Makalah Sifat Terpuji Menuntut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Sifat Terpuji Menuntut Dan Menyebarkan Ilmu



Kelompok 4: 1. Ronaldi Saputra 2. Alfi Alkauri 3. Rian Zulfiansah 4. M. Rafly Nopryandri



Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya, kami bisa menyusun dan menyajikan makalah “Sifat Terpuji Menuntut dan Menyebarkan Ilmu”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama yang telah memberikan bimbingannya dalam proses penyusunan makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.



Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal maupun non formal, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Sebagaimana sabda Raslulullah Saw: “Menuntut ilmu wajib bagi setiap umat Islam laki-laki maupun perempuan”. (HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la, AI-Qudhai, dan Abu Nu’aim AlAshbahani). Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa menuntut ilmu atau belajar merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia. Karena dengan dengan belajar, seseorang bisa berubah dari tidak tahu menjadi tahu. Selain itu dengan belajar, akhlak atau tingkah laku seseorang bisa berubah dari buruk menjadi baik (perubahan tingkah laku). Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran. Seorang telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan antara guru dan anak didik inilah yang melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar yang ada. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 



Bagaimana cara agar kita dapat menekuni sifat terpuji menuntut ilmu?







Apa saja yang perlu kita siapkan untuk menyebarkan ilmu?



1.3. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain: 



Agar pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan sifat terpuji dalam menuntut ilmu







Bertujuan untuk dapat mengetahui cara mengetahui yang baik dan benar



1.4. Landasan teori Dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan pola kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7), “pendidikan merupakan sesuatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan”. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2000: 11), “pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan”. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan antara guru dan anak didik inilah yang melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar yang ada. Seorang guru seharusnya sudah menyadari apa yang seharusnya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik mencapai. Di sini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik. 1.5. Metode pembuatan Pembuatan makalah ini dengan menggunakan metode penelitian ini dari berbagai sumber yang ada di internet seperti dari Wikipedia dan jurnal – jurnal orang lain.



Bab II Pembahasan 2.1 Sifat terpuji menuntut ilmu Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, bentuk maṣdar dari kata `alimaya`lamu-`ilman, dengan wazan (timbangan) fa`ila-yaf`alu-fi`lan, yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, ilmu adalah pengetahuan tertentu tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Ilmu juga dapat dipahami sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Contoh nya adalah ilmu akhirat yang berarti pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di akhirat atau yang berhubungan dengan kehidupan setelah manusia mati, ilmu akhlak yang berarti pengetahuan tentang tabiat manusia. Selain itu masih banyak berbagai macam ilmu yang lainnya. 2.2 Menekuni sifat terpuji menuntut ilmu Ada beberapa sifat menuntut ilmu yang perlu kita teladani dalam kehidupan sehari – hari antara lain: a. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia  Jadilah pribadi yang berakhlak mulia dengan ilmu seiring dengan proses menuntut ilmu yang kamu lakukan. Sebab, percuma saja menuntut ilmu setinggi mungkin namun diri tak memiliki akhlak yang mulia. b. Tidak sombong Sombong dapat mematikan hati, bahkan dapat membuat proses menuntut ilmu yang kamu tempuh menjadi sia-sia. Secuil kesombongan yang menyelinap dalam hati akan membuatmu menjadi pribadi yang angkuh lagi tinggi hati. Hal ini tentu akan membuat ilmu yang kamu miliki tak berarti apa-apa. seorang pintar yang rendah hati lebih baik daripada seorang yang pandai lagi cerdas namun begitu sombong dan angkuh dalam kehidupannya. c. Senantiasa jujur di segala kondisi



Sebab jujur adalah ciri penuntut ilmu sejati. Jangan hilangkan kejujuran hanya karena ingin meraih sesuatu dengan cara tidak terpuji. d. Tidak tergesa-gesa  Ingatlah, belajar bukan ajang siapa cepat dia dapat, namun siapa yang konsisten dan tekun maka ia yang akan mampu menguasai ilmu tersebut. Oleh karena itu, hindari bersikap tergesa-gesa dalam menuntut ilmu, sebab kamu akan merugi dan ujungnya tak mendapatkan apa-apa dalam proses menuntut ilmu. e. Menghargai orang lain dan tidak meremehkannya Dalam menuntut ilmu, seseorang haruslah pandai membawa diri. Jangan sampai merasa diri pintar dan mampu, sehingga akhirnya lupa untuk menghargai orang lain dan malah meremehkan orang-orang yang kemampuannya lebih rendah. 2.3 Anjuran untuk menyebarkan ilmu Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, berarti ia telah menyebarkan petunjuk Allah Swt yang merupakan sebab utama terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan dalam alam semesta. menyebarkan ilmu adalah kemaslahatan yang besar. Ilmu yang dimaksud yaitu ilmu yang berasal dari Allah dan RasulNya, ilmu Al-Qur’an dan hadits sesuai dengan pemahaman para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in, ilmu yang benar-benar bermanfaat untuk hati manusia, yang menyebabkan dan menimbulkan ketakwaan kepada Allah, menimbulkan rasa takut kepada Allah, menimbulkan rasa cinta yang kuat kepada Allah, ilmu yang benar-benar menimbulkan ketundukan yang sempurna kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Menyebarkan ilmu bisa melalui dua cara yaitu, dengan secara terbuka atau langsung. A. Metode menyebarkan ilmu secara terbuka Dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan juga moral bagi yang di didik dengan cara melihat langsung dan juga menerapkan apa yang iya lihat dari seorang yg mendidiknya, jadi tingkah laku seorang pendidik memiliki pengaruh besar bagi anak didiknya, dan dari situlah kita bisa menerapkan metode ini. Melalui perkataan atau ucapan, yang sering disebut dalam dunia dakwah dakwah sebagi metode ( dakwah bil lisan ) dimana di dalam metode ini seorang pendidik harus menyampaikan ilmu yang iya miliki kepada orang yang iya didik melalui lisannya langsung tanpa harus melalui perantara, metode ini juga sangat berpengaruh bagi orang yang iya didik, dengan cara



menyampaikan langsung melalui lisan kita, kita sebagai seorang pendidik juga bisa melihat apakan orang yang kita didik sudah paham atau mengerti dengan ilmu yang sudah kita sampaikan.



B. Metode menyebarkan ilmu secara online Berikut di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk menebar membagi-bagikan ilmu secara online di internet: 



Menulis Artikel Untuk Blog atau Situs Web Jika kita punya blog atau website pribadi kita bisa memposting tulisan yang telah kita buat sebelumnya agar bisa diakses di internet oleh banyak orang di seluruh dunia.







Aktif Memberi Konsultasi di Forum, Mailing List atau Chatroom Ada banyak orang yang berkumpul di komunitas online seperti forum, milis, chating, dan lain sebagainya. Tak ada salahnya kita ikut berbagi ilmu yang kita miliki di dalamnya.







Membuat Buku Ebook yang Bisa Didownload Netters Gratis Apabila kita senang membuat tulisan panjang dengan tema tertentu, sah-sah saja kalau kita membuat sebuah tulisan layaknya sebuah buku. Jika buku tersebut sudah selesai dibuat, maka kita bisa mempublikasikannya secara online di internet dalam bentuk bentuk buku virtual atau yang lebih dikenal dengan sebutan e-book.







Membuat Video Tutorial yang Disebarkan di Website Sharing Video Jika kita adalah seorang yang percaya diri tampil di layar monitor dan televisi kita bisa merekam diri kita sendiri dalam bentuk video. Saat merekam video kita bisa menjelaskan sebaik mungkin ilmu yang kita miliki layaknya sedang menjelaskan sesuatu atau mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Video yang sudah jadi dan sudah diedit sesuai keinginan kita bisa kita unggah atau upload ke situs web layanan sharing video gratis agar mudah dilihat orang.



Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan penjelasan yang sudah disampaikan sebelumnya, kami selaku pembuat makalah ini mendapatkan kesimpulan, Bahwa penting mempunyai etika sifat terpuji dalam menuntut dan menyebarkan ilmu, karena ilmu yang kita tuntut dan sebarkan akan lebih bermanfaat dan mudah diterima oleh semua orang.



3.2 Saran Kami memiliki saran mengenai materi makalah, untuk memberitahu bahwa penting nya mempunyai etika sifat terpuji dalam menuntut dan menyebarkan ilmu (ajaran kebaikan), karena akan mudah dipelajari dan dipahami oleh kita atau orang yang kita ajarkan. Dengan adanya makalah ini, semoga bisa memperjelas penting nya mempunyai ertika sifat terpuji dalam menuntut dan menyebarkan ilmu. Makalah ini tentunya bukanlah makalah yang sempurna dan tanpa kekurangan. Namun, kami telah berupaya untuk mencapai gambaran yang layak. Jika kami benar, itu semata-mata karena Allah serta itulah yang kami kehendak. Tetapi jika ternyata tidak demikian, maka kami mohon ampun dan petunjuk kepada Allah atas kesalahan dan dosa kami. Cukup kiranya kami ucapkan terima kasih Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.