Makalah Sistem Informasi Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM INFORMASI KESEHATAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN



Dosen Pengampu : Eni Rizki Rahayu, SST., M.Kes



Disusun Oleh : Nama



: Dellia Nur Prasetya



Nim



:152110014



Program Studi S1 Keperawatan STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR Jl. Letjen Ibrahim Adjie No.181, RT.03/RW.08, Sindangbarang, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16117 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan”. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan yang telah memberikan tugas terhadap saya. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dari pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.



Bogor, 13 November 2022



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................................



i ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...........................................................................................................



1



1. 2 Rumusan Masalah.....................................................................................................



1



1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan.......................................................................



2



2.2 Konsep-konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ..............................



4



2.3 Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) di Indonesia



5



2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan ..........................................



6



2.5 Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ..........................................



8



BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan................................................................................................................



10



3.2 Penutup......................................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA



11



ii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan adalah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan kebijakan yang proaktif dan dinamis dengan melibatkan semua sisi baik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Penggalian informasi yang akurat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan sumber utama dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Dalam UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem informasi dan lintas sector. Sering dengan era desentralisasi berbagai sistem informasi kesehatan telah dikembangkan baik pemerintah pusat atau daerah, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing- masing. Selain melaksanakan program pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan, pemerintah daerah juga diberikan otonomi untuk mengembangkan sisteminformasinya, baik di tingkat dinas kesehatan dan puskesmas mau pun rumah sakit.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah : 1. Apakah pengertian sistem informasi kesehatan? 2. Bagaimana sejarah sistem informasi kesehatan nasional di Indonesia? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan Sistem informasi Kesehatan? 4. Bagaimana cara mengembangkan sistem informasi kesehatan?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetehahui apa pengertian sistem informasi kesehatan! 2. Untuk menjelaskan sejarah sistem informasi kesehatan nasional di Indonesia! 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi kesehatan nasional! 4. Untuk menjelaskan perkembangan sistem informasi kesehatan! 1



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Sistem informasi kesehatan merupakan suatu gabungan perangkat danprosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Dan juga untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Teknologi informasi member berbagai kemudahan dalam proses managemen di segala bidang. Dengan teknologi informasi, data dan informasi dapat diolah dan didistribusikan secara lebih mudah, akurat dan fleksibel. Hal ini mendorong semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan. WHO menilai bahwa investasi sistem sistem informasi menuai beberapa keuntungan, antara lain: 1. Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya, 2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan. 3. Penguatan evidence based dalam pengambilan kebijakan yang efektif, evaluasi dan inovasi melalui penelitian. 4. Perbaikan dalam tata kelola, mobilisasi sumber baru dan akuntabilitas cara yang digunakan. Informasi kesehatan dapat dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu : 1. Penentu kesehatan, yang meliputi factor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan, ias



i, ekonomi dan demografi.



2. Input sistem kesehatan yang meliputi kebijakan, pembiayaan, simber daya dan organisasi. 3. Output sistem kesehatan, meliputi informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas. 2



4. Hasil sistem kesehatan, meliputi pemanfaatan pelayanan. 5. Status kesehatan meliputi angkan kematian, kesakitan atau ketidakmampuan dan kesejahteran.



Parturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis computer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan itu untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM.Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurangmendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak. Ketidak berhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sector mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetapdalam satu koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumah sakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah 3



sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan, baik perangkat lunakmaupun perangkat kerasnya dalam upanya membantu penanganan manajemen yangsebelumnya dilakukan secara manual. Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten danseterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistem kesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar didesa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional. Jaringan sistem pelayanan kesehatan tersebut memerlukan sistem informasi yang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui, dipahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya.



2.2 Konsep-konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak kompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut antara lain: 1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Pada pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah: a.



Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.



4



b.



nformasi yang tersedia, tidak relevan.



c.



Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.



d.



Informasi yang ada, tidak tepat waktu



e.



Terlalu banyak informasi.



f.



Informasiyang tersedia, tidak akurat.



g.



Adanya duplikasi data (data redundancy).



h.



Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.



2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu perludisadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti. 3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasitersebut ditentukan diantaranya oleh: a.Perkembangan organisasi tersebut b.Perkembangan teknologi informasi c.Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi.



2.3 Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) di Indonesia Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana mestinya.Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam kesehatan (antar program danantar jenjang), dan di luar kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) sejak Pelita I diatur secara Sentralistis yang kemudian mulai tertata melalui Kanwil dan Kandep. 5



Dengan demikian di beberapa daerah sistem informasi kesehatan mulai menggunakan komputerisasi. Sejalan dengan berkembangnya masalah dan kondisi negara yang terjadi pada tahun 1997 – 1998 yaitu krisis moneter sangat berpengaruh terhadap pengembangan SIKNAS, sehingga pada tahun 2001 pengembangan SIKNAS pelaksanaannya di Desentralisasi. Namun dengan desentralisasi pelaksanaan SIKNAS bukan menjadilebih baik tetapi malah berantakan. Hal ini dikarenakan belum adanya infra struktur yang memadai di daerah dan juga Pencatatan dan Pelaporan yang ada (produk Sentralisasi) banyak overlaps sehingga dirasakan sebagai beban oleh daerah. Mempertimbangkan hal tersebut diatas Departemen Kesehatan mengeluarkan Keputusan tentang KEBIJAKAN & STRATEGI SIKNAS melalui KEPMENKES NO.511 DI KAB/KOTA melalui KEPMENKES NO.932 dengan konsep Pendekatan Baru dalam Pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah. Strategi Pengembangan SIKNAS di Era Otonomi Daerah diarahkan pada : 1.



Integrasi & Simplifikasi Pencatatan & Pelaporan yang ada.



2.



Penetapan dan Pelaksanaan Sistem Pencatatan & Pelaporan Baru



3.



Fasilitasi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah



4.



Pengembangan Teknologi & Sumber Daya



5.



Pengembangan Pelayanan Data & Informasi untuk Manajemen



6.



Pengembangan Pelayanan Data & Informasi untuk Masyarakat



2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan 2.4.1 Kelebihan 1. Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building blocks” atau komponen utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen Sistem Kesehatan tersebut ialah : 1.



Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)



2.



Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin, dan Teknologi Kesehatan)



3.



Health Workforce (Tenaga Medis)



4.



Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)



5.



Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)



6.



Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)



6



2. SIK di dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia Sistem Kesehatan Nasional Indonesia terdiri dari 7 subsistem, yaitu : 1.



Upaya Kesehatan



2.



Penelitian dan Pengembangan Kesehatan



3.



Pembiayaan Kesehatan



4.



Sumber Daya Mansuia (SDM) Kesehatan



5.



Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan



6.



Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan



7.



Pemberdayaan Masyarakat



Di dalam Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu: Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungi kebijakan kesehatan, adiminstrasi kesehatan, informasi kesehatan dan ias kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berdaya guna, berhasil gunam dan mendukung penyelenggaraan keenam subsitem lain di dalam Sistem Kesehatan Nasional sebagai satu kesatuan yang terpadu. 3. Manfaat Sistem Informasi Kesehatan Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut : 1. Mendukung manajemen kesehatan 2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan 3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas 4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based decision) 5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal 6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi 7. Membantu penilaian transparansi 2.1.2 Kekurangan 1. Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia



7



Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat iniantara lain : a. Faktor Pemerintah •



Standar SIK belum ada sampai saat







Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam







Belum ada rencana kerja SIK nasional







Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam



b. Fragmentasi Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid dan tidak sesuai dengan pusat. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu) . Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari 300 laporan dan ada 8 macam software RR sehingga beban administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien, format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional.



2.5 Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Pengembangan melalui tahapan yang sistematik dan terstruktur. Sistem pengelolaan data/informasi terkait pada Sistem Manajemen dan Prosedur Kerja instansi mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi. Guna mendukung Pengembangan SIK berbasis database berikut langkah-langkah yang akan ditempuh : 1. Meninjau kembali Sistem yang ada (Reviewing the existing system) 2. Menentukan kebutuhan data (Defining data needs) 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi alur data (Determining the data flow 4. Desain pengumpulan dan cara pelaporan data (Designing the data collection and reporting tools) 5. Pengembangan prosedur pemerosesan data (Developing procedures for data processing) 6. Mengembangkan program pelatihan (Developing the training programme) 7. Ujicoba sistem (Pre-testing the system) 8



8. Monitoring dan Evaluasi pada sistem (Monitoring and evaluating the system) 9. Mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan balik data (Developing data dissemination and feedback mechanisms) 10. Mengembangkan sistem informasi dan manajemen kesehatan (Enhancing the Health Management Information Systems)



Tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan sistem informasi dan menjemen kesehatan bagaimana mempertahankan kepentingan diantara para pengambil keputusan yang berbeda guna kelanjutan pengembangan sistem informasi dan manajemen kesehatan. Menyiapkan sumberdaya manusia yang handal. Selalu aktif berkoordinasi pengelola data yang berbeda guna meminimalkan kesalahan pada saat pengumpulan data. Cobalah evaluasi tim pengelola sistem informasi dan manajemen kesehatan setelah masa uji coba dilaksanakan.



9



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem informasi kesehatan merupakan suatu gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Tujuan dari pengembangan informasi kesehatan adalah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Strategi pengembangan sistem informasi kesehatan yaitu meninjau kembali sistem yang ada. Menentukan kebutuhan data. Faktor-faktor yang mempengaruhi alur data. Pengembangan prosedur pemerosesan data. Mengembangkan program pelatihan. Ujicoba sistem. Monitoring dan Evaluasi pada sistem. Mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan balik data. Dan, Mengembangkan sistem informasi dan manajemen kesehatan.



3.2 Saran Perlunya dilakukan kajian mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengembangan sistem informasi kesehatan. Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka sebaiknya sistem informasi yang dikembangkan, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.



10



DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2014. SIKNAS and SIKDA. Accessed: 03 November 2019 (17:00 WIB) https://bidankomunitas.files.wordpress.com/2012/01/siknas-sikda-money-siEdu, Academia. 2015. SIK Paper Assignments. Accessed : 03 November 2019 (19.10WIB) https://www.academia.edu/19639255/TUGAS MAKALAH_sik Edu, Academia. 2019. SIKNAS (National Health Information System). Accessed : 03 November 2019 (18.23 WIB). https://www.academia.edu/5312688/



11