSTAKA



iv



12



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Jika kita merenungkan secara mendalam maka kita akan mengetahui bahwa setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Catatancatatan mengenai masa lalu yang kita miliki sering disebut dengan istilah Sejarah. Manusia dalam proses sejarah selalu menempatkan diirnya sebagai objek sekaligus subjek sejarah. Keberadaan manusia sebagai makhluk sejarah, tidak dapat dilepaskan dari kemampuan manusia menciptakan dunianya. Heraty mengungkapkan, bahwa manusia mampu menciptakan dunia kultural, suatu Lebenswelt. Melalui kemampuan merenung yang dimiliki manusia dapat menciptakan dunia Eigenwelt, dunia batin. Melalui dimensi Eigenwelt, manusia tidak hanya dapat mengambil jarak dengan sesuatu di luar dirinya. Manusia juga dapat mengambil jarak dengan dirinya sendiri. Selanjutnya Bertens mengatakan bahwa kemampuan manusia menyadari dirinya sebagai makhluk sejarah tidak dapat terlepas dari kemampuan intrinsic yang dimilki oleh manusia. Manusia mampu dan berani mempertanyakan mengapa dirinya menjadi manusia. Sedangkan binatang atau tumbuhan tidak pernah menanyakan eksistensinya sebagai binatang dan atau tumbuhan. Kesadaran akan eksistensi tersebut menjadikan manusia punya peluang aktif dalam proses sejarah. Untuk itu sejarah merupakan hak prerogratif manusia. Historisitas menunjukkan bahwa segala peristiwa yang dialami manusia selalu berada dalam konteks ruang dan waktu. Manusia tidak hanya berada dalam ruang dan waktu melainkan manusia juga mampu me-ruang. Manusia tidak hanya berada dalam deretan perubahan waktu, melainkan juga mampu me-waktu. Dalam masyarakat yang menyadari akan historisitas, nasib manusia



v



tidak diletakkan dalam tangan pihak eksternal semata. Manusia menyadari bahwa nasibnya sangat ditentukan oleh bagaimana kiprah perjuangan manusia dalam mengarungi kehidupan yang sebenarnya. Kesadaran akan dirinya sebagai subyek sejarah mulai menonjol. Dirinya merasa bahwa manusia bukan hanya produk sejarah, melainkan juga pembuat sejarah. Pada saat tokoh besar menggunakan pengaruh yang sangat menentukan dalam sejarah, sebenarnya pengaruh mereka masih sangat terbatas. Pilihan mereka dibatasi oleh keadaan sejarah, paling tidak aspek ruang dan waktu. Tidak ada penguasa atau pemimpin yang dapat mendorong orang banyak dan mengubah cara tanpa menggunakan beberapa macam instrument yang menekan dan mempengaruhi system yang mengorganisir kekuasaan. Realitas sosial mungkin banyak dipengaruhi oleh sang pemimpinnya, namun sang pemimpin sendiri tidak dapat menghiraukan pola dan aturan yang sedang berlangsung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Apakah fungsi sejarah ? 2. Apakah kegunaan sejarah ? 3. Bagaimanakah peranan sejarah ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu untuk : 1. Mengetahui fungsi sejarah 2. Mengetahui kegunaan sejarah 3. Mengetahui peranan sejarah



vi



BAB II PEMBAHASAN



A. Fungsi Sejarah Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah (sebagai kisah) merupakan media untuk mengetahui masa lampau, yaitu mengetahui peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai pemasalahannya. Peristiwa-peristiwa yang menjadi obyek sejarah syarat dengan pengalaman penting manusia yang penting artinya sebagai pelajaran. Dalam fungsi umum itu terkandung fungsi khusus sejarah, yaitu fungsi sejarah secara lebih luas. Fungsi khusus sejarah terbagi atas fungsi intrinsic (fungsi hakiki, fungsi yang melekat pada dirinya) dan fungsi ekstrinsik (fungsi ke luar dirinya). 1. Fungsi Intrinsik Ada beberapa fungsi intrinsik sejarah. Akan tetapi, fungsi intrinsik sejarah yang paling utama adalah sebagai media untuk mengetahui masa lampau dan sebagai ilmu. 2. Fungsi Ekstrinsik Sama halnya dengan ilmu-ilmu lain, sejarah sebagai ilmu memiliki fungsi ekstrinsik. Fungsi sejarah yang penting untuk dipahami adalah fungsi edukatif. Fungsi edukatif sejarah mencakup : •



Pendidikan nalar (penalaran) Mempelajari sejarah secara kritis, atau menulis sejarah secara ilmiah, akan mendorong meningkatkan daya nalar orang yang bersangkutan. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Pertama, sejarah sebagai ilmu menjelaskan latar belakang terjadinya suatu peristiwa. Ternyata penyebab terjadinya suatu peristiwa tidak hanya satu faktor, melainkan beberapa faktor yang saling berkaitan (kekuatan sejarah). Contoh, terjadinya Peristiwa G 30 S/PKI 1965. Berarti sejarah mendidik orang berpikir plurikausal (multidimensional)



vii



(multidimensional), bukan berpikir monokausal. Kedua, sejarah sangat memperhatikan waktu (kronologis-diakronis). Berarti sejarah mendidik kita memiliki daya nalar untuk memperhatikan waktu dalam menjalani kehidupan (wal ashri). Ketiga, sejarah harus ditulis berdasarkan fakta. Akan tetapi tidak setiap sumber memuat fakta, dan tidak setiap fakta adalah fakta sejarah. Berarti sejarah mendidik kita untuk memiliki daya nalar yang dilandasi oleh sikap kritis. •



Pendidikan moral Sejarah syarat dengan pendidikan moral, karena sejarah mengungkap peristiwa yang pada dasarnya memuat dua sifat, yaitu baik dan buruk, benar dan salah, berhak dan tidak berhak, cinta dan benci, dan lain-lain.







Pendidikan kebijakan/kebijaksanaan Peristiwa atau masalah tertentu, baik secara tersurat maupun tersirat



menunjukkan



adanya



kebijakan



atau



kebijaksanaan.



Kebijakan/kebijaksanaan di masa lampau sangat mungkin dapat dijadikan bahan acuan dalam menghadapi kehidupan di masa kini. Berarti sejarah memiliki fungsi pragmatis. •



Pendidikan politik Sejarah mengandung pendidikan politik, karena peristiwa tertentu menyangkut tindakan politik atau kegiatan bersifat politik.







Pendidikan mengenai perubahan Sejarah adalah proses yang menyangkut perubahan. Pada dasarnya kehidupan manusia terus berubah, walaupun kadar perubahan dari waktu ke waktu tidak sama. Perubahan itu terjadi karena disengaja atau tidak disengaja.







Pendidikan mengenai masa depan Dengan mempelajari sejarah secara baik dilandasi oleh sikap kritis, akan dapat memprediksi, bagaimana kira-kira kehidupan di masa depan. (“Sejarah pedoman untuk membangun masa depan”).



viii







Sejarah sebagai ilmu bantu Fungsi edukatif sejarah juga ditunjukkan oleh sejarah sebagai ilmu bantu. Sejarah sebagai pengetahuan dan ilmu dapat membantu menjelaskan



permasalahan



yang



dikaji



oleh



ilmu-ilmu



lain



(antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, hukum, dll.). B. Kegunaan Sejarah Di tengah masyarakat yang luas, sejarah mempunyai arti dan kegunaan sosial, yaitu memberi kegunaan edukatif (pelajaran), kegunaan yang menimbulkan



inspirasi



(ilham),



dan



fungsi



rekreatif



(rasa



yang



menyenangkan). 1. Kegunaan edukatif (memberi pelajaran) Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat, baik pada masa sekarang atau masyarakat sebelumnya. Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman pada masa sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lampau akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini.Dengan mempelajari sejarah, orang dapat menemukan hukum yang menguasai kehidupan manusia, bahkan dengan belajar sejarah kita dapat berbuat bijaksana untuk menghadapi masa depan (ingat belajar sejarah akan bijaksana lebih dahulu). Oleh karena itu, belajarlah dari sejarah karena sejarah dapat mengajarkan kita apa yang telah dilakukan sebelumnya. Keberhasilan Kerajaan Majapahit akan memberi pelajaran bagi masyarakat sekarang untuk bekerja keras, bersatu dalam satu tujuan untuk mencapai



masyarakat



adil



makmur.



Sebaliknya,



perang



saudara



menyebabkan kelemahan negara yang akhirnya meruntuhkan Majapahit (ingat Perang Paregreg di Majapahit). Begitu juga apa sebab di Singasari selalu terjadi pergantian tahta tidak lain disebabkan adanya usaha yang tidak saling membangun tetapi saling menjatuhkan (Ken Arok merebut tahta dari Tunggul Ametung, selanjutnya anak Tunggul Ametung



ix



membunuh Ken Arok dan sebaliknya, anak Ken Arok membunuh Anusopati dan begitu seterusnya). 2. Sejarah berguna memberikan inspirasi (ilham kepada kita) Berbagai kisah sejarah yang terjadi memberikan inspirasi (ilham). Misalnya, Pangeran Diponegoro berusaha melawan dengan sistem gerilya terhadap pasukan Jenderal De Kock, dan selama 5 tahun ia berhasil memorak-porandakan pihak Belanda. Begitu juga perjuangan rakyat Indonesia dalam gerakan nasional yang ditandai lahirnya Budi Utomo memberikan inspirasi bagi kita untuk hidup kreatif, bersatu, dan selalu mengutamakan persatuan untuk tercapainya Indonesia merdeka. Sikap rela berkorban demi persatuan dan berjuang tanpa pamrih telah ditunjukkan oleh para tokoh organisasi pergerakan nasional Indonesia. Bangsa Indonesia sudah memasuki kebangkitan nasional yang kedua berusaha mengejar ketinggalan dalam era globalisasi ilmu dan teknologi, suatu masa di mana kita harus meningkatkan persatuan serta patriotisme untuk membawa bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dari masa sekarang. 3. Sejarah dapat berguna sebagai rekreatif Sejarah dapat memberikan kesenangan dan rasa estetis karena penulisan sejarah mampu menarik pembaca berekreasi tanpa beranjak dari tempat. Kita dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa yang telah lampau dan jauh terjadinya. Kita seolah-olah mengelilingi negeri jauh dan menyaksikan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, misalnya, pembangunan Taman Bergantung di Babilonia atau Taj Mahal di Agra India. Kita dapat melihat keindahan dan kehebatan masyarakat pada waktu itu. Maka melalui kegunaan rekreatif ini akan mendorong masyarakat untuk maju dan lebih terbuka, dapat bergaul dengan siapa pun, menyenangi ilmu dan teknologi, disiplin, bekerja keras, menghormati hukum, inovatif, produktif, serta mau bekerja sama untuk mencapai citacita bangsa.



x



Proses



rekreasi



terhadap



berbagai



peristiwa



di



masa



lampau



memungkinkan orang untuk bercermin diri. Orang yang maju pasti akan lebih dinamis sebab melihat adanya masa depan yang cerah yang didasarkan pada pengalaman masa lalu yang indah dan menarik. C. Peranan Sejarah 1. Peran Penting Sejarah Dalam Kehidupan Dalam mengarungi perjalanan hidup manusia membutuhkan sauri teladan, salah satu bentuk sauri teladan yang bisa kita ambil dari sekian banyak macam dan bentuk sauri teladan yang ada salah satunya ialah sejarah. Sejarah memiliki makna perting di dalamnya baik itu nilai, etika, moral dan bahkan ilmu pengetahuan. Melalui sejarah kita mampu mengetahi kisah dan perjalanan dari kehidupan sebelum masa kita sekarang, selain itu sejarah juga memiliki pesan yang sangat yang sifatnya amanah bagi kehidupan manusia masa sekarang dan yang akan datang. Telah banyak kisah peradaban suatu bangsa yang di ceritakan oleh sejarah baik itu kisah yang bernilai positif maupun negatif, yang tentunya itu bisa kita jadikan referensi untuk merumuskan kehidupan masa sekarang dan yang akan. Sebagai salah satu contah untuk mengetahui asal-usul dari peradaban suatu bangsa maka salah satu jalan yang bisa kita tempuh ialah melalui penuturan sejarah. Dengan mempelajari sejarah maka kita akan mengetahui sejara jelas bagaimana konsdisi bangsa ini sebelumnya, dan dengan cara seperti apa para leluhur kita terdahulu membangun peradaban di negri kita yang sekarang kita nikmati ini. Disitulah makna penting bagi kita utamaya kaum muda untuk memahami sejarah, karena masa depan peradaban manusia sekarang dan seterusnya kitalah yang akan menentukanya. Dalam proses kehidupan Sejarah mengajarkan dalam tiga dimensi, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dari setiap dimensi itu memiliki keterkaitan dan hubungan yang sangat erat dan saling mempengarui. Itulah proses kehidupan yang kemudian membentuk siklus sehingga melahirkan sebuah perdaban. kita sebagai penerus sejarah dari peradaban yang diwariskan oleh nenek



xi



moyang kita, tentunya kita bisa menentukan ataupun memilih mana yang bisa kita lakukan atau tinggalkan karna tidak perlu ditiru. Selain itu yang sangat urgen dari unsur pembangunan peradaban manusi ialah kita bisa melihat kondisi dan keadaan masyarakat saat ini untuk melahirkan masyarakat yang akan datang yang lebih unggul. Disinilah sejarah selalu mempengaruhi corak dari perkembangan setiap fenomena sejarah yang terjadi dalam suatu masyarakat. Sayangnya, kini orang cenderung melihat masa kini dan melupakan sejarah, bahkan dari sejarah pribadinya itu sendiri. Orang pun menjadi tidak berpikir akan sejarah masa depan. Kebanyaka sekarang orang digoda oleh hal yang bersifat kekinian. Apa yang sekarang sedang tren. Mereka menjadi terbius, sehingga yang masa depan tidak pernah sempat terpikirkan. Akibatnya, orang merencanakan sesuatu hanya seadanya saja tanpa berfikir ke arah masa depan yang sifatnya jangka panjang. Menurut Prof. Dr. Djoko Suryo, ”manusia saat ini cenderung mengalami kesulitan bahkan tidak bisa lagi merenung karena cepatnya perubahan zaman yang serba pragmatis. Anak-anak muda pun tidak sempat lagi merekam, merenungkan, dan merefleksikan apa yang sudah terjadi, sehingga orang cenderung cepat saja melupakan yang sudah terjadi. Peristiwa cepat lewat dan tergantikan peristiwa baru sehingga tidak sempat melihat apa yang sudah terjadi”. Situasi seperti yang di jelaskan dalam peryataan tersebut mengakibatkan kita tidak mampu melahirkan pengetahuan dan pemahaman dari masa lampau. Akhirnya, “kita tidak bisa belajar dari sejarah". Di sinilah, bidang ilmu-ilmu Sejarah atau ilmu yang mengulas tentang masa lalu memiliki perannya yang cukup penting untuk mengembalikan minat generasi muda memahami betapa pentinga sejarah bagi kehidupan. Karna Ilmu sejarah itu penting dipelajari, di samping mempelajari ilmu yang canggih-canggih lainya. Sejarah membuktikan bahwa Ilmu science itu muncul dari peristiwa sejarah dan budaya yang terjsdi di masa lalu, kemudian mengalami perkembangan terus-menerus sesuai masanya pada waktu itu hingga sekarang. melalui itulah manusia memiliki kemampuan dalam



xii



berbagai hal berpikir, berkreasi, bercita-cita, dan berimajinasi, maka tumbuh penciptaan yang melahirkan peradaban. Oleh karena itulah, masa lalu atau sejarah tetap memegang peranan penting dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang. Menurut berbagai penelitian dan analisis terhadap realitas menurunya minat generasi muda untuk memamahi sejarah, salah satunya disebabkan oleh faktor kurangnya memiliki ruang dan kesempatan untuk berimajinasi bagi kaum muda itu sendiri. Yang ada hanya ingin serba cepat tanpa proses. Akhirnya, hanya menjadi pemakai dan pengekor teknologi. "Sejarah muncul dari penciptaan-penciptaan." Untuk itulah, ruang untuk menjadi kreatif itu yang perlu dibangun, ruang untuk berimajinasi. Sebuah ruang yang banyak dimiliki masa lampau yang dibangun melalui peradaban manusia terdahulu. 2. Peranan Sejarah Dalam Membentuk Pola Pikir Merujuk dari pendapat Sartono Kartodidjo (1988) bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan atau membangkitkan kesadaran sejarahnya. Karena, pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap,watak dan kepribadian. Untuk itu nilai-nilai sejarah harus dapat tercermin dalam pola prilaku nyata. Dengan melihat pola prilaku yang tampak, dapat mengetahui kondisi kejiwaan berada pada tingkat penghayatan pada makna dan hakekat sejarah pada masa kini dan masa mendatang. Dengan demikian baru dapat diketahui pembelajaran sejarah terlah berfungsi dalam proses pembentukan sikap. Terkait dengan itu, I Gde Widja (1989), mengungkapkan bahwa bertolak dari pikiran tiga dimensi sejarah, ibarat mengajak menengok ke belakang dengan tujuan melihat ke depan. Makna yang tertuang dari pendapat ahli tersebut adalah dengan mempelajari nilai-nilai kehidupan masyarakat di masa lampau, diharapkan kita mencari atau mengadakan



xiii



seleksi terhadap nilai-nilai itu, mana yang relevan atau dapat dikembangkan dalam menghadapi tantangan zaman yang kompleks di masa kini maupun yang akan datang. Sesudah mendapat pengertian dan penghayatan yang sebenarbenarnya diharapkan mampu mengembangkan nilai-nilai itu supaya relevan untuk menghadapi permasalahan hidup di masa kini dan di masa datang. Mereka diharapkan tanggap atau peka dalam melihat serta menghadapi problema sesuai dengan kondisi zaman yang pada dasarnya selalu berubah.Mereka ditantang untuk tidak sekedar mewarisi nilai-nilai dari masa lampau tetapi dituntut untuk kreatif, kritis dan dapat mengembangkannya, sehingga dapat berfungsi dalam kehidupannya. Kita dapat melakukan kegiatan langsung di lapangan yaitu di lingkungannya sendiri, untuk mengkaji jejak-jejak kesejarahan dalam rangka mengumpulkan fakta sejarah. Dengan menempuh kegiatan ini, kita tidak hanya menerima informasi serta inkuiri kepustakaan, tetapi dapat memperoleh pengalaman secara langsung dalam menelusuru jejak-jejak kesejarahan yang ada di lingkungannya. Termasuk di sini dapat melihat, mengamati, mengkaji serta memperoleh informasi secara langsung dari tokoh masyarakat di sekitar tempat itu yang mengetahui tentang peristiwa yang ada kaitannya dengan jejak kesejarahan yang ada. Kegiatan ini bisa dikembangkan dalam kaitannya dengan sejarah lokal, dimana setelah mengumpulkan fakta-fakta lalu mengkaji dan menyeleksi kemudian menyusunnya dalam bentuk uraian ceritera, sehingga dengan cara itu kita dapat mendapatkan keterampilan menyusun sejarah. Kegiatan tadi merupakan pelaksanaan dari pendekatan inkuiri, yang dapat meningkatkan keterlibatan fisik dan mental secara optimal. Disamping itu, dengan model pembelajaran ini kita didorong untuk mengembangkan sikap kritis, kreatif, tanggap terhadap berbagai permasalahan, serta peka dalam menghadapi gejala perubahan zaman. Kehidupan tokoh atau para pahlawan dapat diungkapkan untuk diteladani generasi penerus dalam hal sikapnya terhadap bangsa dan tanah air, pengabdian tanpa pamrih, tanggung jawab sosial, mengekang



xiv



kepentingan pribadi, mendahulukan kepentingan umum, dan menekankan jerih payah dalam meraih cita-cita. Keteladanan yang terungkap itu merupakan motivasi nagi generasi penerus untuk mengembangkan kemampuan serta aktivitas dalam menghadapi kehidupan yang makin kompleks serta perubahan yang pesat di masa mendatang. Keteladanan serta kemampuan dalam mengembangkan aktivitas dalam pengabdian kepda masyarakat, bangsa dan tanah air, serta terbentuknya sikap tanggap terhadap permasalahan hidup yang kompleks dan perubahan yang pesat akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi, sangat dituntut atau diperluakan dalam pembinaan karakter bangsa. Sejarah pada dasarnya merupakan sumber inspirasi dan aspirasi untuk generasi baru (muda) dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan menggali nilai-nilai yang tercermin pada peristiwa di masa lampau, maka nilai-nilai itu bisa dijadikan sumber inspirasi dan aspirasi generasi muda dalam mengembangkan sikap untuk membangun bangsa dan negara.



xv



BAB III KESIMPULAN



Fungsi umum sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah (sebagai kisah) merupakan media untuk mengetahui masa lampau, yaitu mengetahui peristiwa-peristiwa penting dengan berbagai pemasalahannya. Di tengah masyarakat yang luas, sejarah mempunyai arti dan kegunaan sosial, yaitu memberi kegunaan edukatif (pelajaran), kegunaan yang menimbulkan inspirasi (ilham), dan fungsi rekreatif (rasa yang menyenangkan). Peranan Sejarah dalam membentuk pola pikir terutama untuk para generasi penerus (muda) mempunyai pengaruh yang sangat besar, apalagi jika para generasi muda itu mau membuka mata dan hati mereka untuk melihat ke belakang (masa lalu),dan belajar dari pengalaman itu.Apalagi jika para generasi muda di Indonesia bisa menjadikan para pahlawan sebagai inspirasi,dengan mencontoh sikap cinta tanah air,patriotisme,nasionalisme dll. Selain itu jika para generasi muda dapat mengkaji sejarah dengan cara lain, seperti bertanya langsung pada orang yang menyaksikan suatu sejarah ataupun mengumpulkan bukti-bukti sejarah, kemudian merangkaikannya dalam bentuk cerita sejarah,tentu itu akan melatih ketrampilan dan kreativitas mereka,selain itu juga melatih generasi muda untuk berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah, juga peka terhadap fenomena pada perubahan zaman. Namun sayang, generasi muda zaman sekarang tentu tidak tertarik terhadap hal-hal seperti itu,yang seharusnya bisa sangat bermanfaat bagi mereka.Oleh karena itu siapapun harus tanggap dalam menyadarkan para generasi muda agar bisa belajar sejarah yang mempunyai peranan dalam mengubah pola pikir mereka menjadi lebih baik,jika sudah seperti itu tentu Indonesia akan mempunyai generasi muda yang amat membanggakan.



xvi



DAFTAR PUSTAKA



Abdullah, T. dan A. Surjomihardjo. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi; Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia. Gazalba, S. 1981. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bhratara. Hardjasaputra A. Sobana. 2008. “ Meode Pneleitian Sejarah “ di dalam Materi Penyuluhan Workshop Penelitian dan Pengembangan Kabudayaan. BPSBP:Bandung Hardjono, Wiyanto Dwijo ,S.Pd. 2011. “Pengertian sejarah” termuat di situs http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/pengertian-sejarah.html. Diakses 13 Maret 2011 Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang. http://mustaqimzone.wordpress.com/2009/07/02/manfaat-pendidikansejarah/#more-32 http://gamapenta.blogspot.com/2012/06/kegunaan-sejarah.html http://komunitaspendidikan.com/index.php/forum/peranan-pembelajaran-sejarahdalam-pembangunan-bangsa/146 http://kongsodewo.blogspot.com/2012/01/peran-penting-sejarah-dalamkehidupan.html



xvii