7 0 361 KB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Setiap hari kita sering menjumpai benda-benda yang mempunyai suatu bentuk, sifat, dan struktur penyusunnya yang beda-beda. Benda-benda tersebut ada yang dibentuk dari gabungan beberapa benda dan ada pula yang tidak dibentuk oleh suatu benda lain. Berdasarkan zat penyusunnya, digolongkan ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Dalam kehidupan sehari-hari, seyawa kimia memegang peranan penting, seperti dalam makhuluk hidup, sebagai zat pembentuk atau pembangun di dalam sel, jaringan dan organ. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam nukleat, karbohidrat, protein dan lemak. Proses interaksi organ memerlukan zat lain seperti enzim dan hormon.Tubuh kita juga memiliki sistem pertahanan dengan bantuan antibodi. Demikian pula dengan alam sekitar kita seperti tumbuhan dan minyakbumi, juga disusun oleh molekul molekul yang sangat khas .
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut : 1. Apa yang di maksud dengan senyawa? 2. Apa yang dimaksud dengan zat? 3. Apa yang di maksud dengan campuran? 4. Apa yang dimaksud dengan partikel? C. Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan senyawa? 2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan zat? 3. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan campuran? 4. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan partikel?
1
dapat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsurunsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi
kimia
antara
dua
unsur
atau lebih
melalui
reaksi
pembentukan. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). 1. Sifat-Sifat Senyawa
2
Tiap senyawa mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan unsurunsur pembentuknya. Senyawa hanya dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang sama, senyawa dapat memiliki wujud yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika dan kimia senyawa berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara dua atom hidrogen (2H) dan satu atom Oksigen (O) dapat membentuk molekul air (H2O). Secara singkat, senyawa memiliki 5 sifat yang bisa kita bedakan antara satu senyawa dengan senyawa lainnya. Diantaranya sebagai berikut.
Senyawa dapat terbentuk melalui proses reaksi kimia
Komponen penyusun yang ada pada senyawa mempunyai suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tetap.
Senyawa
tidak
bisa
dipisahkan
dengan
komponen
penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.
Senyawa bisa dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
Senyawa mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya.
2. Ciri-Ciri Senyawa Senyawa kimia memiliki 4 ciri, diantaranya sebagai berikut.
Terbentuk dari 2/ lebih unsur yang disusun secara reaksi kimia biasa.
Mempunya perbandingan komposisi yg tetap.
3
Kehilangan sifat zat asalnya bila sudah jadi senyawa.
Dapat diuraikan secara kimia,tapi tidak secara fisika.
3. Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari Contoh senyawa kimia yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali macamnya, seperti senyawa campuran dan senyawa anorganik. Adapun berikut akan saya berikan beberapa contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari beserta rumusnya dan juga kegunaan dari senyawa tersebut.
No.
Senyawa
Rumus
Manfaat
1.
Asam Asetat
CH3COOH
Cuka makan
2.
Amoniak
NH3
Pupuk
3.
Asam Askorbat
C6H8O6
Vitamin C
4.
Kalsium karbonat
CaCO3
Bahan Bangunan
5.
Soda kue
NaHCO3
Mmembuat roti
6.
Karbon dioksida
CO2
Penyegar minumam
7.
Aspirin
C9H8O4
Mengurangi rasa sakit
8.
Magnesium
Mg(OH)2
Obat penawar rasa asam
4
hidroksida 9.
Asam klorida
HCl
Pembersih lantai
10.
Natrium Klorida
NaCl
Garam Dapur
11.
Natrium hidroksida
NaOH
Pengering
5
B. Pengertian Zat Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat atau materi terdiri dari partikel-partikel
atau
molekul-molekul
yang
menyusun
zat
tersebut. 1. Wujud Zat Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikelpartikel penyusunnya sebagai berikut: a. Zat Padat
Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat
Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja
Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.
Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja. 6
Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.
Contoh: kayu, batu, besi
b. Zat Cair
Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat.
Bentuknya
berubah-ubah
dikarenakan
partikel-partikel
pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah.
Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya
Gerakan molekulnya cukup bebas
Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
Contoh : air, minyak, oli.
c. Zat Gas
7
Bentuknya
berubah-ubah
dikarenakan
partikel-partikel
pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah
Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya
Letak molekulnya sangat berjauhan
Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara
Berdasarkan keadaan partikel-partikel wujud zat di atas, kita tahu bahwa partikel zat padat dapat bergerak. Hal ini dapat dilihat dari larutnya gula dalam air, partikel-pertikel gula meninggalkan ikatannya dan membaur di antara partikel-partikel zat cair sehingga air terasa manis dan wujud padat gula tidak terlihat lagi. 1. Gaya Tarik Menarik Antar Partikel Setetes air yang jatuh di kaca meja akan berbeda bentuknya bila dijatuhkan pada sehelai daun talas. Mengapa demikian? Antara molekul-molekul air terjadi gaya tarik-menarik yang disebut dengan gaya kohesi molekul air. Gaya kohesi diartikan
8
sebagai gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis. Pada saat air bersentuhan dengan benda lain maka molekulmolekul bagian luarnya akan tarik-menarik dengan molekulmolekul luar benda lain tersebut. Gaya tarik-menarik antara partikel zat yang tidak sejenis disebut gaya adhesi. Gaya adhesi antara molekul air dengan molekul kaca berbeda dibandingkan gaya adhesi antara molekul air dengan molekul daun talas. Demikian pula gaya kohesi antar molekul air lebih kecil daripada gaya adhesi antara molekul air dengan molekul kaca. Itulah sebabnya air membasahi kaca dan berbentuk melebar. Namun air tidak membasahi daun talas dan tetes air berbentuk bulatbulat
menggelinding
di
permukaan
karena
gaya
kohesi
antarmolekul air lebih besar daripada gaya adhesi antara molekul air dan molekul daun talas. 1. Adhesi Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis. Contoh:
Tinta dapat menempel di kertas
Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
Cat dapat menempel pada tembok
2. Kohesi Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis. Contoh:
9
gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
gaya
tarik
menarik
antara
molekul-molekul
gula
membentuk butiran gula pasir
2. Kapilaritas Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang sering disebut sebagai pipa kapiler. Akibatnya, bila pembuluh kaca dimasukkan dalam zat cair, permukaannya menjadi tidak sama. Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler. Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel
Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis
Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai
3. Perubahan Wujud
10
Perubahan wujud zat dapat berlangsung apabila mendapat pengaruh panas maupun tekanan, baik dari luar maupun dari dalam zat itu sendiri. Pengaruh panas yang diserap zat dapat mengubah wujud zat dari padat ke cair maupun langsung ke bentuk gas, dapat juga mengubah wujud dari cair menjadi gas. Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:
Membeku : Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas
Mencair : Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
Menguap : Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas
Mengembun : Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas 11
Menyublim : Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas
Mengkristal : Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas
Perubahan
wujud
sangat
dipengaruhi
oleh
panas
yang
menyertainya. Contoh-contoh berikut merupakan kejadian sehari-hari yang terkait dengan hal itu. 1. Pada cuaca yang panas atau sedang berolahraga, biasanya orang banyak berkeringat terutama di bagian telapak kaki, telapak tangan, dan ketiak. Berkeringat adalah salah satu cara tubuh untuk mendinginkan diri. Air keringat yang dikeluarkan dari pori-pori tubuh menguap. Agar penguapan terjadi, air keringat harus mendapatkan panas. Energi panas diperoleh dari kulit tubuh. Jadi, ketika air menguap dari kulit, kulit kehilangan panas dan menjadi dingin. Jumlah air yang hilang dari proses berkeringat ditentukan oleh jumlah pendinginan yang diperlukan tubuh. 2. Apabila kulit kita terkena cairan spritus atau bensin, biasanya terasa dingin bersamaan dengan menguapnya cairan tersebut dari kulit tubuh. Spirtus atau bensin cenderung menguap di udara terbuka. Untuk menguap cairan tersebut memerlukan panas yang diambil dari kulit tubuh. Akibatnya suhu kulit tubuh di tempat tersebut menjadi lebih rendah, dan kita merasakan dingin di bagian kulit itu.
12
C. Campuran 1. Pengertian Campuran Zat-zat di sekitar kita tidak selalu terdiri dari zat murni saja, tetapi
ada
juga
campuran.
Zat murni artinya zat yang hanya terdiri dari satu jenis zat saja, sedangkancampuran adalah penggabungan dua macam zat atau lebih tanpa menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Pada campuran, zat-zat yang bercampur jenisnya tetap, hanya partikel-partikelnya bercampur dengan partikel-partikel zat lain. Contoh Campuran Campuran dapat terjadi antara : 1. zat padat dengan zat padat, misalnya gula pasir dengan kopi; 2) zat padat dengan zat cair, misalnya gula pasir dengan air; 3) zat padat dengan gas, misalnya debu di udara; 4) zat cair dengan zat cair, misalnya alkohol dengan air; 5) zat cair dengan gas, misalnya air di udara saat hujan; 6) gas dengan gas, misalnya udara yang merupakan campuran dari bermacam-macam gas.
2. Pengertian Larutan Apakah
semua
tercampur
zat
tercampur
merata?
Tidak
secara
semua
zat
sempurna.
Jika partikel-partikel zat tercampur merata maka campuran tersebut
disebut
campuran
yang
sempurna
Campuran homogen disebut juga larutan.
13
(homogen).
Contoh Larutan; air dengan garam, air dengan gula, dan air dengan alkohol. Adakah contoh campuran homogen (larutan) yang
kamu
temukan
di
rumahmu?
Ciri-ciri Larutan Campuran homogen (larutan) memiliki ciri-ciri, yaitu 1) ukuran partikel zat yang bercampur berukuran molekul; 2) partikel-partikel zat yang bercampur akan tercampur merata; 3) campuran tidak akan mengendap jika didiamkan (tidak diaduk); 4) bening dan tembus cahaya.
2. Campuran Heterogen Sebaliknya, jika partikel-partikel zat yang bercampur tidak merata maka campuran itu dikatakan campuran yang tidak sempurna (heterogen). Pada campuran ini, larutan akan terjadi hanya jika campuran diaduk atau dipanaskan. Misalnya, campuran tepung terigu dengan air atau kopi dengan air.
14
Ciri-ciri Campuran Campuran heterogen memiliki ciri-ciri, yaitu 1) ukuran partikel yang bercampur lebih besar dari molekul; 2) pencampuran partikelnya tidak merata; 3) larutan akan mengendap (partikel zat pelarut dan terlarutnya berpisah) jika didiamkan; 4) keruh dan tidak tembus cahaya. Zat yang tidak dapat bercampur Adakah zat yang tidak dapat bercampur? Air dengan minyak goreng merupakan salah satu zat yang tidak dapat saling melarutkan. Kedua zat tersebut akan dapat saling melarut jika ditambahkan zat lain sebagai pemantap atau pengikat. Misalnya, air dengan minyak goreng akan bercampur jika ditambahkan air sabun (detergen). Dalam hal ini, air sabun berfungsi sebagai pemantap atau pengikat partikel minyak goreng sehingga menjadi suatu zat yang bisa larut dalam air. Larutan yang terjadi disebut emulsi. Contohnya, air susu dan tinta. Cara mempercepat proses pelarutan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pelarutan dapat dipercepat dengan cara; 1. diaduk, 2. ditambah zat pelarutnya, 3. diperkecil ukuran zat terlarutnya, 4. diatur suhu zat pelarutnya, dan
15
5. diberi zat pemantap (untuk emulsi).
Gambar: Contoh Campuran dan Larutan
Perbedaan Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran
Sifat unsur, senyawa, dan campuran meliputi jenis zat, jenis partikel, sifat asal zat penyusunnya, cara penulisannya, dan cara memisahkan zat penyusunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
16
Tabel: Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa dan Campuran
D.
Partikel Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul, dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel
1. Atom Atom adalah: Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel penyusun unsur. Jika suatu benda, misalnya aluminium, dipotong secara terus-menerus, suatu saat akan diperoleh suatu bagian yang terkecil yang sudah tidak dapat dipotong lagi. Bagian yang terkecil tersebut disebut atom-atom aluminium. Jadi, aluminium terdiri atas atom aluminium. Benda yang lain juga terdiri atas atom-atom. Misalnya, besi terdiri atas atom-atom besi dan emas terdiri atas atom-atom emas.
17
Pengertian atom sebagai partikel yang tidak dapat dipecah lagi pertama kali dikemukakakn oleh ahli filsafat Yunani yang bernama Leukippos dan Demokritus yang hidup pada abad ke-4 sebelum Masehi (400-370 SM).
Pada masa itu juga ada pendapat lain dari Aristoteles (384-332 SM) yang menyatakn bahwa materi dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat Aristoteles yang lebih banyak mendapat dukungan sehingga pendapat Leukippos dan Demokritus makin dilupakan. Pada abad ke-18, mulai banyak ahli yang dapat menerima pendapat Leukippos dan Demokritus. Pada tahun 1803, John Dalton (1766-1884), seorang guru sekolah di Inggri yang ahli dalam bidang fisika dan kimia, mengajukan suatu teori yang menyatakan bahwa materi terdiri atas atom-atom. Teori atom Dalton antara lain berisi sebagai berikut: 1. Setiap materi tersusun atas partikel yang lebih kecil yang disebut atom. 2. Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi partikel yang lebih kecil dengan sifat yang sama. 3. Atom-atom dari unsur tertentu memiliki sifat dan massa yang identik. Unsur-unsur yang berbeda memiliki atom-atom yang massanya berbeda. 4. Senyawa terbentuk dari dua macam atom atau lebih yang berbeda dengan perbandingan jumlah tertentu. Reaksi kimia merupakan penggabungan dan pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa. 5. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Teori atom Dalton dapat memperbarui cara pandang masyarakat terhadap materi. Setelah pengenalan teori atom Dalton, ilmu kimia berkembang pesar. Walaupun demikian, teori atom Dalton tidak sepenuhnya benar. Dalam perkembangannya, teori atom Dalton mengalam beberapa kali penyempurnaan. Pada akhir abad ke-19, para ilmuwan dapat membuktikan bahwa atom masih dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut partikel subatom. Partikel subatom dapat berupa elektron, proton atau neutron. Elektron adalah partikel bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil. Proton adalah
18
partikel bermuatan positif dan neutron adalah partikel tidak bermuatan. Walaupun demikian, massa proton dan neutron hampir sama, tetapi jauh lebih besar daripada massa elektron. Dalam perkembangan teori atom berikutnya, diketahui bahwa elektron berkedudukan sebagai kulit atom, sedangkan proton dan neutron berkedudukan sebagai inti atom. Karena kedudukannya sebagai kulit atom dan massanya sangat kecil, elektron dapat dilepas atau ditangkap oleh atom lain. Atom yang melepaskan atau menangkap elektron disebut ion. 2. Ion Ion adalah: atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Atom yang melepaskan atau menangkap elektron disebut ion. Karena elektron bermuatan negatif, atom yang melepaskan elektron membentuk ion positif. Sebaliknya atom yang menangkap elektron membentuk ion negatif. Pada proses pelarutan gula, dalam larutannya, gula terurai menjadi molekul-molekul. Namun, tidak setiap senyawa tersusun atas molekul-molekul. Beberapa senyawa terdiri atas ion-ion. Ion adalah suatu atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Suatu senyawa yang terdiri atas ion-ion disebut ikatan ion. Sebelum berikatan, atom-atom penyusun molekul senyawa membentuk ion positif dan ion negatif. Contoh senyawa ionik adalah garam dapur (NaCl). Atom Na membentuk ion Na+ dan Cl membentuk ion Cl-. Selanjutnya, kedua ion itu berikatan membentuk senyawa NaCl. Dalam senyawanya, bentuk ion-ion itu masih tetap ada sehingga ion merupakan partikel terkecil dari senyawa ion itu. Jika dilarutkan dalam air, garam dapur akan terurai menjadi ion positif (Na+) dan ion negatif (Cl-). Ion Na+ dan Cl- merupakan ion sederhan. Selain itu, terdapat juga ion poliatomik yang terdiri atas beberapa atom yang bermuatan. Misalnya ion nitrat (NO3-), ion sulfat (SO4-2), dan ion fosfat (PO43). Ion-ion tersebut memiliki sifat yang berbeda dengan atom asalnya. 19
C. Molekul Molekul adalah: Gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul adalah partikel terkecil dari suatu unsur/senyawa Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu senyawa. Molekul merupakan penggabungan dua atom atau lebih. Ada beberapa molekul yang terbentuk dari penggabungan atomatom yang sama. Molekul tersebut disebut molekul unsur, misalnya molekul oksigen. Tiap molekul oksigen terdiri atas dua tom oksigen.
1 atom oksigen + 1 atom oksigen -----> 1 molekul unsur oksigen Oksigen terbentuk dari dua atom oksigen sehingga disebut molekul diatomik. Contoh molekul diatomik yang lain adalah fluorin (F2), klorin (Cl2), bromin (Br2), iodin (I2), hidrogen (H2), dan nitrogen (N2). Molekul unsur yang terdiri atas tiga atom yang sama disebut molekul triatomik. Contoh molekul triatomik adalah ozon (O3). Molekul yang terdiri atas empat atom yang sama disebut molekul 20
tetraatomik. Contoh molekul tetraatomik adalah fosforus (P4). Molekul unsur yang terdiri atas delapan atom disebut molekul oktaatomik. Contoh molekul oktaatomik adalah belerang (S8). Secara umum, molekul unsur yang terdiri atas lebih dari tiga atom yang sama disebut molekul poliatomik. Molekul yang terbentuk dari penggabungan atom-atom yang berbeda disebut molekul senyawa, misalnya molekul air. Tiap molekul air terdiri atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Molekul air biasa ditulis H2). Contoh molekul senyawa yang lain adalah asam klorida (HCl), karbon dioksida (CO3), amonia (NH3), asam nitrat (HNO3), kapur (CaCO3), urea (CO(NH2)2) dan asam sulfat (H2SO4).
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat atau materi terdiri dari
21
partikel-partikel
atau
molekul-molekul
yang
menyusun
zat
tersebut. Campuran dapat terjadi antara : 1) zat padat dengan zat padat, misalnya gula pasir dengan kopi; 2) zat padat dengan zat cair, misalnya gula pasir dengan air; 3) zat padat dengan gas, misalnya debu di udara; 4) zat cair dengan zat cair, misalnya alkohol dengan air; 5) zat cair dengan gas, misalnya air di udara saat hujan; 6) gas dengan gas, misalnya udara yang merupakan campuran dari bermacam-macam gas. B. Saran Dengan makalah yang kami buat, semoga dapat membantu dalam proses belajar mengajar dalam ruangan. Makalah ini masih banyak kekurangan dalam materi oleh karena itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA Keenan, Charles W.1984.Kimia untuk Universitas .Jakarta : Erlangga. Mulyani, Sri.2005.Kimia Fisika 2.Surabaya : Universitas Negeri Malang. Sulami, Emi.2006.Kimia.Jakarta : PT.Gelora Aksara Pratama. Suminar.2001.Prinsip-prinsip Kimia Modern.Jakarta : Erlangga. Syukri, S.1999.Kimia Dasar 1.Bandung : ITB.
22
23