Makalah Presentasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “Manusia Dalam Konsepsi Islam & Manusia Sebagai Khalifah Allah Di Bumi” Dosen Pengampuh : “Drs. Manaon Batubara, MA



Oleh : Abdul Rahim Ahmad Fadli Asnul Huda Cindy Aprillia Arfani



5161121001 5161121002 5161121006 5163121006



PENDIDIKAN TEKNIK MESIN



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Agama Islam yang dibimbing oleh Bpk. Drs. Manaon Batubara, MA yang berjudul “Manusia Dalam Konsepsi Islam & Manusia Sebagai Khalifah Allah Di Bumi” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya bagi para pembaca, Amin.



Medan, 26 Februari 2018



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4 A.



Latar Belakang .......................................................................................................................... 4



B.



Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4



C.



Tujuan ........................................................................................................................................ 4



D.



Manfaat ...................................................................................................................................... 4



BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5 A.



Eksistensi Manusia.................................................................................................................... 5



B.



Dimensi – Dimensi Kemanusiaan ............................................................................................ 5



C.



Tujuan Penciptaan Manusia .................................................................................................... 6



D.



Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah ................................................................. 7



E.



Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah............................................................... 8



BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9 A.



Kesimpulan ................................................................................................................................ 9



B.



Saran .......................................................................................................................................... 9



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk Tuhan yang multi dimensi dan kompleks. Sejak sejarah peradaban umat manusia ditulis, ia selalu jadikan objek kajian yang tidak pernah habis untuk di telaah. Manusia adalah keturuanan Adam, ia di ciptakan berdasarkan kehendak dan kekuasaan-Nya tanpa melalui proses biologis sebagaimana lazimnya manusia – manusia keturunannya. Manusia hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam. Pada hakikatnya, manusia bukanlah sebuah kebetulan untuk diciptakan, dan bukan pula hanya sebagai benda hidup yang kemudian mati tanpa pertanggungjawaban. Al-Quran telah menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam istilah yaitu, insan, basar, dan bani adam. Insan dan basar yang berarti pelupa dan memiliki perasaan. Sedangkan bani adam yang berarti menunjukkan asal-usul manusia yaitu bani adam. Dalam alqur’an juga telah dijelaskan tentang manusia mengemban fungsi dan tugas hidup yang berkaitan dengan tanggung jawab. Jadi manusia itu diciptakan dengan fungsi dan tugas yang pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan. Didalam makalah ini akan membahas lebih mendalam tentang manusia dalam konsepsi islam dan manusia sebagai khalifah Allah di bumi yang dijelaskan sedikit dalam penjelasan diatas. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Eksistensi Manusia? 2. Apasajakah dimensi – dimensi kemanusiaan? 3. Apakah tujuan penciptaan manusia? 4. Apakah tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah? 5. Apakah tanggung jawab manusia sebagai Khalifah Allah? C. Tujuan 1. Apa yang dimaksud dengan Eksistensi Manusia? 2. Apasajakah dimensi – dimensi kemanusiaan? 3. Apakah tujuan penciptaan manusia? 4. Apakah tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah? 5. Apakah tanggung jawab manusia sebagai Khalifah Allah? D. Manfaat 1. Apa yang dimaksud dengan Eksistensi Manusia? 2. Apasajakah dimensi – dimensi kemanusiaan? 3. Apakah tujuan penciptaan manusia? 4. Apakah tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah? 5. Apakah tanggung jawab manusia sebagai Khalifah Allah?



BAB II PEMBAHASAN A. Eksistensi Manusia Menurut Alquran, manusia itu makhluk pilihan untuk mendiami bumi ciptaan Allah. Alquran juga menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang paling baik (ahsan taqwim) dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Dalam islam, dideskripsikan bahwa Allah menciptakan Adam berdasarkan kehendak dan kekuasaannya tanpa melalui proses biologis sebagaimana lazimnya manusia – manusia keturunanya, yaknik keterlibatan ayah dan ibu sebagai sebab natural terlahinya manusia. Penjelasan tentang penciptaan manusia tersebut diawali dari firman Allah kepada para malaikat bahwa dia akan menjadikan manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam dan diberi bentuk menjadi tubuh yang sempurna. Selanjutnya Allah meniupkan ruh – Nya kedalam diri Adam (QS. Al – Hijr ; 28:-29). Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain alinsaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Manusia dalam konteks penciptaannya disamakan dengan tugas yang diembannya. Hal ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik atau korelasi antara wujud manusia dan eksistensinya. Penobatan manusia sebagai khalifah diatas bumi merupakan suatu kehormatan sekaligus kepercayaan terbesar dari Allah yg tiada tara. B. Dimensi – Dimensi Kemanusiaan Hal yang terpenting dari sejumlah adalah al-jasad, al-ruh, al-‘aql, dan al-nafs. Dalam pembahsan berikut, istilah – istilah ini akan diuraikan seperlunya. a. Al – Jasad Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan diciptakan dari tanah. Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih lanjut melalui proses yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7). Sperma dan ovum bersatu dan tergantung dalam rahim kandungan seorang ibu (alaqah), kemudian menjadi yang dililiti daging dan kenpmudian diisi tulang dan dibalut lagi dengan daging. Setelahnia berumur 9 (sembilan) bulan, ia lahir ke bumi dengan dorongan suatu kekuatan ruh ibu, menjadikan ia seorang anak manusia. Meskipun wujudnya suatu jasad yang berasal dari sari pati makanan, nilainilai kejiwaan untuk terbentuknya jasad ini harus diperhatikan. Untuk dapat mewujudkan sperma dan ovum berkualitas tinggi, baik dari segi materinya maupun nilainya, Alquran mengharapkan agar umat manusia selalu memakan makanan yang halalan thayyiban (Surat Al-baqarah: 168, Surat Al-maidah 88, dan surat Al-anfal 69). Halal bermakna suci dan berkualitas dari segi nilai Allah. Sedangkan kata thayyiban bermakna bermutu dan berkualitas dari segi materialnya.



b. Al – Ruh Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika janin berumur 4 bulan 10 hari. Walaupun dalam istilah bahasa dikenal adanya istilah ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek kejiwaan, yang dalam istilah Al-Qur’an disebut nafs. Dalam diri manusia, ruh berfungsi untuk : 1. Membawa dan menerima wahyu (Surat As-Syuara 193) 2. Menguatkan iman (Surat Al-Mujadalah 22) Dari ayat ini dapat dipahami bahwa manusia pada dasarnya sudah siap menerima beban perintah-perintah Allah dan sebagai orang yang dibekali dengan ruh, seharusnya ia elalu meningkatkan keimanannya terhadap Allah. Hal itu berarti mereka yang tidak ada usaha untuk menganalisa wahyu Allah serta tidak pula ada usaha untuk menguatkan keimanannya setiap saat berarti dia mengkhianati ruh yang ada dalam dirinya. c. Al – ‘Aql Akal dan hati adalah dimensi yang terpenting bagi manusia. Sesuatu yang paling menonjol membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah akal dan daya untuk memahami. Dengan potensi akal dan hati, manusia menjadi makhluk mulia, makhluk berpengetahuan, makhluk dinamis, makhluk berbudaya, berperadaban, dan beragama. Dengan menggunakan akal memungkinkan manusia mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah serta mengambil pelajaran darinya. d. Al – Nafs Nafsu adalah dorongan-dorongan yang bersemayam pada jiwa manusia. Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur’an menginformasikan bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat Al-Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam barzah sementara jasad mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara sempurna dengan tanah. Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis: 1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan pengertian bahwa nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan. 2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari penjelasan ayat tersebut terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs lawwamah ini adalah jiwa yang condong kepada dunia dan tak acuh dengan akhirat. 3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini adalah jiwa yang mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan dan kesenangan sehingga hidup berbahagia bersama Allah. C. Tujuan Penciptaan Manusia Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam surah az – zariyat : 56. Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada – Ku.



Penegasan surah az – zariyat ayat 56 diatas untuk jin dan manusia karena mereka dalam menjalankan tujuan penciptaan mereka. Nash Alquran dsn Sunnah tidak pernah menjelaskan bahwa ada malaikat yang kafir dan fasik karena meninggalkan ibadahnya sebagaimana yang terjadi pada manusia dan jin. Ketika tujuan manusia diciptakan unutk beribadah kepada – Nya, maka seyogiannya ia menjadikan seluruh hidupnya dalam rangka lillahi Ta’ala (Hanya untuk Allah). Ha itu bukan berarti ia harus mengisi seluruh waktunya dengan salat atau berzikir lafzhi tanpa berhenti. Adapun yang dimaksud dengan hal ini adalah manusia harus menjalankan seluruh aspek kehidupan sesuai dengan tuntunan syariatyang dibebankan kepadanya. Tuntunan itu dijalankannya hanya sebagai sebuah pengabdian secara ikhlas kepada – Nya berdasarkan ridho dan kehendaknya. D. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah Sebagaimana telah yang telah disebutkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, maka tanggung jawab utama manusia adalah menjadikan dirinya dan masyarakatnnya tetap berada dalam tujuan hidup tersebut. Tanggung jawab untuk mengajak manusia kepada tauhid tidak hanya dibebankan kepada para rasul. Setiap orang yang beriman memiliki tanggung jawab dakwah sesuai dengan kadar keilmuan dan kemampuannya. Secara moral manusiawi manusia mempunyai kewajiban Allah sebagai khaliknya, yang telah memberi kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya. Jadi berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besarnya ada 2 : 1. Mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun. 2. Beribadah kepada-Nya Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat bahkan dengan ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia. Dalam al-quran kewajiban ini diformulasikan dengan : 1. Iman. 2. Amal saleh Beriman dan beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat (Q.S al-baqorah ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut takwa dengan perincian : 1. Iman kepada Allah : kepada hari akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitabkitab, dan kepada nabi-nabi. 2. Amal saleh : a. Kepada sesama manusia : dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta itu, kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orangorang miskin kepada musafir yang membutuhkan pertolongan (ibnu sabil) b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat, menunaikan zakat c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan dan peperangan. Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada allah memenuhi manusia terhadap khalik.



E. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah Pertama kali disebutkan di dalam Alquran adalah pada surah al-Baqarah ayat 30, ayat ini mengadung pesan tentang kedudukan manusia sebagai pemakmur alam, yang disebut dengan istilah “Khalifah” diatas muka bumi. Firman Allah SWT : Artinya : “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah. Berkata Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang yang melakukan kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa bertasbih dan bertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” (Al-Baqarah:30) Tugas hidup yang di pikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifahan, yaitu tugas kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan memelihara alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah, berarti manusia memperoleh mandate Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang di berikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya mengolah dan mendayagunakanvapa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh Allah. Agar manusia bisa menjalankan kekhalifahannya dengan baik, Allah telah mengajarkan kepadanya kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam ciptaan-Nya, manusia bisa menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam alam kebudayaan.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia. Manusia memiliki beberapa unsur – unsur atau dimensi – dimensi kemanusiaan. Dimensi – dimensi tersebut terdapat didalamnya al-jasad, al-ruh, al-‘aql, dan al-nafs. Al-jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan diciptakan dari tanah. Al-ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika janin berumur 4 bulan 10 hari. Al-‘aql adalah dimensi yang terpenting bagi manusia. Sesuatu yang paling menonjol membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah akal dan daya untuk memahami. Al-nafs adalah dorongan-dorongan yang bersemayam pada jiwa manusia. Manusia dikatakan makhluk paling sempurna dan mulia dikarenakan memiliki 4 unsur tersebut. Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana telah yang telah disebutkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, maka tanggung jawab utama manusia adalah menjadikan dirinya dan masyarakatnnya tetap berada dalam tujuan hidup tersebut. Selain tanggung jawab sebagai Allah, manusia juga memilik tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah, berarti manusia memperoleh mandate Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang di berikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya mengolah dan mendayagunakanvapa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh Allah. B. Saran Kita semua mengetahui bahwasanya kita adalah makhluk yang seharusnya selalu bersyukur karena memiliki derajat yang lebih tinggi dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Maka dari itu, jadikanlah kepribadian dan akhlak anda tidak lebih rendah dari makhluk lainnya.