27 0 277 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMERIKASAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
DOSEN MATA KULIAH : 1. Naimah, SKM, M.Kes 2. Ita Yuliani, SST, M.Keb
DISUSUN OLEH : Widy Arum Permatasari
(P1731018409)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Hari/Tanggal
: Rabu 22 April 2020
Waktu
: 10.00-10.20 WIB
Tempat /Ruang
: Rumah Kader Desa Ardimulyo
Sasaran
: ibu-ibu nifas
Pelaksana
: Mahasiswa D-III Kebidanan Semester 3 Poltekkes Malang
Topik penkes
: SADARI (periksa payudara sendiri )
A. Tujuan 1. Tujuan Umum Peserta penyuluhan dapat melakukan deteksi adanya tumor atau kanker payudara dengan SADARI. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan para wanita dapat menjelaska tentang: a. Pengertian dari SADARI b. Tanda gejala dan kanker payudara c. Tujuan SADARI d. Manfaat SADARI e. Teknik-tekni SADARI B. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi/ peragaan C. Media 1. Leaflet
D. Kegiatan Penyuluhan No
Tahap
1.
Kegiatan Pembukaa
Waktu 2 menit
n
Kegiatan Pengajar
Kegiatan
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud
Mendengarkan
dan tujuan
memperhatikan
Membagikan leaflet menggali pengetahuan
Menyimak
peserta tentang apa itu
Mendengarkan
kanker payudara dan
Memperhatikan
Sasaran Menjawab salam
Menyampaikan materi/ pokok bahasan
2.
Isi
10 menit
SADARI
materi yang
menjelaskan materi
disampaikan
penyuluhan : a. pengertian SADARI b. tujuan SADARI c. Tanda gejala kanker paydara d. Manfaat SADARI e. Aturan SADRI f. Peosedur SADARI
3.
Evaluasi
5 menit
Melakukan simulasi
SADARI Memberi kesempatan
Merespon
peserta untuk bertanya
bertanya
Meminta peserta untuk menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan
Memberikan pujian atas keberhasilan ibu
4.
Penutup
3 menit
menjawab pertanyaan Menyimpulkan materi
Menyimak
Menutup kegiatan
Menjawab
Mebucapkan salam
salam
E. Materi 1. Pengertian SADARI SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang sudah menstruasi. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan se- tiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi perempuan dari resiko kanker payudara dan merupakan penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama karena pada masa itu retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, membengkak sehingga jika ada pemebengkakan akan lebih mudah ditemukan ( Mulyani, 2013). Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolah, perubahan warna kulit, puttting berisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013). 2. Gejala-gejala Kanker payudara a. Payudara asimetris b. Perubahan bentuk dan besarnya payudara c. Adanya benjolan di payudara d. Nyeri pada payudara e. Kulit pada payudara menebal f. Kulit puting susu dan aerolla melekuk ke dalam atau berkerut
g. Adanya luka atau borok yang tidak sembuh h. Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui 3. Tujuan SADARI Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara. 4. Manfaat SADARI Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya tumor dalam ukuran kecil, mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini, menemukan adanya kelainan pada payudara. Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih cepat dicapai. 5. Aturan SADARI Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari setiap bulan dan segera periksakan diri ke dokter bila ditemukan benjolan. Pemeriksaan sadari sangat penting dianjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri. a. SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari pertama setelah haid, saat payudara mengendor, sehingga jika ada benjolan-benjolan dapat diraba dengan mudah. b. Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari tertentu untuk pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan. c. SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah mengalami rekonstruksi payudara. d. Ketika melakukan SADARI, fokus perhatian adalah ukuran, bentuk, kontur, warna payudara dan putting, serta deteksi adanya benjolan, retraksi kulit, warna, dan cairan abnormal pada payudara. 6. Prosedur/Teknik SADARI
Posisi Berdiri a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah b. Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas c. Mengamati payudara dicermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang. Yang diamati adalah bentuk payudara, ukuran, dan warna. Payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah ketika payudara berkerut, cekung kedalam, atau menonjol kedepan karena ada benjolan. Puting berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, menjadi tertarik kedalam, dengan warna merah, kasar, dan sakit. d. Mengangkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi pada payudara, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan puting, atau permukaan kulit menjadi kasar e. Rasakan payudara ketika sedang berdiri atu duduk menggunakan jari, buatlak gerakan atas ke bawah, berpindah secara mendatar atau menyamping seperti sedang memotong rumput. Bagi kebanyakan wanita paling mudah merasakan payudara pada saat sedang basah dan licin, sehingga waktu yang cocok adalah ketika sedang mandi. f. Pemeriksan bagian puting buat lingkaran- lingkaran yang semakin lama makin besar sehingga mencapai seluruh tepi payudara. Rasakan selurih jaringan payudara dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan dengan sedikit tekanan g. Tekan puting apakah ada cairan yang keluar (bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning, atau darah) h. Berbaring dengan tangan kanan di bawah kepala. Tepat dibawah bahu, meletakkan sebuah bantal kecil untuk mengganjal. Raba payudara kanan dengan tangan kiri untuk memastikan perubahan payudara sebelah kanan. Dan lakukan sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari- jari secara datar dan serentak. Selubungi payudara dengan jari dari arah atas ke bawah, dan tulang selangka ke bagian atas perut, dari ketiak ke leher bagian bawah. i. Kenakan pakaian kembali
j. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Daftar pustaka Harniati,Sakka Ambo,Sapkaputra Syawal.2016. STUDI PERILAKUPEMERIKSAANPAYUDARASENDIRI(SADARI)PADAMAHASISWI FAKULTAS KESEHATANMASYARAKATUNIVERSITASHALUOLEO. 1219-3309-1-PB.pdf
Utama Ladunni.2017.PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI). Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (1) 2017, – 82. 195273-IDpengetahuan-remaja-putri-tentang-pemerik.pdf