Makalah Tablet Naproxen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID



Nama : Maranata Gultom NPM : A 163 021 Zat aktif



: Naproxen



Jumlah tablet : 175.000 Bobot 1 tablet : 500 mg Dosis dan alasan pemilihan dosis



: 250 mg/500 mg digunakan sebagai OAINS Dan membantu mengurangi rasa nyeri.



Metode pembuatan : Granulasi Basah



I.



Preformulasi 1. Nama zat aktif Struktur



: Naproxen :



Rumus molekul Sinonim Berat molekul Pemerian Kelarutan



: (C14 H14 O3 ) : Asam propanoat : 252,245 g/mol : berwarna putih, hampir putih serbuk kristal : praktis tidak larut dalam air, larut dalam 25 bagian etanol 96 %, 20 bagian metanol, 40 bagian eter, dan 15 bagian klorofom.



PH



:2



Titik leleh



: 155o C



Penggunaan terapi



: untuk mengurangi rasa sakit misalnya sakit kepala, nyeri otot, ssakit gigi dan kram menstruasi



Stabilitas



: stabil terhadap suhu panas dan lembab



2. Zat Tambahan  Kalsium Sulfat Dihidrat NF Rumus kimia : CaSO 4 .2H2 O



Sinonim Pemerian Kelarutan



: kalsium sulfat dihidrat : berwarna putih atau putih kecoklatan : praktis tidak lalrut dalam etanol, larut dalam 375 bagian air dan 485 bagian air bersuhu 100 o C PH : 7,3 Berat molekul : 172,17 g/mol Titik lebur : 1450o C Inkompatibilitas : pada kelembaban tertentu inkompatibel dengan protein, asam amino, amin, pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan fosfor dan bubuk aluminium, bereaksi hebat dengan diazomethan Penyimpanan : dalam wadah kering tertutup rapat dan hindari panas Fungsi dalam formula : bahan pengisi, karena memeiliki derajat kapasitas absorbsi yang tinggi terhadap minyak  PVP Rumus kimia : (C6 H9 NO)n Sinonim : Povidonum, Polyvidon Pemerian : Halus putih-krem putih berwarna, tidak berbau atau hampir tidak berbau bubuk, higroskopik Titik lebur : 150o C Inkompatibilitas : kompatibel dalam larutan dengan berbagai anorganik garam, resin alami dan sintetik dan bahan kimia lainnya Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol 96% dingin dan pada air dingin, pati langsung mengembang dalam air panas fungsi dalam formula : bahan pengikat, yang paling direkomendasikan jika kalsium sulfat dihidrat digunakan sebagai bahan pengisi, bersifat inert dan memiliki keuntungan, larut dalam air dan alkohol  Mg Stearat Rumus molekul : (C36 H70 MgO4 ) Sinonim : Dibasic magnesium stearat Pemerian : serbuk sangat hablur, berwarna putih terang, sedikit berminyak jika disentuh, lengket dikulit Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, eter dan air, sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat Titik lebur : 115-170o C Inkompatibilitas : asam kuat, alkalis dengan garam Fe Penyimpanan : wadah tertutup baik, tempat kering Fungsi dalam formula : lubrikan, disebut juga Boundary type lubricant karena memiliki daya adheren yang lebih baik dan



lebih kuat terhadap metal oksida dibandingkan fluid type lubricant  Crosscarmellos sodium (Na CMC) Rumus molekul :Pemerian : silika uap submikroskopi dengan ukaran partikel kira-kira 15 nm, serbuk amour, tidak berasa, tidak berbau, berwarna putih kebirubiruan Kelaruatan : praktis tidak larut dalam pelarut organik, air dan asam, kecuali hidrofluric acid, larut dalam pelarut alkali hidroxy panas Titik lebur : 1600o C Inkompatibilitas : diethylstilbestrol Penyimpanan : wadah yang tertutup baik Fungsi dalam formula : disintegran, memberikan sifat disolusi dan disintegrant yang sangat baik, sehingga meningkatkan bioavailabilitas formulasi  Talc Rumus molekul : (Mg3 Si4 O10 (OH)2 ) Sinonim : altalc Pemerian : serbuk kristal sangat halus, berwarna putih hingga putih keabu-abuan, tidak berbau dan tidak berasa Kelarutan



: praktis tidak larut dalam asam encer



PH



: 7-10



Inkompatibilitas



: senyawa yang mengandung amonium kuartener



Fungsi dalam formula : glidant, karena talcum memiliki daya glidant dan anti adheren yang baik  Etanol Pemerian



: cairan tidak berwarna, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas rasa panas Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, klorofom dan eter Berat molekul : 0,811g-0,813g/ml Higroskopisitas : mudah menyerap udara Titik didih : -117,3 sampai 114,41o C Tegangan permukaan : 0,7904-0,7935 Viskositas : 1,20 mns/m2



II.



Formulasi/ Teknik pembuatan 1. Formula yang akan dibuat R/ Naproxen Mucilago Kalsium Sulfat Dihidrat NF PVP Mg. Stearat Crosscarmellose sodium Talc Etanol 2. Metode yang digunakan



250 mg 10% ad 5% 1% 3% 0,4% qs



Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan tablet naproxen dengan metode granulasi basah. Granulasi basah merupakan proses menambahkan cairan pengikat pada suatu serbuk atau campuran serbuk dalam suatu wadah yang dilengkapi dengan pengadukan yang akan menghasilkan agromerasi atau granul. Granulasi basah diperuntukkan untuk zat aktif atau campuran bahan yang tidak memiliki aliran dan kompresibilitas dan kompaktibilitas yang baik serta tahan terhadap panas dan lembab. Pada praktikum kali ini digunakan PVP sebagai pengikat karena yang paling direkomendasikan jika kalsium sulfat dihidrat digunakan sebagai bahan pengisi, karena bersifat inert dan memiliki keuntungan, larut dalam air dan alkohol dan dalam praktikum ini juga digunakan Mg stearat karena memiliki daya lubrikan sekaligus anti adheren yang sangat baik juga talc sebagai glidant dan crosscarmellos sodium yang berfungsi sebagai disintegran sehingga meningkatkan bioavailabilitas formulasi. 3. Alasan pemilihan metode Naproxen sifat fisikokimia tahan terhadap kelembaban dan pemanasan, serta kandungan zat aktif 50% dari total tablet. 4. Alasan pertimbangan konsentrasi yang ditambahkan a. Naproxen 250 mg : pada dosis tersebut berkhasiat sebagai anti inflamasi dan mengurangi rasa nyeri b. Kalsium sulfat dihidrat NF serbuk berwarna putih kecoklatan biasanya digunakan sebagai bahan pengisi yang telah digunakan secara luas untuk berbagai bahan obat. c. PVP digunakan sebagai bahan pengikat yang paling direkomendasikan jika memakai bahan pengisi kalsium sulfat dihidrat NF dengan konsentrasi 5%, alasan pemilihan konsentrasi nya sebagai pengikat menurut literaratur yaitu (0,5-5%). (Handbook of pharmaceutical excipient edisi 6) d. Crosscarmellos sodium (Na CMC) digunakan sebagai desintegrant dengan konsentrasi 3% karena menurut literartur rentang konsentrasi nya sebagai



desintegrant yaitu (0,5-5%). (Handbook of pharmaceutical excipient edisi 6) e. Mg sterat digunakan sebagai lubricant dengan konsentrasi 4% karena menurut literatur mg stearat sebagai lubrikan yang baik pada rentang konsentrasi (4-5%). (Handbook of pharmaceutical excipient edisi 6) Perhitungan



III.



a. Setiap tablet mengandung naproxen 250 mg b. Bobot tablet 500 mg c. Jumlah tablet 175.000 3.1.Untuk tiap tablet 3.1.1. Fase dalam (95,6%) Total fase dalam : 95,6% x 500 mg = 478 mg Fase dalam: Naproxen : 250 mg Mucilago : 50 mg PVP : 25 mg Kalsium sulfat dihidrat : (478-(250+50+25) mg : 152 mg 3.1.2. Fase luar (4,4%) Total fase luar : 4,4% x 478 mg = 21 mg Fase luar : Mg. Stearat : 1/100 x 478 mg = 4,8 mg : Na CMC : 3/100 x 478 mg = 14,34 mg : Talc : 0,4/100 x 478 mg = 1.9 mg 3.2.Total Tablet Bobot granul teoritis : 500 mg x 175.000 tablet = 87.500.000 mg = 87,5 kg 3.2.1



Fase dalam



: Naproxen : 250 mg x 175.000 = 43.750.000 mg = 43,75 kg Mucilago : 50 mg x 175.000 = 8.750.000 mg = 8,75 kg PVP



: 25 mg x 175.000 = 4.375.000 mg = 4,375 kg



Kalsium sulfat dihidrat : 152 mg x 175.000 mg = 26.600.000 mg = 26,6 kg Fase luar



: Mg stearat : 4,8 mg x 175.000 mg = 840.000 mg = 0,84 kg : Na CMC :14,34 mg x 175.000 mg = 2.509.500mg= 2,51 kg : Talc : 1,9 mg x 175.000 mg = 332.500 mg = 0,3325 kg



IV.



Prosedur pembuatan 



Naproxen dan bahan pembantu ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan







Naproxen, mucilago, dan kalsium sulfat dihidrat yang telah ditimbang di campur hingga homogen dalam waktu tertentu







Larutan PVP( PVP dilarutkan sempurna dengan etanol) ditambahkan sedikit demi sedikit dalam campuran naproxen, mucilago, kalsium sulfat dihidrat hingga diperoleh campuran/ massa yang baik (dapat dikepal namun dapat dihancurkan kembali)







Campuran dibentuk menjadi granul dengan menggunakan ayakan nomor 14







Granul dikeringkan dengan lemari pengering / oven pada suhu 50-60 o C







Tentukan kadar air menggunakan moisture analyzer







Jika granul telah memenuhi persyaratan kadar air (≤ 2%) granul diayak kembali dengan ayakan nomor 16



V.







Lakukan evaluasi







Granul dicampur dengan fase luar yang telah ditimbang







Lakukan evaluasi tablet



Prosedur Evaluasi Yang Dilakukan a) Kecepatan aliran dan sudut istirahat Ditimbang granul yang akan di uji. Kemudian dimasukkan granul ke corong, alat dihidupkan, dan dicatat waktu alir (t). Diukur tinggi puncak taburan granul (h) dan diameter lingkaran yang terbentuk dari taburan granul (d = 2r). Dihitung sudut yang terbentuk dari taburan granul tersebut antara bidang datar dengan tinggi granul: tan a = h / r. b) Kompresibilitas Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 ml, catat volumenya (V0 ). Selanjutnya dilakuka pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50 dan 50 diukur, lalu dilakukan perhitunga n (kompresibilitas=



𝑉0−𝑉𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑉0



× 100%)



c) Susut pengeringan/ Lost on Drying (LOD) Susut pengeringan adalah banyaknya bagian zat yang mudah menguap, termasuk air, ditetapkan dengan cara pengeringan, kecuali dinyatakan lain, dilakukan pada suhu 105 hingga bobot tetap.



d) Penetapan bobot jenis sejati Penetapan dilakukan dalam piknometer 10 ml dengan menambahka n cairan pendispersi yang tidak melarutkan granul atau serbuk.



e) Uji keseragaman ukuran Diambil menggunakan



secara acak 20 tablet, lalu jangka



sorong.



Hitung



diukur



diameter



diameter



tebal



tebalnya



rata-rata



dan



penyimpangan terhadap diameter tebal rata-rata.



f) Uji keseragaman bobot Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing- masing tablet. Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.



g) Uji kekerasan tablet Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 4 tablet yang diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm2 .



h) Uji friabilitas Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 10 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu. Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa cetak terlalu kering. Diambil 10 tablet secara acak. Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang(Wo). Tablet dimasukkan dalam alat dan dinyalakan selama 4 menit. Kemudian tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt). Tablet yang baik memilik i friabilitas kurang dari 1 %. f 



Wo  Wt  100% Wo



i) Uji friksibilitas Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 10 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu. Diambil 10 tablet secara acak. Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo), dimasukkan dalam alat, dan dinyalakan selama 4 menit. Kemudian tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt) f 



VI.



Wo  Wt  100% Wo



Kemasan / Label Label Komposisi: Tiap tablet mengandung: Naproxen .....................250 mg Dosis: - - Anak > 5 tahun : 0,5-1 g/hari dibagi dlm 2 dosis



Nataprox ®



Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk dan kering terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.



Naproxen tablet 250 mg Keterangan lebih lengkap lihat brosur



- Dewasa : 1-2 kali sehari 1 tablet Indikasi: P engobatan gejala RA, OA, spondilitis ankilosa, gout akut, nyeri pasca operasi, dismenore primer.



PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



Kemasan Primer



Tgl produksi: 23 Mei 2017 Exp. Date: 23 Mei 2022 No. Reg. DKL1700400410A1 No Batch: T170523



Netto 350 tablet PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



Brosur Nataprox ® Naproxen 250 mg



Komposisi : Tiap tablet mengandung : Naproxen .........................................................................250 mg Farmakologi : Naproksen adalah derivat asam propinoat yang termasuk nonsterodial anti-inflamatory drug (NSAID) Mekanisme Kerja : Naproxen bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit di produksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Indikasi : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi. Kontra Indikasi : Janagan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap naproxen, aspririn atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen dan celecoxib). Dosis dan Cara Penggunaan : - Anak > 5 tahun : 0,5-1 g/hari dibagi dlm 2 dosis - Dewasa : 1-2 kali sehari 1 tablet Tablet diminum setelah makan



Efek Samping : Uclerasi pada saluran pencernaan, sakit maag, meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular seperti peripheral edema, congestive heart failure (CHF). Peringatan dan Perhatian : Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit kardiovaskular, ibu hamil dan menyusui. dan pasien dengan penyakit lambung.. Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Tgl produksi : 23 Mei 2017 Exp. Date : 23 Mei 2022 Reg. No. : DKL1700400410A1 No Batch : T170523



Diproduksi oleh : PT. STFI Medica Farma



Bandung-Indonesia



Kemasan Sekunder



Nataprox ® Naproxen 250 mg



Indikasi: M eringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi.



Nataprox ® Naproxen 250 mg



Komposisi: Tiap tablet mengandung: Naproxen .....................500 mg



Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk dan kering terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.



T gl produksi: 23 Mei 2017 Exp. Date: 23 Mei 2022 No. Reg. DKL1700400410A1 No Batch: T 170523



Netto 350 tablet PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



Dosis: - Anak > 5 tahun : 0,5-1 g/hari dibagi dlm 2 dosis - Dewasa : 1-2 kali sehari 1 tablet



PT. Gultom Farma Bandung-Indonesia



Keterangan lebih lengkap lihat brosur



Netto 350 tablet PT. STFI Medica Farma BandungIndonesia



Penjelasan yang terdapat pada kemasan dan brosur produk No. Batch : T170523 T = Nama produk Talisma 17 = Tahun pembuatan (2017) 05 = Bulan pembuatan (Mei) 23 = Tanggal Produksi (23)



No. Reg : DKL1700400410A1 DKL = Dagang Keras Lokal 17 = Tahun persetujuan BPOM (2017) 004 = Nomor urut pabrik 004 = Produk ke 4 yang disetujui 10 = Sediaan tablet A = Menunjukkan kekuatan obat jadi yang pertama di setujui 1 = Menunjukan kemasan utama



Logo Yang Digunakan Lingkaran merah dengan tepi hitam tebal yang menunjukan golongan obat keras.



Daftar Pustaka Agoes, G. 2012. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Bandung : Penerbit ITB. Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia. EdisiIII. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Riva’i, Riko. 2012. Pembuatan Tablet Naproxen dengan Metode Granulasi basah. UGM Press, Yogyakarta Rowe, R.C. et Al. (2005). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 5th Ed, The Pharmaceutical Press, London.



Rowe, R.C. et Al. (2009). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, The Pharmaceutical Press, London. The United State Pharmacopeial Convention. (2006). The United States Pharmacopeia (USP). 30th Edition. United States.