Makalah Prakarya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN



“Wirausaha Produk Kerajinan Untuk Pasar Global”



DISUSUN O L E H ERNY MARITO BR.TOMPUL XII MIA 4



SMA N 11 BINTAN UTARA JALAN SAKERA NO.11 TANJUNG UBAN



TP: 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global global ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaikbaiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.



Tanjung Uban, 17 Februari 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................... ................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................... 1 1.3 Tujuan……………........................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Perencanaan, Produksi, dan Perhitungan Kerajinan untuk Pasar Global 2.1 Perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global............................................................ a. pasar sebagai salah satu factor kunci wirausaha kerajinan …................................... b. contoh kerajinan nusantara yang mendunia ……………………………………… 2.2 Perancangan kerajinan dengan inspirasi pasar global..................................................... a. Pencarian ide produk................................................................................................ b. Rasionalisasi……………………………………………………............................. c. Prototyping dan penentuan desain akhir................................................................... d. Produksi kerajinan untuk pasar global ……..………………………....................... e. Kemasan sebagai bagian penting kerajinan untuk pasar global…………………… 2.3 Penghitungan Harga Jual Produksi Kerajinan untuk Pasar Global …………………….



3 3 3 6 6 6 6 7 7 8



B. Promosi dan Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global 2.4 Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global ……………………………….. 12 2.5 Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring ………. 14 BAB III CONTOH 3.1 Produksi Kerajinan Ukir Kayu………………………………………………………… 15



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA....................................... .................................................................. 20



ii



BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia terutama dalam menghadapi ekonomi pasar global semakin menumbuhkan persaingan yang gencar. Kenyataan ini ditandai dengan semakin banyaknya produsen yang menghasilkan berbagai produk barang dan jasa, baik yang berlainan jenis maupun yang sejenis. Masing-masing produsen itu bersaing dalam menarik perhatian konsumen untuk meningkatkan penjualan dengan komunikasi pemasaran. Fenomena ini bisa dilihat antara lain dari usaha masing-masing produsen untuk menonjolkan karakteristiknya. Kegiatan pemasaran merupakan bentuk bisnis yang sulit untuk stabil, karena pemasaran senantiasa berubah seiring dengan keadaan atau situasi kondisi bisnis pasar, teknologi, sosial ekonomi, dan budaya dari masyarakat dimana ia tumbuh dan berkembang Indonesia terdiri dari bermacam macam kebudayaan dari setiap daerah nya, setiap daerah memiliki ciri khasnya masing masing dan setiap daerah memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Kekayaan sumber daya alam dan budaya ini dapat dimanfaatkan menjadi usaha produk kerajinan untuk pasar global sebagai cara untuk menghadapi ekonomi pasar di kanca internasional atau global.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global? 2. Bagaimana perancangan kerajinan untuk pasar global ? 3. Bagaimana produksi kerajinan untuk pasar global ? 4. Bagaimana kemasan kerajinan untuk pasar global? 5. Bagaimana penghitungan hsrgs jusl produksi kerajinan untuk pasar global? 6. Bagaimana Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring?



1



1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Kerajinan Untuk Pasar Global ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global . 2. Untuk mengetahui perancangan kerajinan untuk pasar global 3. Untuk mengetahui produksi kerajinan untuk pasar global. 4. Untuk mengetahui kemasan kerajinan untuk pasar global. 5. Untuk mengetahui penghitungan biaya produksi kerajinan untuk pasar global 6. Untuk mengetahui Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Perencanaan, Produksi, dan Perhitungan Kerajinan untuk Pasar Global 2.1 Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Global Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan penawar (dari penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan permintaan dan pendekatan penawaran. Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran, sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan pada kemampuan wirausaha membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk mengenali potensi pasar. Perencanaan kerajinan harus sesuai dengan keinginan pasar global agar barang yang dibuat dapat menarik perhatian konsumen agar dapat menjadi produk yang bersaing di pasar dan dibeli oleh konsumen3 tahapan perencanaan usaha kerajinan untuk pasar global adalah Menentukan karya (Membuat sketsa), Membuat karya (Menyiapkan alat-bahan), Menyempurnakan karya (Membungkus karya) Kebutuhan pasar global dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pasar sasaran.Selain pengamatan, kita juga dapat wewancarai pasar sasaran untuk mengetahui kebutuhan dan selera target konsumen. a.Pasar sebagai salah satu factor kunci wirausaha kerajinan Berdasarkan luasnya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar local, pasar nasional, dan pasar global atau pasar internasional. Pasar global dapat dipahami sebagai pasar diluar pasar local dengan selera global. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kerajinan memiliki pasar yang lebih luas, tidak hanya konsumen local, namun juga konsumen global. Pada prinsipnya pasar terjadi karena  adanya permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari penjual). Potensi pasar dapat diketahui mealui dua pendekatan, pendekatan permintaan dan pendekatan penawaran. b. Contoh kerajinan nusantara yang mendunia 1) Ukiran Kayu Indonesia unggul akan kualitas kayunya karena tumbuh di negara tropis. Ditambah pula dengan lihainya para pengukir kayu yang telah dikenal menciptakan kerajinan ukir kayu yang telah terdengar kabarnya ke ujung dunia. Terbukti, kaligrafi, patung, dan relief dari kota Jepara yang telah banyak diekspor, bahkan sampai ke Eropa. Selain Jepara, Gianyar juga dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan dengan nilai seni tinggi. Satu di antaranya adalah kerajinan ukiran kayu tradisional yang reputasinya telah tersebar hingga ke mancanegara. 3



Detail ornamen yang ada dalam tiap ukiran atau patung pun amat khas dan memiliki tingkat kerumitan tersendiri, sehingga mempengaruhi harga jualnya. Sementara, jenis bahan akan berpengaruh terhadap nilai setiap patung dalam jangka waktu yang panjang. Jenis kayu yang paling umum digunakan para pengrajin di Gianyar adalah kayu suar (trembesi) yang berasal dari Jawa dan Kalimantan.



2) Kerajinan Batik Siapa yang tak mengenal batik? Eksistensinya sebagai warisan nenek moyang Indonesia pun telah diakui oleh seluruh negara di dunia. Bahkan banyak selebriti Hollywood yang pernah juga mengenakan rancangan batik hasil tangan desainer kenamaan tanah air untuk menemaninya bergaya di karpet merah lho. Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada sebuah kain kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu dan memiliki kekhasan dari motif masing-masing daerah. Selama ini kita mungkin mengira bahwa batik hanya berasal dari daerah Jawa saja. Namun, daerah lain, seperti Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia juga memiliki berbagai motif batik yang menjadi khas masing-masing dan sudah dikenal hingga mancanegara.



3) Kerajinan Kulit Kulit adalah salah satu bahan dasar kerajinan untuk membuat produk – produk yang bermaterialkan dari kulit itu sendiri. Kulit yang biasanya digunakan tentunya kulit hewan, seperti kulit sapi, kulit kambing, kulit biawak, kulit ular, dan lainnya. Produk kerajinan kulit pun bisa bermacam-macam, ada kerajianan untuk produk tas, dompet, sepatu, sendal, dan masih banyak lagi lainnya. 4



Di Indonesia sendiri sekarang sudah banyak pengrajin kulit dan produk-produk dari kulit. Soal kualitas produk kulit jangan anggap remeh. Beberapa pengrajin bahkan sudah kerjasama atau mengirim produksi mereka di luar negeri. Untuk kamu para pecinta fashion akan lebih tertarik untuk mengoleksi produk-produk seperti, tas kulit, dompet kulit pria, dompet kulit wanita, sepatu kulit, sendal kulit, dan masih banyak lainnya.



4) Kerajinan Perak Kalau menyebut daerah pengrajin perak, biasanya langsung terbersit di Kotagede, sebuah kecamatan di Kota Jogja. Sejarah daerah pengrajin di kota wisata ini berkat pengaruh Belanda. Pada abad ke-16 mereka datang untuk memesan alat-alat rumah tangga yang terbuat dari perak kepada penduduk Kotagede kala itu. Semenjak saat ini, kerajinan perak mulai berkembang hingga kini menjadi kawasan wisata perak di Indonesia. Kerajinan yang dihasilkan berupa cincin, gantungan kunci, replika Candi Borobudur, dan banyak lagi. Kamu bisa menemukan deretan toko penjual hasil kerajinan perak di Kotagede, bisa mendapatkan cendera mata berbahan perak dengan bermodalkan kurang lebih Rp100 ribu per suvenir.



5



2.2 Perancangan Kerajinan dengan Inspirasi Pasar Global Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model darikerajianan yang akan dibuat,dilanjutkan dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat produkdalam jumlah tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan dijual. a. Pencarian Ide Produk Pasar sasaran telah ditetapkan, demikian juga dengan jenis material dan teknik yang digunakan pada pembuatan produk kerajinan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Setiap anggota harus membebasakan diri untuk menghasilkan ide yang beragam dan sebanyak-sebanyaknya.Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Ada beberapa hal yang dapat di diskusikan, diantaranya sebagai berikut. a. Perlengkapan apa saja yang dibawa? b. Berapa berat total seluruh perlengkapan tersebut? c. Seberapa besar dan bagaimana bnetuknya? d. Apakah alat bawa harus tahan air? Mengapa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyakbanyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam bentuk tulisan atau sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide baru dan inovasi. Semangat dan keberanian kita untuk mencoba membuat inovasi baru akan menjadi bekal kita berkarya di masa depan. b. Pilih Ide Terbaik (Rasionalisasi) Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis.Setelah menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. c. Prototyping dan Penentuan DesainAkhir Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 6



Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah model. Penataan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. d. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Pasar Lokal Proses produksi kerajinan untuk pasar lokal berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat, yaitu bahan baku, teknik produksi, dan sumber daya manusia. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan dan perakitan, serta finishing. 1. Tahap Pembahanan Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. 2. Tahap Pembentukan dan Perakitan Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu, dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilahbilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. 3. Tahap Finishing Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan di antaranya penghalusan permukaan kayu dengan ampelas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. e. Kemasan sebagai bagian penting kerajinan untuk pasar global Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. 7



Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya lokal yang menjadi inspirasi



2.3 Penghitungan Harga Jual Produksi Kerajinan untuk Pasar Global Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar biaya produksi seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang Unsur biaya produksi : 1. biaya bahan baku 2. biaya tenaga kerja 3. biaya overhead



Secara umum biaya overhead dibedakan atas : 1. biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah 2. biaya overhead variabel, yaitu baya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi Yang termasuk ke dalam biaya overhead yaitu : biaya listrik, bahan bakar dan biaya lain-lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi



8



Metode Penghitungan Harga Pokok Produksi  Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan 2 pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Full Costing ; Biaya yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead ( tetap dan variabel ), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum 2. Pendekatan Variable Costing ; Biaya yang memisahkan penghitungan biaya produksi yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap dan biaya umum tetap.



Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi dengan HPP Rp1.000.000,00 dihasilkan 100 buah produk, maka HPP/ unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100, yaitu Rp10.000,00. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu : 1) harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju 2) harga jual dari pesaing 3) target pencapaian Break Even Point  (BEP) 4) jumlah keuntungan yang didapatkan



9



Metode Penetapan Harga Produk Metode perhitungan Harga Pokok Produksi dapatdibuat dengan dua pendekatan. Perndekatan pertama adalah fullcodting dan pendekatan kedua adalah variable costing. 1. Full Costing Pendekatan yang memperhatikan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead (tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum. Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Full Costing Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead variable Biaya overhead tetap



Rp. ………………… Rp. ………………... Rp. ………………... Rp. ………………… +



Harga Pokok Produksi Biaya administrasi & umum Biaya pemasaran Biaya nonproduksi Total HPP



Rp. …………………… Rp. ………………… Rp…………………. + Rp. …………………… + Rp. ……………………



2. Variable Costing Pendekatan yang memisahkan perhitungan biaya produksi yang berlaku variable dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variable ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya uum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan biaya umum tetap. 10 Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Variable Costing Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead variabel HPP variabel



Biaya administrasi & umum variable Biaya pemasaran variabel Biaya nonproduksi variabel Total biaya variabel Biaya overhead tetap Biaya administrasi & umum tetap Biaya pemasaran tetap Total biaya tetap Total HPP Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahanbahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead. Metode penghitungan biaya produksi adalah seperti pada tabel berikut ini. Biaya bahan baku Rp. ……………………… Biaya tenaga produksi Rp. ……………………… Biaya overhead Rp. ……………………… + Biaya Produksi Rp. ……………………… 11 B.Promosi dan Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global



2.4 Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global Bila anda menginginkan membangun branding, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah menyusun strategi pemasaran sehingga dapat memperkenalkan dagangan anda kepada masyarakat. berikut diantaranya : 1. Menggunakan Facebook Ads Saat ini Facebook merupakan tempat pasar terbesar di dunia dengan lebih dari 2 milyar pengguna. Anda bisa memanfaatkan fitur ikan Facebook berbayar untuk menjangkau pasar di luar negeri dengan cepat dan tertarget. Jika Anda masih pemula silahkan download video training Facebook Ads untuk pemula secara gratis di sini. 2. Menggunakan Media Website



Website sangat sering digunakan untuk kalangan kerajinan rumahan, UKM Kecil ataupun kerajinan besar sekalipun. Dengan menggunakan media website seseorang akan memudahkan melihat seluruh katalog kerajinan yang anda jual, namun dikarenakan media tersebut sangat membingungkan, banyak diantara para kerajinan yang tidak mempedulikannya. Padahal website adalah salah satu media yang bisa menembus penjualan ke pasar asing dengan mudah. Berikut ini salah satu contoh situs kerajinan jam tangan kayu yang berhasil menembus pasar asing Memang seorang pengrajin rata rata kesulitan dalam mengoperasikan sebuah situs, dan terlebih lagi banyak diantaranya yang membeli sebuah situs yang ditawarkan seseorang tanpa memperhatikan optimasi di marketingnya. Saat ini ada beberapa jenis situs website yang dibangun, beberapa diantara tidak membutuhkan optimasi marketing dan diantara lagi membutuhkan optimasi tersebut agar brand toko dapat memudahkan dikenal oleh banyak orang serta mendapatkan ranking 1 Google dan visitor yang tinggi. 3. Menggunakan Sosial Media Menggunakan sosial media juga bisa digunakan walaupun resistensi penjualannya sangat minim hal ini diakibatkan banyaknya oknum oknum sosial media yang rentan melakukan penipuan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pedagang kerajinan memberikan informasi bahwa kerajinannnya juga memiliki website, dengan demikian seorang pelanggan lebih percaya dikarenakan setiap seseorang ingin membuat website akan dimintai data data diri sehingga mengantisipasi maraknya penipuan. Bagi anda yang ingin memanfaatkan sosial media, cobalah untuk berinteksi dengan orang lain, bisa dengan mempromosikan kerajinannya, komentar di profilenya ataupun sebagainya dengan tujuan menjalin komunikasi agar tercipta brand. Salah satu sosial media yang direkomendasikan adalah instagram. 12 4. Mengikuti Aktif Bazar Atau Pameran Walaupun dampaknya tidak signifikan di awal, namun lama kelamaan akan membangun sebuah brand dan koneksi antara pelanggan atau bahkan perusahaan lain yang tertarik dengan anda. Setidaknya bagi pemilik bazar, sudah menyiapkan dahulu print out / kertas yang berisikan katalog katalog kerajinan beserta harganya yang mungkin bisa anda berikan kepada setiap orang yang mengunjungi kedaimu. 5. Mempromosikan Di Televisi Bila anda memiliki uang yang lebih dalam promosi, bisa anda promosikan barang kerajinan anda di iklan televisi. Hal ini juga sangat bagus sekali dalam membangun brand milik anda dan semakin dikenal oleh masyarakat lokal dahulu. Namun bila anda ingin menekan biaya promosi televisi yang cukup mahal antara 10 – 50 juta per 30 detik (tergantung dari stasiun televisi), anda bisa mengakalinya dengan promosi dalam satu hal bidang saja yaitu menggunakan media website.



6. Mempromosikan Google Ads Seperti pada jam tangan kayu milik mitoa indonesia yang menggunakan layanan Google Ads dalam mempromosikan dagangannya sekaligus meningkatkan branding, anda juga bisa melakukan hal yang sama, kelebihan Google Ads adalah harga yang bisa disesuikan dengan budget, semisal dalam 30 hari hanya mengeluarkan Rp 300.000 atau kurang dan lainnya, penjualan lebih tepat sasaran seperti seseorang yang mengetikan “Jual jam tangan kayu”, maka secara otomatis website anda berada di posisi halaman pertama. Berikut ini salah satu contoh tampilan Google Ads. 7. Bergabung Dengan Partner Perusahaan Lain Bergabung dengan perusahaan lain juga sangat menguntungkan, ada beberapa perusahaan yang dilobby secara gratis dan ada juga yang berbayar, tergantung dari kebijakan perusahaan. Bila anda menginginkan partner sebaiknya pilih yang sesuai dengan tujuan anda, semisal bila perusahaannya di bidang pelayanan tiket pariwisata, anda bisa bekerjasama dengan hal demikian karena anda menyediakan layanan penginapan / hotel. Bila bisnis anda adalah kerajinan bisa menjalin partner dengan pengusaha souvenir, Event perkawinan, ulang tahun dan lainnya. Anda bisa bergabung dengan grup “Kolaborasi Pengusaha Untuk Dunia” di Telegram dan dapatkan partner bisnis yang saling menguntungkan, link grupnya ada di sini



13 2.5 Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung dan Daring Secara langsung: Penjualan umumnya akan dilakukan dengan dua cara, yaitu cara pertama adalah dengan cara membuka toko fisik yang berada pada sebuah negara sehingga kita akan dapat melakukan kegiatan promosi dari produk kerajinan yang telah kita buat sebelumnya. Atau kita juga dapat dengan cara mengikuti kegiatan pameran yang berada pada pasar global sehingga kita akan dapat melakukan penjualan dari berbagai macam produk kerajinan yang telah kita miliki dengan cepat dan juga tepat serta menggunakan biaya yang murah. Secara online: Penjualan akan dilakukan dengan cara memanfaatkan media sosial dan website. Pemasaran akan dilakukan dengan cara melakukan iklan dan membayar kepada facebook atau google sebagai penyedia layanan untuk menampilkan iklan dan kita akan membayar dengan sistem pay per click sehingga biaya akan menjadi lebih murah. Cara ini pula terbilang lebih murah dan mudah untuk dilakukan sehingga banyak seniman yang melakukan metode ini.



14 BAB III CONTOH 3.1 Produksi Kerajinan Ukir Kayu    1.     Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”. Jadi dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Adapun kelengkapan dalam gambar rancangan tersebut sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak samping dan tampak atas serta ukurannya yang jelas. Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar perspektifnya. Kelengkapan gambar tersebut diharapkan memudahkan perajin yang akan mengerjakan produk kerajinan tersebut, tidak kesulitan dan tidak terjadi kesalahan.    2.     Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu



     Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat. Tidak semua bahan kayu dapat diukir dengan kualitas standar. Bahan ukiran kayu harus dipilih jenis kayu yang memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, dan tidak mudah pecah serta kembang susutnya rendah. Jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan yang biasa digunakan di sentra-sentra ukiran di Indonesia antara lain: kayu jati, mahoni, cendana, eboni.    3.    Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu Peralatan yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Jika benda yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang digunakan adalah seperangkat peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan. Alat finishing disesuaikan juga dengan teknik dan bahan finishing apa yang akan digunakan. Berikut ini merupakan contoh bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu.      a.     Pahat Ukir      b.     Palu Kayu      c.     Meja Kerja      d.     Klem      e.     Sikat Ijuk      f.     Mesin Sekrol      g.     Pensil      h.     Penggaris      i.      Kertas Gambar      j.      Lem Kayu      k.     Kertas Ampelas      l.      Gergaji Belah 15      m.    Ketam Tangan      n.     Meteran      o.     Bor    4.    Keselamatan Kerja Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut. a.  Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman. b.  Pakailah pakaian kerja untuk melindungi dan menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir. c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir agar terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila jatuh dari meja kerja.



d.     Jika perlu, pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar tangan kita tidak terluka dan tidak kotor. e.  Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing. f.  Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja. g.    Atur yang rapi pahat ukir di atas meja sehingga tidak berantakan dan akan memudahkan ketika memilih pahat saat bekerja. h.   Jika sudah selesai bekerja, kita wajib membersihkan kotoran sisa pahatan kemudian mengembalikan pahat pada tempatnya. i.      Limbah dikelola dengan baik.    5.    Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahankesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kerja mengukir. a. Penyiapan bahan Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan kayu yang akan diukir sesuai ukuran yang ditentukan. Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan menghaluskan permukaan kayu. b. Penyiapan alat Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap digunakan untuk mengukir. Alat yang tumpul harus diasah hingga tajam. 16 c. Membuat Rancangan/Gambar Kerja Sebelum menentukan benda kerja/produk terlebih dahulu mendesain karya kerajinan yang akan dibuat. Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di mana penerapannya. Hal ini dapat diawali dengan belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana yaitu dengan motif-motif geometris dan penerapannya. d. Menyiapkan Pola Prinsip penyiapan pola adalah menyiapkan atau membuat gambar sesuai bentuk dan ukuran yang akan diukir. Gambar pola ini sekaligus akan digunakan sebagai acuan/pedoman untuk kerja mengukir supaya bentuk dan ukuran tidak menyimpang dari ketentuan. e. Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan



Setelah proses memola selesai, maka langkah selanjutnya adalah menempel pola pada papan yang sudah disiapkan. Caranya : papan diberi lem secukupnya dan diratakan, pola direkatkan pada papan yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain kemudian pola ditekan pelan-pelan hingga posisi gambar rata, halus dan tepat. f. Menyekrol (krawangan) Menyekrol adalah proses melubang/memotong motif menjadi tembus yang sering disebut ukir krawangan. Proses ini tidak selalu dilakukan dalam proses mengukir, bergantung pada keinginan dalam membentuk ukirannya. apakah menginginkan ukiran krawangan atau tidak. g. Memahat Awal (getak’i) Permulaan pekerjaan mengukir adalah membuat “bukaan” ukiran. Bukaan adalah membentuk ukiran secara garis besar dan dalam keadaan kasar dan global. Pada tahapan ini, diperlihatkan arah dan bentuk ukiran, seperti: bentuk bulat, cekung, tinggi atau rendah sebatas getakan garis pola sehingga jika gambar atau pola yang telah ditempel terkelupas, motifnya tidak hilang. h. Memahat Bagian Dasaran (lemahan) Memahat pada dasaran/ lemahan  dilakukan apabila ukirannya tidak tembus/ krawangan, sehingga motifnya akan terlihat jika lemahannya sudah selesai di buat. Ini salah satu contoh proses lemahan pada bidang ukiran motif yang lain. i. Membentuk ukiran Proses ini merupakan proses pembentukan tinggi rendahnya motif, atau timbul cekungnya motif sehingga membentuk sebuah ukiran yang indah dan menarik.



17 j. Memberi Benangan (Coretan) pada Motif Membuat garis-garis pecahan pada ukiran yang sudah terbentuk secara halus sesuai dengan gambar, sehingga bentuk lebih hidup, dinamis termasuk bentuk cawenannya. k. Mengampelas (menghaluskan) Pengampelasan dilakukan setelah proses mengukir selesai. Pengampelasan harus dilakukan dengan hati-hati karena jika pengampelasan dilakukan sembarangan, pengampelasan akan merusak bentuk ukiran yang sudah bagus. Pemilihan kasar halusnya kertas ampelas juga harus benar, jangan sampai ukiran yang sudah halus kemudian rusak akibat penggunaan kertas ampelas yang kasar. l. Finishing Finishing  sangat menentukan hasil akhir dari pembuatan karya ukiran. Oleh karena itu tahap ini harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya hasil akhir menjadi lebih



baik. Finishing merupakan proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan. Finishing pada contoh proses berkarya di atas dapat menggunakan bahan politur teknik kuas dan oles. Jika prosesfinishing  selesai dilanjutkan dengan pemasangan gantungan.



18



BAB IV  PENUTUP



3.1 Kesimpulan Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan dan perakitan, serta finishing. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan



tersier. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single level marketing) atau multi tingkat (multi level marketing).



19



DAFTAR PUSTAKA Soedirman, Suma’mur. 2014. Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tambunan, T. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta: Penerbit LP3ES. Yuyun dan Gunarsa, D. 2011. Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman. Bogor: Agro Media Pustaka.



20