MAKALAH SPESIALITE OBAT - Antidiabetes-Dikonversi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SPESIALITE OBAT OBAT-OBAT ANTI DIABETES



Disusun Oleh:



Dosen Pembimbing : Farizah, S.Farm., Apt., M.Sc



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN AJARAN 2021 / 2022



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalahsebagai tugas dari mata kuliah Spesialite Obat dengan judul “Obat-Obat Anti Diabetes”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



DAFTAR ISI KATAPENGANTAR..........................................................................................i DAFTARISI........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang...................................................................................1 1.2 RumusanMasalah..............................................................................2 1.3 Tujuan...............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PengertianDiabetesMellitus..............................................................3 2.2 Klasifikasi EtiologisDiabetes Mellitus..............................................3 2.3 GambaranKlinis................................................................................4 2.4 Patofisiologi......................................................................................5 2.5 Diagnosadan Komplikasi..................................................................6 2.6 Obat-obatDiabetesMellitus...............................................................8 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan........................................................................................15 DAFTARPUSTAKA..........................................................................................17



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara epidemiologic diabetes sering kali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya adalah 7tahun sebelum diagnosis ditegakkan sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi. Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah atau setidaknya dihambat. Berbagai factor genetic, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Berbagai penelitian menujukkan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnya rendah dan penelitian terhadap penyandang diabetes didapatkan 75% diantaranya menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, 58% memakai dosis yang salah dan 80% tidak mengikuti diet yang tidak dianjurkan. Jumlah penderita penyakit diabetes mellitus dari tahun ketahun mengalami peningkatan menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus sudah mencakupi sekitar 197 juta jiwa dan dengan angka kematian sekitar 3,2 juta orang. WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi 366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara berkembang yang mengalami kenaikan penderita diabetes melitus 150% yaitu negara penderita penyakit diabetes melitus terbanyak adalah India (35,3juta orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta orang) dan Jepang (6,7 juta orang). WHO menyatakan penderira diabetes melitus di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2020 menjadi 2,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) terjadi pengukuran prevalensiDiabetesMellitus(DM)daritahun2001sebesar7,5%menjadi10,4%padatahun



2004 , sementara hasil survey BPS tahun 2003 menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus mencapai 14,7% di perkotaan dan 7,2% di perdesaan. Berdasarkan data rawat jalan di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara (Poli Interna) tahun 2009 penderita diabetes mellitus sebanyak 779 orang atau 16,1% dari jumlah pasien sebanyak 4837 pasien, tahun 2010 penderita diabetes mellitus sebanyak 1124 orang atau 25,8% dari jumlah pasien sebanyak 4345 pasien, sedangkan pada tahun 2011 dari Januari sampai dengan Juni 2011 jumlah penderita diabetes mellitus 793 orang atau 38.7% dari jumlah pasien sebanyak 2044 orang.



2.2 RumusanMasalah a. Apa pengertian dari diabetesmellitus? b. Bagaimana klasifikasi etiologis diabetesmellitus? c. Bagaimana epidemiologi diabetesmellitus? d. Bagaimana gambaran klinis diabetesmellitus? e. Bagaimana patofisiologi diabetesmellitus? f. Apa saja diagnosa dan komplikasi diabetesmellitus? g. Apa saja obat diabetesmellitus?



2.3 Tujuan a. Mengetahui pengertian diabetesmellitus b. Mengetahui klasifikasi etiologis diabetesmellitus c. Mengetahui epidemiologi diabetesmellitus d. Mengetahui gambaran klinis diabetesmellitus e. Mengetahui patofisiologi diabetesmellitus f. Mengetahui diagnosa dan komplikasi diabetesmellitus g. Mengetahui obat-obat diabetesmellitus



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian DiabetesMellitus Ddiabetes mellitus adalah 1) Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif 2) Suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataukedua-duanya 3) Keadaan hiperglikemia kronis sebagai akibat dari berbagai factor lingkungan dan genetic, sering keduanyabersama-sama 4) Merupakan gangguan metabolisme dan distribusi gula oleh tubuhpenderita 5) Suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin segeracukup.



2.2 Klasifikasi Etiologis DiabetesMellitus 1) Diabetes mellitus tipe1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke difisiensi insulin absolute -



Melalui prosesimunologik



-



Idiopatik



2) Diabetes mellitus tipe2 Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin 3) Diabetes mellitus tipelain - Efek genetic fungsi selbeta



- Kromosom 12, HNF-1 alfa (dahulu MODY3) - Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY2) - Kromosom 20, HNF-4 alfa (dahulu MODY 1) DNAmitochondria - Defek genetic kerjainsulin - Penyakit eksokrinpangkreas: a) Pangkreatitis b) Trauma atau pangkreatektomi c) Neoplasma d) Cysticfibrosis



Penelitian lain menyatakan bahwa dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe 2 akan meningkat menjadi 5-10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rukal-tradisional menjadi urban. Factor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsuinemia. Semua factor ini berinteraksi dengan beberapa factor genetic yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya factor resiko yang disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak atau aktivitas dan pola makan tidak sehat dan tidak teratur.



2.3 GambaranKlinis Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Disisi lain timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (insulin recitance). Keadaan ini ditandai dengan ketidak rentanan arau ketidakmampuan organ menggunakan insulin sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya kadar glukosa darah meningkat



(hiperglikemia). Gejala klasik DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama pada malam hari, banyak makan serta berat badan yang turun cepat. Disamping itu kadangkadang ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat lapar, gatal-gatal, pengelihatan jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi diatas 4kg. Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan, mereka mengetahui adanya DM hanya pada saat chek up ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi.



2.4 Patofisiologi Seperti suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan mengganti sel yang rusak, disamping itu juga memerlukan energi supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi sebagai bahan bakar itu berasal dari bahan makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Didalam saluran pencernaan makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk kedalam pembuluh darah dan diedarkan keseluruh untuk dipergunakan olh organ-organ didalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus masuk dulu kedalam sel supaya dapat diolah. Didalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme, dalam proses metabolisme itu insulin (suatu zat atau hormone dikeluarkan oleh sel beta pancreas) memegang peranan yang sangat penting yaitu bertugas memasukkan glukosa kedalam sel untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Insulin yang dikeluarkan sel beta dalam pulau-pulau Langerhans (kumpulan sel yang berbentuk pulau didalam pancreas dengan jumlah ±100.000) yang jumlahnya sekitar 100 sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, untuk kemudian dimetabolisir menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dan akibatnya glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah, yang artinya kadar didalam darah meningkat. Dalam keadaan seperti ini tubuh akan menjadi lemas karena tidak ada sumber energi didalam sel. Inilah yang terjadi pada DM tipe 1. Tidak ada insulin pada DM tipe 1 karena pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis bisa disebabkan karena macam-macam diantaranya viru, sepertivirus



cokcsakie, rubella, CMV, herpes dan lain-lain. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa. Sedangkan pada DM tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak. Tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang, reseptor ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk kedalam sel. Pada keadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang maka glukosa yang masuk sel akan sedikit sehingga sel akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa didalam permukaan darah akan meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan DM tipe 1, perbedaannya adalah DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini disebut resistensi insulin. Penyebab resistensi insulin pada DM tipe 2sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi factorfaktor di bawah ini banyak berperan, antaralain: 1. Obesitas terutama yang bersifatsentral 2. Diet tinggi lemak dan rendahkarbohidrat 3. Kurang gerakbadan 4. Factor keturunan Baik pada DM tipe 1 maupun DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar itu melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin inilah sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis.



2.5 Diagnosa Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan baan darah kapiler.



Diagnosa diabetes dipastikan bila: a. Terdapat keluhan khas diabetes (poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) disertai dengan satu nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu >200mg/dl atau glukosa darah puasa>126mg/dl) b. Terdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas (lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulvae) disertai dengan dua nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu >200mg/dl atau glukosa darah puasa >126mg/dl) yang diperiksa pada hari yang sama atau pada hari yangberbeda.



Komplikasi Apabila glukosa darah tidak terkontrol dengan baik, beberapa tahun kemudian hampir selalu akan ditimbulkan komplikasi, komplikasi akibat diabetes dapat dibagi menjadi dalam 2 kelompok besar: 1. Komplikasiakut Timbul secara mendadak, ini merupakan keadaan gawat darurat. Keadaan ini bisa menjadi fatal apabila tidak ditangani dengan segera. Termasuk dalam kelompok ini adalah hipoglikemia (glukosa darah terlalu rendah), hiperglikemia (glukosa darah terlalu tinggi) dan terlalu banyak asam dalam darah (ketoasidosis diabetic) 2. Komplikasikronis Timbul secara perlahan, kadang tidak diketahui tetapi akhirnya berangsur menjadi makin berat dan membahayakan. Misalnya, komplikasi pada saraf (neuropatik), mata (retinopati, katarak, glaucoma), ginjal (nefropati), jantung (angina, serangan jantung, tekanan darah tinggi, PJK), pembuluh darah, hati (hepatitis, perlemakan hati atau fatty liver, batu empedu), tuberculosis paru, gangguan saluran makan, infeksi sehingga mengganggu fungsi kekebalan tubuh dan penyakit kulit (bruise, vitiligo, necrobiosis, lipoidica, xanthelasma, alopecia, lipophypertrophy atau hipertropi insulin, lipoatropi insulin, kulit kering karena kerusakan saraf otonom sehingga keringat menjadi berkurang, infeksi jamur seringkali diantara jari kaki, acanthosis nigricans atau penimbunan pigmen gelap dibelakang leher dan ketiak, kulit yang menebal pada penderita DM yang lebih dari 10tahun).



2.6 Obat DiabetesMellitus OBAT ANTIDIABETIK PARENTERAL Jenis suntik insulin berdasarkan cara kerjanya: 1. Rapid Acting Insulin: HUMALOG Namaobat



: Humalog



Merekdagang



: Insulin lispro



Khasiat



: untuk mengontrol gula darah tinggi pada penderita diabetes



Mekanisme



:injeksiinsulinyanghanyamembutuhkanwaktusekitar15-30menit untuk mencapai pembuluh darah dan mampu menurunkan kadar gula darah dalam 30-60 menit, dapat menjaga gula darah normal selama 35jam.



Efeksamping



: hipokalemia, kebingungan, denyut jantung tidak menentu, rasa haus ekstrim, peningkatan buang air kecil, rasa tidak nyaman pada kaki, kelemahan otot atau perasaanlemas.



ADR



:hipoglikemia



NOVOMIX Namaobat



:Novomix



Merekdagang



: Insulin aspart



Khasiat



: obat ini menggantikan insulin dalam tubuh, bekerja lebih cepat dan tidak bertahan lama seperti insulinbiasa



Mekanisme



: membantu glukosa atau gula darah masuk kedalam sel tubuh, sehingga tubuh bisa mengubah menjadienergi



Efeksamping



: bengkak ditangan atau kaki, kesulitan bernapas, denyut jantung cepat, berkeringat, merasa seperti akan pingsan, rasa haus yang ekstrim, kelemahan otot atau merasalemas



ADR



: hipoglikemia. hipersensitivitas



2. Short Acting Insulin HUMULIN Namaobat



: Humulin



Merekdagang



: insulin regular, insulin NPH



Khasiat



: untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang membutuhkaninsulin



Mekanisme



: membantu glukosa dalam darah masuk kedalam sel tubuh sehingga dapat dipecah dan digunakan sebagai energi. Obat ini dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dapat dikombinasikan dengan obat oral diabeteslainnya.



Efeksamping



: hipokalemia, gatal, ruam ringan pada kulit, penebalan atau lekukan pada titikinjeksi.



ADR



:hipoglikemia



3. Long Acting Insulin LEVEMIRFLEXPEN Namaobat



: Levemir flexpen



Merekdagang



: insulindetemir



Khasiat



: digunakan dalm program diet serta olahraga yang tepat untuk mengontrol gula darah tinggi pada penderitadiabetes



Mekanisme



: membantu glukosa dalam darah masuk kedalam sel tubuh sehingga dapat dipecah dan digunakan sebagai energi. Insulin determin dapat digunakan bersama produk insulin shortacting



Efeksamping



: sakit, kemerahan serta bengkak pada kaki dan tangan, hipoglikemia, kram pada kaki, konstipasi, detak jantung tak beraturan, peningkatan rasa haus, kesemutan, perasaanlemas.



ADR



: hipersensitivitas



OBAT ANTIDIABETIK ORAL 1. PIOGLITAZON Namaobat



:pioglitazon



Merekdagang



:actos



Khasiat



: menangani penyakit diabetes mellitus tipe2



Mekanisme



: meningkatkan sensitivitas sel tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, sehingga menurunkan kadar gula darah. Obat ini tidak efektif untuk digunakan dalam pengobatan penyakit diabetes tipe1



Efeksamping



: nyeri dada, sesak napas, kelelahan, gangguan pada gigi, berat badan bertambah, napas berbunyi atau mengi, gangguan iramajantung



ADR



: untuk pasien yang pernah mengalami kerusakan jantung, kerusakan hati, pasien dialisa dan kombinasi terapi denganinsulin.



2. GLIMEPIRIDE Namaobat



:glimepiride



Merekdagang



: amadiab, amaryl, anpiride, diaversa, glucokaf



Khasiat



: mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2



Mekanisme



: mendorong pancreas untuk memproduksi insulin danmembantu tubuh memaksimalkan kerja insulin. Dengan begitu kadar gula darah dapat lebih terkontrol dan risiko komplikasi akibat diabetes tipe 2 dapatdikurangi



Efeksamping



: keringat berlebihan, gemetar, lapar, detak jantung terasa cepat, pusing, pengelihatan kabur,kesemutan.



ADR



: pasien dengan hipersensitivitas obat dan pada pasien asidosis diabetic atau tanpakoma



3. GLIBENKLAMID Namaobat



:glibenklamid



Merekdagang



: daonil, fimediab, glibenclamide, glidanil, gluconic



Khasiat



: membantu menurunkan kadar gula darah dalam darah pada penderita diabetes tipe2



Mekanisme



: menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan pelepasan insulin dari pancreas, mekanisme ini bergantung pada sel beta pancreas.



Efeksamping



: berat badan meningkat, mual, sensasi terbakar didada, perut terasa penuh



ADR



: glibenklamid tidak boleh diberikan pada DM juvanil, prekoma dan koma diabete, gangguan fungsi ginjal berat dan wanitahamil.



4. METFORMINHCL Namaobat



: metforminHCL



Merekdagang



: metformin, benofomin, diabex, efomet, forbetes, formell



Khasiat



: mengatasi diabetes tipe 2



Mekanisme



: mengontrol kadar gula dengan cara menghambat produksi glukosa (glukoneogenesis)dihati



Efeksamping



: batuk, demam dan menggigil, diare, sakit perut, mual danmuntah



ADR



: ketoasidosis, infeksi berat, stress, kerusakan ginjal, hati, gagal jantung dan wanitahamil.



5. GLIKLAZID Namaobat



:gliklazid



Merekdagang



: gliclazide, glukolos, diamicron, glucored, glidabet, glidex



Khasiat



: membantu mengontrol gula darah pada penderita DM tipe2



Mekanisme



: menurunkan kadar gula darah dengan cara mengikat secara selektif reseptor sulfonylurea (SUR 1) pada permukaan sel betaprankreas.



Efeksamping



: mual, muntah, sembelit, diare, hilang nafsu makan, peningkatan berat badan



ADR



:kehamilan



6. KLORPROPAMID Namaobat



:klorpropamid



Merekdagang



:diabenese



Khasiat



: untuk mengobati diabetes tipe 2



Mekanisme



: menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin dari pancreas β-sel dan mengurangi output glukosa darihati



Efeksamping



: mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati



ADR



: DM tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil, komadiabetic.



7. VILDAGLIPTIN Namaobat



: vildagliptin



Merekdagang



: vildagliptin



Khasiat



: pengobatan diabetes tipe2



Mekanisme



: sebagai obat antidiabetes oral golongan inhibitor dipeptidyl peptidase4(DPP-4)



Efeksamping



: pusing, sakit kepala, konstipasi, mual, diare, tremor.



ADR



: gangguan ginjal sedang atau berat, gangguan hati, kelainan herediter yang jarang berupa intoleransi galaktosa, defisiensi lactase atau malaabsorbsi glukosa-galaktosa,meyusui.



8. ACARBOSE Namaobat



:acarbose



Merekdagang



:glubose



Khasiat



: mengontrol kadar gula dalam darah pada penderita diabetes tipe 2



Mekanisme



:menghambatkerjaenzimalfaglukosidasedanmenghambatalfa amylase pancreas.



Efeksamping



: perut kembung, sering buang angin, sakit perut dan diare



ADR



: pasien yang hipersensitivitas terhadap acarbose atau komponen dalam obat, pasien dengan gangguan intestinal kronis yang berhubungan dengan penyerapan dan gangguan pencernaan secaranyata.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relatif. Klasifikasi etiologis diabetes mellitus terdiri atas diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2 dan diabetes mellitus tipe lain. Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi, berbagai factor genetic, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan kebudayaan. DM tipe 2 akan meningkat 5-10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rural tradisional menjadi urban. Factor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia, semua factor ini berinteraksi dengan beberapa factor genetic yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal misalnya bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya factor resiko yang disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak atau aktivitas dan pola makan tidak sehat dan tidakteratur. Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Disisi lain timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin. Keadaan ini ditandai dengan ketidak rentanan atau ketidak mampuan organ menggunakan insulin, sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam mengatur metabolisme glukosa, akibatnya kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemi). Baik pada DM tipe 1maupun DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar itu melewati batas ambang ginjal maka glukosa ini akan keluar melalui urin. Mungkin inilah sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis. Diagnosa DM haeus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler. Apabilaglukosadarahtidakterkontrolbaik,beberapatahunkemudianhampirselaluakan



timbul komplikasi. Kompikasi akibat diabetes dibagi dalam 2 kelompok besar, komplikasi akut dan komplikasi kronis. Prinsip pemberian obat pasien DM terdiri atas 2 yaitu: a. pengobatan denganinsulin b. pengobatan dengan obat hipoglikemikoral



DAFTAR PUSTAKA Adib



M, 2011. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering



Menyerang kita. Yogyakarta : Bukubiru Arisman, 2011. Diabetes Mellitus : Dalam Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas dan Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta : EGC Aziz A H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Selemba Merdeka