Makalah Sadari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SADARI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kep Maternitas II Dosen: Rimba aprianti, S.Kep .,Ners



Oleh : NAMA : Tri harianto NIM



: 2018.C.10a.0989



YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI SARJANA KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang” SADARI” Penyusunan makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuannya. Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan mudahmudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.



Palangkaraya, 1 April 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................3 1.1 Latar Belakang........................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4 1.3 Tujuan penulisan.....................................................................................................4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................5 2.1 Pengertian pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) .............................................5 2.2 Tujuan SADARI........................................................................................................6 2.3 Waktu Melakukan SADARI.....................................................................................6 2.4 Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)....................................6 BAB 3 PENUTUP................................................................................................................12 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12 3.2 Saran.......................................................................................................................12 DAFTAR FUSTAKA............................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini ( Setiati, 2009). Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman sejak dini akan mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga penyakit kanker ini bisa ditangani sejak dini. karena jika sudah terdeteksi sejak dini, penanganannya pun efektif dan efesien, sehingga tidak terlalu membahayakan dan bahkan bisa ditangani secara tuntas (Diananda, 2009). Di seluruh dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO, 2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan (Diananda, 2009). Menurut data The American Cancer Society (2008), diketahui bahwa sekitar 178.000 perempuan Amerika di diagnosis terkena kanker payudara setiap tahun (Santoso, 2009). American Cancer Society merekomendasikan agar sejak usia 20 tahun kaum wanita memeriksakan payudaranya setiap tiga tahun sekali sampai usia 40 tahun. Sesudahnya, pemeriksaan dapat dilakukan sekali dalam setahun. Meskipun sebelum umur 20 tahun benjolan pada payudara bisa di jumpai, tetapi potensi keganasannya sangat kecil (Setiati, 2009). Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita kaum wanita setelah kanker mulut/leher rahim. Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian, wanita muda pun bisa terserang kanker ini (Mardiana, 2009). Berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, 70% wanita yang datang sudah dengan kekambuhan dan pada stadium lanjut, sisanya 30 % terdiagnosis pada stdium I atau II ( Setiati, 2009). Menurut hasil penelitian Niatilina (2006) tentang pemeriksaan payudara sendiri di SMU Harapan Hamparan Perak kelas II bahwa responden yang mengetahui tentang SADARI adalah 3



mayoritas sebanyak 22 orang (62,9%) yang berpengetahuan kurang, sedangkan kelas I yaitu minoritas sebanyak 13 orang (37,1%) yang berpengetahuan cukup. Berdasarkan hasil penelitian Irma (2008) tentang SADARI di SMA YP Swasta Medan. Dari 96 responden yang diteliti mayoritas yang berpengetahuan kurang sebanyak 60 orang (62,5%), pengetahuan cukup sebanyak 35 orang (36,5%), sedangkan minoritas yang berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (1,0%). Untuk menemukan gejala awal kanker payudara dapat di deteksi sendiri oleh kaum wanita, jadi tidak perlu seorang ahli untuk menemukan awal kanker payudara. Secara rutin wanita dapat melakukan metode SADARI dengan cara memijat dan meraba seputar payudaranya untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan disekitar payudara.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian SADARI (Pemeriksaan Payudara Sediri) ? 2. Apa tujuan dari SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) ? 3. Waktu melakukan SADARI (Pemeriksaan PayuDara Sendiri)? 4. Bagaimana tata cara melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) ? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari SADARI. 2. Mengetahui tujuan dari SADARI. 3. Mengetahui Waktu melakukan SADARI (Pemeriksaan PayuDara Sendiri)? 4. Memahami dan mengetahui tata cara melakukan SADARI.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap satu bulan sekali dan dapat menjadi instrument panapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara (Varney, 2007). Sedangkan menurut Smeltzer 92005) SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri antara hari ke-5 dan ke-10 dari siklus menstruasi dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1. Dan menurut Maulani (2009), pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah bagian penting dari perawatan kesehatan yang dapat melindungi anda dari resiko kanker payudara. Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30% (Saryono dan Pramitasari, 2009). Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri. Istilah ini disebut dengan SADARI, yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Sebaiknya pemeriksaan sendiri ini dilakukan secara berkala, yaitu satu bulan sekali. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat mengantisipasi secara cepat jika ditemukan benjolan pada payudara (Mardian, 2009). Untuk menemukan gejala awal kanker payudara dapat di deteksi sendiri oleh kaum wanita, jadi tidak perlu seorang ahli untuk menemukan awal kanker payudara. Secara rutin wanita dapat melakukan metode SADARI dengan cara memijat dan meraba seputar payudara untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan di sekitar payudara sendiri (setiati, 2009).



5



2.2 Tujuan SADARI Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah untuk mendeteksi secara dini gejala kanker payudara secara individu (Nurcahyo, 2010). Masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya mereka melakukan pemeriksaan dini terhadap payudaranya. Dalam kenyataan sehari - hari banyak wanita datang ke dokter setelah mereka menyadari adanya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan saja, dengan alasan ekonomi, khawatir harus dioperasi. Alasan keuangan yang tidak memadai, membuat mereka enggan memeriksakan diri ke dokter. Namun, beberapa wanita yang peduli dengan kesehatan payudaranya memeriksakan payudaranya sejak dini ke dokter atas kesadaran mereka sendiri (Setiati, 2009). Jika dalam proses pemeriksaan ditemukan adanya benjolan di sekitar payudara, sebaiknya sesegera mungkin dikonsultasikan ke dokter. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua benjolan yang timbul disekitar payudara adalah kanker. Semakin cepat dikonsultasikan ke dokter semakin cepat pula bisa di pastikan benjolan tersebut kanker atau bukan. Selain itu, semakin cepat pula bisa dilakukan pengobatan (Mardiana, 2009). 2.3 Waktu Melakukan SADARI 1. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada wanita sejak usia 20 tahun yaitu dapat dilakukan secara teratur sebulan sekali selama 10 menit. 2. Pemeriksaan payudara sendiri pada wanita yang berumur ≥ 20 tahun dapat diLakukan setiap tiga bulan sekali ( Saryono, 2008). 3. Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan setelah menstruasi selesai (Diananda, 2009). 2.4 Cara Melakukan Pemriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Ada dua cara pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri: 1. Posisi Berdiri Posisi berdiri dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin. Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan:



6







Tahap I



Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan putting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan. 



Tahap II



Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit ata perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.



7







Tahap III



Berdiri tegak di depan cermim dengan tangan di samping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara. 



Tahap IV



Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. 2. Posisi Berbaring 



Tahap I Persiapan



8



Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan. Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa menggunakan Vertical Strip dan Circular. 



Tahap 2 Pemeriksaan payudara dengan Vertical Strip



Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line 9



dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk. 



Tahap III Pemeriksaan payudara dengan Cara Memutar



Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae. 



Tahap IV Pemeriksaan Cairan di Putting Payudara



10



Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara. 



Tahap V Memeriksa Ketiak



Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnnya kanker payudara adalah dengan cara : 1.     Wanita usia 20 tahun dianjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang mencurigakan segeralah menghubungi dokter. 2.     Wanita usia 35-40 tahun melakukan mamografi 3.     Wanita berusia diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan cancer risk assessement survey 4.     Wanita berusia lebih dari 50 tahun check-up rutin dan demografi setiap tahun. 5.     Saat baik melakukan mamografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan. 3.2 Saran Melalui makalah ini, diharapkan kita sebagai kaum wanita dapat melaksanakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) guna mengantisipasi dan mengetahui sejak dini Penyakit Kanker Payudara. Serta diharapkan perkembangan tentang SADARI semakin meluas dikalahngan keluarga,masyarakat maupun negara.



12



DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Diananda, R. 2009. Panduan Lengkap Mengenal Kanker. Jogjakarta: Mirza Media Pustaka. Mardiana, L. 2009. Mencegah dan Mengobati Kanker Pada Wanita Dengan Tanaman Obat.Jakarta : Penebar Swadaya Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nurcahyo, J. 2010. Bahaya Kanker Rahim dan Payudara. Jakarta: Wahana Totalita Publisher. Setiant, E. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Jogjakarta: CV. Andi Offset. Bambang. 2010. Stadium Penyakit Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com. diakses tanggal 12 Maret 2010 Bambang. 2008. Kanker Payudara. http://www.info-kespro.com. diakses tanggal 12 Maret 2010 Buckman. 2009. Pemeriksaan SADARI. http://www.info-rollet.com. diakses tanggal 12 Maret 2010 Daniel, Gale.2007. Mari Galakkan SADARI. Bandung:Alfabeta Deny.2009. Motivasi SADARI. http//.www.denias.ket.yaho.mail Depkes.2008. Kanker Payudara di Indonesia. http://www.depkes.com. diakses tanggal 26 Maret 2010 Dixon, J.M. dan Leonard, R.C.F. 2006. Kelainan Payudara. Jakarta : Dian Rakyat. Endang dan Bertani. 2009. Strategi Pencegahan Kanker Payudara. http://www.no-kita.com. diakses tanggal 12 Maret 2010 FKUI. 2005. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta:FKUI Gunawan. 2008. Terapi Kanker Payudara. http://www.info-online.com. diakses tanggal 12 Maret 2010 Kissanti. 2008. Jurnal Bogor » Deteksi Dini Kanker Payudara.htm http://www.jurnalbogor.com/? cat=13 diakses 26 Maret 2010



13