9 0 75 KB
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Peran serta masyarakat proses dimana individu,keluarga,lembaga swadaya
masyarakat,dunia
usaha
dan
masyarakat
luas
pada
umumnya. Bidan bersama sector yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk Pengorganisasian masyarakat Adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat. 2. Rumusan masalah Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah : a. Apa pengertian peran serta masyarakat ? b. Apa tujuan PSM? c. Faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat ? d. Bagaimana pembinaan PSM ? e. Bagaimana pembinaan kader ? f. Bagaimana pembinaan dukun bayi ? g. Bagaimana pengembangan PSM ? 3. Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui: a. pengertian peran serta masyarakat b. tujuan PSM c. Faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat d. pembinaan PSM e. pembinaan kader f. pembinaan dukun bayi g. pengembangan PSM
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian peran serta masyarakat Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotongroyong dan swadaya masyarakat dalam rangka
menolong
memecahkan
mereka
masalah,
sendiri dan
mereka
sendiri
mengenal,
kebutuhan
yang
dirasakan
masyarakat,baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Bidan bersama sector yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk : 1. Pengorganisasian masyarakat Adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat. Macam-macam organisasi masyarakat : a. Kader b. Karang taruna c. Kelompok pengajian 2. PSM dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan : a. Kepemimpinan intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesuma, bagi semua pemimpin formal maupun non formal,dari tingkat teratas sampai terbawah. b. Pengorganisasian intervensi community development di bidang kesehatan pada tiap kelompok masyarakat sehingga muncul upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. c. Pendanaan mengembangkan
sumber
dana
masyarakat,
wujudnya berupa dana sehat atau JPKM. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan PSM di bidang kesehatan setiap pemimpin kelompok masyarakat mempunyai wawasan
kesuma
lingkungannya.
ditandai
adanya
UKMB
yang
memadai
di
B. Tujuan 1. Tujuan umum meningkatkan
jumlah
dan
mutu
upaya
masyarakat
dibidang
kesehatan. 2. Tujuan khusus a. Meningkatkan kemampuan tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakan usaha kesehatan di masyarakatnya. b. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat penyelenggaraan upaya kesehatan. c. Meningkatnya kemampuan masyarakat masyarakat
dalam
menggali,
dan
menghimpun
dalam
organisasi
dan
mengelola
dana/sarana masyarakatuntuk upaya kesehatan. Tujuan peran serta masyarakat adalah tujuan prograam peran serta masyarakat yang meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai meningkatkan kuantitas dan kualitas kelembagaan dan organisasi non pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat 1. Manfaat kegiatan yang dilakukan Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar 2. Adanya kesempatan Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan di lakukan 3. Memiliki keterampilan Jika kegiatan yang dilaksanakan tertentu
dan
orang
mempunyai
membutuhkan keterampilan
keterampilan
sesuai
dengan
keterampilan tersebut maka orang tertarik untuk berperan serta 4. Rasa memiliki Rasa memiliki suatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikut sertakan jika rasa memiliki ini bisa di
tumbuh kembangkan dengan baik maka peran serta akan dapat di lestarikan 5. Faktor Tokoh masyarakat Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh masyarakat atau pimpinan kader yang disegani ikut serta maka mereka akan tertarik pula berperan serta.(Depkes RI ,1997) D. Tahap – Tahap PSM 1. Pertemuan / Pendekatan Tingkat DesaA 2. Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS ) 3. Musyawarah Masyarakat Desa 4. Pelatihan Kader 5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat 6. Pembinaan Pelestarian Kegiatan 7. Pengenalan Sosio – Budaya Masyarakat Setempat Secara umum, tahap-tahap dalam mengembangkan Peran Serta Masyarakat adalah : 1. Melaksanakan
penggalangan,
pemimpin
dan
organisasi
masyarakat melalui dialog untuk mendapatkan dukungan 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal memecahkan
masalah
keluarga
maupun
masyarakat
di dan
dengan
menggali dan menggerakkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat, apabila diperlukan bantuan dari luar bentuknya hanya berupa perangsang atau pelengkap sehingga tidak semata-mata bertumpu pada bantuan tersebut. 3. Menunbuhkan dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan makin banyaknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti memenfaatkan puskesmas, polindes, puskesmas pembantu, mau hadir ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, mau menjadi peserta tabulin, JPKM, dan lain sebagainya.
4. Mengembangkan semangat gotong-royong dalam pembangunan kesehatan Semangat
gotong
royong
yang
merupakan
warisan
budaya
masyarakat Indonesia hendaknya dapat juga ditentukan dalam upaya
pemeliharaan
dan
peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat. Adanya semangat gotong-royong ini dapat diukur dengan melihat apakah masyarakat bersedia bekerjasama dalam peningkatan sanitasi lingkungan, penggalakan gerakan 3M dalam upaya pembrantasan pnyakit demam berdarah dan sebagainya 5. Bekerja bersama masyarakat Dalam setiap pembangunan kesehatan hendaknya pemerintah atau petugas
kesehatan
menggunakan
prinsip
bekerja
untuk
dan
bersama masyarakat. Maka akan meningkatkan motifasi dan kemampuan masyarakat karena adanya bimbingan, dorongan, alih pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat. 6. Menggalang kemitraan dengan LSM dan organisasi kemasyarakatan yang ada dimasyarakat. Prinsip lain dari penggerakan PSM dibidang kesehatan adalah pemerintah dan tenaga kesehatan hendaknya memanfaatkan dan bekerja sama dengan LSM serta organisasi kemasyarakatan yang ada di tempat tersebut. Dengan demikian, upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat lebih berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). 7. Penyerahan pengembalian keputusan kepada masyarakat. Semua bentuk upaya penggerakan PSM termasuk dibidang kesehatan apabila ingin berhasil dan berkesinambungan hendaknya bertumpu pada budaya dan adat setempat. Untuk itu, pengambilan keputusan khususnua yang menyangkut tata cara pelaksanaan kegiatan
guna
dimasyarakat
pemecahan hendaknya
masalah diserahkan
kesehatan kepada
yang
ada
masyarakat.
Pemerintah maupun tenaga kesehatan hanya bertindak sebagai fasilitator dan dinamisator sehingga masyarakat merasa lebih memiliki tanggung jawab untuk melaksanakannya.
Rangkaian kegiatan tersebut adalah : a. Pertemuan tingkat desa sebagai langkah awal pendekatan kepada tokoh masyarakat dari pemimpin desa guna memperoleh dukungan upaya pelayanan kebidanan komunitas b. Survey diri masyarakat melalui pengkajian c. Musyawarah masyarakat desa guna menganalisis masalah oleh masyarakat dan menentukan rencana pemecahan masalah d. Pembentukan pelatihan dan pembinaan kader kesehatan e. Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat berdasarkan temuan masalah dan recana pemecahan masalah yang telah disusun oleh masyarakat f. Pembinaan dan pelestarian kegiatan serta tindakan lanjut E. Tingkatan Mengembangkan
dan
membina
partisipasi
masyarakat
bukan
pekerjaan mudah. Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai tingkatan partisipasi / peranserta masyarakat antara lain : 1. Peranserta karena perintah / karena terpaksa. 2. Peranserta karena imbalan. Adanya peranserta karena imbalan tertentu yang diberikan baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan kedudukan. 3. Peranserta karena identifikasi atau rasa ingin memiliki 4. Peranserta karena kesadaran. Peranserta atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan 5. Peranserta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab Sasaran a. b. c. d.
Individu yang berpengaruh/ tokoh masyarakat Keluarga/ puluhan keluarga Organisasi masyarakat Masyarakat umum
Pembinaan peran serta masyarakat a. b. c. d.
pendataan sasaran pencatatan kelahiran kematian ibu dan bayi penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA pengaturan transfortasi setempat yang siap pakai untuk rujukan
kedaruratan e. pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu
f. pengorganisasian donor darah berjalan g. pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi suami, bidan dan desa siaga Pembinaan dukun bayi a. Memberitahukan ibu hamil untuk bersalin pada tenaga kesehatan b. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas serta rujukannya c. Pengenalan dini tetanus neonatorum dan BBL serta rujukannya d. Penyuluhan gizi dan KB e. Pencatatan kelahiran dan kematiaan ibu / bayi Tujuan Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia utamanya mempercepat penurunan AKI dan AKB. Manfaat Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi 1. Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Meningkatkan ke~asama antara dukun bayi dan bidan. 3. Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas kesehatan. Program pembinaan dukun bayi meliputi : a. Fase I : Pendaftaran dukun
Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda
terdaftar. Dilakukan assesment mengenai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan. b. Fase II : Pelatihan Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment. Diberikan sertifikat. Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam
pelayanan kesehatan ibu. Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek.
c. Fase III : Pelatihan oleh tenaga terlatih Persalinan hanya boleh ditolong oleh tenaga terlatih. Pendidikan bidan desa diprioritaskan pada anak/keluarga dukun. Pembinaan kader
Kader adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerjasama dengan masyarakat serta suka rela. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah : a. Pemberitahuan
ibu
hamil
untuk
bersalin
ditenaga
kesehatan
( promosi bidan siaga) b. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya c. Penyuluhan gzi dan keluarga berencana d. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu e. Promosi tabulin, donor darah berjalan,ambulan
desa,suami
siaga,satgas gerakan sayang ibu. F. Bentuk PSM 6. Polindes Suatu tempat
yang
didirikan
oleh
masyarakat
atas
dasar
musyawarah serta kelengkapan dari PKMD di kelola oleh bidan dibawah pengawasan dokter PKM setempat yang dipergunakan untuk memberi pelayanan KIA-KB sesuai dengan kewenangan bidan yaitu kasus dan norma dan resiko sedang 7. POD Merupakan bukti operasional PKMD dalam melaksanakan unsur: Penyediaan obat-obat sederhana dan penaggulangan penyakit ringan setempat 8. DUKM Merupakan perhimpunan dana guna menjamin terselenggaranya pemelihraan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif 9. Tabulin Merupakan tabungan untuk membantu bumil dan keluarganya pada saat menghadapi persalinan 10. Dasolin Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan menabung yeng kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi 11. Poskestren Merupakan peran pondok pesantren
dalam
pembangunan
kesehatan di wujudkan dengan munculnya UKBM dilingkungan
pindok pesantren diantaranya adalah posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok pesantren, santri husada. G. Pengembangan wahana / forum PSM berperan dalam kegiatan : a. Posyandu b. Polindes c. Kelompok KIA d. Dasa wisma e. Tabungan ibu bersalin f. Donor darah berjalan g. Ambulan desa Peran petugas 1. Sebagai pembimbing yang member jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat tersendiri dengan cara yang efektif 2. Sebagai enabler yaitu untuk memunculkan dan mengarahkan kesehatan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki.petugas berfungsi sebagai salesman yang menawarkan jalan keluar 3. Sebagai ahli Memberikan keterangan dalam bidang yang dikuasai,beberapa fakta-fakta rekomendasi tentang apa yang harus dipilih.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotongroyong dan swadaya masyarakat dalam rangka
menolong
memecahkan
mereka
masalah,
sendiri dan
mereka
sendiri
mengenal,
kebutuhan
yang
dirasakan
masyarakat,baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya
yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan peran serta masyarakat adalah tujuan prograam peran serta masyarakat yang meningkatkan peran dan kemandirian dan kerja sama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai
meningkatkan
kuantitas
dan
kualitas
kelembagaan
dan
organisasi non pemerintah dan masyarakat, memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dalam proses pembangunan melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA 1. Ilmu kesehatan masyarakat oleh Syafrudin, SKM, M.Kes; Theresia EVK, SST, SKM; Dra. Jomima, M.Kes 2. Posted by: Anakciremai Anakciremai, Updated at: 3:26 PM 3. Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook https://id.scribd.com/doc/192323380/Makalah-Pergerakan-Peran-SertaMasyarakat