Makalah Sejarah Dan Konsep Akuntansi Syariah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI ENTITAS ISLAM Prof. Dr. Hj. Mediaty, SE., M.Si., AK., CA.



MAKALAH SEJARAH DAN KONSEP AKUNTANSI SYARI’AH



HASTRINA A031181333



DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Sejarah dan Konsep Akuntansi Syari’ah ” ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhamad SAW yang telah membawa kita kejalan yang lurus seperti yang kita rasakan sekarang ini. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas partisipasi mahasiswa dalam presentasi makalah, dan dimana diharapkan bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari makalah serta bisa mengembangkan kompetensi dalam pengetahuan dan pembelajaran tentang konsep ekonomi dan keuangan syari’ah. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi saya dan khususnya bagi para pembaca.



Kendari, 8 September 2020



Hastrina



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI…..........................................................................................................…..iii Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……..........................................................................................1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………...2 C. Tujuan…………….……………………………………………….………….2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akuntansi Syariah…………….…………..………………………3 B.



Sejarah



Akuntansi



Syariah……….……….



…………………………………...3 C. Tujuan Akuntansi Syariah………………...…………………………………..5 D. Prinsip Akuntansi Syariah………………….………………………………… 5 E.



Ciri-Ciri



Akuntansi



Syariah…………………….



……………………………..6 F. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Konvensional............... 6 G.



Hubungan



Akuntansi



Modern



dengan



Syariah……..........................................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................................9 B. Saran..................................................................................................................9



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem ekonomi Islam berkembang diikuti oleh perkembangan akuntansi Islam sebagai penopang sistem. Akuntansi Islam berkembang karena penerapan sistem ekonomi islam khususnya dalam dunia bisnis, misalnya keuangan, perbankan, asuransi dan perusahaan lainnya. Dengan berkembangnya wacana akuntansi Islam, mahasiswa sebagai akademis muslim harus ikut membuka wacana akuntansi Islam mulai dari aspek sejarah, filosofis, dasar pemikirian, konsep hingga implementasinya di dunia praktik. Mempelajari dan menerapkan Akuntansi Syari'ah, pada hakekatnya adalah belajar dan menerapkan prinsip keseimbangan (balance) atas transaksi atau perkiraan atau rekening yang telah dicatat untuk dilaporkan kepada yang berhak mendapatkan isi laporan. Islam adalah cara hidup yang berimbang dan koheren, dirancang untuk kebahagiaan (falah) manusia dengan cara menciptakan keharmonisan antara kebutuhan moral dan material manusia dan aktualisasi sosio-ekonomi, serta persaudaraan dalam masyarakat manusia. Triyumono menyatakan



bahwa



Akuntansi



Syari'ah



merupakan



salah



satu



upaya



mendekonstruksi akuntansi modern ke dalam bentuk humanis dan syarat nilai. Perkembangan pesat dalam kegiatan usaha dan lembaga keuangan ( bank, asuransi, pasar modal, dana pensiun dan lain sebagainya ) yang berbasis syariah. Dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah meingkatkan



volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang tentunya meningkatkan kebutuhan terhadap akuntansi syariah. Selanjutnya, perkembangan pemikiran mengenai akuntansi syariah juga makin berkembang, yang ditandai dengan makin diterimanya prinsip-prinsip transaksi syariah di dunia internasional. Sejarah perkembangan akuntansi yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang bersifat memiliki kebenaran yang absolut. Namun untuk sejauh ini masyarakat di sekitar belum sepenuhnya memahami akan pengaplikasian akuntansi di lingkungan dari caa penempatannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Syariah? 2. Bagaimana Sejarah Akuntansi Syariah? 3. Apa Tujuan Akuntansi Syariah? 4. Bagaimana Prinsip Akuntansi Syariah? 5. Bagaimana Ciri-Ciri Akuntansi Syariah? 6. Apa Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Konvensional? 7. Bagaimana Hubungan Akuntansi modern dengan Syariah? C. Tujuan 1. Mengetahui yang dimaksud dengan Akuntansi Syariah 2. Mengetahui Sejarah Akuntansi Syariah 3. Mengetahui Tujuan Akuntansi Syariah 4. Mengetahui Prinsip Akuntansi Syariah 5. Mengetahui Ciri-Ciri Akuntansi Syariah 6. Mengetahui



Persamaan



dan



Perbedaan



Akuntansi



Konvensional 7. Mengetahui Hubungan Akuntansi modern dengan Syariah



Syariah



dengan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Akuntansi Syariah Akuntansi Syariah adalah suatu sistem atau teknik dari suatu pencatatan, penggolongan dan peringkasan, pelaporan dan menganalisa data keuangan yang dilakukan dengan cara tertentu yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah yang terkandung dalam nilai-nilai islam. Menurut Adnan M. Akhyar, akuntansi Syariah adalah praktek akuntansi yang bertujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi “al falah”. Selain itu juga untuk mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan, Individu dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait pada aktivitas ekonomi seperti akuntan, manajer, auditor, pemilik, pemerintah sebagai sarana bentuk ibadah. B. Sejarah Akuntansi Syariah a. Zaman Awal Perkembangan Islam Dalam perkembangan ini, ketika ada kewajiban zakat dan ‘ushr (pajak pertanian dari muslim), dan perluasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah (pajak perlindungan dari non muslim) dan kharaj (pajak pertanian dari non muslim), maka Rasul mendirikan Baitul Maal pada awal abad ke-7. Fungsinya sebagai penyimpanan ketika adanya pembayaran wajib zakat dan usur (pajak pertanian dari muslim) dan adanya perluasan wilayah atau jizia



yaitu pajak perlindungan dari non muslim, dan juga adanya kharaj yaitu pajak pertanian dari non muslim.. Konsep ini cukup maju pada zaman tersebut dimana seluruh penerimaan dikumpulkan secara terpisah dengan peminpin negara dan baru akan dikeluarkan untuk kepentingan negara. Walaupun disebutkan pengelolaan Baitul Maal masih sederhana, tetapi nabi telah menunjuk petugas qadi, ditambah para sekretaris dan pencatat administrasi pemerintahan. b. Zaman Empat Khalifah Pada pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan baitul maal masih sangat sederhana dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa. Perubahan sistem administrasi yang cukup signifikan dilakukan di era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatthab dengan memperkenalkan istilah Diwan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636 M). Asal kata Diwan dari bahasa Arab yang merupakan bentuk kata benda dari kata Dawwana yang berarti penulisan. Diwan dapat diartikan sebagai tempat di mana pelaksana duduk, bekerja dan di mana akuntansi dicatat dan disimpan. Diwan ini berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji. Pengembangan lebih komprehensif mengenai baitul maal dilanjutkan pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada masa pemerintahan beliau, sistem administrasi baitul maal baik ditingkat pusat dan lokal telah berjalan baik serta terjadi surplus pada pada Baitul Maal dan dibagikan secara proporsionalsesuai tuntutan Rasulullah. Adanya surplus ini menunjukkan bahwa proses pencatatan dan pelaporan telah berlangsung dengan baik. Perkembangan akuntansi tidak berhenti pada zaman Khalifah,tetapi dikembangkan oleh filsuf Islam antara lain:Imam Syafi’i(768 M-820 M) dengan menjelaskan fungsi akuntansi sebagai Review Book atau Auditing.Menurutnya,seorang auditor harus memiliki kualifikasi tertentu yaitu orang yang hafal –Quran(sebagai value judgement),intelektual,dapat dipercaya,bijaksana dan kualitas manusia yang baik lainnya.



Demikianlah sejarah perkembangan praktik akuntansi dengan teknik tata buku berpasangan yang sebenarnya,dimana akuntansi sudah dikenal pada masa kejayaan Islam.Artinya,peradaban Islam tidak mungkin tidak memiliki akuntansi.Permasalahannya adalah pemalsuan sejarah yang dilakukan beberapa oknum di Barat dan ketidakmampuan umat Islam untuk menggali khazanah



kemajuan



ilmu



pengetahuan



dan



teknologinya



sendiri.Kesimpulan,akuntansi sudah ada sebelum Paciolli dan bahkan sebelum peradaban Islam dan akuntansi sudah ada sejak masa kejayaan Islam dari 610 M-1250 M. C. Tujuan Akuntansi Syariah Adapun tujuan akuntansi keuangan syariah adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan lembaga keuangan syariah tersebut, termasuk hak dan kewajiban dari transaksi yang belum selesai, terkait dengan penerapan, kewajaran dan ketaatan atas prinsip dan etika syariat Islam. 2. Untuk menjaga aset dan hak-hak lembaga keuangan syariah. 3. Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan produktivitas dari lembaga keuangan syariah. 4. Untuk menyiapkan informasi laporan keuangan yang berguna kepada pengguna laporan keuangan sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dalam berhubungan dengan lembaga keuangan. 5. Diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna serta meningkatkan pemahaman informasi akuntansi sehingga akhirnya akan meningkatkan kepercayaan atas lembaga keuangan syariah. 6. Mendukung penyususnan standar akuntansi yang konsisten. Sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan. 7. Sebagai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.



D. Prinsip Akuntansi Syariah 1. Prinsip Pertanggungjawaban Karena dasar yang digunakan dalam akuntansi syariah ialah alquran, maka



prinsip



pertanggungjawaban



merupakan



salah



satu



bentuk



implementasi hal tersebut. Dimana setiap hal yang dilakukan oleh manusia harus dipertanggungjawabkan. Secara kongkret transaksi yang dilakukan seorang pebisnis harus dipertanggungjawabkan, nah salah satunya ialah melalui laporan keuangan atau laporan akuntansi. 2. Prinsip Keadilan Prinsip keadilan dalam akuntansi ini memiliki dua pengertian. Pertama ialah keadilan yang berkaitan dengan praktik moral, yaitu kejujuran yang merupakan faktor yang sangat dominan. Tanpa kejujuran ini, informasi akuntansi yang disajikan akan menyesatkan dan sangat merugikan masyarakat. 3. Prinsip Kebenaran Berkesinambungan dengan prinsip keadilan, prinsip kebenaran akan menciptakan keadilan dalam mengakui, mengukur dan melaporkan transaksi-transaksi



ekonomi.



Contohnya



pada



aktivitas



pengakuan,



pengukuran dan pelaporan yang tentu saja akan berjalan dengan baik jika dibarengi dengan rasa kebenaran. E. Ciri – Ciri Akuntansi Syariah Ciri-ciri dari akuntansi syari’ah adalah sebagai berikut: 1. Dilaporkan secara benar (QS. 10:5) 2. Cepat dalam pelaporannya (QS.2:202, 19:4,5) 3. Dibuat oleh ahlinya (akuntan) (QS.13:21, 13:40) 4. Tearang, jelas, tegas dan informatif (QS. 17:12, 14:41) 5. Memuat informasi yang menyeluruh (QS.6:552, 39:10) 6. Informasi ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dan membutuhkan   (QS.2:212, 3:27) 7. Terperinci dan teliti (QS.65:8)



8. Tidak terjadi manipulasi (QS.69:20, 78:27) 9. Dilakukan secara kontinyu (tidak lalai) (QS.21:1, 38:26) F. Persamaan dan Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Konvensional 1. Persamaan prinsip akuntansi syari’ah dan akuntansi konvensional a) Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi b) Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan c) Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal d) Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang e) Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya) f) Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan g) Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan. 2. Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Konvensional 



Akuntansi Syariah a. Keadaan entitas didasarkan pada bagi hasil. b. Kelangsungan usaha tergantung pada persetujuan kontrak antara kelompok yang terlibat dalam aktivitas bagi hasil. c. Setiap tahun dikenai zakat, kecuali untuk pertanian yang dihitung setiap panen. d. Menunjukkan pemenuhan hak dan kewajiban kepada Allah SWT, masyarakat dan individu. e. Berhubungan erat dngan konsep ketaqwaan, yaitu pengeluaran materi maupun non-materi untuk memenuhi kewajiban. f. Berhubungan dengan pengukuran dan pemenuhan tugas atau kewajiban kepada Allah SWT, masyarakat dan individu. g. Pemilihan teknik akuntansi dengan memperhatikan dampak baik buruknya pada masyarakat.







Akuntansi Konvensional



a. Keadaan entitas dipisahkan antara bisnis dan pemilik. b. Kelangsungan bisnis secara terus menerus, yaitu didasarkan pada realisasi asset c. Periode akuntansi tidak dapat menunggu sampai akhir kehidupan perusahaan dengan mengukur keberhasilan aktivitas perusahaan. d. Bertujuan untuk pengambilan keputusan. e. Reabilitas pengurang digunakan dengan dasar pembuatan keputusan. f. Dihubungkan dengan kepentingan relatif mengenai informasi pembuatan keputusan. g. Pemilihan teknik akuntansi yang sedikit berpengaruh pada pemilik. G. Hubungan Akuntansi Modern Dengan Akuntansi Syariah Luca Pacioli adalah seorang ilmuwan sekaligus pengajar dibeberapa universitas Italia seperti Venice, Milan, Florence, dan Roma. Beliau banyak membaca buku termasuk buku yang telah diterjemahkan. Sejak tahun 1202 M, buku-buku para ilmuwan muslim/arab telah banyak diterjemahkan di negara Eropa yang dilakukan oleh Leonardo Fibbonaci of Pisadan judul Liber Abbaci, Verba Filiorum dan Epistola de Proportione et proportionalitate. Tahun 1429 M, angka Arab dilarang untuk digunkan oleh pemerintah Italia. Namun Luca Pacioli selalu tertarik untuk belajar hal tertsebut. Tahun 1484 M, Pacioli bertemu temannya yang bernama Onofiro Dini Florence yang suka berpergian ke Amerika Utara dan Konstantinopel, sehingga diduga Pacioli mendapat ide double entry dari temannya tersebut. Alasan teknis untuk hal tersebut adalah: Luca Pacioli mengatakan bahwa setiap transaksi harus dicatat dua kali disisi sebelah kredit dan di sisi sebelah debit. Hal ini memunculkan dugaan bahwa Pacioli menerjemahkan hal tersebut dari bahasa Arab. Luca Pacioli dengan bukunya tahun 1494M dengan bukunya: Summa de Arithmetica geometria Proportionalita ( A review of Arithmetica, Geometry and Proportions) pada tahun 1494M menerangkan mengenai double entry book keeping sehingga ditetapkan sebagai penemu akuntansi modern. Dari hal penelusuran pemikir Islam, ditemukan bahwa ada hubungan antara para



pedagang Italia dan pedagang muslim, yang membuka kemungkinan bahwa akuntansi modern tersebut diperoleh Luca Pacioli dari hubungannya dengan perdagang muslim. Bukti-bukti istilah yang digunakan Pacioli juga sama dengan apa yang dilakukan oleh para pedagang muslim. Selain itu ketika Daulah Islam mulai berkembang, telah dikembangkan juga sistem akuntansi yang cukup maju dan dapat dijadikan dasar bahwa klaim muslim turut dalam pengembangan akuntansi  modern.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Akuntansi Syariah adalah suatu sistem atau teknik dari suatu pencatatan,



penggolongan



dan



peringkasan,



pelaporan



dan



menganalisa data keuangan yang dilakukan dengan cara tertentu yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah yang terkandung dalam nilai-nilai islam. Perkembangan awal islam dimulai dari Negara madinah, karena pada saat itu madina belum memiliki pemasukan dan pengeluaran maka Negara madinah membuat kegiatan yang dilakukan secara kerjasama. Pada abad ke 7 Nabi Muhammad membentuk baitul mall yang berfungsi sebagai penyimpanan hasil pembayaran wajib zakat dan usur. Setelah Nabi Muhammad walfat tahta khalifahan diisi oleh sahabat-sahabat Nabi yang diantaranya adalah Abu Bakar Ashidiq, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Pada saat khulafau rasyidin perkembangan ekonomi di madinah sangat pesat yakni dengan mengembangkan suatu Negara dan system akuntansinya dengan catatan tidak keluar dari tutunan Rasullulah.



B. Saran Dengan pembaca mengetahui beberapa ilmu mengenai ekonomi syariah di harapkan pembaca dapat mengamalkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari hari yakni menerapkan ekonomi yang sesuai dengan tuntunan islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al Hadist, karena kita telah mengetahui bahwa harta adalah kepunyaan Allah SWT dan manusia hanyalah khalifah atas harta tersebut.



DAFTAR PUSTAKA https://makalahubb.blogspot.com/2017/05/makalah-akuntansi-syariah-sejarah-dan.html https://www.academia.edu/30638257/TUGAS_MAKALAH_AKUNTANSI_SYARIA H_Sejarah_Akuntansi_Syariah_Secara_Global_Dan_Yang_Ada_di_Indonesia_ https://www.academia.edu/37539901/Makalah_Akuntansi_Syariah https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-syariah/ http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/amwal/article/download/236/209