Makalah Sistem Akuntansi Piutang Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 2 SISTEM AKUNTANSI PIUTANG Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Sistem Informasi Akuntansi 2 pada Program Studi Akuntansi



Disusun Oleh : 1. Dina Nurafifah (115040390) 2. Fachmi Hidayat (115040399) 3. Gyat Farus Ghifari (115040407) Kelas



: Akuntansi 2N



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI Jln. Pemuda No 32 Telp. (0231) 2236745, 206558 Ext. 214, 215 Fax: 0231236745 Cirebon



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Akuntansi Piutang ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Kayati selaku Dosen mata kuliah Praktikum Sistem Informasi Akuntansi 2 Unswagati yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sistem Akuntansi Piutang. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan katakata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Cirebon, 13 Mei 2017



Kelompok 1



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................2 DAFTAR ISI.................................................................................................................3 BAB I............................................................................................................................4 Latar Belakang.........................................................................................................4 Rumusan Masalah....................................................................................................4 Tujuan Penulisan......................................................................................................5 Manfaat Penulisan....................................................................................................5 BAB II...........................................................................................................................6 Pengertian Sistem Akuntansi Piutang......................................................................6 Prosedur Pencatatan Piutang....................................................................................6 Informasi yang Diperlukan Manajemen..................................................................6 Dokumen..................................................................................................................7 Catatan Akuntansi....................................................................................................8 Metode Pencatatan Piutang......................................................................................8 Pernyataan Piutang.................................................................................................12 BAB III.......................................................................................................................15 Kesimpulan............................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16



3



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh pembeli bila perusahaan telah menerima kas dari pembeli sedangkan dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Tetapi dalam kenyataannya penjualan secara kredit lebih banyak diminati oleh masyarakt luas dibandingkan dengan penjualan tunai. Ini dikarenakan penjualan kredit dapat meringankan konsumen untuk memiliki barang yang diinginkan atau menikmati jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tanpa harus mempunyai sejumlah uang yang banyak tetapi hanya dengan memberikan uang muka sehingga penjualan kredit dapat menarik lebih banyak konsumen. Hasil dari penjualan kredit tersebut menghasilkan tagihan kepada konsumen yang dinamakn piutang usaha (dagang) atau piutang jasa sebagai salah satu sumber kas perusahaan. Perusahaan yang kegiatan usahanya menjual barang atau jasa secara kredit harus menanggung segala resiko yang ada seperti piutang yang tidak tertagih dari para pembeli. Untuk menangani masalah piutang tersebut, perusahaan perlu menerapkan sistem akuntansi piutang agar kerugian puitang tak tertagih dapat dihindari. Dan juga dengan sistem akuntansi piutang, lebih cepat, efisien, dan akurat untuk dijadikan acuan dalam penagihan piutang. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian sistem akuntansi piutang? 2. Bagaimana prosedur pencatatan piutang? 3. Apa saja informasi yang diperlukan manajemen mengenai piutang? 4. Apa saja dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang? 5. Bagaimanakah metode pencatatan piutang? 6. Apa yang dimaksud dengan pernyataan piutang?



1.3 Tujuan Penulisan 4



1. 2. 3. 4.



Untuk mengetahui perngertian sistem akuntansi piutang. Mengetahui bagaimana prosedur pencatatan piutang. Mengetahui informasi apa saja yang diperlukan manajemen mengenai piutang. Mengetahui dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu



piutang. 5. Mengetahui bagaimanakah metode pencatatan piutang. 6. Mengetahui pengertian pernyataan piutang.



1.4 Manfaat Penulisan 1. Diharapkan mampu memahami dan mengerti lebih dalam tentang sistem akuntansi piutang. 2. Dapat menjadi bahan referensi untuk membuat flowchart metode pencatatan piutang.



5



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Sistem Akuntansi Piutang 2.1.1 Definisi Sistem Akuntansi Piutang Menurut Mulyadi dalam Buku Sistem Akuntansi, sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Jadi, pengertian akuntansi piutang adalah sistem dan prosuder pencatatan piutang yang dilakukan oleh setiap perusahaan.



2.2 Prosedur Pencatatan Piutang Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang adalah disebabkan oleh transaksi berikut: 1. 2. 3. 4.



penjualan kredit, penerimaan kas debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.



2.3 Informasi yang Diperlukan Oleh Manajemen Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah: a. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur b. Riwayat penulisan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur c. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur yang merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan 6



menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan dapat menimbulkan citra yang baik dimata para debitur mengenai keandalaan pertanggungjawaban keuangan perusahaan. Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang, secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap debitur kepada manajer keuangan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.



2.4 Dokumen Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu piutang: a. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman untuk memudahkan dalam pengendalian atau sebagai dokumen pendukung. b. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. c. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh Bagian Order Penjualan, dan jika dilampiri dengan Laporan Penerimaan Barang yang dibuat oleh Bagian Penerimaan, maka dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan. d. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.



2.5 Catatan Akuntansi 1. Jurnal penjualan Dalam prosedur pencatatan piutang jurnal digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit. 7



2. Jurnal retur penjualan Dalam prosedur pencatatan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. 3. Jurnal penerimaan kas Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur. 4. Kartu piutang Dalam prosedur pencatatan, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur. 2.6 Metode Pencatatan Piutang a. Metode Konvensional Dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalam jurnal. Berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah: 1) Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut. 2) Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya piutang dari transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal retur penjualan. 3) Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi berkurangnya piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal umum. 4) Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang dicatat dalam jurnal umum.



Jurnal Penjualan Faktur Penjualan



Bukti Penerimaan Bukti Memo Kredit Kas



Memorial



Sumber : Modul Universitas Gunadarma



Jurnal Penerimaan Kas 8



Kartu Piutang



Jurnal Retur Penjualan



Jurnal Umum



b. Metode Posting Langsung  Posting Harian Faktur Penjualan



Sumber : Modul Universitas Gunadarma



Membuat prelist tape dr faktur



Kartu Piutang



Langkah-Langkah : 1. PostingJurnal langsung kedalam kartu piutang kedengan tulisan Memposting Bukutangan; Besar jurnal hanya Merekonsilliasi



Prelist tape



buku besar



Penjualan menunjukkan jumlah total harian saja (tidak rinci). Dalam metode ini, faktur harian



penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di posting langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang 2. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah total penjualan harian yang merupakan julah faktur penjulaan selama sehari. 3. Faktur yang diterima dari bagian penagihan diterima oleh bagian piutang dalam batch disertai dengan pita daftar total (pre-list tape). 4. Jumlah faktur penjualan yang tercantum dalam pita daftar total tersebut dicatat dalam jurnal penjualan.



9



5. Selanjutnya, setiap bulan, jurnal penjualan tersebut di posting ke rekening kontrol piutang dalam buku besar. 6. Setiapbulan pula, diadakan rekonsiliasi antara rekening kontrol piutang dengan daftar saldo (trial balance) yang disusun dari kartu piutang. 



Metode Posting Periodik



Faktur Penjualan



Kartu piutang



Sumber : Modul Universitas Gunadarma



Faktur Penjualan disimpan sementara untuk dapat diposting Langkah – Langkah : sekaligus dalam jumlah yang 1. Pada metode ini faktur penjualan yang diterima dari bagian penaggihan, oleh bagian piutang banyak



disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk nantinya secara sekaligus di posting kedalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan mesin pembukuan. c. Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu Jika membayar Penuh



Faktur Penjualan blm Lunas



Faktur



Menerima Faktur Penjualan pelunasan & blm Penjualan Lunas tanda memberi Lunas lunas



Jika tidak membayar Penuh Faktur Penjualan blm Lunas



Faktur Menerima Faktur dan mencatat Penjualan cicilan pembayaran Penjualan blm dan Tiruan membuat faktur tiruan Lunas



10



Sumber : Modul Universitas Gunadarma



Langkah-Langkah : 1. Faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima dari bagian penagihan, oleh bagian piutang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang belum bayar (unpaid invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua cara yang ditempuh: 2. Jika pelanggan pelanggan membayar penuh jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan, faktur yang bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar dan di cap “lunas”, kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar. 3. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalma faktur, jumlah kas yang diterima dan sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut. Kemudian dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang sama dengan faktur aslinya, dan faktur tiruan tersebut kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar, dan faktur asli disimpan kembali kedalam arsip faktur yang belum dibayar. 2.7. Pernyataan Piutang Pernyataan piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan (dalam pernyataan piutang dibentuk tertentu) disertai dengan rinciannya. Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini: a. Pernyataan saldo akhir bulan (balance-end-of-month statement). Pernyataan piutang ini hanya menyajikan saldo piutang.



Media



Kartu Piutang



b. Pernyataan satuan Pernyataan piutang ini berisi :



Berisi saldo piutang kepada debitur pada akhir Sumber : Mulyadi bulan (2001)



Pernyataan Piutang



1. Saldo kewajiban debitur pada awal bulan. 2. Mutasi debit dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi. 11



3. Saldo kewajiban debitur pada akhir bulan. Prosedur pembuatan pernyataan piutang dilakukan sebagai berikut : 1) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar; lembar pertama akan berfungsi sebagai pernyataan piutang, sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai catatan piutang (pengganti kartu piutang). 2) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari arsip tembusan pernyataan piutang bulan sebelumnya) dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang tersebut. 3) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut dicatat dalam formulir pernyataan piutang (2 lembar) tersebut. 4) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang tersebut dipisahkan dari lembar kedua, dan kemudian dikirimkan kepada debitur yang bersangkutan. Lembar pertama formulir tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua disimpan dalam arsip menurut nama debitur , dan berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang). 5) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan piutang yang baru (2 lembar) diambil dan



diisi dengan saldo piutang kepada debitur yang



bersangkutan pada akhir



bulan yang



sebelumnya (diambilkan dari arsip



tembusan pernyataan piutang). c. Pernyataan Saldo Berjalan dengan Rekening Konvensional Isi pernyataan piutang bentuk ini tidak berbeda dengan pernyataan satuan.Perbedaan diantara pernyataan satuan dengan pernyataan saldo berjalan dengan rekening konvensional adalah terletak pada cara posting dan isi catatan piutangnya. Prosedur pembuatan pernyataan



piutang saldo berjalan dengan rekening



konvensional adalah sebagai berikut : 1) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 1 lembar. 2) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut dicatat dalam formulir pernyataan piutang yang sebagai tembusannya adalah kartu piutang. 3) Pada akhir bulan, pernyataan piutang dikirim kepada debitur yang bersangkutan. 4) Pada awal bulan berikutnya diambil



formulir



pernyataan piutang baru



sebanyak 1 lembar dan selama kartu piutang debitur yang bersangkutan belum penuh, pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut ke dalam pernyataan piutang tetap menggunakan kartu piutang yang dipakai bulan sebelumnya sebagai tembusannya. Dengan demikian kartu piutang dalam 12



bentuk pernyataan piutang ini dapat berisi informasi mutasi beberapa bulan sekaligus. Hal ini tidak akan terjadi dalam bentuk pernyataan piutang satuan, yang catatan piutangnya hanya berisi mutasi setiap bulan saja. d. Pernyataan Faktur yang Belum Dibayar Pernyataan piutang bentuk ini berisi daftar faktur-faktur yang belum dilunasi oleh debitur pada tanggal tertentu disertai dengan tanggal faktur dan jumlah rupiahnya. Penggunaan bentuk pernyataan piutang ini dimungkinkan jika para pelanggan diharuskan membayar jumlah yang tercantum dalam faktur. Prosedur pembuatan pernyataan faktur yang belum dibayar adalah:



Media



Berisi saldo piutang kepada debitur untuk setiap faktur yang belum dibayar



Pernyataan Piutang



Kartu Piutang



Sumber : Mulyadi (2001)



FLOWCHART PENCATATAN PIUTANG PT TRESNA SUKSES MANDIRI Marketing Mulai Mengirim Pesanan



Gudang 1



SPK1 Produksi 2



Marketing 2 Barang SPK Produksi 3



Menerima Order Pelanggan



Menyiapkan Barang



Memulai Pengerjaan Unit



Order 2 Penjualan 1



Menyerahkan Barang Ke Produksi



Membuat Laporan Unit



13



1 Membuat surat perintah kerja produksi



Laporan SPK Produksi Unit 3



SPK Produksi 3 2



2



Kartu Gudang



1 2 SPK3 Produksi 4



1



A 1



Ke pelanggan



Pengiriman



Penagihan



Akuntansi



1



1



3



SPB 1



SPB 1



PO 2



Laporan Unit SPK Produksi 3



4



2



2 Faktur 3



3 Produksi SPK 4



Membuat Surat Pengantar Barang



4



SPB 1



Membuat Invoice



Membuat Faktur 2 Invoice



2 3



1 4 Faktur



Menyerahkan Unit SPK Produksi SPB Dikirim ke 33 2 3 1 pelangga



A



2



1



Dikirim ke pelangga n



3 SPB 3



Dikirim ke pelangga



A 14



15



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Jadi, pengertian akuntansi piutang adalah sistem dan prosuder pencatatan piutang yang dilakukan oleh setiap perusahaan. (Mulyadi: 2001).



DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Universitas Gunadarma. 2017. Sistem Akuntansi: Prosedur Pencatatan Piutang. Jakarta: Universitas Gunadarma.



16