Makalah Resiko Imbal Hasil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Bismillaahirrohmannirrohim. Alhamdulillahhirobbil‘aalamiin, Segala puja dan puji syukur, atas kehadirat Allah Subhana Wa ta’ala. Yang mana telah, memberikan kita rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya. Sehingga, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam, Tak lupa pula penyusun haturkan kepada Sang Baginda Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga beserta para sahabat beliau yang senantiasa kita tunggu syafa’atnya fi yaumil qiyamah nanti. Setelah melalui berbagai proses yang cukup panjang, dengan senantiasa mengucapkan syukur alhamdulillah. Akhirnya, Makalah ini dapat terselesaikan meskipun, masih jauh dari kata sempurna. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Resiko dengan judul “Manajemen Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi”. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, yang telah memberikan materinya. Sehingga kami memiliki pengetahuan yang bertambah luas mengenai hal tersebut. Penyusun



menyadari



bahwasanya



banyak



terdapat



keterbatasan



kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Kami memohon agar kiranya bisa di kritik dan memberikan saran yang membangun agar kiranya kami mengetahui letak kesalahan yang kami buat. Terima kasih. Palu, 07 November 2019



Penulis



DAFTAR ISI



Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi B. Dampak dari Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi C. Cara Menghadapi Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perusahaan



berusaha



memberikan manfaat



sebesar-besarnya



kepada pemegang saham dan stakeholder. Tetapi dalam praktik bisnis, unsur ketidakpastian baik berasal dari lingkungan internal maupun eksternal dapat memberi pengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Unsur-unsur ketidakpastian menjadi semakin besar akibat perubahan iklim bisnis yang semakin cepat dan kompleks. Unsur ketidakpastian merupakan risiko bisnis yang tidak mungkin dihindari, namun harus dikelola melalui suatu mekanisme yang dinamakan “manajemen risiko”. Perusahaan yang mampu mengelola risiko dengan baik, dipandang sebagai memiliki kemampuan sensitif untuk mendeteksi risiko, memiliki fleksibilitas untuk merespon risiko dan menjamin kapabilitas sumber daya untuk melakukan tindakan guna mengurangi tingkat risiko. Sedangkan yang tidak dapat mengelola risiko dengan baik akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber dana dan waktu serta tidak tercapainya tujuan perusahaan.1



A. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian resiko imbal hasil dan resiko investasi ? 2. Apa dampak dari resiko imbal hasil dan resiko investasi ? 3. Bagaimana cara menghadapi resiko imbal hasil dan resiko investasi ?



1



hlm: 1



Pupuk Kaltim, “Pedoman Manajemen Resiko”, (Bontang: PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2013)



B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian resiko imbal hasil dan resiko investasi. 2. Untuk mengetahui dampak dari resiko imbal hasil dan resiko investasi. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi resiko imbal hasil dan resiko investasi.



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi 1. Resiko Imbal Hasil Dalam resiko adanya manajemen untuk mengatur agar resiko yang didapatkan bisa diatasi atau meminimalisir dari resiko tersebut. Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Resiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah memuat beberapa jenis- jenis resiko termasuk Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi. Risiko imbal hasil adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah. Karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank. Risiko ini timbul antara lain karena adanya perubahan perilaku nasabah dana pihak ketiga bank yang disebabkan oleh perubahan ekspaktasi tingkat imbal hasil yang diterima dari bank syariah. Perubahan ekspektasi ini dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal, misalnya penurunan dari nilai saham bank syariah (jika sudah go public) atau penurunan nilai rasio kecukupan modal. Faktor eksternal, misalnya naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank syariah lain atau naiknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank konvensional.2 2



Ario Bagas Khoirudzaki, “Analisis Manajemen Resiko Imbal Hasil Terhadap Perhitungan Bagi Hasil di Perbankan Syariah”, dikutip dari https://www.academia.edu/36531911/ANALISIS_MANAJEMEN_RISIKO_IMBAL_HASIL_TERHADAP_PERHITUNG AN_BAGI_HASIL_Di_PERBANKAN_SYARIAH, pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:30 WITA.



2. Resiko Investasi Risiko inventasi adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing. Risiko ini timbul apabila bank memberikan pembiayaan berbasis bagi hasil kepada nasabah di mana bank itu ikut menanggung risiko atas kerugian usaha nasabah yang dibiayai (profit and loss sharing). Dalam hal ini, perhitungan bagi hasil tidak hanya didasarkan atas jumlah pendapatan atau penjualan pendapatan atau penjualan yang diperoleh nasabah, namun dihitung dari keuntungan usaha yang dihasilkan nasabah. Apabila usaha nasabah mengalami kebangkrutan, jumlah pokok pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah tidak akan diperoleh kembali.3 B. Dampak Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi 1. Dampak Resiko Imbal Hasil Konsekuensi dari resiko imbal hasil adalah displace kommersial. Bank syariah mungkin berada dibawah tekanan untuk membayar kembalian diatas rata-rata dari tingkat pendapatan yang dibiayai dari dana pemegang rekening investasi bagi hasil yang kinerja asetnya berkinerja dibawah pesaing. Bank syariah dapat memutuskan untuk menggunakan bagian haknya membagi seluruh share dan mudharib untung menguntungkan pemegang rekening investasi sebagai keputusan komersil.4



Eksyar, “Manajemen Resiko Bank Syariah” dikutip dari http://vivisasnitaa.blogspot.com/2017/01/manajemen-risiko-bank-syariah.html pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:40 WITA. 3



4



Ario Bagas Khoirudzaki, “Analisis Manajemen Resiko Imbal Hasil Terhadap Perhitungan Bagi Hasil di Perbankan Syariah”, dikutip dari https://www.academia.edu/36531911/ANALISIS_MANAJEMEN_RISIKO_IMBAL_HASIL_TERHADAP_PERHITUNG AN_BAGI_HASIL_Di_PERBANKAN_SYARIAH, pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:30 WITA.



Adapun dampak-dampaknya sebagai berikut : a) Akibat pergerakan imbal hasil di pasar mengalami potensi kerugian b)



Perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah dan memengaruhi perilaku nasabah



c)



Menurunnya nilai aset bank



d)



Turunnya pendapatan bagi hasil bank dari debitur



e)



Naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank lain.[5]



2. Dampak Resiko Investasi a)



Timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga.



b)



Naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi).



c)



Kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu.



d)



Perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.



e)



Penghasilan dari suatu aset keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas re-invest.[6]



C. Cara Menghadapi Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi 1.



Cara Menghadapi Resiko Imbal Hasil Akad berbasis syirkah berpotensi memberikan imbal hasil yang fluktuatif. Untuk itu, guna menjaga agar bagi hasil yang diperoleh nasabah investment account holder (IAH) menjadi tidak fluktuatif sekaligus mencegah terjadinya displayed commercial risk. Terdapat



Yosi Fariska, “Makalah Manajemen Resiko” dikutip dari http://fariskayosi.blogspot.com/2015/01/makalah-manajemen-risiko.html pada tanggal 9 November 2019, pukul 22:42 WITA 6 Ferry Irawan, “7 Resiko Investasi yangperlu diketahui” dikutip dari https://koinworks.com/blog/risiko-investasi-yang-perlu-diketahui/ pada tanggal 09 November 2019, pukul 22:36 WITA 5



rekomendasi



agar



bank



islam



mempraktikkan



konsep



Profit



Equlization Reserve (PER) dan Investment Risk Reserve (IRR). Rekomendasi diadakan kedua cadangan ini sepertinya didasarkan pada asumsi bahwa nasabah IAH Bank Syariah sangat peduli terhadap imbal hasil yang mereka dapatkan. Sehingga, bila mana imbal hasil yang diperoleh menurun, maka mereka dapat memindahkannya ke bank konvensional. Oleh karenanya, bank syariah akan berupaya menjaga agar imbal hasil yang diperoleh nasabah IAH tidak terlalu fluktuatif. Meskipun, bank harus meyisihkan sebagian dari ekuitasnya untuk menjaga hal tersebut. Dengan demikian, PERdan IRR ditujukan untuk melindungi gerusan pada ekuitas bank syariah. Yang mungkin timbul, akibat upaya bank syariah untuk tetap mendistribusikan imbal hasil pada nasabah IAH dengan tingkat yang biasa diperolehnya. Praktik ini dilakukan oleh bank syariah pada saat kondisi bisnis sedang lesu dan imbal hasil yang diperoleh dari penyaluran dana sedang menurun. PER dicadangkan dari total keuntungan sebelum dialokasikan antara pemegang saham, nasabah IAH, dan bagian bank atas hasil syirkah. Sementara IRR dicadangkan dari jumlah keuntungan yng dibagikan kepada IAH. PER lebih ditujukan untuk nasabah IAH. Sementara IRR ditujukan untuk menutupi potensi kerugian yang bisa muncul akibat ruginya proyek yang dibiayai dari dana nasabah IAH tersebut. Pencadangan ini juga berpengaruh pada nasabah IAH yang menaruh dana dalam



jangka pendek atau menaruh dana dalam periode dimana kinerja sedang baik. Karena pencadangan ini mereka akan mendapatkan imbal hasil yang



lebih



rendah



dari



pada



seharusnya



diterima



jika



ada pencadangan. Bank pun terkena dampak karena labanya akan tergerus oleh pencadangan ini.7



2.



Cara Menghadapi Resiko Investasi



a) Dengan Diversifikasi Diversifikasi merupakan strategi dalam berinvestasi yang membagi modal investasi kebeberapa jenis asset investasi yang ada. Jadi, dari modal investasi yang anda miliki, tidak semuanya ditaruh ke dalam asset investasi yang sama. Cara ini cukup membantu dalam meminimalkan resiko berinvestasi. Contohnya seperti anda berinvestasi di asset saham, property, dan obligasi . nah di sini anda telah melakukan diversifikasi. Jika suatu saat investasi saham anda jatuh, maka anda akan terbantu dengan asset lain yakni property dan obligasi. b) Pilih asset yang anda ketahui Banyaknya pilihan investasi membuat anda harus ekstra pandai dalam memilihnya. Namun kaitannya dengan meminimalkan risiko berinvestasi, lebih baik anda memilih asset investasi yang anda ketahui dan pahami. Lebih baik anda memilih jenis investasi yang memang sudah legal dan memiliki izin dari OJK, sehingga dalam menjalankan investasi



7



Ario Bagas Khoirudzaki, “Analisis Manajemen Resiko Imbal Hasil Terhadap Perhitungan Bagi Hasil di Perbankan Syariah”, dikutip dari https://www.academia.edu/36531911/ANALISIS_MANAJEMEN_RISIKO_IMBAL_HASIL_TERHADAP_PERHITUNG AN_BAGI_HASIL_Di_PERBANKAN_SYARIAH, pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:30 WITA.



nanti, anda tidak perlu khawatir adanya kemacetan ditengah jalan karena adanya masalah manajemen investasi tersebut. c) Bisa memilih investasi tabungan Jika tidak mau direpotkan dengan masalah risiko yang ada, kita bisa memilih investasi tabungan. Karena tabungan memiliki risiko yang kecil. Tabungan juga bisa dicairkan kapan saja jika kita membutuhkan. d) Pelajari ilmu dasar investasi Kita harus mempelajai tentang ilmu dasar investasi, hal ini sangat penting agar kita mengetahui berbagai risiko investasi dan bagaimana nanti mengatasinya. Karena investasi sifatnya jangka panjang, sehingga membutuhkan keputusan – keputusan yang matang akan hasilnya bila dirasakan di masa yang akan datang.8



Etalase Bisnis, “Investasi” dikutip dari https://www.etalasebisnis.com/investasi/1028/resiko-investasi-bisaanda-cegah-dengan-cara-ini.html, pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:50 WITA. 8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1) Pengertian Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi 



Risiko imbal hasil adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah. Karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank







Sedangkan Risiko inventasi adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.



2) Dampak dari Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi Dampak Resiko Imbal Hasil : a. Akibat pergerakan imbal hasil di pasar mengalami potensi kerugian b.



Perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah dan memengaruhi perilaku nasabah



c.



Menurunnya nilai aset bank



d.



Turunnya pendapatan bagi hasil bank dari debitur



f) Naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank lain



Dampak Resiko Investasi : a) Timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. b) Naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan (seperti saham dan obligasi).



c) Kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. d) Perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik. e) Penghasilan dari suatu aset keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas re-invest. 3) Cara Menghadapi Resiko Imbal Hasil dan Resiko Investasi Cara Menghadapi Resiko Imbal Hasil Akad berbasis syirkah berpotensi memberikan imbal hasil yang fluktuatif. Untuk itu, guna menjaga agar bagi hasil yang diperoleh nasabah investment account holder (IAH) menjadi tidak fluktuatif sekaligus mencegah terjadinya displayed commercial risk. Terdapat rekomendasi agar bank islam mempraktikkan konsep Profit Equlization Reserve (PER) dan Investment Risk Reserve (IRR). Cara Menghadapi Resiko Investasi a.



Dengan Diversifikasi



b.



Pilih asset yang anda ketahui



c.



Bisa memilih investasi tabungan



d.



Pelajari ilmu dasar investasi



DAFTAR PUSTAKA Pupuk Kaltim, “Pedoman Manajemen Resiko”, (Bontang: PT. Pupuk Kalimantan Timur, 2013) https://www.academia.edu/36531911/ANALISIS_MANAJEMEN_RISIKO_IMB AL_HASIL_TERHADAP_PERHITUNGAN_BAGI_HASIL_Di_PERBANKAN _SYARIAH,( diakses pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:30 WITA) http://vivisasnitaa.blogspot.com/2017/01/manajemen-risiko-bank-syariah.html (diakses pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:40 WITA) http://fariskayosi.blogspot.com/2015/01/makalah-manajemen-risiko.html (diakses pada tanggal 9 November 2019, pukul 22:42 WITA) https://koinworks.com/blog/risiko-investasi-yang-perlu-diketahui/ (diakses pada tanggal 09 November 2019, pukul 22:36 WITA) https://www.etalasebisnis.com/investasi/1028/resiko-investasi-bisa-anda-cegahdengan-cara-ini.html, (diakses pada tanggal 08 November 2019, pukul 16:50 WITA).