Akuntansi Untuk Piutang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI UNTUK PIUTANG



A.



Jenis-Jenis Piutang Piutang timbul apabila perusahaan melakukan penjalan barang atau jasa secara kredit kepada pihak lain (konsumen). Piutang merupakan milik perusahaan dan dengan demikian merupakan asset perusahaan. Piutang dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang usaha merupakan tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi secara kredit. Biasanya penerimaan kas atau pelunasan piutang atas transaksi dalam waktu 30-60 hari. Piutang wesel adalah tagihan perusahaan yang didukung dengan instrument formal sebagai bukti tagihan yang disebut surat wesel. Piutang wesel biasanya memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih panjang yaitu 60-90 hari. Piutang lain-lain mencakup semua tagihan yang bukan piutang usaha. Piutang ini meupakan piutang yang timbul dari pemberian pinjaman kepada pihak lain, pinjaman kepada karyawan, uang muka gaji kepada karyawan, dan uang muka pajak



B.



PENGAKUAN PIUTANG USAHA Marilah kita misalkan bahwa pada 1 Mei 2021, PT. Merdeka menjual barang secara kredit kepada CV. Mulia seharga Rp 10.000.000 dengan syarat 2/10, n/30. Pada tanggal 5 Mei 2021, CV. Mulia mengembalikan barang yang dibelinya seharga Rp 1.000.000 karena produk cacat.pada tanggal 11 Mei 2021, PT. Merdeka menerima pelunasan dari CV. Mulia sebesar saldo tagihannya. Berikut jurnal untuk mencatat transaksi tersebut:



C.



1 Mei 2021



Piutang usaha Penjualan (Untuk mencatat penjualan kredit)



Rp 10.000.000



5 Mei 2021



Retur dan Potongan Penjualan Piutang usaha (Untuk mencatat retur penjualan)



Rp 1.000.000



11 Mei 2021



Kas Potongan penjualan Piutang usaha (untuk mencatat penerimaan piutang)



Rp 8.820.000 Rp 180.000



Rp 10.000.000



Rp 1.000.000



Rp 9.000.000



Metoda Penghapusan Piutang Dalam metoda ini, kerugian piutang akan dicatat pada saat perusahaan mendapat kepastian bahwa suatu piutang kepada debitur tidak dapat ditagih lagi. Apabila suatu piutang diyakinin tidak akan dapat ditagih lagi, maka kerugian akibat tidak tertagihnya piutang tersebut langsung didebetkan ke



dalam akun keugian piutang dan akun piutang usaha kredit. Berikut merupakan jurnal atas piutang tak tertagih: 12 Des 2021



D.



Kerugian piutang Piutang usaha (untuk mencatat piutang)



penghapusan



Rp 9.000.000



Metoda Cadangan Dalam metoda ini, perusahaan harus menaksir besarnya piutang yang akan diperkirakan tidak dapat ditagih pada setiap akhir tahun. Misalkan PT. SUmber Abadi melakukan penjualan secara kredit sebesar Rp 120.000.000. Dari jumlah tersebut piutang sebesar Rp 20.000.000 belum dapat ditagih sampai dengan 31 Desember. Manajer memperkirakan bahwa dari piutang yang belum tertagih tersebut, sebesar Rp 1.200.000 diantaranya tidak mungkin dapat diterima. Berikut jurnal penyesuaian yang harus dibuat: 12 Des 2021



Kerugian piutang Cadangan kerugian piutang (untuk mencatat taksiran kerugian piutang)



PT. SUMBER ABADI NERACA (sebagian) Asset Lancar: Kas Persediaan barang dagangan Piutang usaha Kurangi: Cadangan kerugian piutang Asuransi dibayar di muka



E.



Rp 8.820.000



Rp 1.200.000



Rp 1.200.000



Rp 1.480.000 31.000.000 Rp 20.000.000 (Rp 1.200.000)



Rp 18.800.000 2.500.000 Rp 53.780.000



Pencatatan Penghapusan Piutang Tal Tertagih Misalkan pada tanggal 1 Maret 2021, direktur keuangan PT. Harapan Kita mengotorisasi penghapusan piutang kepada CV. Mandiri sebesar Rp 50.000. Berikut jurnalnya: 1 Maret 2021



Cadangan kerugian piutang Piutang usaha (untuk mencatat penghapusan piutang kepada CV. Mndiri)



Rp 50.000



Rp 50.000



F.



G.



Penerimaan Kembali Piutang yang Telah dihapus Apabila terjadi penerimaan kembali suatu piutang yang telah dihapus, maka perusahaan harus membuat dua ayat jurnal yaitu: 1 Maret 2021



Piutang usaha Cadangan kerugian piutang (untuk mencatat penerimaan kembali piutang kepada CV. Mndiri)



Rp 50.000



1 Maret 2021



Kas Piutang usaha (untuk mencatat penerimaan kembali piutang kepada CV. Mndiri)



Rp 50.000



Rp 50.000



Rp 50.000



Dasar yang Digunakan Dalam Metode Cadangan Untuk menaksir jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, manajemen dapat menggunakan dua dasar yaitu: - Persentase dari penjuala. Sebagai contoh misalkan PT. Muria memperkirakan bahwa piutang sebesar 1% dari penjualan kredit tidak dapat tertagih. Apabila penjualan bersi selama tahun 2020 adalah Rp 80.000.000, maka kerugian piutang ditaksir akan berjumlah Rp 800.000. berikut jurnalnya: 1 Maret 2021



-



Kerugian piutang Cadangan kerugian piutang (untuk mencatat penerimaan kembali piutang kepada CV. Mndiri)



Persentase dari piutang



Rp 50.000



Rp 50.000



Angka Rp 348.000 dalam table di atas menunjukkan jumlah tagihan kepada para debitur yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih. Angka inilah yang harus Nampak dalam akun cadangan kerugian piutang pada tanggal neraca. Oleh karena itu, jumlah kerugian piutang pada ayat jurnal penyesuaiain adalah selisih antara jumlah saldo yang harus Nampak dengan slado yang ada dalam akun cadangan. Contoh soal dan penyelesaian: Beberapa akun di buku besar perusahaan PT. Cakrawala menunjukkan sebagai berikut: Piutang usaha Rp 30.000.000 (debet) Penjualan Rp 180.000.000 (kredit) Cadangan kerugian piutang Rp 2.000.000 (debet) Kerugian piutang ditaksir 10% dari piutang usaha. Diminta: Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat kerugian piutang dan menyesuaikan cadangan kerugian piutang. Jawaban: Cadangan kerugian piutang



= 10% x Rp 30.000.000 = Rp 3.000.000



*total saldo cadangan kerugian piutang Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 5.000.000 Desember 31



Kerugian piutang Cadangan kerugian piutang (penyesuaian cadangan kerugian piutang)



Rp 5.000.000



Rp 5.000.000