Makalah Sejarah Seni Rupa Hindu Buddha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SEJARAH SENI RUPA INDONESIA SEJARAH SENI RUPA INDONESIA ZAMAN HINDU BUDHA



Nama : - Dimas Naufal Alsaba / 2201151001 - Adisti Putri Hariani Hasibuan / 2203151006 Kelompok : 2 Kelas : B Dosen Pengampu : Drs. Sumarsono, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SUMATERA UTARA 2020 Kata Pengantar



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunianya penulis masih dapat membuat tugas ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak selaku dosen mata kuliah Penilaian Hasil Belajar UNIMED yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah. Jika terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada bapak kami memohon maaf sebesar-besarnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari teman teman sangat diharapkan supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.



BAB I PENDAHULUAN



Seni rupa zaman Hindu dan Budha di Indonesia adalah budayah yang dibawa trus menerus dari budayah asing yang masuk seperti halnya India, Cina , Tiong-hoa dan lain-lain. Namun bedanya Indonesia tidak terlalu mengikuti bagaimana keagamaan itu dilakukan seperti halny di India. Pusat perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudian bercampur (akulturasi) dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana dan feodal). Proses akulturasi kebudayan India dan Indonesia berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang lama, yaitu dengan proses: -Proses imitasi (peniruan) - Proses adaptasi (penyesuaian) - Proses kreasi (penguasaan) Dan pada zaman Islam, disinilah proses kesenian sangat sering di lakukan , sepertihalnya pembangunan rehap Masjid dan lain-lain. Dan di zaman ini juga zaman Hindu Budha berakir kekuasaannya di Indonesia. Seni rupa zaman Hindu Budha yang saat ini dapat diliat yaitu, kesenian membakar mayat di bali disebut ( ngaben ), candi boro budur di daerah Jawa tengah, dan tari kecak di Bali dan masi banyak lagi peninggalan peninggalan Kebudayaan Hindu Budha yang dapat dilihat.



BAB II PEMBAHASAN II.1.Pengertian Seni Rupa Zaman Hindu Budha.



Seni Rupa Zaman Hindu Budha adalah masuknya budaya asing yang di bawa oleh negara lain, kerajaan - kerajaan yang berkuasa dan pedagang-pedagang luar yang datang ke Indonesia sehingga tersebar dengan proses imitasi(peniruan), proses adaptasi (penyesuaian), proses kreasi (penguasaan). Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan Negara negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal  Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien. Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana. Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaankerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini. II.2.Unsur Unsur Seni Rupa zaman hindu Budha di Indonesia A.Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu : a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdian Raja (kultus Raja) . b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama . c. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum      agama (Silfasastra) . d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan Indonesia . B.Karya Seni Rupa Indonesia Hindu Budha a. Seni Bangunan: 1) Bangunan Candi



Candi adalah sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi Hindhu ataupun Buddha. 2) Bangunan pura Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwah leluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yang disusun terdiri dari tiga halaman yang dipengaruhi dari candi penataran yaitu: - Halaman depan terdapat balai pertemuan . - Halaman tengah terdapat balai saji . - Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa . 3) Bangunan Puri Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan. Adapun Bangunan – bangunannya seperti Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakan gigi (Balain Munde) dsb. b. Seni patung Hindu Budha Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan, misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraanya (wahana) bangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu, (nadi) Dalam agama Budha yang bisa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu: - Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha) . - Diantara keningnya terdapat titik (urna) . - Telinganya panjang (lamba-karnapasa) . - Terdapat juga kerutan di leher . - Memakai jubah sanghati . c. Seni hias Hindu Budha Bentuk bangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap suci sebagai tempatnya para Dewa Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alam pegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Sifat umum seni rupa Indonesia : 1. Bersifat tradisional/statis Dengan adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegang pada suatu kaidah yang turun temurun. 2. Bersifat Progresif Dengan adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhi kebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadi milik bangsa Indonesia sendiri. 3. Bersifat Kebinekaan Indonesia terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan



lingkungan dan alam yang berbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam . 4. Bersifat Seni Kerajinan Dengan kekayaan alam Indonesia yang menghasilkan bermacam – macam bahan untuk membuat kerajinan . 5. Bersifat Non Realis Dengan latar belakang agama asli yang primitif berpengaruh pada ungkapan seni yang selalu bersifat perlambangan / simbolisme. C. Manfaat Seni Rupa Zaman Hindu Budha Bagi Masyarakat Indonesia : -Sebagai media religius yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang di tujukan untuk ke agamaan - Relif bangunan yaitu membangun sebuah relif bangunan yang bercitra seni rupa seperti halnya bangunan candi borobudur yang berada di Jawa Tengah. - Pahatan Patung yaitu menciptakan patung yang juga bertujuan keagamaan. - Sebagai simbolis yaitu sebagai simbul sebuah suku yang di percayai masyarakat - Sebagai komersial yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang bertujuan untuk mendapatkan uang, seperti souvenir -Sebagai kesenian daera ataupun upacara-upacara yang di lakukan di tempat tertentu -Prasasti yag ditujukan sebagai tanda peninggalan dari kerajaan-kerajaan yang berkuasa D. Karya Seni Rupa Hindhu Budha Di Indonesia     Dari masuknya ajaran Hindu Budha ke Indonesia, telah banyak karya yang tercipta, berikut karya-karya yang diciptakan    : 1.Candi 2.Pahatan Batu, 3.patung budha, 4.Prasasti, 5.Wayang , 6.Seni Tari Kecak                     E. Tokoh Tokoh Seni Rupa Zaman Hindhu Budha     Bangsa Indonesia mengetahui seni rupa yaitu dari kedatangannya ajaran Hindu Budha Ke Indonesia, yang di sebarkan oleh orang-orang terkemuka. tokoh-tokoh yang membawa seni rupa Hindu Budha yaitu : -    Aswawarman Aswawarman adalah raja Kutai kedua. Ia menggantikan Kudungga sebagai raja. -    Mulawarman Mulawarman menggantikan Aswawarman sebagai raja Kutai. Mulawarman menganut agama Hindu. Kemungkinan besar pada masa pemerintahan Mulawarman telah ada orang Indonesia asli yang menjadi pendeta Hindu. Dengan demikian upacara keagamaan tidak lagi dipimpin oleh Brahmana dari India.



Mulawarman mempunyai hubungan baik dengan kaum Brahmana. Hal ini dibuktikan karena semua yupa dibuat oleh pendeta Hindu. Mereka membuatnya sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Raja Mulawarman. Sanga raja telah melindungi agama Hindu dan memberikan banyak hadiah kepada kaum Brahmana . Agama Hindu dapat berkembang pesat di seluruh wilayah Kerajaan Kutai. -    Purnawarman Purnawarman merupakan raja Tarumanegara . Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua setelah Kerajaan Kutai. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu. Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara banyak menceritakan kebesaran Raja Purnawarman. -     Airlangga Airlangga adalah Raja Kahuripan. Beliau memerintah pada tahun 1019- 1049. Airlangga sebenarnya putera raja Bali. Beliau  dijadikan menantu oleh Raja Darmawangsa. -     Jayabaya Jayabaya adalah raja terbesar dari Kerajaan Panjalu atau Kadiri. Beliau memerintah tahun 1135-1157 M. Namanya selalu dikaitkan dengan Jangka Jayabaya yang berisi ramalan-ramalan tentang nasib Pulau Jawa. Keberhasilan dan kemasyhuran Raja Jayabaya dapat dilihat dari hasil sastra pada masa pemerintahannya. Atas perintahnya, pujangga-pujangga keraton berhasil menyusun kitab Bharatayudha. Kitab ini ditulis oleh Empu Sedah dan diselesaikan oleh  Empu Panuluh . Kitab Bharatayudha itu dimaksudkan untuk mengabadikan kebesaran raja dan memperingati kemenangan- kemenangan Raja Jayabaya. -    Ken Arok Ken Arok adalah pendiri kerajaan Singasari. Beliau juga menjadi cikal bakal rajaraja Majapahit. Mula-mula Ken Arok mengabdi kepada Awuku Tunggul Ametung di Tumapel. Tumapel termasuk wilayah kerajaan Kediri. Ken Arok jatuh cinta kepada  Ken Dedes , istri Tunggul Ametung. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung. Kemudian ia memperistri Ken Dedes dan menjadi penguasa di Tumapel -    Gajah Mada Gajah Mada adalah patih mangkubumi (maha patih) Kerajaan Majapahit. Namanya mulai dikenal setelah beliau berhasil memadamkan pemberontakan Kuti. Gajah Mada muncul sebagai seorang pemuka kerajaan sejak masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328). Kariernya dengan menjadi anggota pasukan pengawal raja (Bahanyangkari). Dan masi banyak lagi tokoh-tokoh pembawa dan penyebar seni Hindu Budha terapan di Indonesia BAB III PENUTUP



III.1.Kesimpulan     Dari penjelasan di atas di temukan bahwa adanya seni terapan zaman Hindu Budha yang berkembang pesat di Indonesaia. Dan masi dapat di temui peninggalan-peninggalan seni rupa tersebut sampai saat ini, salah satu tempat yang mengandung unsur seni rupa Hindu Budha yaitu di daerah Bali     Dan ternyata seni rupa zaman Hindu Budha yang berkembang di Indonesia di bawa oleh kerajaan-kerajaan yang berkuasa juga pedagang-pedagang yang datang ke Indonesia sambil menyebarkan ajaran Hindu Budha serta Keseniannya. III.2.Saran     Pada makalah ini penulisan kami masik banyak kekurangan yang terletak di dalamnya. Untuk itu dengan kecanggihan teknologi saat ini kita kita dapat mencari lebih banyak seni rupa Hindu Budha yang berkembang di Indonesia saat ini     Dan pada dasarnya sebagai masyarakat Indonesia kita harus mengerti dan memahami kesenian yang telah ada di Indonesia untuk menjadi masyarakat yang berbakti pada negara sendiri dan mencintai kesenian di Negara kita ini.



DAFTAR PUSTAKA - http://sanggurus.blogspot.com/2012/04/tokoh-sejarah-masa-hindu-budhadan.html



- http://theprincessblue.blogspot.com/2012/0 - http://www.google.com -Buku “Kesenian Budaya” Kelas IX SMP/MTS