Makalah Perwasitan Sepak Bola [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PERWASITAN PERMAINAN SEPAK BOLA



Disusun oleh: RIKO GALANG SAPUTRA NPM : 1885201029 Prodi : Penjas 4



Dosen Pembimbing Muhammad Soleh Fudin M.Pd



DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PENJASKES PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI DAN ROHANI STKIP PGRI TRENGGALEK



KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun makalah “ Perwasitan Permainan Sepa kbola “ ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan terima kaih kepada semua pihak terutama kepada Dosen Pembimbing yang telah memberi bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan dimasa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang dokumentasi keperawatan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.



Trenggalek, 26 Maret 2020



Penulis



DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB II Pembahasan 2.1 sepak bola 2.2 Peraturan Perwasitan Dalam Sepak Bola 2.3 Pelanggaran – pelanggaran dalam permainan sepak bola BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR RUJUKAN



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala kemerosotan kebugaran jasmani di kalanggan anak-anak dan remaja di seluruh dunia sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktif bergerak karena kurangnya waktu untuk melaksanakan latihan jasmani. Anak-anak begitu asik bermain permainan di komputer, disertai pola makan yang tidak sehat, seperti menyantap makanan yang siap hidang dimana susunan menunya tidak seimbang. Pada jaman ini olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya mementingkan pekerjaan untuk keperluan sehari-hari. Namun jika kita hanya bekerja tanpa menjaga kesehatan, maka kita tidak akan bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Olahraga bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua. Jika hal itu bisa dilakukan manfaatnya sangat baik, walaupun hanya sebentar tetapi manfaat olahraga sangatlah banyak misalnya jalan santai, itu sangat baik bagi tubuh kita. Namun selain penting bagi kesehatan olahraga juga bisa menghasilkan uang misalnya “Sepak Bola”. Olahraga ini sangat banyak digemari oleh para pemuda di dunia, karena uang yang dihasilkan dari pemain sepak bola yang sudah handal sangatlah banyak bisa mencapai milyaran rupiah. Sepak bola tidak hanya digemari oleh laki-laki saja, namun para perempuan pun suka dengan olah raga sepak bola ini. Dengan demikian olahraga sepak bola sangat penting dan baik untuk dilakukan. Permainan tersebut bisa meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh jika dalam bermain kita bisa melakukannya dengan baik. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan wasit? 2. Bagaimana menjadi seorang wasit yang ideal? 3. Apa perlu seorang wasit memiliki sifat pemimpin?



1.3 Tujuan Penulis Rumusan Masalah 2.



Untuk mengetahui bagaimana menjadi wasit yang ideal



3.



Untuk mengetahui apakah seorang wasit memiliki sifat-sifat seorang pemimpin BAB II PEMBAHASAN



2.1 Sepak Bola



Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugbydengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa olehpelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara. 2.2 Perwasitan Dalam Sepak Bola A. Syarat-syarat menjadi wasit Untuk menjadi wasit harus memenuhi persyratan sebagai berikut: 1.Berbadan sehat menurut keterangan dokter (tidak berkacamata, tidak buta warna dan penglihatan baik). 2.Umur antara 24 – 40 tahun. 3.Berijazah SMA atau yang sederajat. 4.Memahami dan melaksanakan janji wasit. B. Pakaian dan perlengkapan wasit. 1.Baju lengan pendek atau lengan panjang, celana pendek, kaos kaki, sepatu bola, pada dada sebelah kiri dipasang badge menurut haknya dan menurut ketentuan. 2.Peluit diikat dari pergelangan tangan. 3.Notes/buku kecil dan pensil atau alat tulis yang lain. 4.Jam wasit, stopwatch atau jam tangan. 5.Uang logam untuk undian. 6.Cadangan peluit dan pensil atau alat tulis yang lain. 7.Kartu merah dan kuning. C. Kerjasama antara wasit, hakim garis, dan wasit cadangan. Dalam memimpin suatu pertandingan, wasit dibantu oleh 2 hakim garis. Tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dimulai setelah memasuki lapangan permainan wasit dan hakim garis harus saling mengisi kekurangan, saling membantu, dan bekerja sama. 1.Tugas seorang wasit •Menegakan dan menjalankan peraturan •Tidak menjatuhkan hukuman pada saat wasit itu yakin bahwa dengan jalan menghukum akan memberi keuntungan pada regu yang melanggar. •Membuat catatan jalannya pertandingan. •Memberikan tendangan bebas langsung atau tidak langsung.



•Memberi tendangan hukuman. •Memberikan teguran (peringatan teguran atau peringantan ringan) peringatan kartu kuning dan mengeluarkan pemain (kartu merah). •Menghentikan permainan untuk sementara atau seterusnya. •Menetukan apakah bola yang akan digunakan untuk pertandingan memenuhi syarat. 2.Tugas hakim garis •Membantu tugas wasit dengan berpegang teguh kepada peraturan yang sudah ditentukan. •Memberi isyarat kepada wasit dalam hal-hal sebagai berikut. -Bila bola di luar permainan harus dilakukan tendangan sudut atau tendangan gawang, serta bila terjadi bola keluar melalui garis samping harus menentukan regu mana yang berhak untuk melakukan lemparan ke dalam. -Apakah permainan dalam keadaan offside. 3.Tugas wasit cadangan •Menggantikan wasit atau hakim garis (apabila berhalangan). •Mengurusi pergantian pemain. •Memberi isyarat kepada wasit jika pertandingan telah selesai. •Melarang offisial regu masuk ke dalam lapangan pertandingan. •Menerima isyarat dari wasit tentang nilai dan penghentian pertandingan memberikan pendapatnya jika diminta oleh wasit pertama. 2.3.Pelanggaran-Pelanggaran Apabila anggota pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan. Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Wasit sebagai pemimpin petandingan olahraga harus memiliki sifat kepemimpinan. Wasit dituntut agar berwibawa, disegani, dan ditakuti oleh semua pemain dan official. Seorang wasit harus pandai, cerdik, dan tidak memihak pada salah satu tim atau pemain tertentu. wasit adalah seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi orang yang dipimpinnya agar mau berusaha untuk memperlancar pertandingan Akan tetapi faktor-faktor eksternal disetiap pertandingan mempengaruhi psokologis seorang wasit sehingga keputusan yang diambil kadang tidak tepat dan berakibat buruk. Wasit dituntut untuk memiliki kemampuan intelegensia yang baik, kemauan berprestasi, kematangan diri, teliti, sehingga dapat menganalisa suatu kejadian dalam suatu pertandingan dan tepat dalam mengambil keputusan. Disamping percaya diri, seorang wasit harus berperilaku tegas, adil, idealisme, tanggung jawab, egaliter, tidak egois, dan bermartabat. Dengan sifat dan karakter tersebut, maka wasit akan mampu memimpin suatu pertandingan dengan baik.



3.2 Saran Bermain sepak bola juga menuntut kemampuan otak yang prima, Untuk dapat bermain sepak bola kita harus banyak berlatih dan memupuk kerja sama yang ulet karena dalam permainan ini sangat diperlukan kebersamaan dan keuletan dalam bermain demi terciptanya dinamika kebersamaan untuk mencapai kemenangan.



DAFTAR RUJUKAN https://acehmillano.wordpress.com/2016/02/16/perwasitan-dalam-sepakbola/ ( diakses pada tanggal 34 maret 2020 ) https://serba-makalah.com/perwasitan-dalam-sepak-bola/ ( diakses pada tanggal 24 maret 2020 )