Makalah Piutang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PIUTANG Dosen Pengampu: Widya Febriary Anita,SE,Mak, Ak,CA



Disusun Oleh: KELOMPOK 3 Tati Apriani



(1610631030273)



Teni Nuraeni



(1610631030274)



Titania Ayudia



(1610631030279)



Tria Inventa



(1610631030285)



Yulianti



(1610631030304)



PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2018



KATA PENGATAR Puji Sukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Accounting Information System. Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami selaku penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta bisa menjadi tambahan referensi di bidang ilmu komunikasi data bagi penyusun makalah di masa yang akan datang



Karawang, 22 Februari 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1 1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2 2.1 Pengertian Piutang ........................................................................................................... 2 2.2 Klasifikasi Piutang........................................................................................................... 2 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang ...................................................... 2 2.4 Metode Pencatatan Piutang ............................................................................................ 3 2.5 Sistem Informasi Akuntansi Piutang ............................................................................... 5 2.6 Pengendalian Piutang ...................................................................................................... 6 2.7 Flowchart Piutang ............................................................................................................ 8 BAB II PENUTUP ................................................................................................................... 13 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14



ii



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi banyak perusahaan, piutang merupakan suatu pos yang penting karena merupakan bagian aktiva lancar perusahaan dan dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan. Piutang merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang nantinyaakan dimintakan pembayarannya jika sudah sampai pada waktunya. Piutang yang terlampau besar dan adanya ketidakmampuan pelanggan di dalam membayar piutang saat jatuh tempo dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Peningkatan penjualan produk ke masyarakat umum mendorong perusahaan untuk melaksanakan sistem penjualan kredit dimana dalam hal ini konsumen diberikan keleluasaan pembayaran sampai dengan jatuh tempo pembayaran berakhir. Hal ini akan menyebabkan kerugian pada perusahaan danjuga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. 1.2 Rumusan Makalah 1. Apa yang dimaksud dengan piutang? 2. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi piutang? 3. Bagaimana prosedur dalam pencataatan piutang? 4. Bagaimana flowchart dari suatu piutang? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari piutang 2. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi piutang 3. Untuk menegtahui prosedur dalam pencatatan putang 4. Untuk mengetahui flowchart dari piutang



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 PIUTANG Pengertian Pitang Menurut Soemarso (2004:338) yang dimaksud dengan Piutang yaitu :“ Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggarankelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan ”. Piutang usaha menunjukkan klaim yang akan dilunasi dengan uang yang tidak didukung dengan janji tertulis yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang usaha adalah tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis yang hanya dilengkapi oleh surat jalan, faktur/tanda terima lainnya yang telah ditandatangani oleh debitur sehingga pernyataan telah menerima barang ada didalam surat-surat tersebut. 2.2 Klasifikasi Piutang Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang. Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang yang terdiri dari: 1. Piutang Usaha Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah penjualan barang dan jasa secara kredit. piutang usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. 2. Wesel Tagih Wesel tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang formal . 3. Piutang Usaha Lainnya Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan atau pekerja. 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang Piutang merupakan aktiva yang paling penting dalam perusahaan dan dapat menjadi bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar kecilnya piutang 2



dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurit Riyanto (2001), faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: a. Volume penjualan kredit Besar kecilnya volume penjulan kredit yang diterapkan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap jumlah piutang yang terdapat dalam perusahaan, semakin besar volume penjulan kredit maka semakin besar pula investasi dalam piutang perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil volume penjulan kredit yang ditetapkan perusahaan maka jumlah piutang akan semakin kecil. b. Syarat pembayaran penjulan kredit Syarat atas penjulan kredit yang ditetapkan pihak perusahaan dapat bersifat ketat atau lunak. Semakin ketat syarat pembayaran yang ditetapkan, maka semakin cepat pengembalian piutang. Sehingga jumlah piutang perusahaan akan semakin kecil. Sebaliknya semakin lunak syarat pembayaran yang ditetapkan, maka pengembalian piutang akan lebih lama dan jumlah piutang akan lebih besar. c. Ketentuan tentang pembatasan kredit Dalam penjualan kredit, perusahaan dapat menetapkan batas pemberian kredit kepada pelanggan. Semakin tinggi batas yang ditetapkan, maka semakin besar pelanggan membeli secara kredit, sehingga jumlah piutang akan lebih besar. d. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang Kebijksanaan dalam mengumpulkan piutang dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Bila digunakan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendanai usaha ini. Dengan menggunakan cara ini piutang yang ada akan cepat tertagih, sehingga akan memperkecil jumlah piutang perusahaan. Namun, bila perusahaan menerapakan cara pasif, maka pengumpulan piutang akan lebih lama sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar. e. Kebiasaan membayar dari para pelanggan Kebiasaan para pelanggan untuk membayar periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan jika pelanggan membayar pada periode sesudah cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih besar, karena jumlah dana yang tertanam dalam piutang lebih lama untuk terealisasi menjadi kas. 2.4 Metode Pencatatan Piutang 1. Metode Konvensional.



3



Dalam metode ini, posting kedalam kartu piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalam jurnal. Berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah: a) Transaksi penjualan kredit, transaksi ini diposting dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan b) Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi retur penjualan diposting kedalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal retur penjualan. c) Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang, Posting transaksi berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur diposting kedalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal umum d) Transaksi penghapusan piutang, transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang diposting kedalam kartu piutang atas dasar data yang dicatat dalam jurnal umum. 2. Metode Posting langsung Metode dibagi menjadi dua golongan berikut ini: a. Metode Posting Harian Posting langsung kedalam kartu piutang; jurnal hanya menunjukan jumlah total harian saja. Dalam metode ini, faktur penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di posting langsung setiap hari secara rinci kedalam kartu piutang. b. Metode Posting periodik Posting ditunda. Pada metode ini faktur penjualan yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk nantinya secara sekaligus di posting kedalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan mesin pembukuan. Penagihan Bersiklus (Cycle Billing). dalam metode ini pada akhir bulan, dilakukan kegiatan posting yang meliputi : (1) Posting media yang dikumpulkan selama sebulan tersebut kedalam pernyataan piutang dan kartu gudang; (2) Mencatat dan menghitung saldo kartu piutang. Metode ini membagi pekerjaan posting kedalam kartu piutang dan pernyataan piutang tersebut tersebar merata ke dalam hari kerja selama sebulan. setiap pelanggan akan menerima pernytaan piutang pada tanggal hari kerja yang sama setiap bulan. 4



c. Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu Dalam metode ini faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang belum bayar. d. Metode Pencatatan Piutang dengan Komputer Metode pencatatan ini menggunakan batch sistem. Dalam sistem ini dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan dan sekaligus di posting setiap hari untuk memutahirkan catatan piutang. 2.5 Sistem Akuntansi Piutang Sistem akuntansi piutang adalah kesatuan yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain, yang digunakan dalam perusahaan untuk menangani pemberian piutang yang berasal dari penjualan kredit. Sub-sub sistem dalam Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari: 1. Sub Sistem Penjualan Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima surat order dari pembeli, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana akan dikirim, serta mengisi surat order pengiriman. Dokumen yang digunakan adalah



sub sistem penjualan dalam Sistem Akuntansi piutang



Faktur Penjualan Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258). 2. Sub Sistem Gudang Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman. Catatan akuntansi yang digunakan adalah: Kartu Gudang Kartu gudang adalah catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh sub sistem gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di gudang beserta mutasinya (Mulyadi, 2001: 208). 3. Sub Sistem Pengiriman 5



Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang berdasarkan surat order pengiriman dari fungsi penjualan. Fungsi ini bertangungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. 4. Sub Sistem Piutang Sub sistem piutang mencatat dalam kartu piutang dan mengirim faktur penjualan ke bagian akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sub sistem piutang adalah: Kartu Piutang Kartu piutang adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur (Mulyadi, 2001: 260). 5. Sub Sistem Penagihan Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat dan



mengirimkan faktur penjualan



kepada pelanggan. Dokumen yang digunakan dalam sub sistem penagihan adalah: Surat Tagihan Surat tagihan merupakan turnaround document yang isinya dibagi 2 bagian: bagian atas merupakan dokumen yang harus disobek dan dikembalikan bersama cek oleh pelanggan, sedangkan bagian bawah berisi rincian transaksi pembayaran yang dilakukan pelanggan dalam periode tertentu. 6. Sub Sistem Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan. Mulyadi (2001, 210-213). 2.6 Analisis sistem pengendalian intern terhadap piutang pembiayaan ditinjau dari COSO Menurut COSO (SanyotoGondodiyoto, 2007 : 267) bahwa “pengendalian intern adalah suatu proses melibatkan seluruh anggota organisasi, dan memiliki tiga tujuan utama, yaitu 6



efektivitas, dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan laporan keuangan, dan dipatuhinya hukum dan peraturan yang ada.” Artinya, dengan adanya sistem pengendalian intern, maka diharapkan perusahaan dapat bekerja atau beroperasi secara efektif dan efisien, penyajian informasi dapat diyakini kebenarannya dan semua pihak akan mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang ada, baik peraturan dan kebijakan perusahaan atau pun aturan legal / hukum pemerintah. Dengan dipatuhinya peraturan dan kebijakan maka penyimpangan dapat dihindari. COSO menyebutkan (SanyotoGondodiyoto, 2007 : 267) bahwa “terdapat lima komponen pengendalian intern, yaitu lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan atau pemantauan”. 1) LingkunganPengendalian Komponen



yang menjadi



fondasi



utama



dalam



menopang komponen



pengendalian lainnya. Secara langsung lingkungan pengendalian menentukan corak perusahaanberdasarkanfaktor-faktorberikut :  Integritas dan nilai etis  Komitmen terhadap kompetensi  Kebijakan praktik sumber daya manusia  Pemberian wewenang dan tanggungjawab  Filosofi manajemen dan gaya operasi  Struktur organisasi 2) Penaksiran Resiko Manajemen harus dapat mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang timbul dari piutang serta mengantisipasi resiko. Adapun contoh beberapa resiko dari pemberian piutang antara lain sebagai berikut:  Resiko kelayakan kredit konsumen  Resiko keterlambatan pembayaran konsumen  Resiko ketidakmampuan konsumen membayar kredit  Resiko penggelapan penagihan piutang oleh Collector 3) Aktivitas Pengendalian Terhadap Piutang Usaha  Aktivitas persetujuan kontrak.  Penerapan Standar Operating Procedures (SOP) perusahaan.  Aktivitas pemisahan tugas yang dilakukan oleh tiap karyawan berdasarkan bagiannya.



7



 Aktivitas pendokumentasian dan otorisasi dokumen terkait prosedur pemberian dan penagihan piutang kepada pelanggan.Aktivitas penilaian kinerja pada karyawan terkait piutang usaha. 4) Informasi dan KomunikasiTerhadap Piutang Usaha  Kecukupan dokumen yang dibutuhkan untuk prosedur pemberian dan penagihan piutang usaha kepada pelanggan.  Kecukupan informasi yang dihasilkan dari prosedur pemberian dan penagihan piutang usaha kepada pelanggan.  Kebijakan manajemen dalam menyampaikan informasi 5) Pengawasan dan Pemantauan Terhadap Piutang Usaha; Menjelaskan kegiatan pemantauan terkait perkembangan saldo piutang usaha. 2.7 Flowchart Piutang Adapun alur prosedur dari flowchart sistem informasi akuntansi piutang berdasarkan hasil sebagai berikut : 1. Bagian Penjualan Bagian Penjualan menerima orderan dari pelanggan dan mencatat pesanan pelanggan. Piutang dagang terjadi karena timbulnya penjualan secara kredit. Maka bagian penjualan membuat nota pesanan yang langsung diberikan kepada bagian kredit untuk diproses lebih lanjut. Lalu bagian penjualan menerima kartu piutang dari bagian kredit karena pelanggan menyetejui syaratnya dan bagian penjualan akan membuat nota penjualan sebanyak 3 rangkap. Yang dimana nota penjualan sebanyak 3 rangkap tersebut diberikan kepada : Nota penjualan pertama : bagian keuangan Nota penjualan kedua : bagian kredit Nota penjualan ketiga



: bagian penjualan



Setelah membuat nota penjualan, maka bagian penjualan menyiapkan barang dan membuat surat jalan sebanyak 2 rangkap. Adapun surat jalan sebanyak 2 rangkap akan diberikan kepada: Surat jalan pertama : pelanggan Surat jalan kedua



: bagian penjualan (arsip)



8



Nota penjualan dan surat jalan diberikan kepada masing masing bagian dan akan di proses lebih lanjut kepada masing-masing bagiannya. Setelah faktur penjualan dan surat jalan beserta barang sudah diproses, maka selanjutnya bagian penjualan membuat laporan penjualan sebanyak 3 lembar, yaitu : Lembar pertama diberikan ke pimpinan Lembar kedua diberikan ke bagian keuangan Lembar ketiga di simpan di bagian penjualan. 2. Bagian Kredit Bagian Kredit menerima nota pesanan dari bagian penjualan, lalu bagian kredit melakukan analisis kredit limit dan memberikan pilihan kepada pelanggan. Jika pelanggan tidak setuju kredit limit ditetapkan perusahaan maka bagian kredit membuat surat penolakkan dan diberikan ke pelanggan. Jika pelanggan setuju atas kredit limit yang ditetapkan bagian kredit maka, bagian kredit memberikan jatuh tempo dan membuat kartu piutang sebanyak 2 lembar. Lembar pertama diberikan ke penjualan, Lembar kedua disimpan. Bagaian Kredit menerima nota penjualan dan laporan dari bagian penjualan. Setelah itu, bagian kredit menerima permintaan kredit ulang pelanggan, maka bagian kredit melakuakan analisis kredit ulang dan melakukan perhitungan berdasarkan analisis umur piutang serta melakukan analisis kredit limit. 3. Bagian Keuangan Bagian keuangan menerima surat tagihan dari bagian kredit dan menerima nota penjualan dari bagian penjualan. Setelah bagian keuangan menerima surat tagihan dan nota penjualan, maka bagian keuangan memproses pembayaran pelanggan. Transaksi pembayaran pelanggan diposting ke buku besar serta membuat laporan penjualan sebanyak 2 lembar, yaitu : Lembar pertama diberikan ke pimpinan. Lembar keduat disimpan di bagian keuangan.



9



4. Pimpinan Pimpinan hanya menerima laporan penjualan dari bagian penjualan dan laporan keuangan dari bagian keuangan.



10



11



Bagian Penjualan Mulai



Bagian Kredit



Bagian Keuangan 1



Nota Pesanan



Mencatat pesanan pelangga n



Faktur Penjualan 2



Melakukan analisis kredit limit



Membuat nota pesanan



Nota Pesanan



Tidak



Ya



Membuat surat penolakkan



3 2 Faktur Penjualan 1



Uang



Posting ke Buku Besar



Surat Penolakkan



Buku besar



Diberikan ke Pelangga nNn



Membuat kartu piutang



Membuat faktur penjualan



Memproses pembayaran pelanggan



Persetujuan Pelanggan



Melakukan perjanjian dan pemberian jatuh tempo



Kartu Piutang



Membuat Laporan keuangan



2



Kartu Piutang 2 Laporan Keuangan



1 1 Faktur Penjualan 1



Laporan Penjualan



Menyiapka n brg & membuat surat jalan



2



Surat Jalan



Pimpinan



Melakukan kredit Ulang



Membuat Laporan Penjualan



Diberikan ke Pelanggann



12



4



2



Laporan Keuangan 1



Selesai



Laporan Penjualan 1



3 2 Laporan Penjualan 1



Melakukan analisis kredit



Membuat hitungan umur piutang



2 2 Umur Piutang



3



13



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Menurut Soemarso (2004:338) yang dimaksud dengan Piutang yaitu :“ Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggarankelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan ”. Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang. Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang yang terdiri dari piutang usaha,wesel tagih dan piutang usaha lainnya.



14



DAFTAR PUSTAKA



Portalgaruda.org e-journal.uaj.ac.id, Sistem Informasi Akuntansi Piutang Kieso, DE, Jerry JW, Terry DW 2009, Akuntansi Intermediate Edisi 12, Erlangga, Jakarta



15